Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEKNOLOGI PANGAN
Smart Farming,Solusi
Ketahanan pangan indonesia

Kamaludin irsad
G2D021053
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ketahanan pangan sangat penting untuk bangsa agar berdikari, tantangan masa
depan pangan saat ini adalah pemulihan pada pandemi covid 19 serta peningkatan
produksi dan diversifikasi pangan lokal dengan beberapa cara tindakan.
Sepuluh tahun ke depan, dalam kurun waktu 2015-2025, sejalan dengan kondisi global,
negara-negara berkembang termasuk Indonesia menghadapi keadaan yang semakin sulit
untuk mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas keberlanjutan ketahanan
pangan (FAO, 2011a; Badan Ketahanan Pangan, 2013; Suryana, 2014a). Tantangannya
muncul dari dua sisi sekaligus yang saling menguatkan tingkat kesulitannya, yaitu dari sisi
supply (penawaran, pasokan) dan sisi demand (permintaan, kebutuhan) yang berperilaku
sangat dinamis
1.2  Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah bagi penulis dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Smart farming?
2.      Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem Smart
farming?
3.      Bagaimana cara kerja smart farming?
4.      Bagaimana penerapan Sistem Smart farming di indonesia?
 
1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.      Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
a)      Untuk mengetahui pengertain Smart farming secara
umum.
b)      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem
Smart farming.
c)      Untuk mengetahui cara kerjan system ini.
d)     Untuk mengetahui penerapan sistem Smart Farming
di indonesia
2.      Manfaat penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a)      Sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Telnologi
pertanian pada Semester Tiga (3) Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Tahun Akademik
2021/2022.
b)      Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.
 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Smart Farming

Smart farming 4.0 merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi, dimana terdapat
beberapa teknologi pertanian yang digunakan di antaranya penyiraman otomatis, drone sprayer
(drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), drone surveillance (drone untuk pemetaan lahan)
serta soil and weather sensor (sensor tanah dan cuaca). 
2.2  Kelebihan dan Kekurangan Smart Farming

Kelebihan yang didapat dari smart farming adalah


meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani, Kekurangan sitem ini
bagi petani kita di
meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia dalam era
pertanian yaitu harus
desa, meningkatkan tanaman dan biodiversitas serta
memiliki kemampuan
konservasi air. dalam pengelolaan lahan,
pengelolaan tanaman,
Sistem yang cerdas memiliki potensi nyata untuk pengelolaan alat dan
mesin pertanian, baik
menghasilkan produksi pertanian yang lebih produktif
yang digunakan pada
dan berkelanjutan, berdasarkan pendekatan yang lebih tahapan pra-panen
maupun pascapanen, serta
tepat dan efisien sumber daya. Dari sudut pandang
pengelolaan tenaga kerja
petani, Smart agriculture memberi petani nilai tambah yang semua diperlukan di
sistem.
dalam bentuk pengambilan keputusan yang lebih baik
atau operasi dan manajemen eksploitasi yang lebih
efisien.
2.3  Cara kerja sistem Smart Farming

Smart farming 4.0 merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi, dimana terdapat
beberapa teknologi pertanian yang digunakan di antaranya penyiraman otomatis, drone sprayer
(drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), drone surveillance (drone untuk pemetaan lahan)
serta soil and weather sensor (sensor tanah dan cuaca). 

Salah satu karya anak bangsa dalam mendukung smart farming 4.0 yakni ENCOMOTION,
sistem irigasi pintar yang mampu mengetahui kondisi lingkungan di sekitar tanaman, diciptakan
oleh BIOPS Agrotekno Indonesia, sebuah perusahaan teknologi pertanian dari Bandung.

Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani
meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, Penerapan metode smart farming 4.0
bukan sekedar tentang penerapan teknologi pertanian. Namun, kunci utama dari metode ini
adalah tentang data yang terukur

 
2.4  Penerapan system smart farming di indonesia

Di indonesia telah di terapkan pertanian


modern / smart farming yaitu implementasi
UAV agriculture yang mempunyai fungsi
membawa cairan insecticide, pestisida,
hingga fertilizer/ pupuk cair untuk di
semprotkan di atas lahan pertanian secara
automatic. yang kedua di indonesia juga
sudah di implementasikan teknologi drone
untuk survey udara dalam pertanian
digunakan untuk inspeksi kesehatan tanaman
dengan metode NDVI image processing
selain kedua aspek tersebut implementasi
automasi yang sudah di terapkan yaitu smart
farming untuk weather – nutrient sensing
yang terintegrasi melalui wireless ke smart
phone atau laptop pada stasiun utama .
BAB III

PENUTUP
 
1.1  Kesimpulan
Sudah tidak terpungkiri lagi perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangat
cepat berkembang, bahkan perkembangan terakhir, teknologi ini telah masuk
kedalam system pemasaran dan tata kelola lainnya. Ditengarai system ini lebih
efisien dan efektif dibanding  system konvensional yang ribet dan memerlukan waktu
lama. Cara yang rumit  dan tingkat kepastian keberhasilan target yang rendah dalam
sistem konvensional menjadikan sistem digital semakin diminati berbagai kalangan.
Tidak hanya itu, dalam aktivitas ekonomi yang sangat dinamis dimana selalu
dipengaruhi oleh lingkungan strategis seperti situasi politik, sosial serta iptek yang
cepat, termasuk teknologi informasi yang canggih, telah menggiring system digital
memiliki peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi
1.2  Saran
Pemerintah perlu memberi penyuluhan serta
megadakan pelatihan tentang teknologi digital
termasuk system “smart farming” ini melalui
aplikasi dalam gadget yang dimiliki sehingga
para petani dapat melakukan transaksi secara
mandiri sesuai kebutuhan.
“E-commerce” perlu diintegrasikan dengan
system ini agar akses pasar dan kebutuhan
petani seperti pupuk, peralatan pertanian,
pakan dan lain-lain dapat diakses dengan
mudah.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Aliansi Organis Pertanian. 2017. Statistik Pertanian Organik Indonesia. Aliansi Organis
Pertanian, Bogor.
Andrilla, R. 2014. Penerapan stakeholder relationship management plus (srm+) dalam
pengelolaan community development di area operasional total e&p indonesie. J. Ilmu
Komunikasi. 2(3): 333-346.
Arofi, F. dan S. Wahyudi. 2017. Budidaya sayuran organik di pekarangan. J. Perbal. 5(3):1-9.
Dewanto, F.G., J.J.M.R. Londok, R.A.V. Tuturoong, dan W.B. Kaunang. 2013. Pengaruh
pemupukan anorganik dan organik terhadap
Tjahjadi, C dan H. Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung: Universitas
Padjajaran.
"Hidup adalah pertanyaan dan
bagaimana kita menjalaninya adalah
jawaban."

-syad’s

Anda mungkin juga menyukai