Di susun oleh :
NIM : 1801010083
SEMESTER : 4B (PAGI)
TANGERANG
2020
KATA PENGANTAR
puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa ,karena hanya limpahan rahmat dan hidayahnya penulis
hanya dapat menyelesaikan makalah ini,sholawat serta salam marilah kita panjatkan puji syukur kita
kepada junjungan nabi MUHAMAD SAW yang telah para pengikutnya hingga akhir jaman.
Penyusunan makalah ini dapat di buat dalam memenuhi tugas kegiatan evaluasi terstruktur 1 di mata
kuliah TEKNOLOGI ADMINISTRASI NEGARA dengan berjudul REVOLUSI TANAMAN PENGHIJAUAN.
Makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak yang tidak kami sebutkan satu persatu untuk itu kami ucapkan terima kasih,kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah dari segi EYD,kosa kata,tata bahasa,etika
bahasa,maupun isi.oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
dari segi pembaca sekalian untuk menjadi bahan evaluasi.
Demikian kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi para
pembaca pada umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Revolusi tanaman penghijauan merupakan suatu program yang dikhususkan pada pembangunan sektor
pertanian. Program ini mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1960-an, yaitu pada masa kepemimpinan
Soeharto. Loekman Soetrisno (2002) menjelaskan bahwa, Tujuan utama revolusi tanaman penghijauan
adalah untuk menaikkan produktifitas sektor pertanian, khususnya sub-sektor pertanian pangan, melalui
paket teknologi pertanian modern. Paket tersebut terdiri atas pupuk non-organik, obat-obatan dan bibit
padi unggul.
Melalui program ini, pada tahun 1984, Indonesia berhasil menjadi negara swasembada pangan terbesar.
Dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 20 tahun, program revolusi hijau juga telah berhasil
mengubah kebiasaan dan sikap para petani Indonesia yang awalnya memakai sistem bertani secara
tradisional menjadi sistem bertani yang modern dimana para petani mulai menggunakan teknologi-
teknologi pertanian yang ditawarkan oleh program revolusi tanaman penghijauan. Perubahan sikap
tersebut sangat berpengaruh terhadap kenaikan produktifitas sub-sektor pertanian pangan, sehingga
Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Keberhasilan Indonesia ini adalah akibat dari
meningkatnya hasil panen sebagai akibat berjuta-juta petani di Indonesia, khususnya di Jawa,
menggunakan bibit unggul baru dan pupuk kimia.
Tetapi dibalik itu semua, banyak dampak negatif yang dialami oleh para petani Indonesia. Salah satunya
adalah banyak petani yang malah kehilangan pekerjaan bertani mereka sehingga tidak sedikit petani
yang hidup semakin miskin. Sikap dan kebiasaan petani pun mulai berubah yang awalnya “anti
teknologi” menjadi ketergantungan terhadap teknologi pertanian yang modern. Selain itu pemakaian
bahan-bahan kimia yang digunakan pada hasil pertaian juga menyebabkan khususnya para petani
mengalami kesusahan dan berpengaruh juga pada masyarakat luas pada umumnya.
Makalah ini akan membahas secara lebih jelas mengenai pengaruh apa saja yang diakibatkan oleh
revolusi tanaman penghijauan terhadap petani di Indonesia. Dalam makalah ini akan dibahas sedikit
banyak mengenai pengaruh dan dampak apa saja yang telah ditimbulkan oleh adanya revolusi tanaman
penghijauan.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Untuk mengetahui apa saja yang terdapat dalam isi tentang revolusi tanaman penghijauan
PEMBAHASAN
b. Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas
lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.
c. Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara
penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah
ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).
d. Rehabilitasi Pertanian
Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan
kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.
Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut.
1) Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan.
2) Melakukan tebang pilih.
3) Pembibitan kembali.
4) Penanaman sejuta pohon.
5) Penanaman tanah lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan.
6) Seleksi tanaman (tanaman pelindung/tua).
3. Radio
Dr. Lee De Forest dari AS merupakan penemu radio tahun 1916 sehingga mendapat
julukan The Father of Radio. Tahun 1919 Dr. Frank Conrad (seorang ahli pada westing
house Company di Pitssberg AS) berhasil mengadakan eksperimen menyiarkan musik.
Tahun 1920 masyarakat Amerika dapat menikmati siaran radio dan mulai tahun 1923
stasiun radio meningkat tajam menjadi SSG Stasiun. Tahun 1933, Prof. E.H. Amstrong
memperkenalkan FM (Frequency Modulation) yang mempunyai kelebihan antara lain:
a. Dapat menghilangkan interference (gangguan) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-
bintik matahari, alat listrik, atau dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama
b. Suaranya jelas dan jernih.
PP No. 21 / 1967 tentang amateurisme radio amatir adalah seperangkat pemancar radio
yang digunakan untuk berhubungan dalam bentuk percakapan. Radio amatir tergabung
dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia). Disusul PP No. 55 tahun 1970
tentang radio siaran nonpemerintah yang berfungsi sosial yaitu sebagai alat pendidikan,
penerangan, dan hiburan.
Tahun 1974 stasiun radio swasta niaga bergabung dalam wadah PRSSNI (Persatuan Radio
Siaran Swasta Nasional Indonesia). Tahun 1984, RRI mendapat penghargaan dari The
Population Institute (Lembaga Kependudukan) yang berpusat di Washington, karena siaran
sandiwara radionya terbaik se-Asia dengan judul “Butir-butir pasir di laut“ (yang
bertemakan KB).
Setelah merdeka siaran luar negeri Indonesia dikenal dengan nama The Voice of Free
Indonesia. Sekarang siaran luar negeri RRI dari Jakarta dikenal dengan nama Voice of
Indonesia (Suara Indonesia). RRI ditunjang oleh MMTC (Multimedia Training Center) yang
bertujuan untuk mendidik dan melatih para karyawan.
Adapun fungsi radio sejak ditemukan sampai sekarang adalah sebagai:
a. hiburan;
b. penerangan;
c. pendidikan;
d. propaganda (Jepang dengan propaganda Hakko I-Chiu, artinya delapan penjuru mata
angin dalam satu atap);
e. pembangunan (menyampaikan hasil-hasil pembangunan dan memotivasi masyarakat
untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan nasional).
4. TELEVISI
Paul Nipkow dikenal sebagai “Bapak Televisi” karena penemuannya berupa electrische
teleschope yang dapat mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat lain.
Pada tahun 1883 – 1884. Tahun 1939 masyarakat AS telah menikmati televisi. TVRI lahir
berdasarkan SK Menpen tahun 1961 untuk menayangkan/meliput semua kegiatan
kejuaraan Asia Games IV di Jakarta. Proyek ini ditangani oleh perusahaan elektronika Jepang
Nippon Electric Company (NEC). TVRI berhasil mengudara pada acara liputan 17 Agustus
1962 di Istana Negara. Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI diresmikan oleh Presiden Soekarno.
Mulai 11 Maret 1963, TVRI menayangkan siaran iklan/siaran niaga. Tapi mulai 1 April 1981
pemerintah melarang siaran niaga dengan alasan:
a.TVRI berfungsi sebagai government tool (alat pemerintah) yang bertugas menyiarkan
pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh pelosok Indonesia.
b. TVRI berperan meningkatkan pengetahuan dan wawasan pola piker masyarakat.
c. Masyarakat bersifat konsumerisme.
5. Sarana Perhubungan
Penggunaan roda diperkenalkan pertama oleh bangsa Hyksos tahun 1675 SM. Penemuan
mesin uap oleh James Watt 1769 membawa perubahan besar karena transportasi (kapal,
lokomotif, mobil) dijalankan dengan mesin uap. Dengan berkembangnya sektor
perhubungan/transportasi berperan untuk:
a. meningkatkan produksi dan jasa;
b. meningkatkan arus wisata;
c. memperlancar arus informasi;
d. memperlancar arus barang dan manusia;
B. Perhubungan Laut
c. Perhubungan Udara
Perkembangan transportasi udara ditandai dengan semakin mudah dan cepatnya
transportasi antarprovinsi, antarpulau, dan antarnegara. Dengan adanya maskapai
penerbangan perintis, yaitu Merpati Nusantara, Mandala, Bouroq, Sempati, dan PT
Industri Pesawat Terbang Nurtania berubah menjadi IPTN (Industri Pesawat Terbang
Nusantara) yang sekarang dikenal dengan pesawat NC-212, Helikopter NBO 105, CN 235
(Tetuko), N-250 (Gathotkaca), serta produksi komponen pesawat F-16, Boeing 747, dan
Boeing 737.
Perkembangan informasi, komunikasi, dan transportasi dapat meningkatkan arus
informasi, memperpendek jarak antar pulau, maupun antar negara.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Revolusi hijau merupakan suatu program
yang dikhususkan pada pembangunan sektor pertanian. Melalui program ini pada tahun
1984, Indonesia berhasil menjadi negara swasembada pangan terbesar.
Dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 20 tahun, program revolusi hijau juga telah
berhasil mengubah kebiasaan dan sikap para petani Indonesia yang awalnya memakai
sistem bertani secara tradisional menjadi sistem bertani yang modern dimana para
petani mulai menggunakan teknologi-teknologi pertanian yang ditawarkan oleh
program revolusi hijau.
Dari judul serta isi makalah ini kami selaku penyusun dicukupkan sekian dan terima
kasih. Tidak lupa kepada Guru dan teman-teman pendengar sekalian kami tidak
menutup kemungkinan menerima masukan/kritik serta saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sh. Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. Buku Sejarah INDONESIA