Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) BIOLOGI KONSERVASI

Prodi Biologi, Fakultas Kesehatan, Sains dan Teknologi


Universitas Dhyana Pura, Badung, Bali
Alamat: Jl. Raya Padang Luwih, Dalung, Bali 80361

Nama : Pande Putu Indira Prima Dewi


NIM : 20121306009
Semester : Tiga (3)
Mata Kuliah : Biokonservasi
Pukul : 16.00 – 00.00 WITA
Dosen Pengampu : Putu Angga Wiradana, S.Si., M.Si

1. Coba jelaskan pemahaman saudara mengenai upaya Konservasi, baik secara ex situ maupun
in situ ? (20 poin)
Jawaban:
Upaya Konservasi ex situ adalah konservasi komponen dari keanekaragaman hayati yang
dilakukan di luar habitat alaminya. Misalnya pada tanaman cendana yang merupakan flora
berkayu dengan siklus hidup yang relatif panjang sehigga prosedur yang lazim digunakan
adalah dengan cara menanamnya pada tempat yang telah direncanakan seperti kebun botani,
arboretum dan bentuk lainnya. Sedangkan Upaya Konservasi in situ memiliki keunggulan agar
jenis targetnya masih dapat berevolusi secara alami pada habitat asalnya sehingga dalam
jangka waktu yang panjang diharapkan dapat memberikan variasi tambahan.
2. Jelaskan contoh pendekatan Bioteknologi di Bidang Konservasi Hewan maupun Tumbuhan ?
(20 poin)
Jawaban:
Contoh pendekatan bioteknologi di bidang konservasi hewan:
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme dalam proses produksi untuk menghasilkan
suatu produk. Bioteknologi memiliki cakupan manfaat yang luas bagi dunia perikanan dan
budidaya ikan. Manfaat tersebut antara lain untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan ikan
budidaya, meningkatkan nilai gizi pada pakan ikan, meningkatkan Kesehatan ikan, membantu
memperbaiki dan melindungi lingkungan, memperluas cakupan jenis ikan, meningkatkan
pengelolaan dan konservasi ketersediaan benih di alam. Teknologi maju yang memanfaatkan
pengetahuan biologi molekuler dan genetika seperti rekayasa genetika dan diagnose penyakit
melalui DNA. Tujuan utama penerapan bioteknologi genetika pada ikan adalah untuk
meningkatkan tingkat pertumbuhan ikan. Namun bisa juga digunakan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit dan lingkungan.
Contoh pendekatan bioteknologi di bidang konservasi tumbuhan:
Untuk menjamin ketersediaannya di masa depan, usaha konservasi perlu dilakukan karena
plasma nutfah ubi-ubian tersebut dikhawatirkan menjadi punah, baik akibat dinamika alam
maupun ulah manusia, seperti deforestasi, terjadinya pengembangan secara berlebihan
terhadap suatu kultivar yang dianggap menguntungkan secara ekonomi, dan juga
meningkatnya alih fungsi lahan seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur
pengembangan koleksi plasma nutfah secara in vitro merupakan strategi alternatif sebagai
cadangan plasma nutfah yang dikonservasi di lapang. Teknologi in vitro saat ini sudah menjadi
kebutuhan dalam strategi pemeliharaan diversitas tanaman dalam bentuk koleksi aktif (active
collections) dan koleksi dasar (base collections), terutama untuk spesies yang perbanyakannya
dilakukan secara vegetatif, seperti tanaman ubi-ubian.
3. Coba jelaskan maksud dari Gambar di bawah ini dan bagaimana hubungannya dengan
keseimbangan ekosistem : (20 poin)

Jawaban:
Berdasarkan gambar grafik di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah individu setiap waktunya
akan mengalami baik peningkatan maupun penurunan seiring dengan berjalannya waktu yang
tidak terlepas dari pengaruh daya dukung lingkungan. Terlihat pada grafik nomor 1
menunjukkan pertumbuhan populasi atau individu lambat. Seiring dengan bertambahnya
waktu pertumbuhan populasi mengalami percepatan yang semakin tinggi ditunjukkan oleh
nomor 2. Kemudian grafik nomor 3 dan 4 terlihat percepatan pertumbuhan populasi mengalami
penurunan. Grafik nomor 5 menunjukan bahwa pertumbuhan populasi stabil.
Hubungan antara daya dukung lingkungan dengan keseimbangan ekosistem dalam konteks
ekologis adalah jumlah populasi atau komunitas yang dapat didukung oleh sumberdaya dan
jasa yang tersedia dalam ekosistem tersebut. Faktor yang mempengaruhi keterbatasan
ekosistem untuk mendukung perikehidupan adalah faktor jumlah sumberdaya yang tersedia,
jumlah populasi dan pola konsumsinya. Konsep daya dukung lingkungan dalam konteks
ekologis tersebut terkait erat dengan modal alam. Dalam perkembangannya kemudian, konsep
daya dukung lingkungan diaplikasikan sebagai suatu metode perhitungan untuk menetapkan
jumlah organisme hidup yang dapat didukung oleh suatu ekosistem secara berlanjut, tanpa
merusak keseimbangan di dalam ekosistem tersebut.
4. Sebutkan dan jelaskan dampak negative dari terjadinya Inbreeding Depression ? (20 poin)
Jawaban:
a. Misalnya pada kerbau dapat terjadi penurunan produktivitas selain dicerminkan dengan
penurunan bobot badan sebagai akibat dari penurunan ukuran-ukuran linear permukaan
tubuh kerbau, juga dapat disebabkan faktor genetik diantaranya karena silang dalam atau
inbreeding.
b. Inbreeding mengakibatkan peningkatan derajat homozigositas dan pada saat yang
bersamaan menurunkan derajat heterozigositas. Peningkatan frekuensi homozigot resesif
dapat menyebabkan peluang gen lethal muncul lebih besar, juga akan mengakibatkan
penurunan performans atau produksi ternak.
c. Tekanan inbreeding juga berdampak negatif pada kinerja reproduksi pejantan dan induk
yang menyebabkan penurunan kualitas sperma pejantan sehingga menghasilkan rendahnya
tingkat kebuntingan betina yang dikawinkan. Penurunan kualitas sperma menimbulkan
penurunan kualitas morfologi, motilitas, dan konsentrasi sperma.
5. Jelaskan maksud dari gambar di bawah ini dan bagaimana hubungannya dengan perubahan
iklim : (20 poin)

Jawaban:
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat dari stomata mengontrol pertukaran karbon dioksida
untuk tanaman yang memungkinkan karbon dioksida masuk. Tanaman yang bisa mendapatkan
cukup karbon dioksida dengan stomata lebih sedikit akan memiliki keuntungan karena akan
lebih mampu menghemat airnya. Tingkat karbon dioksida di atmosfer bumi berubah dari waktu
ke waktu, jadi pada saat atmosfer mengandung banyak karbon dioksida, tanaman akan
memiliki lebih sedikit stomata karena setiap stoma individu akan dapat membawa lebih banyak
karbon dioksida. Selama masa karbon dioksida tinggi, tanaman yang menghasilkan lebih
sedikit stomata akan memiliki keuntungan. Di sisi lain, ketika kadar karbon dioksida rendah,
tanaman membutuhkan banyak stomata untuk mengumpulkan cukup karbon dioksida untuk
bertahan hidup. Selama masa karbon dioksida rendah, tanaman yang menghasilkan lebih
banyak stomata akan memiliki keuntungan. Jika dihubungkan dengan iklim jenis tumbuhan di
habitat tropis kering memiliki struktur anatomi daun yang berhubungan dengan fotosintesis
yang menunjukkan mekanisme khusus untuk beradaptasi terhadap musim kering yang
memiliki suhu dan intensitas cahaya tinggi, air terbatas dan faktor CO2 sebagai penyebab
perubahan iklim. Sehingga keberadaan karbon dioksida dapat dikatakan sangat berpengaruh
terhadap perubahan iklim yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai