Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350524866

Digitalisasi Pertanian di Indonesia, Strategi Dimasa Pandemi dan New Normal

Article  in  Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia · March 2021

CITATION READS

1 4,672

2 authors, including:

Suci Santo
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
1 PUBLICATION   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Suci Santo on 31 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Digitalisasi Pertanian di Indonesia, Strategi Dimasa Pandemi dan New Normal

Suci Qomariah Santo1


1
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa, Cikarang.
1
Email: suciqomariahsanto120@gmail.com

Abstrak
Dunia kini tengah disibukkan oleh pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya,
Indonesia termasuk di dalamnya. Pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian, pertanian dan sektor
lainnya menjadi menurun secara drastis. Digitalisasi pertanian merupakan strategi yang tepat untuk
diimplementasikan dalam situasi pandemi, dimana wabah penyakit merupakan salah satu bentuk
ancaman nonkonvensional terhadap keamanan nasional. Ketahanan pangan Indonesia merupakan
masalah domestik terutama dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Digitalisasi teknologi mobile
digunakan untuk inovasi pertanian bertujuan untuk memberikan peluang bagi petani dalam mengakses
informasi tentang komoditas pertanian. Layanan informasi berbasis mobile diperlukan pada saat petani
membutuhkan informasi pertanian yang cepat sehingga tidak perlu menunggu begitu lama untuk
mendapatkan informasi terutama informasi tentang komoditas pertanian seperti harga dan ketersediaan
pupuk, harga komoditas di pasar, luas tanaman komoditas, perkiraan masa panen dan sarana untuk
mengumpulkan kelompok tani. Metode yang sesuai untuk mendapatkan informasi secara cepat dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan perangkat mobile sesuai dengan kebutuhan
petani memerlukan beberapa strategi dalam bentuk model agar pemanfaatannya bisa optimal.
Kata Kunci : Strategi perekonomian dan perekonomian digital

Abstrack
The world is currently busy with the Covid-19 pandemic, which until now has not found a vaccine,
Indonesia is included in it. The Covid-19 pandemic has drastically decreased the economy, agriculture
and other sectors. Agricultural digitization is the right strategy to be implemented in a pandemic
situation, where disease outbreaks are a form of non-conventional threat to national security. Indonesia's
food security is a domestic problem, especially in the face of the Covid-19 Pandemic. The digitization
of mobile technology used for agricultural innovation aims to provide opportunities for farmers to access
information about agricultural commodities. Mobile-based information services are needed when
farmers need fast agricultural information so they don't have to wait so long to get information, especially
information about agricultural commodities such as prices and availability of fertilizers, commodity
prices in the market, commodity crop area, estimated harvest period and means of gathering groups
farmer.The appropriate method for obtaining information quickly by utilizing information and
communication technology with mobile devices according to the needs of farmers requires several
strategies in the form of models so that their utilization can be optimal.
Keywords: economic strategy and digital economy

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara agraris yang memberi konsekwensi pertumbuhan kehidupan hampir
keseluruhan masyarakat Indonesia, maka perlunya perhatian pemeritah pada sektor pertanian yang kuat
dan tangguh. Oleh karena itu, salah satu sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah sektor
pertanian. Hal ini berarti petani memegang peranan yang amat penting dari keseluruhan perekonomian
nasional Indonesia. Hal ini, ditunjukan dari banyak rakyat atau tenaga kerja pada sektor pertanian. Petani
dan pertanian merupakan basis besar perekonomian Indonesia. Bila saja sistem agribisnis ini bisa
mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka kita bisa mandiri dalam hal pemenuhan bahan makanan
penduduk. Perhatian pemeritah termasuk dalam menunjang sektor pertanian di bidang riset dan teknologi
yang sepadan. Sebaiknya, kalau tidak ada perhatian besar pemeritah, jangan harap sektor ini bisa
berkembang.
Prof. Zun Peneliti Pertanian di salah satu University Venezuela dan juga pemegang nabel dari
PBB mengatakan bahwa, sektor pertanian pasti akan tergilas kalau tidak ada perhatian yang tinggi dari
pemeritah dalam suatu negara agraris. Bila pada titik itu ada bencana, maka barulah kita sadar betapa
pentingnya bahan makanan yang dihasilkan oleh sektor pertanian.
Maka dari itu, pembanguan sektor pertanian jangan dilupakan bahkan sangat perlu perhatian dan
fokus pemeritah. Sebetulnya, Indonesia bisa menjadi negara maju, meski harus berbasis pertanian. Kalau
hal itu dapat dilakukan, maka ada saatnya semua negara di sekitar Indonsia, akan sangat tergantung
bahan pangannya dari bumi pertiwi ini. Selandia Baru, Vietnam, dan negara lainnya adalah contoh dari
negara-negara yang pembanguan ekonomi berbasis pertanian.
Dunia kini tengah disibukkan oleh pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan
vaksinnya, Indonesia termasuk di dalamnya. Pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian,
pertanian dan sektor lainnya menjadi menurun secara drastis. Petani memerlukan beragam informasi
untuk mendukung usaha pertaniannya. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya informasi praktis tentang
teknologi produksi tanaman, tetapi juga informasi mengenai pasca panen (pengolahan, penyimpanan,
dan penanganan) dan pemasaran. Menurut Van den Ban (1998), petani membutuhkan informasi
teknologi tepat guna, manajemen teknologi, termasuk penggunaan input yang optimal, pilihan berusaha
tani (usaha tani campuran dan diversifikasi, peternakan, perikanan), sumber pemasok input, tindakan
kolektif dengan petani lainnya, permintaan konsumen dan pasar spesifikasi kualitas produk, dan harga
pasar.
Sektor pertanian memiliki peranan besar dan strategis dalam pembangunan perekonomian
nasional. Sektor pertanian menjadi salah satu lumbung devisa negara selain dari sektor minyak dan gas.
Data Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa dalam periode 2014 hingga 2015 sektor pertanian
memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 10,26% atau sekitar
879,3 triliun rupiah dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 3,90%. Sub-sektor perkebunan merupakan
kontributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa produksi tanaman perkebunan rakyat
tahun 2015 di Kalimantan Timur mencapai 2,03 juta ton meningkat dari tahun 2014 yang hanya
mencapai 1,73 juta ton. Pada periode yang sama sektor pertanian juga menyerap angkatan kerja terbesar
sekitar 35,76 juta atau sekitar 30,2% dari total tenaga kerja di Indonesia. Di Kalimantan Timur, jumlah
rumah tangga usaha pertanian dengan sumber penghasilan utama dari sektor pertanian tahun 2018 sekitar
217,6 ribu dan Kutai Kartanegara adalah Kabupaten dengan jumlah terbesar yaitu sekitar 68,38 ribu
rumah tangga. Di sisi lain, Indonesia juga telah dianugerahi dengan tanah yang sangat luas dan subur
yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian serta sumber daya alam yang melimpah yang
dapat dimanfaatkan untuk memajukan pertanian di Indonesia. Berdasarkan data sumberdaya lahan
Indonesia (tanah, iklim, bahan induk, fisiografi, landform) pada skala eksplorasi 1:1.000.000, lahan sub
optimal dapat dikelompokan menjadi empat tipologi lahan yaitu ahan kering masam, lahan kering iklim
kering, lahan rawa pasang surut, lahan rawa lebak dan lahan gambut. Indonesia memiliki luas daratan
189,1 juta ha, sebagian besar termasuk lahan sub optimal, terluas berupa lahan kering masam akibat
curah hujan tinggi (> 2.000 mm per tahun) sehingga pencucian hara dan tingkat pelapukan yang intensif
di sebagian besar wilayah Indonesia.
Digitalisasi pertanian merupakan strategi yang tepat untuk diimplementasikan dalam situasi
pandemi, dimana wabah penyakit merupakan salah satu bentuk ancaman nonkonvensional terhadap
keamanan nasional. Ketahanan pangan Indonesia merupakan masalah domestik terutama dalam
menghadapi Pandemi Covid-19.
Dengan pesatnya teknologi telekomunikasi dan internet yang bisa menjangkau sampai
wilayah pedesaan, maka pemanfaatannya akan lebih optimal bila bisa mengkolaborasikan
kebutuhan petani dengan ketersediaan sarana yang bisa menyebarkan secara luas informasi yang
diperlukan oleh petani dengan cepat dan akurat.
Dengan pemanfaatan perangkat mobile yang hampir sebagian besar orang menggunakan
sampai ke pelosok desa, bisa digunakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan informasi
tentangkomoditas pertanian, kebutuhan pasar, sarana komunikasi antar petani, Perubahan harga pasar,
ketersediaan dan harga pupuk bagi petani, luas wilayah tanam serta informasi perkiraan masa panen.
Tujuan Penelitian :
1. Membuat suatu model strategi untuk inovasi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan petani dengan
pemanfaatan teknologi mobile.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi layanan pertanian yang bisa
diakses oleh petani secara cepat, handal dan tepat.
Manfaat Penelitian :
Hasil penelitian ini memiliki target luaran berupa perangkat lunak (software) yang nantinya
dapat memberikan hasil nyata yang dapat digunakan oleh masyarakat umum Khususnya petani dan
pedagang. Terbangunnya Informasi Pertanian berbasis SMS Gate Way yang dapat menyajikan informasi
yang dibutuhkan oleh petani, pedagang dan masyarakat umum yang membutuhkan informasi secara
cepat.

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Mangkuprawira (2009) dalam Esthi dan Marwah (2000) menyatakan bahwa kinerja
merupakan hasil kerja atau tingkat kesuksesan karyawan dalam melakukan pekerjaannya yang
diukur dalam jangka waktu tertentu, seperti standar hasil kerja dan target kerja dtentukan sebelum
pekerjaan dimulai dan disepakati secara bersama-sama.
Menurut Mentan SYL, semua insan pertanian harus tetap bekerja dengan semangat tinggi dan
tangguh, untuk mewujudkan kemandirian pangan. Kita membutuhkan tenaga ekstra keras, pemikiran-
pemikiran out of the box, serta kerja sama yang semakin erat. Saatnya para petani, penyuluh, peneliti,
akademisi, swasta, dan pelaku sektor pertanian lainnya untuk menjadi pahlawan bagi bangsa dan negeri
ini dengan semangat kebersamaan.
Menurut Van den Ban (1998) dalam Muji sukur dan Soesanto, petani membutuhkan informasi
teknologi tepat guna, manajemen teknologi, termasuk penggunaan input yang optimal, pilihan berusaha
tani (usaha tani campuran dan diversifikasi, peternakan, perikanan), sumber pemasok input, tindakan
kolektif dengan petani lainnya, permintaan konsumen dan pasar spesifikasi kualitas produk, dan harga
pasar.
Mulyandari dan Ananto (2005) dalam Muji sukur dan Soesanto menyatakan, untuk mengelola
usaha pertaniannya dengan baik, petani memerlukan pengetahuan dan informasi mengenai hasil
penelitian, pengalaman petani lainnya, situasi mutakhir yang terjadi di pasar input dan produk pertanian,
dan kebijakan pemerintah Peningkatan kegunaan jaringan telekomunikasi memberikan kemampuan
lebih teknologi informasi dan komunikasi untuk menjangkau area sampai pedesaan.
Dunia kini tengah disibukkan oleh pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan
vaksinnya, Indonesia termasuk di dalamnya. Pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian menjadi
menurun secara drastis. Saat ini ada banyak pemimpin perusahaan yang memutar otak mereka
bagaimana caranya agar perusahaan dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19, mulai dari sisi
pendapatan perusahaan sampai kepada sisi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Ada banyak
tantangan yang harus dihadapi para pemimpin. Tantangan pertama, yaitu bagaimana cara pemimpin
mengeksekusi strategi dan kebijakan Work from Home (WFH)? Meskipun pandemi Covid-19 membuat
semua bisnis di berbagai industri merosot dengan tajam, tetapi tetap saja manajemen perlu membuat
perencanaan/planning.
PEMBAHASAN
DUNIA saat ini sedang menghadapi pandemi covid-19. Pandemi ini tidak semata-mata
berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi masyarakat. Di sektor pertanian, FAO
sudah memperingatkan potensi krisis pangan global. Rantai pasokan pangan dunia juga terancam di
tengah pemberlakuan karantina wilayah, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan. Kebijakan tiap-
tiap negara dalam mencegah penyebaran covid-19 turut berimplikasi pada kebijakan pangan maupun
kemampuan produksi.
Rantai suplai makanan sebagai sebuah jaringan kompleks yang melibatkan produsen, input
pertanian, transportasi, industri pengolahan, pengiriman dan seterusnya hingga produk pangan sampai
kepada konsumen. Ketika COVID-19 menyebar dan kasusnya terus meningkat, diikuti dengan langkah-
langkah yang diperketat untuk mengatasi penyebarannya, akan berdampak pada sistem pangan. Berbagai
pihak dan tenaga ahli terus berupaya untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan, dan
mempelajari sistem pangan dan rantai pasokan. Sebab, dalam perkembangannya telah memberikan
indikasi akan banyak mengalami gangguan (Poppick 2020).
Realitas itu menunjukkan, ketahanan pangan sama pentingnya dengan kesehatan masyarakat.
Jika dokter dan tenaga medis ialah tentara dalam upaya melawan penyebaran covid-19, begitu pun para
petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya.
Pertahanan yang penting dalam melawan covid-19 ialah ketahanan pangan. Dari sisi protokol
kesehatan, pemerintah sudah menyiapkan strategi khusus untuk mencegah penyebaran virus melalui
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Strategi itu hanya akan efektif sepanjang pangan pokok
tersedia untuk rakyat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan
keyakinannya, RI dapat melewati masa pandemi ini, bahkan keluar menjadi bangsa pemenang.
Khususnya, untuk sektor pertanian, Mentan percaya kondisi ini bisa menjadi momentum memperkuat
kemandirian pangan nasional.
Saat ini, menurut Mentan SYL, semua insan pertanian harus tetap bekerja dengan semangat
tinggi dan tangguh, untuk mewujudkan kemandirian pangan. Kita membutuhkan tenaga ekstra keras,
pemikiran-pemikiran out of the box, serta kerja sama yang semakin erat. Saatnya para petani, penyuluh,
peneliti, akademisi, swasta, dan pelaku sektor pertanian lainnya untuk menjadi pahlawan bagi bangsa
dan negeri ini dengan semangat kebersamaan.
Produksi berbasis pertanian rakyat memberikan arahan bahwa pandemi covid-19 menjadi
momentum reformasi sektor pangan. Indonesia dituntut memenuhi seluruh kebutuhan pangan dalam
negeri. Maka, langkah utama yang perlu dilakukan meningkatkan produksi nasional berbasis pertanian
rakyat dan keberpihakan pada petani kecil. Untuk bisa mewujudkannya, pemerintah sudah melakukan
realokasi anggaran yang lebih besar untuk dialokasikan berupa bantuan benih/bibit, program padat karya,
stabilisasi stok dan harga pangan, serta distribusi dan transportasi pangan. Realokasi anggaran itu
menjadi modal pemerintah mendongkrak produktivitas pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan
petani.
SMS Gateway Short Message Service (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM
yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan± pesan singkat berupa text dengan kapasitas
maksimal 160 karakter dari Mobile Station (MS). Kapasitas maksimal ini tergantung dari alphabet yang
digunakan, untuk alphabet Latin maksimal 160 karakter, dan untuk non ± Latin misalnya alphabet Arab
atau China maksimal 70 karakter.
SMS gateway merupakan sistem aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, terutama
digunakan dalam aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan promosi, servis kepada customer, pengadaan
content produk atau jasa, dan seterusnya. Karena merupakan sebuah aplikasi, maka fitur-fitur yang
terdapat di dalam SMS gateway dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Arsitektur SMS Gateway :
SMS Gateway adalah metode pengiriman SMS pada GSM/CDMA layanan di Website dengan
menggunakan jaringan TCP/IP, pembuatan SMS Gateway ini dibangun dengan program CGI, PHP, ASP
dan bahasa pemrograman internet lainnya dimana pembangunan SMS Gateway ini bias SD dan juga
Windows. Arsitektur SMS Gateway diilustrasikan di gambar 1.
Gambar 1. Arsitektur SMS-Gateway

Pesan SMS dibuat oleh pesawat handphone atau alat lainnya (komputer). Peralatan ini dapat
mengirimkan dan menerima pesan SMS melalui komunikasi jaringan GSM Peralatan-peralatan tersebut
minimal mempunyai satu nomor MSIS DN, yang disebut Short Messaging Entities (SME).
Arsitektur SMS pada jaringan GSM adalah sebagai berikut:
1. Short Message Entity (SME) SME merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk
menerima atau mengirim pesan SME biasanya berupa perangkat bergerak, jaringan atau pusat layanan
lainnya.
2. Short Message Service Center (SMSC) SMSC berfungsi untuk menghubungkan,
menyampaikan dan terintegrasi dengan sistem operasi Linux, FreeBSD meneruskan pesan antara SME
dengan mobile station (MS).
3. SMS Gateway dan Interworking Mobile SwitchingCenter Gateway MSC terdiri dari aplikasi
MSC yang bertugas menerima pesan dari SMSC dan memeriksa parameter yang ada. Interworking MSC
bertugas sebagai penerima pesan dari mobile station penerima dan mengirimkannya ke SMSC yang
sesuai.
4. Signal System 7 (SS7) SS7 digunakan sebagai protocol sinyal telepon yang berfungsi
memberikan informasi ke penyedia layanan untuk menghubungkan ke banyak public switched telephone
network (PSTN).
5. Home Location Register (HLR) HLR bertugas memberikan informasi ke SMC jika perangkat
sudah bisa diakses pada saat terjadi kegagalan pengiriman.
6. Visitor Location Register (VLR) VLR merupakan penyimpanan informasi sementara tentang
HLR pelanggan jika melakukan roaming ke HLR lain. Informasi ini dibutuhkan oleh SMC untuk
memberikan pelayanan kepada pelanggan
7. Mobile Switching Center (MSC) MSC berfungsi untuk mengendalikan sistem dan mengatur
panggilan dari/ke telepon atau system lain.
8. Base Station System (BSS) BS digunakan untuk semua tugas yang berhubungan dengan
transmisi gelombang sinyal radio elektromagnetik antar MSC dengan perangkat bergerak.
9. Mobile Device ( MD) yang dalam bahasa Indonesia adalah perangkat bergerak yang berfungsi
untuk mengirim atau menerima SMS.

Digitalisasi ini akan dibangun dua buah Interface sistem, yaitu sistem yang berhubungan dengan
antar muka pengguna untuk permintaan informasi yang akan dikirimkan melalui sms melalui perangkat
handphone. Sistem kedua adalah perangkat penerima sms yang terdiri dari modem sebagai penerima sms
dan komputer sebagai pengelola sms untuk diteruskan ke pihak-pihak yang membutuhkannya.
Untuk membangun sistem tersebut dibutuhkan beberapa jenis perangkat keras dan perangkat
lunak. Perangkat keras yang adalah PC Atau notebook, modem beserta SIM Card sebagai pengirim dan
penerima SMS. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah untuk pemrograman antar muka, Sedangkan
basis datanya menggunakan MYSQL. Data yang dibutuhkan oleh system ini adalah data komoditas
pertanian.
Digitalisasi yang menghasilkan sistem informasi pertanian berbasis SMS Gateway. Setelah
dilakukan uji coba dengan menghubungkan perangkat komputer dan handphone serta menggunakan
modem sebagai penghubung koneksi. System Informasi pertanian dapat digunakan untuk memasukkan
data data pertanian seperti data komoditas, data wilayah dan data masa tanam. Sedangkan informasi yang
dihasilkan dari system IT pertanian ini adalah informasi harga komoditas dan informasi masa tanam
yang dapat dikirim melalui SMS.
Kebutuhan-kebutuhan yang diusulkanmeliputi tahapan identifikasi kebutuhanperangkat keras
(hardware), identifikasi kebutuhan perangkat lunak (software) dan identifikasi kebutuhan sumber daya
manusia (Human Resources).
a. Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras
Dalam pengembangan sistem informasi IT pertanian diperlukan minimal satu unit perangkat keras
komputer yang digunakan untuk mengelola proses mengelola dataharga komoditas dengan spesifikasi
minimalsebagai berikut : Prosesor Pentium DualCore 1,0 GHz , Memori 1 Gb, HDD 160 Gb,LCD 15,6
“ CRT, DVD RW 24 X,
Keyboard dan mouse PS/2, UPS 600 Watt, Koneksi internet. Agar sistem dapat berjalan dengan baik,
maka standar minimal tersebut dianjurkan menggunakan spesifikasi yang lebih tinggi dengan pemilihan
perangkat keras yang memiliki kualitas yang lebih baik.
b. Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Untuk dapat beroperasi secara optimal, komputer tersebut harus memenuhispesifikasi yang diperlukan
serta diperlukan dukungan dari perangkat lunak (software)sesuai dengan kebutuhannya agar program
aplikasi dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan perangkat lunak tersebut antara lain:
 Microsoft Windows XP atau Linux sebagai sistem operasi yang digunakan.
 XAMPP yang digunakan sebagai web server lokal dan database MySQL untuk meyimpan data data
komoditas
c. Identifikasi Kebutuhan SDM (Human Resources)
Agar tujuan sistem informasi IT pertanian dapat terwujud maka diperlukan sumber daya yang dapat
menggunakan fasilitas barutersebut.
 Administrator. Yaitu soserang yang bertugas untuk mengelola pengguna sistem (user) dan materi atau
content dari sebuah sistem aplikasi sesuai dengan otoritas penggunannya. Selain itu juga bertugas
untuk memeliharan sistem agar dapat berjalan dengan baik.
d. Kebutuhan Pengolahan Data
Data yang di butuhkan dalam pembuatan system informasi pertanian adalah data komoditas dan
wilayah.
Desain Diagram Arus Dokumen
Desain Diagram Arus Dokumen (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) merupakanrancangan
yang menggambarkan tentang alur proses sistem yang menghasilkan sebuahdokumen atau simpanan
sistem. Perancangan sistem dilaksanakan dari hasil analisis sistem. Desain sistem dilakukan
berdasarkan temuan- temuan dan kebutuhan yang telah ditentukan pada bagian analisis sistem. Dari
sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi atau otomatisasi dapat ditentukan model Desain
Context Diagram Alir Dokumen (DAD) adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Desain Context Diagram IT Mobile

Gambar 3. Diagram Konteks IT Mobile

Gambar 3. DAD Level 0 Sistem IT Pertanian

Desain Diagram Relasi Entitas (ER-D)


Diagram Relasi Entitas atau Entity Relational- Diagram (ER-D) merupakan rancangan diagram
yang menggambarkan entitas-entitas yang saling berhubungan (berelasi) dalam sebuah sistem IT
Pertanian. Hubungan entitas didasarkan atas hasil simpanan data ( data store) dari rancangan Diagram
Arus Data (DAD) yang telah dirancang sebelumnya.
Format Penulisan SMS
Format penulisan SMS adalah desain sms untuk pengguna (petani, pedagang, masyarakat umum) yang
akan meminta informasi harga komoditas maupun informasi tentang masa tanam.
a. SMS Mengecek harga komoditas Terakhir spasi. Contoh : Bawang Merah Cek Harga. Kemudian dari
SMS tersebut, Sistem akan membalas dengan format sebagai berikut: Harganya sekarang
b. SMS Mengecek Masa Tanam spasi. Contoh : Grandon Cek Masa Kemudian dari SMS tersebut, Sistem
akan membalas dengan dengan format sebagai berikut: Tanggal masa tanamannya.

Informasi pertanian berbasis SMS Gateway. Setelah dilakukan uji coba dengan menghubungkan
perangkat komputer dan handphone serta menggunakan modem sebagai penghubung koneksi. System
Informasi pertanian dapat digunakan untuk memasukkan data data pertanian seperti data komoditas, data
wilayah dan data masa tanam. Sedangkan informasi yang dihasilkan dari system IT pertanian ini adalah
informasi harga komoditas dan informasi masa tanam yang dapat dikirim melalui SMS.

