Dosen Pengampu :
Teknologi Pertanian adalah alat, cara atau metode yang digunakan dalam
mengolah/memproses input pertanian sehingga menghasilkan otuput/hasil pertanian
sehingga berdayaguna dan berhasilguna baik berupa produk bahan mentah, setengah
jadi maupun siap pakai.
Kedua adalah lahan yang kecil. Data dari Sensus Pertanian menunjukkan bahwa
distribusi lahan pertanian di Indonesia sangat timpang dengan mayoritas petani berlahan
sempit dari kelompok petani yang punya lahan sendiri. Tentu dengan lahan sempit,
traktorisasi menjadi tidak efisien; jauh lebih murah menggunakan binatang hidup
(kerbau) yang menghasilkan output yang tetap sama dengan yang dihasilkan dengan
memakai traktor.
Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani
dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin. Teknologi baru yang diterapkan dalam
bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan produktivitas, apakah untuk
produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja. Seperti halnya traktor lebih produktif
daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif daripada pupuk hijau dan pupuk
kandang, menanam padi dengan baris lebih produktif daripada menanamnya tidak
teratur. Demikianlah masih banyak lagi cara-cara bertani baru dimana petani setiap
waktu dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
B. Pupuk
D. Alat
Teknologi identik dengan yang namanya alat, karena alat itu sendiri
merupakan inovasi dalam teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia. Alat
pertanian dibedakan pula berdasarkan kategori fungsinya, yaitu :
Pengolahan tanah adalah suatu hal mutlak yang harus di lakukan oleh
petani sebulum melakukan proses penanaman benih/ bibit.
Traktor
2. Alat Tanam
Tidak hanya pada tanam dan pengolahan saja yang memiliki alat
pertanian modern, tetapi pada proses pemupukan pun pabrik sudah menyiapkan
alat untuk para petani agar mudah dalam proses perawatan tanaman.
4. Alat Irigasi
Alat yang satu ini tentu sangat membantu pekerjaan petani karena
misalnya lahannya cukup luas, dengan bantuan alat ini pekerjaan akan terasa
ringan dan cepat.
2. Dampak Negatif
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk
tubuh. Penggunaan pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda
bahwa pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangat berbahaya
bila dikonsumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida juga akan mebuat hama
yang belum terbunuh menjadi lebih kuat. Dampak lain dari penggunaan teknologi ialah
biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan
tinggi dan hal ini tidak baik untuk para penduduk yang masih kurang mampu. Apalagi
bila hasil panen yang mahal adalah bahan kebutuhan pokok dari penduduk seperti padi
dan cabe. Penduduk kurang mampu akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Mengenai dampak negatif dari peran teknologi masih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua hal dalam perkembangan teknologi pertanian mempunyai dampak baik
positif maupun negatif. Kita sebagai generasi pertanian harus memiliki inovasi yang
baru terbarukan untuk menciptakan suatu teknologi tepat guna agar memudahkan
petani, mensejahterakan petani. Biaya yang tinggi merupakan faktor utama yang
membuat pertanian Indonesia lambat dalam mendukung perkembangan teknologi di
Indonesia, seperti harga traktor yang sangat tinggi dan teknologi lain sebagainya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pertanian
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/KKNI/deskriptor/TeknologiPertanian.docx
http://agroteknologi.web.id/teknologi-pertanian-terbaru-yang-indonesia-punya/
http://erakini.com/teknologi-pertanian/
https://www.academia.edu/19829852/REVOLUSI_TEKNOLOGI_PERTANIAN_DI_I
NDONESIA
http://blog.umy.ac.id/sudi/balai-penelitian/perkembangan-teknologi-pertanian/
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/8461
http://catatananaknpertanian.blogspot.co.id/2015/03/makalah-perkembangan-teknologi-
pertanian.html
https://danuadji.com/alat-pertanian/