Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-1 MATERI DAN PEMEBALAJARAN IPS SD

PDGK4405

NAMA : NURLATIFAH
NIM : 857503186
PRODI : PGSD S1 (MASUKAN SARJANA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BANDUNG FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia sekolah dan
untuk perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan bagaimana
penerapannya dalam pendidikan IPS

Jawaban:

IPS merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan sosial yang menunjukkan


tentang ilmu yang mengkaji atau membahas mengenai tentang aspek sosial di dalam
kehidupan sehari-hari, IPS merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang dimiliki di
sekolah formal dalam pendidian Indonesia mulai dan sekolah dasar hingga jenjang
perguruan tingg Terdapat beberapa hal yang dapat membedakan IPS untuk dunia sekolah
dan untuk perguruan tinggi yaitu salah satunya adalah tujuan dari pendidikannya yang
mana pendidikan IPS di dunia sekolah menunjukkan tujuan

pendidikan untuk memberikan gambaran dasar kepada siswa tentang berbagai


aspek sosial dalam kehidupan sehan-hari sedangkan tujuan pendidikan IPS di perguruan
tinggi memiliki tujuan untuk mengembangan pengetahuan dasar yang telah dimiliki
untuk dapat mengatasi persamasalahan sosial di lingkungan. Penerapannya dalam
pendidikan IPS menunjukan adanya hubungan yang berkelanjutan antar pendidikan IPS
di dunia sekolah dan pendidikan IPS di perguruan tinggi

2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka!

Jawaban:

Tujuan pendidikan IP5 (lmu Pengetahuan Sosial) di Indonesia pada Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka adalah memberikan pemahaman yang holistik tentang berbagai
aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik untuk membantu peserta didik menjadi warga
negara yang berpengetahuan, terampil, dan sadar akan peran mereka dalam masyarakat.
Namun, ada perbedaan dalam pendekatan dan fokus antara kedua kurikulum tersebut:

Tujuan Pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013:

a. Pemahaman Terintegrasi, Mempromosikan pemahaman terintegrasi tentang


aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta mengaitkannya dengan
realitas sosial sehari-hari
b. Keterampilan Berpikir Kritis, Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
analitis, serta kemampuan untuk memecahkan masalah sosial yang kompleks
c. Kewarganegaraan yang Aktif, Mendorong partiupas aktif dalam kehidupan sosial,
politik, dan ekonomi dengan pemahaman yang mendalam tentang hak dan
kewajiban warga negara.
d. Pengembangan Identitas Budaya, Membantu peserta didik memahami dan
menghargai keanekaragaman budaya di Indonesia dan mengembangkan rasa
bangga terhadap identitas budaya mereka.
Tujuan Pendidikan IPS dalam Kurikulum Merdeka:

Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan baru yang memungkinkan peserta didik
untuk lebih bebas dalam menentukan jalannya sendiri. Tujuan pendidikan IPS dalam
Konteks Kurikulum Merdeka mungkin akan lebih berfokus pada:

a. Pemberian Kebebasan dalam Pilihan, Memberikan peserta didik kebebasan untuk


memilih mata pelajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan
tujuan karir mereka dalam bidang IPS.
b. Pemberdayaan kreativitas dan Inovasi, Mendorong peserta didik untuk lebih
kreatif dan inovatif dalam memahami dan mengatasi masalah sosial, ekonomi,
dan politik melalui pemilihan pembelajaran yang lebih relevan dalam bidang
seperti penelitian sosial, manajemen sosial, atau bidang studi tertentu dalam IPS.
c. Pengembangan Keterampilan Khusus, Memberikan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan khusus
d. Pembelajaran Berbasis Pengalaman, Mendorong pembelajaran yang lebih
berbasis pengalaman, misalnya melalui proyek-proyek sosial atau kunjungan
lapangan yang mendalam untuk memahami isu-isu sosial.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin pesatnya


pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan pemborosan sumber daya
alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya alam atau
kualitas lingkungan. Sebutkan implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!

Jawaban:

Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdampak pada sumber daya alam dan kualitas lingkungan. Berikut penjelasan
terkait implikasinya Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Pertumbuhan
ekonomi yang semakin pesat mendorong terjadinya eksploitasi yang berlebihan seperti
hujan, air tanah, dan lain sebagainya. Hal ini dapat mengakibatkan hutan hujan tropis
yang akhirnya mempengaruhi keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Perubahan
iklim, yakni terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca yang dapat mengakibatkan
perubahan iklim secara global. Contohnya terjadinya perubahan pola cuaca yang
mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan. Pencemaran lingkungan, yakni
menyebabkan polusi udara, air, hingga tanah. Contohnya pencemaran udara di kota besar
karena kendaraan bermotor ataupun pabrik yang dapat mengganggu Kesehatan manusia
dan ekosistem Ketidakseimbangan ekosistem, akibat dari penggunaan lahan serta
eksploitasi sumber daya alam. Hal ini dapat berdampak Panjang bagi kehidupan manusia
dan keberlanjutan lingkungan, Hilangnya keanekaragaman hayati, contohnya
penggusuran lahan hutan untuk pengembangan pertanian yang akhirnya mengancam
habitat para spesies endemik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
membawa banyak manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Namun,
dampak negatifnya adalah pemborosan sumber daya alam yang berlebihan Deforestasi
adalah salah satu contoh dimana hutan ditebang untuk keperluan pertanian dan industri,
mengakibatkan hilangnya habitat bagi satwa liar dan perubahan iklim mikro. Pencemaran
air dan udara juga menjadi masalah serius di banyak negara. Tumpahan minyak,
misalnya, dapat merusak ekosistem laut dan mengancam kehidupan laut. Pencemaran
udara dari industri dan kendaraan bermotor dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi
manusia dan hewan, Kerusakan habitat dan erosi tanah juga merupakan dampak dari
pemborosan sumber daya alam. Konversi hutan menjadi lahan pertanian di daerah
berbukit tanpa pengelolaan yang baik dapat menyebabkan erosi tanah yang parah,
mengakibatkan kerugian bagi pertanian dan sumber air

Berikut beberapa implikasi dari pertumbuhan ekonomi yang pesat akibat perkembangan
ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin maju terhadap sumber daya alam dan
kualitas lingkungan

a. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam.


b. Perubahan iklim
c. Pencemaran lingkungan,,
d. Ketidakseimbangan ekosistem
e. Hilangnya keanekaragaman hayati
f. Deforestasi, contoh: penebangan hutan di Amazon untuk keperluan pertanian dan
industry.
g. Pencemaran air, contoh: tumpahan minyak di Teluk Meksiko tahun 2010.
h. Pencemaran udara, contoh: polusi udara di Beijing akibat industri dan kendaraan
bermotor. Kerusakan habitat, contoh: pembangunan infrastruktur di habitat satwa
liar seperti harimau Sumatera. J.Erosi tanah contoh: konversi hutan menjadi lahan
pertanian di daerah berbukit menyebabkan erosi tanah.

4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 pendapat


yaitu masyarakat yang menentukan individu, individu yang menentukan masyarakat serta
individu dan masyarakat saling menguntungkan. Jelaskan 3 kelompok hubungan individu
dan masyarakat tersebut disertai contohnya!

Jawaban:

Sulit membayangkan ada manusia yang tidak berhubungan dengan manusia lain sama
sekali sejak lahir hingga ia menemui ajal, Mungkin saja hal itu bisa terjadi, seperti ketika
seseorang menghabiskan masa hidupnya sendiri di sebuah pulau terpencil tanpa
penghuni, tetapi nyaris tidak mungkin dalam situasi normal. Setiap manusia, secara
umum, akan melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial,
manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri: la selalu butuh orang lain, Karena itu,
interaksi sosial menjadi lapangan kajian utama dalam ilmu sosiologi mengingat proses itu
merupakan salah satu elemen pembentuk masyarakat Mencuplik penjelasan buku timu
Sosial Budaya Dasar (2017:95) karya Elly M. Setiadi dkk, interaksi sosial terlihat dalam
kehidupan sehari-hari, saat hampir semua orang tak bisa terlepas dari hubungan dinamis
dengan manusia lainnya. Hubungan tersebut membuat orang-orang saling memengaruhi,
mengubah, memberi manfaat maupun sebaliknya. Maka, interaksi yang terjadi antar-
manusia sebenarnya merupakan proses komunikasi yang saling memengaruhi dalam rupa
tindakan maupun pikiran. Interaksi antar-manusia tersebut berujung kepada terbentuknya
kelompok-kelompok sosial. Berbagai kelompok sosial yang ada di masyarakat kemudian
saling berinteraksi pula.

Dalam ilmu sosiologi, mengutip laman Ubretexts, interaksi sosial dipahami


sebagai proses yang bisa terjadi secara tidak disengaja maupun direncanakan, berulang,
dan teratur. Interaksi sosial juga selalu melibatkan 2 orang atau lebih maupun 2 kelompok
atau lebih. Proses interaksi ini menjadi dasar terbentuknya struktur sosial dan budaya
dalam masyarakat. Sebab, dari adanya interaksi antar-individu maupun antar-kelompok,
terbentuk institusi sosial serta peraturannya, dan kemudian juga sistem (masyarakat)
tempat manusia hidup. Di kelompok sosial dengan hubungan sangat akrab semacam
keluarga, misalnya, minimal perlu terjadi interaksi antara suami dengan istri untuk
membangun satu unit terkecil dalam masyarakat. Interaksi antara suami dengan istri akan
menghasilkan aturan-aturan internal dalam keluarga, kebiasaan yang berulang, hingga
cara bertahan hidup. Dalam ilustrasi sederhana, dengan melakukan interaksi sosial,
manusia bisa saling membantu agar bisa bertahan hidup. Contoh kecilnya, orang-orang
pergi ke pasar serta membeli barang dan pedagang karena mereka lapar dan butuh makan.
Para pedagang di pasar juga mendapat manfaat dari para pembeli, berupa uang yang
dipakai untuk bertahan hidup pula. Jadi, interaksi sosial melahirkan hubungan timbal-
balik antara pihak- pihak yang melakukannya. Hubungan timbal-balik itu tidak hanya
terjadi dalam interaksi antar-individu Apabila dilihat dari pelakunya, interaksi sosial bisa
dibagi menjadi 3 jenis, yakni interaksi individu dengan individu, ineteraksi individu
dengan kelompok dan interaksi kelompok dengan kelompok. Apa saja contoh 3 jenis
interaksi sosial itu dalam kehidupan masyarakat? Berikut ini perincian jawabannya.

a. Contoh interaksi Sosial Individu dengan Individu Seorang kakak mengajari


adiknya belajar menggunakansepeda motor. Seorang siswa bertanya kepada guru
tentang materi pelajaran yang tidak dipahaminya. Seorang dokter melayani
konsultasi dengan seorang pasiennya. Seorang pengacara bersama seorang
kliennya membahas perkara hukum. Seorang pedagang tawar-menawar harga
dengan seorang pembeli di pasar. Dua orang yang saling jatuh cinta menjalani
hubungan pacaran.
b. Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok Seorang guru mengajar para
peserta didik di kelas. Seorang narasumber seminar mengadakan tanya jawab
dengan para peserta kegiatan. Seorang bupati memimpin rapat kerja dengan para
PNS bawahannya. Bos perusahaan bernegosiasi dengan serikat buruh terkait
upah. Ulama pendakwah berceramah di depan para jemaah pengajian di masjid.
Seorang terdakwa menjalani persidangan di pengadilan.
c. Contoh Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok Para mahasiswa Jurusan
Sosiologi Ut berdiskusi dengan para mahasiswa Jurusan Sosiologi UGM. Para
anggota OSIS dan Pramuka suatu sekolah saling membantu dalam kegiatan tanam
1000 bibit pohon. Para relawan dari Tagana dan BNPB bekerja sama menolong
korban bencana, Para polisi dan anggota TNI bekerja sama mengamankan arus
mudik lebaran. Pejuang kemerdekaan Indonesia berperang melawan tentara
penjajahan Belanda dan Jepang
5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang
bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam
melangsungkan kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan penyimpangan pelajar
saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama,
lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam menyikapi permasalahan penyimpangan
tersebut!

Jawaban:

Masa remaja melibatkan suatu proses yang menjangkau periode penting dalam kehidupan
seseorang menghadirkan begitu banyak tantangan berupa perubahan-perubahan mulai
dari perubahan fisik, biologis, psikologis dan sosial. Hal tersebut menuntut remaja agar
mampu menghadapi dan mengatasi tantangan perubahan dengan berbagai konsekuensi
psikologis, emosional, dan behavioral. Untuk menghadapi tantangan tersebut, lembaga
pendidikan dan keluarga memiliki peran dalam mencegah perilaku menyimpang
(delikuensi remaja dalam prosesnya.

Permasalahan umum remaja di sekolah adalah kurangnya disiplin siswa yang


tercermin dari sering terlambatnya siswa masuk sekolah. Melanggartata tertio sekolah
seperti merokok di lingkungan atau di luar sekolah dan sering nongkrong di luar pagar
sekolah sehingga terlambat masuk kelas. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar yang
dicerminkan dari jarangnya siswa membaca literatur, ketidakamanan siswa pada saat
pulang dan pergi sekolah, dan kesulitan siswa untuk mendapatkan angkutan umum untuk
berangkat dan pulang sekolah.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan remaja melakukan delikuensi


(penyimpangan/kenakalan) di lingkungan sekolah. Kepribadian yang belum matang
(immature personality), keturunan (genetis), dan kondisi kehidupan keluarga yang tidak
stabil. Namun, gejala-gejala kenakalan tersebut hampir sulit dijumpai pada lembaga
pendidikan Islam, meski pada kenyataannya pesantren hanya berperan kecil untuk
mengurangi perilaku delikuensi remaja di lingkungan sekolah.

Para remaja yang tinggal di lembaga pendidikan Islam termasuk pesantren lebih
dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama dengan baik. Tapi dalam
kenyataannya kehidupan pesantren masih didapatkan pelanggaran santri seperti merokok,
kencan atau pacaran, menginap di luar asrama, pencurian, dan membolos sekolah.

Berdasarkan hal tersebut, langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi


delikuensi adalah bagaimana memberikan perlakuan yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Jalinan hubungan positif dengan lingkungan keluarga, sekolah, tetangga, taman sebaya,
dan mengurangi bentuk-bentuk perilaku delikuensi.

Anda mungkin juga menyukai