Anda di halaman 1dari 10

TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN

ALSINTAN DI INDONESIA

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata praktikum
Pengantar Ilmu Pertanian pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Jember

Asisten Pembimbing:
Amam,S.pt.,M.P.
Diana fauziyah,S.P.,M.P.

Oleh :
Refy Amelia P. 221510102031
Mohammad Daffa N. M. 221510102047
M. Adi Saputra 221510102058
Bintang Akbar Athalla 221510102034
Mucahmmad Rizqi .F 221510102041

LABORATORIUM EKONOMI DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian dan peternakan berpotensi besar dalam pengembangan suatu
negara. Sebagian besar penduduk Indonesia banyak yang bercocok tanam sebagai
mata pencarian, maka Indonesia sangat peka terhadap lahan-lahan pertanian
(Sukirno, 2002). Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti Negara
yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian
maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor
tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor
peternakan, dan subsektor kehutanan.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam
pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja
sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan. Salah satu
faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian adalah sumber daya manusia
yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani
di Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan lahan pertanian.
Perjalanan pembangunan dalam sektor pertanian Indonesia hingga saat ini masih
belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat
kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional.
Hal itu dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan
perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari
proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi
sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya
bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski demikian
sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja
dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Pembangunan pertanian di
Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional.
Beberapa hal yang mendasari pembangunan pertanian di Indonesia
mempunyai peranan penting, antara lain; potensi sumber daya alam yang besar
dan
beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa
terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan
menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar
namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih
banyak yang termasuk golongan miskin.Hal ini mengindikasikan bahwa
pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga
terhadap sektor pertanian keseluruhan.
Peningkatan produksi pertanian pada dasarnya merupakan salah satu upaya
dalam meningkatkan efesiensi pertanian dengan cara memanfaatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang tersedia secara efisien, efektif dan selektif,
dengan tujuan agar peningkatan produksi hasil pertanian dapat optimal.
Pengggunaan teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan produktivitas hasil
pertanian tersebut. jika terdapat lahan yang luas dan ditambah dengan penggunaan
teknologi maka akan memeperoleh profit yang yang besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan alat dan mesin pertanian?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari alsintan?
3. Bagaimana tantangan dan dari pengembangan alat dan mesin pertanian di
Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu alat dan mesin pertanian.
2. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari alsintan.
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi tantangan dan peluang dalam
pengembangan alsintan di Indonesia
1.3.2 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari alat dan mesin pertanian.
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari alsintan.
3. Dapat mengetahui tantangan dan peluang yang ada dalam pengembangan
alsintan di Indonesia.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan
dalam usaha pertanian. Alat dan mesin pertanian (alsintan) merupakan sarana yang
tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, saat ini tidak hanya
diproduksi oleh produsen besar baik di dalam maupun di luar negeri, namun juga
sudah diproduksi oleh bengkel-bengkel pengrajin alsintan di seluruh tanah air. Alat,
peralatan, dan mesin bertenaga adalah input yang penting dan utama untuk sarana
pertanian dan bisa dianggap sebagai salah satu yang paling penting.
Pengelompokan penggunaan istilah alat dan mesin pertanian tidak lepas dari
definisi dari alat dan mesin itu sendiri. Perbedaan mendasar antara alat dan mesin
adalah, mesin memiliki poros yang berputar, sedangkan alat tidak. Sehingga mesin
bisa saja digerakkan dengan tenaga manusia. Perbedaan lain alat masih
membutuhkan tenaga yang lebih dari mesin, dari segi biaya mesin lebih mahal
dari pada alat pertanian, dari segi waktu mesin lebih cepat dari para alat, untuk
ramah lingkungan yaitu alat lebih ramah lingkungan dari pada mesin pertanian.

Untuk contohnya sendiri alat dan mesin dibagi menjadi 2 untuk budidaya
dan mengolah panen

Alat dan mesin budidaya Pertanian Traktor, bajak singkal, Mesin


Penanam Biji-Bijian (Seeder),
mesin penggiling padi, dll.

Alat dan mesin budidaya Peternakan Mesin pengambil susu, mesin


pemberian pakan otomatis, mesin
pencacah/pecincang rumput, skop,
dll.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan


2.2.1 Kelebihan
1. Menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja.
2. Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun.
3. Meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas
tanam dapat meningkat.
4. Meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses
dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin.
5. Meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah
produktivitas kerja.
6. Mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia.
2.2.2 Kekurangan
1. Jika alsintan itu menggunakan bahan bakar berupa bensin maka sisa
dari pembakaran dari mesin tersebut akan dibuang ke udara yang
menimbulkan pencemaran udara.
2. Harus memahami alat tersebut sebelum membeli atau menyewa
alsintan tersebut.
3. Perawatan yang harus rutin agar mesin dan bagian bagian kecil tidak
rusak atau karatan.

2.3 Tantangan dan Peluang


2.3.1 Tantangan
1. Masi banyak yang menggunakan metode zaman dulu daripada alsintan
karena ada beberapa lahan yang akses jalannya kecil dan tidak
memungkinkan alsintan tersebut mengakses jalan itu
2. Butuhnya edukasi agar petani mau menggunakan elsintan
3. Tingkat perbedaan budaya
4. Luas kepemilikan dan sebaran lahan
5. Beragamnya kondisi sosial ekonomi petani terutama modal
6. Prasarana/infrastruktur penunjang khususnya jalan usaha tani
yang masih minim.
2.3.2 Peluang
1. Jika lahan petani itu besar pasti mereka memerlukan elsintan untuk
memangkas ongkos kerja
2. Jika elsintan itu sendiri di pakai di tangan petani dengan benar pasti
akan membawa perubahan yang drastis
3. Sulitnya mendapatkan tenaga kerja sehingga kondisi ini menjadi
peluang untuk pengembangan aslintan dalam melakukan kegiatan
usahatani
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam
pengolahan lahan pertanian. Perjalanan pembangunan dalam sektor pertanian
Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika
dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan
nasional. Pengggunaan teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan
produktivitas hasil pertanian tersebut. Menurut Jamaludin et al. (2010) ukuran lahan
dan teknologi mempunyai hubungan yang positif dengan produktivitas padi.
Artinya jika bertambahnya luas lahan dan teknologi dalam usaha tani padi maka,
akan meningkatkan produksi petani itu sendiri.
Untuk membantu petani Indonesia dalam membantu prooses pengolahan
lahan sampai pasca panen dapat menggunakan alsintan. Alat dan mesin pertanian
adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam usaha pertanian. Alat dan
mesin pertanian (alsintan) merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Alat, peralatan, dan mesin bertenaga adalah
input yang penting dan utama untuk sarana pertanian dan bisa dianggap sebagai
salah satu yang paling penting.
3.2 Saran
Dari urain diatas seharusnya potensi sumber daya manusia dan
ketersediaan mesin harus mulai di tingkatkan dan di beri bekal ilmu, mengingat
dalam pengadaan mesin ini memerlukan banyak sekali point yang harus dimiliki
seperti harga yang mahal, ketrampilan untuk menggunakan mesin, dan perawatan
yang berkelanjutan. sehingga diharapkan ada suatu wadah untuk menampung
permasalahan seperti yang dipaparkan tersebut dengan penyediaan jasa
peminjaman alsistan dan inventarisasi dari pemerintah untuk menunjang
kemajuan dan keberhasilan sektor pertanian di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Mamonto, W. S., Osak, R. E., dan Kalangi, J. K. J. 2020. Analisis Strategi


Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian
(UPJA) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. AGRI-
SOSIOEKONOMI, 16(3). 457-468.

Syafrinal, S. 2018. Peluang dan tantangan pengembangan alat mesin panen padi
dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Indragiri Hilir,
Provinsi Riau. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN
LAHAN BASAH. 3(1).75-79.
Khan, N., Ray, R. L., Sargani, G. R., dkk. 2021. Current Progress and Future
Prospects of Agriculture Technology: Gateway to Sustainable
Agriculture. Journal Sustainability. 4(13):1-31

Hadiutomo, K. 2012. Mekanisme Pertanian. Penerbit IPB Press : Bogor

Jamaluddin, J., Syam, H., Lestari, N., & Rizal, M. (2019). Alat dan mesin
Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai