Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI & PERTANIAN

Dosen Pengampu:

Feri Fadli,S.Si,M.Pd

Oleh :

Hatifa Hauleni Lewa

(1964042018)

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ANGKATAN 2019
LATAR BELAKANG

Ada beberapa sektor yang diandalkan oleh sebuah negara dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, diantaranya sektor industri dan pertanian yang saat ini
memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Beberapa negara
mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan melalui kegiatan ekonomi dari
sektor industri dan pertanian, maka tidak mengherankan jika berbagai negara terus
mengembangkan potensinya pada kedua sektor tersebut, dibantu oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin memudahkan.

Salah satunya Indonesia yang dulunya hanya mengandalkan sektor pertanian sebagai
penggerak ekonomi, kini juga memfokuskan diri pada sektor indistri. Bahkan
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN)/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) meyakini sektor industri akan menjadi
motor pertumbuhan ekonomi tahun 2022. Pemerintah menargetkan pertumbuhan
ekonomi ditargetkan sebesar 5,8% pada tahun depan.
Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan
keterampilan dan tenaga kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat
di bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Industri
dapat juga diartikan kumpulan berbagai perusahaan yang menawarkan produk yang
sama. Dengan kata lain, masing-masing produk saling mensubstitusi satu sama lain
karena perusahaan menggunakan input yang sama dan menghadapi lebih kurang
sekelompok pemasok dan pembeli yang sama juga.

Sektor industri merupakan sektor yang berperan penting bagi perekonomian Indonesia
yang pada tahun 1991 selama pembangunan jangka pendek 1 telah mengalami
perubahan struktur perekonomian yang pada awalnya berbasis sektor pertanian
menjadi sektor industri. Di dalam pelaksanaannya, sektor industri pengolahan
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya yaitu nilai
kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja,
dan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar
yang diolah.

Dewasa ini pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Dimana


pembangunan industri merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yaitu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Sehingga
pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi mempunyai
tujuan pokok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Keberadaan industri juga sering dikaitkan dengan peranan industri sebagai sektor
pemimpin (leading sector), yaitu pembangunan industri dapat memacu dan
mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor perdagangan,
pertanian, ataupun sektor jasa (Arsyad, 1999). Berkembangnya sektor-sektor tersebut
akan mendukung laju pertumbuhan industri, sehingga menyebabkan meluasnya
peluang kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan
masyarakat (daya beli). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian sedang
tumbuh dan sehat. Selain itu pembangunan industri juga dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan kemampuannya memanfaatkan sumberdaya secara
optimal. Hal ini berarti bahwa pembangunan industri dianggap pula sebagai usaha
untuk meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan
ruang lingkup kegiatan manusia. Industri mempunyai kecenderungan untuk memiliki
nilai tukar dan output yang lebih tinggi daripada sektor lain meskipun inputnya
sedikit.
Di Indonesia, aneka industri memanfaatkan teknologi yang lebih sederhana dan
memperluas kesempatan kerja, sehingga disini dapat menyerap tenaga kerja. Jadi,
dengan aneka industri, pembangunan Indonesia dapat maju bahkan berghasil
memproduksi barang ekspor.

Oktarinda, R. (2007). Dampak Perkembangan Industri Besar Terhadap Sosial


Ekonomi Di Kabupaten Temanggung (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu aspek penting sebagai roda
penggerak ekonomi negara. Hal ini dikarenakan pertanian dari segi produksi menjadi
sektor kedua paling berpengaruh setelah industri pengolahan. Sedangkan bila
dibandingkan sektor lainnya pertanian masih berada di posisi teratas selain sektor
perdagangan dan sektor konstruksi. Dengan demikian, sektor pertanian mampu
mengangkat citra Indonesia di mata dunia, terutama sebagai negara agraris yang
cukup produktif.

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta
untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam (bahasa Inggris: Crop Cultivation) serta pembesaran hewan ternak
(raising).(2)

Pengertian pertanian secara luas juga mencakup semua kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikroba) untuk
kepentingan manusia. Cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme
dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe,
atau sekadar ektraksi semata, seperti penangkapan ikan atau ekploitasi hutan.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup


pertanian. Namun pertanian hanya menyumbang 4 % dari PDB (Produk Domestik
Bruto) dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat
dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini memiliki
arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi
dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur
pembangunan perekonomian nasional. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik)
tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar
44.3 % penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17.3 % dari total pendapatan
domestik bruto.
Selain itu perkembangan pertanian di Indonesia semakin maju yaitu dengan ada
sistem Pertanian Modern. Pertanian modern yaitu merupakan teknologi atau inovasi di
bidang Pertanian yang lebih maju dari segi mesin, pengendalian hama penyakit
sampai panen dan pasca panen. Hal yang membedakan pertanian modern dengan
pertanian tradisional adalah perlakuan dan cara perawatan dalam proses budidayanya.
(10)

Teknologi pertanian yang berkembang di Indonesia semakin kearah yang lebih maju,
tergolong cepat pertanian Indonesia sudah mengimbangi dengan negara lain.
Pertanian modern yang saat ini berjalan memberikan dampak atau respon pada Petani
dan peternak untuk mereka gunakan sebagai pekerjaan mereka.

Pada dasarnya kita bisa melihat dari beberapa hal yang dapat dinilai dari pertanian
modern. Faktor yang mendukung pertanian modern adalah Sumber Daya Manusia
(SDM), benih berkualitas tinggi, hasil pertanian, perikanan, dan peternakan yang
berkualitas serta mekanisme berteknologi tinggi.

Tujuan pertanian modern di Indonesia yaitu:


a. Merupakan jalan menuju keberhasilan modernitas di Indonesia. Jika hasil dari
panen semakin banyak maka dianggap maju.

b. Optimalisasi hasil PertanianKonsep pertanian modern tidak hanya membahas usaha


untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dalam pemuliaan spesies pertanian,
akan tetapi sudah lebih kearah optimalisasi usaha tani untuk menghasilkan bahan
pangan bermutu. Yang sangat diperhatikan dari hasil panen adalah baik dari segi
kualitas maupun kuantitas.

c. Penggabungan konsep yang sudah ada


Peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan efektif dan efisien sedang
diusahakan. Dan saat ini perkembangan konsep pertanian yang digunakan adalah
dengan menggabungkan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Contoh pengembangan pertanian modern di Indonesia, antara lain:

1. Hidroponik
Hidroponik baru-baru ini banyak digunakan di Indonesia, konsep dasar dari
hidroponik sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Hidroponik digunakan
oleh para ilmuan untuk meneliti tanaman yang berdasar dari air, namun
berbeda lagi jika dibicarakan jaman sekarang, pertanian hidroponik tergolong
modern itu sudah tidak asing lagi untuk saat ini yaitu penggantian media
tanam dari tanah menjadi air, menghasilkan hasil tanaman yang sama dengan
media tanah bahkan lebih baik lagi.

2. Integrasi Automasi Pertanian


Meski tergolong masih asing namun konsep ini sudah ada di Indonesia yaitu
penanaman sensor-sensor tertentu seperti sensor kelembaban suhu tanah,
sensor ph dan banyak lainnya di lahan pertanian yang luas kemudian
dilengkapi dengan wireless transmitter jarak jauh yang memancarkan sinyal ke
arah station utama untuk mendapatkan data atau langsung terhubung ke mesin
pompa air dan sejenisnya, hal ini dapat menghemat banyak sekali waktu dan
biaya.

3. Pertanian Holtikultura
Pengertian holtikultur (Holticulture) berasal dari bahasa latin hortus, yang
berarti tanaman kebun dan Cultura/Colere, berarti budidaya, sehingga dapat
diartikan budidaya tanaman kebun. Istilah holtikultura digunakan pada jenis
tanaman yang dibudidayakan.
Bidang kerja holtikultura meliputi:

 Pembenihan

 Pembibitan

 Kultur jaringan

 Produksi tanaman

 Hama dan penyakit

 Panen

 Pengemasan

 Distribusi
Holtikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi.
Praktek pertanian holtikultura modern berkembang berdasarkan
pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memperbaiki dan
menangani komoditas holtikultura yang ditujukan untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi maupun kesenengan pribadi.

1. UAV Agriculture
Dalam teknologi pertanian modern UAV (Unnamed Aerial Vehicle)
melakukan peranan penting yaitu:
 Inspeksi kesehatan tanaman
Drone/UAV secara otomatis dilakukan dengan kamera dengan lensa/sensor
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) yang bekerja dengan cara
didasarkan pada premis bahwa tanaman hijau hidup menyerap energy matahari
dan memancarkan kembali sebagai energy near-infrared. Dengan adanya
NDVI analytic ini akan membantu Petani modern dalam mengalokasikan
pupuk/melakukan perencanaan lebih baik terutama untuk lahan yang luas.

 Sprayer cairan pestisida dan herbisida


Akhir-akhir ini drone sprayer sangat diminati oleh perusahaan sektor pertanian
modern untuk mengoptimalkan hasil pertanian dengan efektifitas cost tinggi,
pasalnya drone sprayer mampu menggantikan tangan manusia dalam
melakukan pemupukan (cairan) hingga perawatan tanaman dengan otomatis.
Setiap drone sprayer dapat membawa beban hingga 18 liter dalam sekali
penerbangan dan mampu menyemprot 2 hektar dalam 10 jam saja.

August 5, 2020ByNeneng Jauharah Khairiah

SEKTOR PERTANIAN MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM


MENINGKATKAN TARAF EKONOMI RAKYAT

https://pewarta-indonesia.com/2020/08/sektor-pertanian-memegang-peranan-
penting-dalam-meningkatkan-taraf-ekonomi-rakyat/

Anda mungkin juga menyukai