Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6:

1. Clara Anastasya Surentu


2. Fitrah Nabila Kawandaud
3. Muh Mashaq Ramadhan
4. Moh. Raihan Ravianto
5. Sisi Pricilia Paudi
6. Syafiq Ilham Sholehudin

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 PALU

KELAS XII IPA 1

2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari masa ke masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan
berkembang. Bahkan keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari aktivitas manusia sehari-hari
dalam bertahan hidup. Di Indonesia sendiri, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
cukup siginifikan dengan ditandai adanya kemajuan di berbagai sektor penting, diantaranya
transportasi udara dan pertanian.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Bidang Transportasi Udara


Perkembangan teknologi di Indonesia sangat diuntungkan oleh Booming minyak yang terjadi
pada tahun 1970-an. Booming minyak memberikan keuntungan tersendiri bagi pemerintah
Indonesia, ketika pemerintah Orde Baru merancang alih teknologi tinggi, khususnya pembuatan
industri pesawat terbang nasional. Perkembangan industri pesawat terbang berawal ketika
Presiden Soeharto memanggil pulang ahli aeoronika lulusan Universitas Achen di Jerman, B.J.
Habibie, pada tahun 1974. Suharto menugaskan Habibie untuk menyiapkan segala hal terkait
pembangunan industri dirgantara nasional. Untuk mendukung kerja B.J. Habibie, Presiden
Soeharto menempatkan Habibie sebagai staf divisi pengembangan teknologi tinggi Pertamina.
Posisi strategis ini membuat Habibie memperoleh kemudahan dalam pembiayaan (dana yang
berlimpah dari booming minyak) sehingga mampu membiayai.
eksperimen teknologi tinggi yang dirancang Habibie. Di sisi lain hubungan Habibie dengan
penguasa juga semakin dekat membuat kemudahan bagi Habibie dalam mengembangkan ide-
idenya. Habibie kemudian mengembangkan industri-industri strategis dengan mendirikan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai basis awal pengembangan industri
strategis.
Di BPPT inilah Habibie merancang dan mengembangkan berbagai industri strategis di
Indonesia melalui Badan Perencana Industri Strategis (BPIS). Dari BPIS ini kemudian
dikembangkan Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) di Bandung, Perusahaan Armada Laut
(PAL) di Surabaya dan Badan Tenaga Atom Nasional di Serpong. Industri strategis ini
menghasilkan berbagai karya nyata, IPTN menghasilkan pesawat sebagai sarana transportasi
udara di Indonesia dan PT PAL berhasil membuat berbagai kapal laut sebagai sarana transportasi
laut.
Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang bertempat di Bandung, mulai beroperasi pada tahun
1976. Dalam mengembangkan industri dirgantara ini Habibie menggandeng industri-industri
pesawat terbang di Eropa di antaranya adalah MBB yang berkedudukan di Jerman dan CASA
yang berkedudukan di Spanyol. Salah satu wujud dari kerja sama ini adalah diperolehnya lisensi
pembuatan helikopter NBO-105 dan CN 235.
Pada awalnya IPTN hanya memperoleh penguasaan alih teknologi tinggi berdasarkan lisensi
yang dimiliki. Tahap berikutnya IPTN diijinkan untuk merakit pesawat-pesawat tersebut di
Indonesia. Setelah tahap perakitan berjalan dengan baik, tahap berikutnya pemberian izin untuk
memproduksi komponen-komponen pesawat di Indonesia. Salah satu hasil dari IPTN adalah
berhasil memproduksi berbagai jenis pesawat terbang antara lain NC-212- 100, Helikopter
Nbell-412, NAS-332 Super Puma, CN 234, CN 235, CN 250 dan N2130.

2.2 Bidang Pertanian


Perhatikan gambar di samping! Pernahkah Anda melihat proses panen padi menggunakan
teknologi modern? Teknologi pertanian di Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu sejalan dengan perkembangan teknologi dunia.
Perkembangan teknologi memberi banyak manfaat bagi sektor pertanian di Indonesia.
Perkembangan teknologi pertanian di manfaatkan oleh pemerintah Indonesia guna meningkatkan
hasil pertanian melalui program Revolusi Hijau. Apakah Anda pernah mendengar istilah
Revolusi Hijau? Bagaimana pelaksanaan dan hasil yang dicapai Revolusi Hijau di Indonesia?
Anda dapat menemukan jawabannya dalam. pembahasan berikut.
1) Pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia
Apa itu Revolusi Hijau? Anda dapat membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk
menemukan jawabannya. Pada masa Orde Baru pemerintah menerapkan program Revolusi Hijau
dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian. Peningkatan hasil pertanian tersebut dilakukan
melalui kebijakan modernisasi pertanian yakni penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Munculnya Revolusi Hijau di Indonesia dilatarbelakangi oleh faktor berikut.
a) Kebutuhan penduduk yang semakin meningkat.
b) Produktivitas pertanian yang masih rendah.
c) Produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan pokok.
Pelaksanaan Revolusi Hijau pada masa pembangunan Orde Baru dimasukkan program Pelita
(Pembangunan Lima Tahun). Pelaksanaan Revolusi Hijau dilakukan melalui berbagai cara
seperti diversifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian , intensifikasi pertanian , mekanisasi
pertanian , dan rehabilitasi pertanian. Penjelasan mengenai metode yang diterapkan pada
Revolusi Hijau sebagai berikut :

a) Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian merupakan usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman
pertanian guna menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi
pertanian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama , memperbanyak jenis kegiatan pertanian.
Misalnya, seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan Kedua,
memperbanyak jenis tanaman pada satu lahan. Misalnya , pada suatu lahan selain ditanam padi
juga ditanam jagung
b) Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik
baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi
pertanian banyak dilakukan di daerah yang memiliki wilayah pertanian sempit , seperti Pulau
Jawa dan Bali. Intensifikasi pertanian dilakukan dengan program Panca Usaha Tani. Program
Panca Usaha Tani meliputi kegiatan sebagai berikut.
(1) Penggunaan bibit unggul.
(2) Penggunaan pupuk kimia.
(3) Penggunaan pestisida.
(4) Pemberantasan hama.
(5) Peningkatan irigasi.
Pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia dititikberatkan pada program intensifikasi
pertanian. Hal ini disebabkan luas lahan pertanian semakin terbatas. Sementara itu , laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, intensifikasi dianggap paling
cocok untuk meningkatkan produksi pertanian
c) Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian merupakan usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperluas lahan per tanian. Perluasan lahan tersebut dapat dilakukan dengan membuka hutan ,
semak belukar , daerah disekitar rawa rawa , dan daerah pertanian yang belum dimanfaatkan.
Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau
Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi Sebagai contoh, wilayah Sumatra,
Kalimantan, dan Papua.
d) Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi pertanian adalah usaha meningkatkan produksi pertanian dengan menggunakan
mesin - mesin pertanian modern. Perkembangan teknologi pertanian di Indonesia sebenarnya
sudah lama. Berbagai alat pertanian seperti cangkul , garu , waluku. sabit, hingga ani - ani
merupakan contoh teknologi pertanian sederhana. Sejak berkembang mesin - mesin pertanian,
teknologi pertanian sederhana mulai ditinggalkan karena dianggap tidak produktif. Sementara itu
penggunaan handtractor, tressure, hingga penggilingan padi semakin marak di masyarakat.

e) Rehabilitasi Pertanian
Rehabilitasi pertanian merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian
kritis yang membahayakan kondisi lingkungan. Rehabilitasi pertanian bertujuan memperbaiki
lahan pertanian yang semula tidak produktif menjadi produktif atau mengganti tanaman yang
tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif. Rehabilitasi pertanian akan menghasilkan
bahan makanan sekaligus stabilisator lingkungan.
Rehabilitasi pertanian dimaksudkan untuk menggalang komitmen dan kerja sama seluruh
stakeholder dan mengubah paradigma pola pikir masyarakat dalam melihat pertanian tidak hanya
sekadar penghasil komoditas. Akan tetapi, pertanian merupakan sektor multifungsi dalam bidang
ekonomi nasional dan sumber kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
2 ) Hasil Revolusi Hijau di Indonesia
Pelaksanaan Revolusi Hijau pada masa Orde Baru membawa perubahan signifikan bagi
sektor pertanian Indonesia. Pertanian Indonesia dibedakan menjadi dua bidang, yaitu pertanian
pangan dan perkebunan. Apa perbedaan pertanian pangan dan perkebunan? Diskusikan dengan
teman Anda. Untuk mengetahui hasil pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia dalam bidang
pertanian, perhatikan uraian berikut.
a) Pertanian Pangan
Sektor pertanian di Indonesia selalu ditetapkan sebagai sektor strategis dalam setiap
pemerintahan. Hal ini karena sektor pertanian memiliki peran strategis terhadap perekonomian
nasional. Peran strategis sektor pertanian sebagai berikut. Pertama,
kontribusi terhadap pendapatan nasional. Kedua, penyerapan tenaga kerja. Ketiga, penyedia
bahan baku bagi sektor lain. Keempat menyediakan bahan pangan bagi masyarakat. Kelima,
pasar bagi produk nonpertanian.
Sejak Pelita 1 pemerintah sudah menggalakkan sistem pancausaha tani dan saptausaha tani
untuk memperkuat sektor produksi pangan. Selain itu, pemerintah memperluas lahan pertanian.
Dengan lahan pertanian yang semakin luas, saluran irigasi pun bertambah. Untuk mengatasi
lahan dengan sistem irigasi kurang baik dilakukan penanaman palawija seperti jagung, kedelai,
dan kacang tanah. Beberapa jenis tanaman perkebunan yang ditanam di Indonesia diekspor ke
berbagai negara. Jenis tanaman per kebunan yang menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia
antara lain biji kopi cengkih, coklat, karet, kelapa sawit, teh, dan tebu. Kegiatan penanaman
tanaman perkebunan tersebut diselenggarakan oleh perkebunan besar dan perkebunan kecil
(perkebunan rakyat). Perkebunan merupakan sektor Dengan adanya Revolusi Hijau, masyarakat
mulai menanam berbagai jenis tanaman pangan pada suatu lahan. Selain diversifikasi pertanian,
masyarakat juga diperkenalkan jenis tanaman mono kultural. Apa itu tanaman monokultural ?
Kemukakan pendapat Anda secara santun dalam diskusi kelas.

b) Perkebunan
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan ragam budaya dan sumber daya
alam. Berbagai jenis tanaman ekspor yang dibutuhkan dunia internasional terdapat di Indonesia.
Generasi penerus bangsa hendaknya ikut melestarikan kakayaan alam Indonesia. Dengan
beberapa cara antara lain:
(1) Merehabilitasi perkebunan dan pabrik yang ada.
(2) Menetapkan intensifikasi.
(3) Melakukan ekstensifikasi.
(4) Melakukan diversifikasi tanaman. penting bagi perekonomian negara.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya meningkatkan hasil produksi perkebunan. Untuk
meningkatkan hasil produksi perkebunan, pemerintah menetapkan kebijakan berikut. Pemerintah
juga mengupayakan kegiatan pascapanen berkaitan dengan pemasaran hasil perkebunan.
Perusahaan - perusahaan perkebunan bekerja sama dengan broker - broker luar negeri untuk
memasarkan hasil perkebunannya ke berbagai negara.
Pelaksanaan Revolusi Hijau pada masa Orde Baru dapat dikatakan menuai keberhasilan.
Keberhasilan terbukti dengan peningkatan hasil pertanian dan peningkatan nilai ekspor tanaman
perkebunan. Sektor pertanian menjadi sektor terkuat pada masa itu.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak jelas pada bidang transportasi dan
pertanian. bandara merupakan komponen utama bagi transportasi udara. Indonesia memiliki
maskapai penerbangan yang berperan penting dalam jasa transportasi udara. Pada perkembangan
IPTN berhasil mendapatkan izin merakit pesawat diindonesia. Aspek penting perkembangan
transportasi udara adalah teknologi navigasi untuk menunjang keselamatan dalam penerbangan.
Dan dengan berdirinya AirNav Indonesia, keselamatan dan pelayanan navigasi penerbangan
dapat terjamin dengan baik.
Teknologi pertanian di Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sejalan dengan
perkembangan teknologi dunia. Metode yang diterapkan pada revolusi hijau yaitu diservisikasi
pertanian, intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, mekanisasi pertanian, dan rehabilitasi
pertanian. Hasil pelaksaan revolusi hijau diindonesiabidang pertanian yaitu pertanian pangan,
dan perkebunan. Pelaksanaan revolusi hijau pada masa orde baru dapat dikatakan menuai
keberhasilan. Keberhasilan terbukti dengan hasil pertanian dan peningkatan nilai ekspor tanaman
perkebunan. Sektor pertanian terkuat pada masa itu. Dampak revolusi hijau mengatasi kelaparan
dengan meningktakan produksi pangan melalui pertanian, revolusi hijau juga membawa dampak
terhadap kehidupan petani. Dari sini kita mengetahui bshwa untuk mencapai keberhasilan dalam
bidang pertanian bukanlah revolusi hijau yang dibutuhkan, melainkan pembangunan lingkungan
pertanian berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai