Anda di halaman 1dari 14

JAWABAN TUGAS 1

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD


PDGK4405

DEWI RATNA NINGSIH


857246877

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dewi Ratna Ningsih


NIM/ID Lainnya : 857246877
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN Poris Pelawad 10
LEMBAR SOAL DAN JAWABAN

1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia sekolah
dan untuk perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan bagaimana
penerapannya dalam pendidikan IPS
Jawaban:
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia memang terbagi menjadi dua
arah, yaitu IPS untuk dunia sekolah (sekolah menengah) dan IPS untuk perguruan
tinggi (perguruan tinggi/ universitas). Berikut adalah perbedaan dan penerapannya
dalam pendidikan IPS di kedua arah tersebut:
a. IPS untuk Dunia Sekolah (Sekolah Menengah):
1) Fokus dan Tujuan:
a) IPS di tingkat sekolah menengah lebih fokus pada pengembangan
pemahaman dan keterampilan dasar terkait bidang-bidang studi utama
dalam IPS, seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi.
b) Tujuan utamanya adalah membekali siswa dengan pengetahuan dan
pemahaman yang cukup untuk memahami dan berpartisipasi dalam
masyarakat serta kehidupan sehari-hari.
2) Kurikulum:
a) Materi pembelajaran IPS di tingkat sekolah menengah diatur dalam
kurikulum nasional yang menetapkan standar dan kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa di setiap jenjang pendidikan.
b) Biasanya, materi pembelajaran diarahkan pada pemahaman konsep-
konsep dasar, metodologi penelitian sederhana, dan penerapannya dalam
konteks kehidupan sehari-hari.
3) Metode Pembelajaran:
a) Metode pengajaran lebih mengutamakan pendekatan yang membantu
siswa memahami konsep-konsep secara konkrit dan menerapkannya
dalam konteks nyata.
b) Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat, budaya,
dan lingkungan mereka.
b. IPS untuk Perguruan Tinggi (Universitas):
1) Fokus dan Tujuan:
a) Pendidikan IPS di perguruan tinggi lebih mendalam dan terfokus pada
aspek teoritis, kritis, dan analitis dari ilmu-ilmu sosial.
b) Tujuannya adalah mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang
teori, metodologi riset ilmiah, dan aplikasi pengetahuan di tingkat yang
lebih kompleks.
2) Kurikulum:
a) Kurikulum IPS di perguruan tinggi mencakup mata kuliah yang lebih
kompleks dan mendalam, seperti teori-teori sosial, analisis kebijakan,
penelitian sosial, dan isu-isu kontemporer.
b) Terdapat penekanan pada pengembangan keterampilan penelitian,
kritikalitas, dan analisis yang lebih tinggi.
3) Metode Pembelajaran:
a) Pembelajaran lebih mengutamakan diskusi kritis, penelitian mandiri, dan
pemecahan masalah.
b) Mahasiswa didorong untuk mengembangkan keterampilan penelitian,
berpikir kritis, dan menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam
konteks ilmiah.
Penerapan perbedaan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan
tingkat perkembangan intelektual dan akademik siswa, serta mempersiapkan mereka
untuk memasuki masyarakat dan dunia kerja dengan pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai. Dengan demikian, pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran
yang tepat di kedua tingkatan pendidikan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka!
Jawaban:
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia memiliki tujuan yang diatur
dalam kurikulum-kurikulum terkini, termasuk Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka Belajar (KMB). Tujuan pendidikan IPS dalam kedua kurikulum tersebut
adalah:
a. Kurikulum 2013:
Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tujuan pendidikan IPS dalam Kurikulum
2013 adalah:
1) Mengembangkan Karakter dan Kepribadian:
a) Membentuk karakter yang kuat, etika, moral, dan rasa tanggung jawab
sosial pada siswa.
b) Mendorong sikap peduli terhadap sesama, toleransi, dan keadilan.
2) Peningkatan Literasi dan Pengetahuan:
a) Meningkatkan literasi sosial, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan
analisis terhadap fenomena sosial, sejarah, geografi, dan ekonomi.
b) Memberikan pengetahuan dasar tentang masyarakat, budaya, dan
lingkungan hidup.
3) Pengembangan Keterampilan Berpikir:
a) Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif dalam
menganalisis permasalahan sosial.
4) Pemberdayaan dan Keterampilan Hidup:
a) Memberdayakan siswa untuk menjadi warga negara yang berpartisipasi
aktif dalam masyarakat dan memiliki keterampilan yang relevan dengan
dunia kerja.
b. Kurikulum Merdeka Belajar (KMB):
Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk
memodernisasi sistem pendidikan. Tujuan pendidikan IPS dalam Kurikulum
Merdeka Belajar adalah:
1) Pembentukan Karakter Unggul:
Mendorong perkembangan karakter unggul, integritas, kebangsaan, dan
tanggung jawab sosial yang kuat pada siswa.
2) Penguasaan Kompetensi dan Pengetahuan:
Memastikan siswa menguasai kompetensi-kompetensi inti dan pengetahuan
yang relevan dengan bidang IPS.
3) Kemampuan Beradaptasi dan Keterampilan Hidup:
Mengembangkan kemampuan beradaptasi, kreativitas, kewirausahaan, dan
keterampilan hidup yang diperlukan untuk sukses di era modern.
4) Pemahaman tentang Kebhinekaan dan Globalisasi:
Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebhinekaan,
globalisasi, isu-isu internasional, dan interkoneksi antarnegara.
Kedua kurikulum tersebut memiliki tujuan yang sejalan dengan mengedepankan
karakter, pengetahuan, dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
Kurikulum Merdeka Belajar menekankan fleksibilitas dan peningkatan otonomi
sekolah serta mendorong siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses
pembelajaran.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin pesatnya


pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan pemborosan sumber
daya alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya
alam atau kualitas lingkungan. Sebutkan implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!
Jawaban:
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang
diperlukan dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya
sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus
diambil dan tempat persediaan (stock) sumber daya alam. Jadi dengan semakin
menggebunya pembangunan ekonomi di negara yang sedang berkembang termasuk
negara kita Indonesia karena merasa tertinggal dari negara lain dan ingin
menghilangkan adanya
kemiskinan di negara ini, maka akan semakin banyak barang sumber daya yang
diambil dari dalam bumi dan semakin sedikit jumlah persediaan sumber daya alam
tersebut. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi
dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang
semakin membahayakan kehidupan manusia. Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan
pemborosan sumber daya alam memiliki implikasi serius bagi lingkungan,
masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa implikasi dari
pemborosan sumber daya alam akibat pertumbuhan ekonomi adalah:
a. Kerusakan Lingkungan:
1) Deforestasi: Pertumbuhan ekonomi yang cepat seringkali menyebabkan
penebangan hutan yang besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan kayu,
kertas, dan lahan untuk pertanian. Hal ini mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman hayati dan merusak ekosistem hutan.
2) Pencemaran: Produksi industri yang besar-besaran dan konsumsi energi fosil
dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan pencemaran air,
yang merusak kualitas lingkungan dan menyebabkan perubahan iklim.
b. Penyusutan Sumber Daya Alam:
1) Penipisan cadangan alam: Pertumbuhan ekonomi yang tidak berkelanjutan
seringkali mengakibatkan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam
seperti minyak bumi, gas alam, logam, dan mineral, yang dapat mengurangi
cadangan sumber daya alam yang tersedia di masa depan.
2) Overfishing: Sektor perikanan seringkali mengalami penangkapan ikan
berlebihan, yang dapat mengakibatkan penurunan populasi ikan, kerusakan
ekosistem laut, dan ancaman terhadap sumber daya perikanan.
c. Konflik Sumber Daya:
1) Persaingan sumber daya: Keterbatasan sumber daya alam yang tersedia dapat
memicu persaingan antara negara, perusahaan, dan kelompok masyarakat,
yang dapat mengarah pada konflik sosial dan politik.
d. Ketidaksetaraan Sosial:
1) Pemborosan sumber daya alam sering kali menguntungkan kelompok tertentu
dalam masyarakat, sedangkan kelompok lainnya menderita dampak
negatifnya. Ini dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi dan sosial.
e. Ketidakpastian Ekonomi:
1) Ketergantungan pada sumber daya alam: Negara atau wilayah yang sangat
bergantung pada ekspor sumber daya alam dapat menghadapi ketidakpastian
ekonomi yang tinggi ketika harga komoditas dunia berfluktuasi.
f. Dampak Kesehatan:
1) Pencemaran udara dan air akibat industri dan pertanian dapat berdampak
negatif pada kesehatan manusia, termasuk meningkatkan risiko penyakit
pernapasan dan penyakit terkait lingkungan.
g. Kerugian Jangka Panjang:
1) Jika pemborosan sumber daya alam terus berlanjut, ini dapat mengancam
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Oleh sebab itu dalam pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pengelolaan
sumber daya alam dengan bijaksana, mempromosikan efisiensi, mendukung inovasi
teknologi, dan mempertimbangkan dampak lingkungan dalam perencanaan
kebijakan ekonomi. Upaya kolaboratif dari pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat sipil diperlukan untuk mengatasi implikasi negatif dari pemborosan
sumber daya alam.

4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 pendapat


yaitu masyarakat yang menentukan individu, individu yang menentukan masyarakat
serta individu dan masyarakat saling menguntungkan. Jelaskan 3 kelompok hubungan
individu dan masyarakat tersebut disertai contohnya!
Jawaban:
a. Masyarakat yang Menentukan Individu:
Pendapat ini mengutamakan peran masyarakat sebagai pengaruh utama yang
membentuk perilaku dan nilai-nilai individu. Dalam pandangan ini, individu
sangat dipengaruhi oleh norma, nilai, dan budaya yang ada dalam masyarakat
tempat mereka tinggal. Masyarakat berperan sebagai agen sosialisasi yang kuat.
Contoh konkret dari situasi di mana masyarakat memainkan peran yang kuat
dalam membentuk individu adalah dalam hal norma sosial dan budaya. Dalam
masyarakat dengan nilai-nilai, norma-norma, dan budaya yang kuat, individu
sering kali terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka. Berikut adalah contoh
masyarakat yang menentukan individu:
1) Agama dan Keyakinan:
Dalam banyak masyarakat yang sangat religius, agama memegang peranan
sentral dalam membentuk nilai-nilai dan norma sosial. Individu yang tumbuh
dalam lingkungan agamawi cenderung mengikuti aturan moral dan etika
yang didasarkan pada agama mereka.
Contoh: Di masyarakat yang didominasi oleh agama tertentu, individu
seringkali mengikuti ritual keagamaan, mengikuti etika yang diberlakukan
oleh agama tersebut, dan mematuhi norma-norma sosial yang berhubungan
dengan agama mereka.
2) Budaya Lokal:
Budaya lokal, termasuk tradisi, bahasa, dan norma sosial, dapat memiliki
pengaruh yang kuat terhadap individu. Cara orang berbicara, berpakaian, dan
berinteraksi seringkali dipengaruhi oleh budaya lokal mereka.
Contoh: Seorang individu yang lahir dan dibesarkan di sebuah komunitas
adat tertentu mungkin akan mewarisi dan mengikuti tradisi dan norma-norma
budaya tersebut, seperti dalam upacara pernikahan, adat istiadat, atau bahasa
yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
3) Nilai Keluarga dan Tradisi:
Nilai-nilai yang diajarkan oleh keluarga dan leluhur sering memiliki dampak
besar pada individu. Masyarakat yang mementingkan keluarga dan tradisi
cenderung mewariskan nilai-nilai ini kepada generasi muda.
Contoh: Seorang individu yang tumbuh dalam keluarga yang menghargai
tradisi seperti perayaan hari raya tertentu, resep makanan khas, atau
kebiasaan tertentu dalam kehidupan sehari-hari, akan cenderung
mempertahankan tradisi ini dan meneruskannya ke generasi berikutnya.
4) Norma Sosial dan Etika:
Masyarakat memiliki norma-norma sosial yang mengatur perilaku individu
dalam berbagai konteks, seperti etika dalam bisnis, sopan santun dalam
interaksi sosial, dan tata cara berinteraksi dengan sesama.
Contoh: Individu dalam masyarakat yang menghargai etika bisnis dan
kejujuran akan lebih cenderung mematuhi prinsip-prinsip ini dalam pekerjaan
mereka dan dalam transaksi bisnis mereka.
b. Individu yang Menentukan Masyarakat:
Pandangan ini menekankan peran individu dalam membentuk dan mengubah
masyarakat. Menurut teori ini, individu dengan keputusan, tindakan, dan inovasi
mereka dapat mempengaruhi perubahan sosial dan membentuk tatanan
masyarakat yang baru. Contoh konkret individu yang memiliki pengaruh kuat
dalam membentuk atau mengubah masyarakat adalah Mahatma Gandhi. Gandhi
adalah seorang pemimpin dan aktivis sosial India yang terkenal karena
perjuangannya untuk kemerdekaan India dari penjajahan Inggris dan
pendekatannya yang unik terhadap perubahan sosial dan politik. Berikut beberapa
alasan mengapa Gandhi sering dianggap sebagai contoh individu yang
menentukan masyarakat:
1) Gerakan Non-kekerasan (Satyagraha):
Gandhi mempopulerkan konsep satyagraha, yang merupakan gerakan non-
kekerasan yang menggunakan perlawanan pasif dan ketidakpatuhan sipil
sebagai sarana untuk mencapai perubahan sosial dan politik. Pendekatan ini
mempengaruhi gerakan hak sipil dan perjuangan kemerdekaan di seluruh
dunia dan memotivasi banyak individu dan kelompok untuk menggunakan
metode perlawanan yang sama.
2) Pemberontakan Terhadap Penjajahan Inggris:
Gandhi memimpin gerakan kemerdekaan India melawan penjajahan Inggris.
Perjuangan damai dan seruan untuk swadeshi (menggunakan produk dalam
negeri) dan memboikot produk Inggris menjadi kunci dalam mendapatkan
dukungan massal dari masyarakat India untuk perjuangan kemerdekaan.
3) Perubahan Sosial dan Budaya:
Gandhi juga memperjuangkan perubahan sosial dan budaya di India. Dia
mengadvokasi nilai-nilai seperti kesederhanaan, kebersihan, dan
pemberdayaan perempuan. Gerakan spinning dan khadi (pakaian tenunan
tangan) yang digalakkannya adalah upaya untuk mempromosikan
perekonomian lokal dan mendukung industri rumah tangga.
4) Inspirasi Global:
Pemikiran dan perjuangan Gandhi mempengaruhi banyak tokoh dan gerakan
perjuangan di seluruh dunia, termasuk Martin Luther King Jr. dalam
perjuangannya untuk hak-hak sipil di Amerika Serikat dan Nelson Mandela
dalam perjuangannya melawan apartheid di Afrika Selatan.
Melalui pendekatannya yang non-kekerasan, Gandhi berhasil membawa
perubahan besar di India dan memberikan inspirasi kepada individu dan
kelompok di seluruh dunia untuk berjuang untuk perubahan sosial dan politik
dengan cara yang damai. Hal ini menunjukkan bagaimana individu tertentu dapat
memainkan peran penting dalam membentuk arah perubahan dalam masyarakat.
c. Individu dan Masyarakat Saling Menguntungkan:
Dalam pandangan ini, individu dan masyarakat dianggap memiliki hubungan
saling menguntungkan. Individu membutuhkan masyarakat untuk
keberlangsungan hidup mereka, seperti dukungan sosial, sumber daya, dan norma
sosial. Di sisi lain, individu juga berkontribusi pada masyarakat dengan
berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Contoh dari hubungan individu
dan masyarakat yang saling menguntungkan adalah ketika individu berpartisipasi
aktif dalam kegiatan sosial atau ekonomi masyarakat, dan pada gilirannya,
masyarakat memberikan dukungan dan manfaat kepada individu tersebut. Berikut
adalah contoh konkretnya:
1) Usaha Kecil dan Menengah (UKM):
Seorang individu yang membuka atau mengelola usaha kecil atau menengah
di masyarakatnya dapat memberikan lapangan kerja bagi penduduk setempat.
Sebagai pemilik UKM, individu tersebut mendapatkan penghasilan dari
bisnisnya.
Contoh: Seseorang membuka toko kelontong di komunitasnya dan
mempekerjakan penduduk setempat. Dengan memberikan lapangan kerja, ia
membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan individu-individu
dalam masyarakatnya. Sebaliknya, individu ini juga mendapat manfaat
finansial dari usahanya.
2) Layanan Kesehatan dan Pendidikan:
Individu yang menjadi tenaga medis atau pendidik dalam masyarakat dapat
memberikan layanan kesehatan dan pendidikan yang sangat dibutuhkan.
Masyarakat mendapatkan manfaat dari layanan ini, sementara individu
tersebut memperoleh penghasilan dari praktik atau pekerjaan mereka.
Contoh: Seorang dokter atau guru yang bekerja di desa pedesaan
menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan kepada warga setempat.
Masyarakat mendapatkan akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan yang
penting, sementara dokter atau guru ini mendapatkan penghasilan dari
pekerjaan mereka.
3) Keanggotaan dalam Organisasi Sosial:
Individu yang menjadi anggota atau relawan dalam organisasi sosial atau
komunitas lokal dapat berpartisipasi dalam berbagai proyek yang
memberikan manfaat kepada masyarakat. Sementara itu, mereka juga
mendapatkan pengalaman dan rasa pencapaian pribadi.
Contoh: Seseorang menjadi relawan dalam organisasi non-pemerintah yang
menyediakan bantuan makanan kepada keluarga miskin di daerah setempat.
Selain membantu mereka yang membutuhkan, individu ini juga merasa puas
karena telah berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
4) Petani dan Pertanian:
Para petani adalah contoh klasik dari hubungan saling menguntungkan antara
individu dan masyarakat. Mereka berkontribusi pada pasokan pangan
masyarakat sambil memperoleh penghasilan dari pertanian mereka.
Contoh: Seorang petani yang menanam padi memberikan pasokan pangan
penting kepada masyarakatnya. Dalam hal ini, petani memperoleh
penghasilan dari hasil panennya, sementara masyarakat setempat
mendapatkan akses ke makanan yang mereka butuhkan.
Dalam semua contoh di atas, individu memberikan kontribusi kepada masyarakat
melalui pekerjaan, layanan, atau dukungan, dan sebagai imbalan, mereka
menerima manfaat finansial, rasa pencapaian, atau dukungan sosial dari
masyarakat tempat mereka tinggal. Hubungan ini menciptakan saling
ketergantungan positif yang memperkuat komunitas dan membantu
meningkatkan kesejahteraan bersama.

5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat.


Lembaga sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem
norma yang bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap
anggota dalam melangsungkan kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan
penyimpangan pelajar saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga
pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam
menyikapi permasalahan penyimpangan tersebut!
Jawaban:
Permasalahan penyimpangan pelajar saat ini mencakup berbagai bentuk perilaku yang
melanggar norma-norma sosial atau etika, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan
narkoba, kenakalan seksual, kekerasan di sekolah, dan lain sebagainya. Berikut adalah
contoh peran berbagai lembaga sosial dalam menyikapi permasalahan penyimpangan
pelajar:
a. Lembaga Keluarga:
1) Keluarga berperan penting dalam membentuk nilai-nilai dan moral individu
sejak dini. Orangtua memiliki peran sentral dalam mendidik anak-anak
mereka mengenai etika, tanggung jawab, dan norma sosial.
2) Peran Keluarga: Memberikan pendidikan moral, mengawasi perilaku anak,
dan memberikan dukungan emosional.
b. Lembaga Pendidikan:
1) Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk perilaku pelajar. Mereka
tidak hanya menyediakan pendidikan akademis tetapi juga mendidik
mengenai nilai-nilai, disiplin, dan tanggung jawab sosial.
2) Peran Pendidikan: Memberikan pendidikan karakter, menegakkan aturan
sekolah, dan menyediakan sumber daya untuk membantu pelajar yang
mengalami kesulitan.
c. Lembaga Agama:
1) Lembaga agama dapat memberikan panduan moral dan etika kepada
umatnya. Mereka memainkan peran penting dalam membentuk keyakinan
dan moral individu.
2) Peran Agama: Memberikan arahan moral, membantu individu menemukan
makna hidup, dan mempromosikan nilai-nilai etika.
d. Lembaga Pemerintah:
1) Pemerintah bertanggung jawab untuk menciptakan undang-undang,
peraturan, dan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan
mencegah penyimpangan.
2) Peran Pemerintah: Menetapkan undang-undang dan peraturan,
memberlakukan hukum, dan memberikan dukungan kepada program-
program yang mendukung pendidikan dan pencegahan penyimpangan.
e. Lembaga Hukum:
1) Lembaga hukum, seperti kepolisian dan sistem peradilan, berperan dalam
menegakkan hukum dan mengatasi pelanggaran. Mereka menyediakan
hukuman atau tindakan korektif untuk individu yang melanggar hukum.
2) Peran Hukum: Penegakan hukum, menyelidiki tindakan kriminal,
memberlakukan hukuman, dan melindungi hak individu.
Setiap lembaga ini berperan dalam menyikapi permasalahan penyimpangan pelajar
secara berbeda, tetapi secara kolektif mereka dapat membentuk sistem dukungan yang
komprehensif. Upaya untuk mencegah penyimpangan pelajar harus melibatkan kerja
sama antara keluarga, sekolah, agama, pemerintah, dan lembaga hukum untuk
memberikan panduan, pendidikan, penegakan hukum, dan dukungan yang diperlukan
bagi para pelajar agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai anggota
masyarakat yang bertanggung jawab.

Sumber Refrensi:
1. Modul Materi dan Pembelajaran IPS SD PDGK4405
2. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-individu/

3. https://scholar.ui.ac.id/en/publications/peran-dan-fungsi-individu-dalam-
masyarakat-desa
4. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ISIP4110-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai