Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU

Disusun Oleh:
• Irfansyah Ridho Aninda / 9
• Miftah Aflah Helmi / 12
• Muh Edwi Fauzan / 13
XII MIPA 1

SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA


2022/2023
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................3
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 4
1. Pengertian Revolusi Hijau ................................................................................................ 4
2. Sejarah Revolusi Hijau ...................................................................................................... 4
3. Revolusi Hijau di Indonesia .............................................................................................. 4
4. Dampak dari Revolusi Hijau ............................................................................................ 5
BAB III......................................................................................................................................................... 6
PENUTUP .................................................................................................................................................... 6
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 6

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik antar negara yang menyebabkan meletusnya Perang Dunia I dan Perang
Dunia II merupakan salah satu alasan mengapa Revolusi Hijau muncul. Perang
tersebut menjadi penyebab hancurnya lahan-lahan pertanian. Kondisi tersebut
membuat pasokan kebutuhan makanan dunia mengalami defisit yang signifikan.

Hadirnya Revolusi Hijau juga menjadi bagian dari perkembangan sektor pertanian,
baik berupa alat pertanian, rotasi tanaman, serta irigasi. Masa transisi tersebut melalui
proses panjang hingga masuk ke wilayah Afrika dan Asia, termasuk Revolusi Hijau di
Indonesia.

Makalah ini akan membahas mengenai pengaruh apa saja yang diakibatkan oleh
revolusi hijau terhadap petani di Indonesia. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
pengaruh dan dampak apa saja yang telah ditimbulkan oleh adanya revolusi hijau.

B. Rumusan Masalah
• Apa dampak dari adanya revolusi hijau?

• Bagaimana proses dari revolusi hijau?

C. Tujuan
• Untuk memenuhi tugas sejarah

• Mengetahui latar belakang revolusi hijau

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Revolusi Hijau
revolusi hijau sering dikenal dengan revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara
bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan
produktvitas pertanian. Definisi lain menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi produksi
biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi,
jagung yang membawa dampak tingginya hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah
meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit
unggul.

2. Sejarah Revolusi Hijau


Perkembangan revolusi hijau berawal setelah Perang Dunia I selesai. Perang Dunia I
menyebabkan rusaknya banyak lahan pertanian di Eropa sehingga mengancam produksi
pangan saat itu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, para pengusaha di Amerika Serikat berupaya untuk
mengembangkan pertanian guna menjamin cukupnya kebutuhan pangan melalui berbagai
penelitian. Ford and Rockefeller adalah sponsor utama penelitian tersebut.

Penelitan bidang pertanian kala itu banyak dilakukan di negara-negara berkembang,


seperti Meksiko, Filipina, Pakistan dan India. Para peneliti terus berusaha mencari
berbagai temuan varietas tanaman penghasil biji-bijian yang dapat berproduksi tinggi
(terutama beras dan gandum).

Selain itu, alat-alat pertanian modern juga mulai dikembangkan dan berpengaruh
terhadap suksesnya Revolusi Hijau. Penggunaan mesin baja, alat penyemprot serta
penggunaan mesin penggiling padi adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi
pertanian.

Revolusi ini terus berkembang hingga pasca Perang Dunia II yang juga menyebabkan
hancurnya lahan-lahan pertanian. Upaya peningkatan produksi pangan pertanian terus
dilakukan dengan membuka lahan-lahan baru, pembuatan mekanisme pertanian efektif
dan efisien, penggunaan pupuk serta pengembangan berbagai metode pemberantasan
hama dan penyakit tanaman.

3. Revolusi Hijau di Indonesia


Perubahan dalam bidang pertanian di dunia juga berdampak terhadap Indonesia, salah
satunya adalah penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Revolusi Hijau juga menjadi

4
proyek utama pada masa Orde Baru untuk memacu hasil produk pertanian dengan
menerapkan teknologi modern.

Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu,
pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk
kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada
beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan
hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin
meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah. Bahan
kimia sintetik yang digunakan dalam pertanian, pupuk misalnya telah merusak struktur,
kimia dan biologi tanah. Bahan pestisida diyakini telah merusak ekosistem dan habitat
beberapa binatang yang justru menguntungkan petani sebagai predator hama tertentu.
Disamping itu pestisida telah menyebabkan imunitas pada beberapa hama. Lebih lanjut
resiko kerusakan ekologi menjadi tak terhindarkan dan terjadinya penurunan produksi
membuat ongkos produksi pertanian cenderung meningkat. Akhirnya terjadi inefisensi
produksi dan melemahkan kegairahan bertani. Revolusi hijau memang pernah
meningkatkan produksi gabah. Namun berakibat:
a) Berbagai organisme penyubur tanah musnah
b) Kesuburan tanah merosot / tandus
c) Tanah mengandung residu (endapan pestisida)
d) Hasil pertanian mengandung residu pestisidae) Keseimbangan ekosistem rusak f)
Terjadi peledakan serangan dan jumlah hama.

4. Dampak dari Revolusi Hijau


a. Keuntungan dari revolusi hijau:
- Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian unggul.
- Meningkatnya produksi pertanian
- Pendapatan petani meningkat.

b. Kelemahan dari revolusi hijau


- Menghabiskan biaya besar untuk penelitian
- Polusi tanah dan air akibat dari penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan
- Menurunnya daya produksi tanah.

5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa reolusi hijau merupakan suatu program yang
dikhususkan pada pembangunan sektor pertanian. Melalui program ini pada tahun 1984,
Indonesia berhasil menjadi negara swasembada pangan terbesar. Dalam waktu yang cukup lama
yaitu sekitar 20 tahun, program revolusi hijau juga telah berhasil mengubah kebiasaan dan sikap
para petani Indonesia yang awalnya memakai sistem bertani secara tradisional menjadi sistem
bertani yang modern dimana para petani mulai menggunakan teknologi-teknologi pertanian yang
ditawarkan oleh program revolusi hijau.

DAFTAR PUSTAKA
https://rimbakita.com/revolusi-hijau/
https://www.academia.edu/32234372/MAKALAH_PERTANIAN_REVOLUSI_HIJAU

Anda mungkin juga menyukai