a. Jelaskan 4 (empat) tingkatan atau corak ilmu menurut Soerjani (1997)! (Skor 12)
b. Berikan gambaran alur ilmu botani yang dapat meluas ke berbagai arah dalam
berbagai dimensi! (Skor 28)
b. Gambaran alur ilmu botani yang dapat meluas ke berbagai arah dalam berbagai
dimensi adalah secara mendalam biologi dapat menjadi zoologi atau botani. Botani
dapat dipelajari lebih mendalam dalam botani fisiologi, seterusnya dalam botani
ensimologi, lalu ditelaah dalam botani seluler, botani molekuler, botani
submolukuler, dan seterusnya. Disamping itu juga terjadi perkembangan ke arah
dimensi lain, karena tekanannya justru pada kejelasan sistem, sebab akibat,
interaksi, evolusi, dan seterusnya. Jadi botani juga dapat meluas menjadi ekologi
tumbuhan yang mempelajari eksistensi tumbuhan dalam suatu sistem, interaksi,
dan evolusinya bersama faktor atau komponen lain dalam kehidupan, yakni
pengada insan lain maupun pengada ragawi. Kalau hal ini diterapkan dalam
kehidupan manusia dalam produksi pangan, botani dapat meluas ke wilayah ilmu
pertanian sebagai terapan dari botani atau terapan ekologi tumbuhan.
c. Terjadinya lubang lapisan ozon. Ozon (O₃) adalah lapisan tipis di atmosfer,
kurang lebih 20 km diata bumi berfungsi melindungi kehidupan dari sinar
ultraviolet (B) yang panjang gelombangnya kurang dari 200mm. dengan
berlubangnya lapisan ozon ini, sinar UVB akan sampai di bumi dan
mempengaruhi kehidupan. Bagi manusia dapat menyebabkan kanker kulit,
katarak pada mata, sedangkan pada beberapa tanaman akan tumbuh kerdil, dan
seterusnya. Jenis tanaman yang peka pada sinar UVB, antara lain kedelai,
kapas, melon, kol, bit gula dan berbagai jenis plankton (Soemarwoto, 1991)
d. Salah satu isu global lain adalah berkurangnya luas hutan tropika yang
berakibat menurunnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya kemampuan
hutan tropika untuk menyerap CO₂ serta dalam menghasilkan oksigen. Oleh
karena itu, menurunnya luas hutan tropika ini juga sering dikaitkan dengan
berkurangnya kemampuan penyediaan O₂ sebagai pemasok paru-paru kita.
Sudah barang tentu kerusakan hutan tropika sebagian karena permintaan negara
maju (jepang, amerika serikat, dan eropa)akan kayu industry. Jadi, kalau
kerusakan hutan tropika itu disebabkan karena penebangan yang kemudian
harus direboisasi, maka negara pengimpor kayu hutan tropika harus ikut
bertanggung jawab dalam upaya rehabilitasi hutan tropika (Soerjani, 1997)