Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

TEKNOLOGI PERTANIAN

KELOMPOK 3
ANGGOTA :
1. ALWANA LISA CAHYANI (02)
2. FATHUR RODI HAKIM (13)
3. MAULIDEALOVA DAFITRI (28)

SMAN 1 PRAYA
TAHUN PELAJARAN 2023-2024
TEKNOLOGI PERTANIAN
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam khususnya dalam
bidang pertanian. Begitu pesatnya perkembangan teknologi di dunia ini, begitu pula
perkembangan teknologi dalam pertanian. Selain untuk menghemat energi manusia,
penggunaan teknologi ini juga untuk mengefesiensikan waktu pemanen, penanam, dll.
Berkembangnya teknologi pertanian di Indonesia dimulai pada masa orde baru, Presiden
Soeharto melangsungkan kebijakan revolusi hijau. revolusi hijau merupakan sebuah usaha
dalam mengembangkan teknologi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi
pangan. dimulai sejak dilaksanakannya program pemerintah orde baru pada Pelita I tahun
1969.
Pada masa orde baru tersebut ada 4 program pelaksanaan yakni intensifikasi pertanian,
ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi.
1. Intensifikasi pertanian, diterapkan dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni pemilihan
bibit unggul, pengaturan irigasi, pemupukan, teknik pengolahan tanah, dan
pemberantasan hama. Adapun program intensifikasi yang termasuk kedalam teknik
pengolahan tanah adalah penggunaan traktor, penggunaan mesin pengolahan padi.
jadi penggunaan traktor dan mesin pengolah padi sebagai perantaranya, karena teknik
sebelumnya masih tradisional menggunakan tenaga manusia dan hewan.
2. Ekstensifikasi pertanian, merupakan perluasan area pertanian yang sebelumnya belum
dimanfaatkan. Contohnya seperti pemanfaatan hutan, lahan gambut, atau padang
rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
3. Diversifikasi pertanian, merupakan pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa
aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan.
Contohnya menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara
beberapa hewan ternak dalam satu kandang.
4. Rehabilitasi, merupakan sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan
menjadi sawah irigasi.
Fokus teknologi pertanian adalah meningkatkan pemenuhan pangan pokok khususnya
serealia untuk kebutuhan karbohidrat. Di masa pemerintahan Soeharto, Indonesia sempat
menjadi negara swasembada pangan besar dunia di tahun 1980-an.

Berikut ini dampak positif revolusi hijau:


- Kesejahteraan petani meningkat
- Ekonomi pedesaan menguat
- Ketahanan pangan nasional meningkat
- Kesadaran masyarakat pedesaan terhadap pentingnya adaptasi teknologi terbuka

Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. karena inilah yang menjadi dasar penyedia sandang, pangan, dan papan dalam
menjalankan kehidupan. selain itu di Indonesia, sektor pertanian menjadi tumpuan kehidupan
masyarakat pada umumnya, karena Indonesia merupakan negara agraris. Akibatnya banyak
warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai petani.
Perkembangan teknologi pertanian dari masa ke masa di Indonesia sebagai negara agraris
masih berhubungan erat dengan perekonomian masyarakat. Pada bidang pertanian, Indonesia
setiap tahunnya sering mengalami masalah, termasuk untuk teknologi pertaniannya.
Peran teknologi padahal penting dalam bidang pertanian karena bisa meningkatkan hasil dan
kualitas panen, memudahkan para petani dan pekerja supaya memperoleh hasil kerja optimal.
Teknologi pertanian pada beberapa wilyah di Indonesia memang belum merata, beberapa
unggul, tetapi lainnya juga belum optimal, karena pertimbangan kondisi alam, pengoperasian
peralatan, dan juga tenaga ahli. Teknologi penting untuk produktivitas pertanian lebih
meningkat. Akan tetapi, Indonesia masih terkendala dalam hal produksi karena perluasan
lahan tidak mudah diterapkan.
Ada beberapa contoh penggunaan teknologi untuk perkembangan pertanian di Indonesia
lebih baik dari masa ke masa sebagaimana berikut:
1. Sensor Teknologi
Para petani di Indonesia bisa menggunakan sensor teknologi, melalui teknologi drone supaya
bisa memperoleh data tentang hama pertumbuhan, penyakit, atau masalah pertanian lainnya.
Biasanya, teknologi drone ini banyak digunakan di pertanian hortikultura pada skala besar.
Dengan adanya penggunaan teknologi drone, maka akan lebih mudah bagi petani dalam
menggunakan pestisida juga bahan kimia lain supaya lebih efisien dan terarah, serta
mengurangi dampak negatif penggunaan bahan kimia atau pestisida bagi lingkungan.
2. Teknologi Deteksi dan Alat Panen Otomatis
Perkembangan teknologi pertanian dari masa ke masa kali ini dari Wageningen University
Belanda yang berhasil membuat teknologi deteksi juga alat panen otomatis, fungsinya
membantu para petani buah seperti buah pisang, persik, dan pir. Alat tersebut bekerja dengan
cara mendeteksi level pigmen klorofil serta athocyanin pada buah yang diamati.
Kemudian, alat tersebut juga mempunyai pendeteksi kamera kombinasi warna atau disebut
RGB, guna mendeteksi warna supaya ukuran buah bisa diketahui. Data tersebut nantinya
akan digunakan dalam mengeetahui mana buah yang sudah matang, sehingga alat akan
langsung memanen buah secara otomatis dalam hitungan detik.
Seluruh data tentang kesehatan tanaman dan buah, level kematangan, juga status lainnya akan
muncul pada samrtphone sehingga para petani modern bisa langsung memantau hasil panen
secara real time. Penggunaan teknologi ini akan meningkatkan efisiensi, membuat proses
panen berjalan dengan waktu tepat, dan alat tersebut bisa langsung memanen buah yang
matang dalam hitungan dua detik.
Selain manfaat dari revolusi hijau, ada dampak negatif dari perkembangan teknologi digital
saat ini yaitu :
- Petani ketergantungan dengan pupuk kimia dan pestisida yang tidak ramah lingkungan
- Kemunculan kapitalisme di sektor pertanian
- Teknologi modern belum merata sehingga ada kesenjangan

Sejak saat itu, masyarakat menyadari keberhasilan di bidang pertanian tak cukup dengan
revolusi hijau saja, namun perlu ada pembangunan pada lingkungan pertanian berkelanjutan.
Betapa berpengarunya teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan di dalam
bidang pertanian khususnya supaya mepermudah proses berjalannya pertanian dan
meningkatkan hasil yang bekualitas. Petani kini tidak lagi terpuruk kedalam keterbelakangan
dalam pembangunan pertanian dunia, tetapi petani bisa menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang berkualitas dan modern.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2010. http://ngenetyu.blogspot.com . Diakses 18 November 2014 Ronggo,
Muhammad. 2012. http://ronggotulank.blogspot.com . Diakses 18 NoVember 2014
Sugiyanto. 2012. http://sugiyanto-blogku.blogspot.com . Diakses 20 November 2014
aroni, Yakub. 2013. http://yakubsaroni.blogspot.com 2013/04/dampak-penggunaan-
teknologi-tinggi.html . Diakses 21 November 2014

Anda mungkin juga menyukai