Ditengah pandemi Covid-19 inilah saat yang tepat untuk mengkaji dan meneliti sektor
pertanian di Indonesia. Ada ruang eksperimen untuk sistem pertanian sehingga kita bisa
mengkaji titik-titik yang menjadi kelemahan agar ketahanan pangan dan cita-cita swasembada
pangan bisa tercapai. Penerapan metode pertanian cerdas 4.0 bisa jadi salah satu cara mengatasi
permasalahan di sektor pertanian Indonesia. Memang tidak mudah menerapkan smart farming
ditengah beragamnya tingkat pendidikan petani di Indonesia yang didominasi tenaga kerja tua,
namun regenerasi pertanian harus tetap dilakukan. Smart farming yang identik dengan
pemanfaatan teknologi diharapkan bisa menarik kaum milenial untuk eksis berusaha di sektor
pertanian sehingga pertanian dapat dipandang sebagai usaha/bisnis yang sangat menjanjikan
dan tidak kalah dengan dengan sektor lainnya.

Masa depan pertanian Indonesia adalah pertanian yang cerdas berbasis teknologi.
Diharapkan petani mendapatkan pemahaman tentang pemanfaatan lahan yang diperlukan,
namun hasilnya memuaskan dan biayanya lebih efisien. Dengan pertanian cerdas, efektivitas
dan produktivitas usaha tani lebih terukur karena semua kegiatan petani didasarkan analisis data
yang akurat. Masuknya era pertanian pintar berbasis integrasi teknologi akan membuat budidaya
pertanian semakin efektif sehingga lebih akurat dalam menentukan besarnya kebutuhan saprodi.
Bahkan, lahan tidur yang kurang produktif kini sudah dimanfaatkan untuk tanaman pangan dan
hortikultura. Kementerian Pertanian perlu bekerjasama dan mengambil bagian dalam
menerapkan smart farming bersama Kemendes PDTT. Selain itu Kementerian Pertanian perlu
lebih serius lagi dengan membuat roadmap smart farming yang lebih besar seperti Kemendes
PDTT dengan tidak hanya di beberapa wilayah saja namun juga harus melibatkan berbagai
stakeholder yang berkepentingan. Program besar Kementerian Pertanian yaitu Konstra Tani
dan food estate akan sangat membantu dalam mendukung smart farming 4.0 sehingga untuk
mewujudkan kemandirian pangan Indonesia bisa diwujudkan.

SIMPULAN
Digitalisasi pertanian merupakan strategi yang tepat untuk diimplementasikan dalam situasi
pandemi, dimana wabah penyakit merupakan salah satu bentuk ancaman nonkonvensional terhadap
keamanan nasional. Ketahanan pangan Indonesia merupakan masalah domestik terutama dalam
menghadapi Pandemi Covid-19
Digitalisasi dari layanan informasi berbasis mobile untuk memberikan peluang bagi petani
mengakses informasi tentang komoditas pertanian telah berhasil dilakukan. Layanan yang diberikan
pada petani berupa informasi tentang komoditas pertanian seperti harga dan ketersediaan pupuk, harga
komoditas di pasar, luas tanaman komoditas, perkiraan masa panen dan sarana untuk mengumpulkan
kelompok tani.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 19, No.2, Juni 2014 : 191-200 Muji Sukur dan Soesanto
Esthi, R. B. (2020). Strategi Sumber Daya Manusia di Masa Pandemi dan New Normal Melalui Remote
Working, Employee Productivity, Dan Upskilling For Digital. JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
1(1), 22-24. http://www.djournals.com/jpm/article/download/6/10
Eka Budiyanti, Dampak Virus Corona terhadap Sektor Perdagangan dan Pariwisata Indonesia Buletin Info
Singkat Volume XII, No 14/III/ Puslit/Februari/2020 http://berkas.dpr.go.id/
puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-4- II-P3DI-Februari-2020-219.pdf.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2014-2019,
Kementerian Pertanian, Jakarta, 2015.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai