Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN INOVASI

DALAM PEMULIAAN TANAMAN


Dosen: Jeki, S.P., M.Sc.

PAPER

Oleh:

TRI WAHYU NANINGSIH


E 281 22 070

PROGR
AM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
A. Konsep Pemuliaan Tanaman
Sampai saat ini, berbagai aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari
sektor pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat,
diperlukan suatu usaha untuk terus meningkatkan produksi dan memperbaiki
kualitas tanaman dibidang pertanian dengan melakukan usaha untuk memperbaiki
sifat-sifat tanaman menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan di
masyarakat luas. Oleh karenanya Pemuliaan tanaman sangat diperlukan sebagai
suatu bidang ilmu pengetahuan yang di dalamnya dipelajari teknik memodifikasi
genotipe tanaman menjadi lebih baik pada populasi sehingga tanaman tersebut
lebih berguna bagi umat manusia (Koryati, 2022).
Pemuliaan tanaman adalah proses pengembangan varietas tanaman baru yang
memiliki karakteristik yang diinginkan, seperti daya tahan terhadap penyakit,
pertumbuhan yang lebih cepat, hasil yang lebih tinggi, atau penampilan yang lebih
menarik. Menurut Widodo (2003), pemuliaan tanaman dapat diartikan sebagai
ilmu dan seni yang mempelajari adanya pertukaran dan perbaikan karakter
tanaman yang diwariskan pada suatu populasi baru dengan sifat genetik yang
baru. Pemuliaan tanaman umumnya mencakup tindakan penangkaran,
persilangan, dan seleksi. Dasar pengetahuan mengenai prilaku biologi tanaman
dan pengalaman dalam budidaya diperlukan dalam kegiatan ini.
Menurut Syukur, et. al (2010), bahwa secara lebih luas tujuan pemuliaan
tanaman yakni mendapatkan atau mengembangkan varietas supaya penggunaan
unsur haranya lebih efisien sehingga memberikan produksi tertinggi per satuan
luas serta memberikan keuntungan untuk penanam serta pemakai. Kemudian
diharapkan varietas yang didapatkan resisten terhadap lingkungan yang ekstrim
contohnya serangan hama dan penyakit, cekaman kekeringan dan lain sebagainya.
Persyaratan sebuah tujuan pemuliaan yang baik adalah memiliki kesesuaian target
pemuliaan yang diinginkan, penetapan kriteria seleksi dan identifikasi sifat-sifat
yang diseleksi.

B. Manfaat Pemuliaan Tanaman bagi Kemajuan Pertanian


Ada beberapa manfaat pemuliaan tanaman bagi kemajuan pertanian yaitu
sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas.
2. Meluaskan wilayah produksi. Lahan produksi pertanian dapat diperluas dengan
mengubah sifat tertentu tanaman, seperti pada lahan sub-optimal.
3. Menemukan varietas hibrida. Produksi pertanian dapat ditingkatkan dengan
ditemukannya varietas hibrida seperti jagung (tanaman pangan), cabai besar,
tomat, melon, semangka (tanaman hortikultura).
4. Menemukan varietas tahan/resisten hama penyakit. Ada beberapa varietas
unggul yang telah didapatkan dan diharapkan tahan/resisten hama penyakit.
5. Meningkatkan kesesuaian terhadap mesin pemanen. Ada beberapa varietas
yang didapatkan dengan memperbaiki bentuk fisik sehingga memudahkan
dalam pr oses panen.
6. Menggalakkan penggunaan teknologi pertanian modern.

C. Pemuliaan Tanaman sebagai Solusi Permasalahan


Pemuliaan tanaman bukan hanya berperan penting untuk mendukung sistem
pertanian namun pemuliaan tanaman juga dapat menjadi solusi bagi kasus-kasus
yang terjadi, seperti yang terjadi di Maluku yaitu dalam bidang pertanian,
kesehatan, maupun lingkungan hidup.

1. Kasus dalam Bidang Pertanian


Blok Marsela merupakan suatu blok pengelolaan gas bumi yang ada di bumi
Provinsi Maluku, yaitu di antara Kabupaten MTB dan MBD. Selain proyek
liquefied natural gas (LNG), sudah hampir disepakati antara pemerintah dan Inpex
bahwa pengembangan blok ini juga meliputi proyek petrokimia dan pabrik pupuk
yang diperkirakan akan berlangsung 7-10 tahun ke depan dan menyerap
sedikitnya 12000 tenaga kerja (Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan,
2016). Serapan tenaga kerja di atas belum termasuk tenaga teknis LNG yang
mencapai 39000 tenaga kerja langsung dan 370000 tenaga kerja tidak langsung
(Ristekdikti, 2017). Jumlah ini belum termasuk ribuan tenaga kerja dari industri-
industri non minyak dan gas yang bakal hadir di Maluku sebagai dampak dari
hadirnya tiga proyek besar ini. Besarnya tenaga kerja ini membutuhkan kebutuhan
pangan yang besar untuk mensuplai karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan
serat melalui ketersediaan tanaman pangan, sayur-sayuran, buah-buahan, daging
dan telur bagi Blok Marsela. Pemuliaan tanaman berperan menyumbang
ketersediaan tanaman pangan, buah-buahan dan sayur-sayuran melalui kesiapan
industri hulu agribisnis, yaitu penyediaan varietas unggul dan produksi benih.

2. Kasus dalam Bidang Kesehatan


Pemuliaan tanaman memberikan kontribusi sangat besar bagi umat manusia
ketika melahirkan revolusi hijau. Suatu revolusi yang berhasil mematahkan
ramalan Thomas Robert Malthus dalam An Essay on the Principle of Population
di tahun 1798 tentang bencana kelaparan di dunia pada abad ke-19, dan hingga
saat ini merupakan lokomotif utama yang menggerakkan gerbong agribisnis
melalui penyediaan varietas unggul baru. Pemulia tanaman Norman Borlaug
mengawali sukses pemuliaan tanaman dalam revolusi hijau pada tahun 1960
dengan menghasilkan suatu varietas gandum ajaib berdaya hasil tinggi. Varietas
yang ditanam secara ekstensif di Meksiko, India dan Pakistan ini berhasil
mengatasi kelaparan di negara-negara yang masuk kategori sedang berkembang
saat itu, khususnya di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Keberhasilan penerima
hadiah Nobel tahun 1970 di bidang pangan ini menginspirasi para pemulia
tanaman di International Rice Research Institute (IRRI), Los Banos, Filipina, yang
berhasil merakit varietas padi ajaib IR5 dan IR8 berdaya hasil tinggi yang
merupakan tonggak sejarah revolusi hijau (Adnyana, 2005). Saat ini, para pemulia
tanaman telah berhasil melahirkan berbagai varietas padi dan gandum berdaya
hasil tinggi yang menyelamatkan banyak negara dari kelaparan.

3. Kasus dalam Bidang Lingkungan Hidup


Pemanasan global (global warming) merupakan tantangan besar lainnya yang
menuntut kesiapan sistem pertanian kepulauan menghadapi perubahan iklim
(climate changes), dimana peningkatan suhu menyebabkan lingkungan pertanian
optimal dapat berubah menjadi bercekaman. Pengaruh ini akan sangat terasa bagi
pulau-pulau kecil yang cenderung rentan (vulnerable) terhadap gangguan dari
luar. Bila keadaan ini terjadi, maka berbagai plasma nutfah dari berbagai spesies
tanaman harus berevolusi untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru yang
bercekaman. Evolusi memerlukan waktu untuk menapis berbagai plasma nutfah
baru yang adaptif, tetapi belum tentu bernilai ekonomis. Oleh sebab itu, juga
diperlukan usaha-usaha revolusioner melalui pemuliaan tanaman untuk merakit
varietas atau spesies tanaman-tanaman baru yang dapat beradaptasi pada
lingkungan bercekaman baru yang timbul sebagai akibat dari perubahan iklim
(Jambormias, 2017).

DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, M.A., 2005. Lintasan dan marka jalan menuju ketahanan pangan
berkelanjutan. Analisis kebijakan pertanian 3(3):326-3448.

Jambormias, E. (2017) Pemuliaan Tanaman untuk Keberlanjutan Sistem


Pertanian Kepulauan di Maluku. Ambon. Universitas Pattimura.

Koryati, T., dkk. (2022) Pemuliaan Tanaman. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Ristekdikti, (2017). Politeknik Negeri Ambon Diminta Siapkan SDM Blok


Marsela.

Widodo, I. (2003). Penggunaan marka Molekuler pada Seleksi Tanaman.


Makalah Pribadi Tidak Diterbitkan. Program pasca sarjana. Bogor. IPB.

Anda mungkin juga menyukai