Dosen Pengampu :
Andi Riansyah, ST., M.Kom
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022
1. Diskripsi Umum
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang
tiada habisnya dan sebagaian besar penduduknya adalah petani, sehingga
Indonesia dijuluki sebagai negara agraris. Pertanian memegang peranan
penting dalam memajukan perekonomian Indonesia. Salah satu kabupaten
yang memiliki sawah yang luas di Jawa Tengah adalah kabupaten Kendal
dengan dengan luas sawah mencapai 24,09% dari total wilayah. Sawah
dikendal memiliki tanah yang subur dan produktif, jadi sawah di Kendal
dapat di tanami padi dan palawija (tembakau, bawang merah, jagung dan
sayur-sayuran). Namun terdapat banyak hambatan dalam sektor pertanian di
Kendal seperti perbahan iklim yang ekstrim, menurunnya kualitas tanah,
kurangnya inovasi petani dlam mengelola sawahnya hingga pemasaran hasil
pertanian.
Maka dari itu solusinya adalah membuat aplikasi serbaguna yang dapat
digunakan oleh para petani dalam menggarap sawahnya dengan efektif dan
efisien. Aplikasi ini terintegrasi dengan alat sensor cuaca dan tanah yang
dipasang dilahan mereka. Sehingga petani dapat menganalisis, pH tanah,
suhu, kadar air, hama pada tanaman, kelembapan udara dan tanah hingga
estimasi masa panen. Sesor kelembaban udara yang dikirim secara otomatis
akan menyarankan banyaknya penggunaan air yang dibutuhkan oleh sawah.
Selain itu petani akan mendapat peringatan dini jika terjadi anomali pada
lahan mereka, dan juga rekomendasi pencegahan terjadinya kerusakan
tanaman.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga dapat digunakan oleh para petani untuk
berdiskusi dengan petani lain terkait dengan masalah yang sedang dihadapi,
konsultasi dengan para ahli terkait dengan permasalahan di sawahnya,
memudahkan untuk mendapatakn informasi pertanian terbaru. Bahkan
aplikasi ini dilengkapi dengan fiture jual beli dimana petani dapat membeli
semua kebutuhan pertaniannya dan menjual hasil panennya tanpa melalui
perantara. Sehingga hasil tani tidak lagi dijual dengan harga yang sangat
rendah.
Aplikasi ini dibuat untuk membatu para petani dalam pengelola sawah,
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertaniannya, dan membantu
petani memasarkan hasil taninya dengan harga yang tidak begitu rendah.
Dengan begitu petani dapat mendapatkan keuntungan sehingga kesejahteraan
petani dapat meningkat.
2. Kondisi Terkini
Saat ini produksi hasil tani di kabupaten Kendal mengalami penurunan.
Hal ini terjadi akibat adanya penurunan kualitas tanah yang disebabkan oleh
penggunaan zat kimia yang dilakukan secara terus menerus. Selain itu,
perubahan iklim dan pergeseran pola hujan juga dapat berdampak terhadap
sistem produksi pertanian seperti perubahan pola tanam yang tidak menentu,
meningkatnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), sehingga sering
terjadi gagal panen. Minimnya pengetahuan para petani mengakibatkan
petani kurang inovatif dalam mengelola dan menangani masalah-masalah
yang timbul di lahannya, para petani umumnya hanya bergantung pada
pengalaman turun temurun dan insting mereka saja.
Selain itu, saat ini petani juga mengeluhkan harga jual yang rendah dan
sulitnya memasarkan hasil panennya. Rendahnya harga jual ini disebabkan
oleh rantai distribusi yang panjang dan ketergantungan petani pada tengkulak
sampai saat ini. Hal ini karena minimnya informasi pemasaran bagi para
petani, sehingga petani mengandalkan tengkulak dalam memasarkan hasil
panennya.
6. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merealisasikan gagasan
yang pertama adalah mengajukan proposal dan berdiskusi dengan pihak
developer, Dinas petanian dan pangan, dinas perdagangan dan kominfo
terkait dengan pembuatan teknologi baru dibidang pertanian.
Setelah itu, menjakukan proposal dan berdiskusi dengan Bank mitra dan
OJK untuk membantu menyukseskan aplikasi yang akan dibuat. Bank mitra
akan kerjasama sebagai alat transaksi untuk mempermudah pembayaran dan
sebagai tempat peminjaman modal untuk petani yang kekurangan modal.
Dan disini OJK akan berperan sebagai pegawas keuangan dan perlindungan
konsumen sehingga tidak terjadi penipuan dalam bertransaksi dan jual beli.
Ketika pembuatan aplikasi sudah selesai dan dirasa sudah siap
digunakan. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba dan pelatihan
terhadap dinas terkait dan Penyuluh Pertanian Lapangan. Tujuannya untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan penyuluh pertanian dan supaya
penyuluh pertanian mampu mengoprasikan teknologi yang diciptakan.
Sehingga nanti ketika melakukan penyuluhan dan pendamingan petani bisa
dilakukan secara maksimal.
Kemudian, kita harus melakukan penyuluhan kepada para petani dalam
betuk sosialisasi dengan memberikan materi tentang pengenalan aplikasi dan
peralatan smart farming, tujuan dan manfaat dari penggunaan smart farming,
sehingga petani tidak gagal faham dan bisa menerima gagasan yang kita buat.
Penyuluan kemudia dilanjutkan dengan diadakannya pelatihan penggunaan
alat dan aplikasi smart farming. Beberapa petani diminta untuk menginstal
aplikasi di Hp masing-masing, sehingga ketika alat-alat sudah dirakit dan
dioprasikan petani bisa melihat langsung bagaimana cara kerja dari smart
farming ini.
Setalah itu dapat dilakukan pengimplenetasian pengguaan alat (uji coba).
Uji coba dilakukan dengan didampingi penyuluh dan tim pembuat gagasan
sehingga petani mendapat bimbingan dari awal penanaman hingga akhir
pemasaran.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah penulis memiliki gagasan terkait masalaah yang
ada pada sektor pertanian yaitu membuat sebuah tekologi smart farming yang
dapat digunakan untuk mempermudah petani dalam mengelola pertaniannya.
Adapun teknik implementasi yang akan dilakukan adalah dengan mengajukan
gagasan dan Kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung
kesukesan penggunaan tekonolgi ini.
Daftar Pustaka
https://jateng.tribunnews.com/2022/07/14/produktivitas-tanaman-padi-terus-
berkurang-di-kendal-enam-kecamatan-dijatah-pupuk-organik-gratis