PENGETAHUAN LINGKUNGAN
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu: Drs. Wachju Subchan, M.S., Ph.D dan
Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd., M. Ed.
Kelas B
Kelompok 2
Oleh:
1. Ayu Trisna Dewi 150210302041
2. Muhammad Fahmi 180210302050
3. Winda Ramadhani 180210302063
4. Syifa Surya Ukasyah 180210302075
5. Nida Miskia 180210302077
6. Nur Lubna Diana 180210302086
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Konsep Dasar Pendidikan Lingkungan..........................................................4
2.2 Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial...................................................................5
2.3 Integrasi IPS dalam Pendidikan Lingkungan Hidup......................................7
2.4 Permasalahan dan Solusi..............................................................................11
2.4.1 Masalah..................................................................................................11
2.4.2 Solusi.....................................................................................................13
BAB 3. SIMPULAN.............................................................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mendeskripsikan konsep dasar Pendidikan Lingkungan
Hidup.
2. Untuk dapat mendeskripsikan konsep dasar Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
3. Untuk dapat menelaah bentuk integrasi Pendidikan IPS dalam Pendidikan
Lingkungan Hidup.
4. Untuk dapat menganalisis apa saja permasalahan lingkungan yang terjadi
pada saat sekarang.
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis dapat mengetahui dan memahami konsep dasar Pendidikan
Lingkungan Hidup dan Pendidikan Pengetahuan Sosial, bentuk interpretasi
Pendidikan IPS dalam Pendidikan Lingkungan Hidup, serta dapat
menelaah isu-isu terbaru mengenai lingkungan.
2. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam
mengenai integrasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi dasar
Pendidikan Lingkungan Hidup, serta dapat dijadikan sebagai sumber
referensi.
3. Bagi almamater Universitas Jember, penelitian ini merupakan wujud Tri
Dharma Perguruan Tinggi
3
BAB 2. PEMBAHASAN
4
keterkaitan antara sosial, politik, ekonomi, dan ekologi baik yang berada
diwilayah perkotaan maupun di pedesaan; (2) untuk memberi peluang kepada
seluruh masyarakat mengembangkan sikap, kemampuan, pengetahuan, nilai, dan
komitmen yang diperlukan untuk membenahi dan melindungi lingkungan; dan
(3) untuk menjadikan dan membangun tindakan yang baru pada seluruh
masyarakat baik individu maupun kelompok terhadap lingkungan. Sedangkan
tujuan khusus pendidikan lingkungan hidup menurut Barlia (2008) dalam Sya’ban
(2018:89) yaitu: (1) pengetahuan, memberi bantuan kepada peserta didik
memperoleh dasar penafsiran atau pemahaman kegunaan dan manfaat lingkungan
hidup, serta interaksi individu dengan lingkungan; (2) sikap, memberi bantuan
kepada peserta didik memperoleh nilai-nilai dan membangun tanggung jawab
terhadap lingkungan sekitar, serta memberikan dorongan dan kewajiban untuk
berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan lingkungan bersih; (3)
kesadaran, memberi bantuan kepada peserta didik memperoleh pemahaman dan
tanggap terhadap lingkungan dan permasalahan yang ada; (4) ketrampilan,
memberi bantuan kepada peserta didik memperoleh ketrampilan memahami,
menyelidiki, dan andil atau memberi bantuan terhadap penyelesaian masalah
lingkungan; (4) partisipasi, memberi bantuan kepada peserta didik memperoleh
meahlian melalui pengalamannya, sera menerapkan ketrampilan berpikir dan
pengetahuannya untuk menyelesaikan konflik di lingkungannya.
5
merupakan pengelompokan dari mata pelajaran ekonomi, geografi, dan sejarah
yang tergabung dalam mata pelajaran IPS Terpadu. Sedangkan ditingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA), sudah tidak ada lagi mata pelajaran IPS Terpadu
melainkan sudah berdiri sendiri, seperti mata pelajaran ekonomi, sejarah,
ekonomi, sosiologi, dan geografi .IPS membahas mengenai peristiwa/kejadian,
fakta, konsep, dan juga generalisasi yang berkenaan dengan konflik sosial. Tujuan
IPS berdasarkan BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan) tahun 20016 adalah
agar peserta didik memiliki kemampuan: (1) memahami konsep-konsep yang
berkenaan dengan kehidupan masyarakat dan juga lingkungannya; (2) mempunyai
keahlian dasar untuk dapat berpiki secara kritis dan logis, mempunyai rasa ingin
mengetahui sesuatu, inkuiri, mengatasi konflik yang ada, dan mempunyai
ketrampilan dalam berkehidupan sosial di masyarakat; (3) mempunyai loyalitas
dan sadar akan nilai-nilai sosial dan juga kemanusiaan; (4) memiliki kemahiran
berinteraksi dalam berkomunikasi, kerja sama, dan mampu bersaing dengan
masyarakat yang majemuk, berada pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
Fokus Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam warga negara yaitu dengan cara
secara bersamaan menanamkan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan (Mutiani,
2017:47). Hasil dari pembelajaran IPS mengau pada kemampuan
mengerti/memahami konsep-konsep dalam IPS dan kemampuan dalam
menerapkan pemahaman dari IPS, seperti mampu berpikir secara kritis,
kemampuan mengerti dan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan
sosial, dan dapat dengan tepat mengambil keputusan. Dengan demikian, dapat
memberikan pemahaman kepada peserta didik terhadap hubungan antara manusia
dengan lingkungan alam. Secara lebih khusus muatan dalam ekologi menjadi
perhatian yang serius dan kemudian akan diintegrasikan kedalam IPS.
8
tinggi. Setelah peserta didik lulus dan terjun ke masyarakat, kurang lebih 15-20
tahun mendatang kita dapat melihat perubahan dari hasil upaya tersebut.
Pendidikan yang berwawasan lingkungan dapat dibentuk melalui
pemberdayaan mata pelajaran yang sudah ada. Begitu juga dengan mata pelajaran
IPS yang berwawasan lingkungan dapat disajikan secara terpadu. Gary B. Dorich
menyatakan bahwa pengajaran yang efektif dapat dilakukan oleh guru yang
efektif. Dalam mengembangkan sikap dan dan mengubah cara pandang peserta
didik, guru perlu menggunakan strategi antara lain : (1) menampilkan contoh
konkret keteladanan; (2) menyediakan lingkungan kondusif; dan (3) memberikan
program pembiasaan yang konsisten setiap waktu.
Pembelajaran IPS yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan dengan
menjelaskan konsep-konsep lingkungan tertentu yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan beberapa disiplin ilmu sekaligus. Pendidikan berwawasan
lingkungan dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu :
1. Geografi, dapat dilakukan dengan cara menentukan lokasi dan bagaimana
pencemaran terjadi di suatu lingkungan.
2. Sosiologi, dapat dilakukan dengan cara mempelajari peranan individu,
kelompok, maupun lembaga dan hubungan-hubungan yang menunjukkan
keterlibatan dalam proses pengrusakan lingkungan.
3. Antropologi, dapat dilakukan dengan cara mempelajari suatu pengrusakan
lingkungan dalam aspek budaya serta proses perubahan dalam budaya yang
diikuti oleh perubahan social.
4. Sejarah, dapat dilakukan dengan mencari asal usul konsep dan mempelajari
sumber-sumber primer yang menjabarkan dan mempermasalahkan konsep-
konsep dan menganalisis konsep-konsep tersebut.
5. Politik, dapat dilakukan dengan cara mengkaji peranan pemerintah dan
peraturan yang diterapkan oleh pemerintah dalam suatu masalah, serta
memahami keterlibatan warga Negara dalam hal pencemaran lingkungan dan
bagaimana menjaga keseimbangan ekologis dalam kehidupan sehari-hari.
6. Ekonomi, dapat dilakukan dengan mengkaji dampak suatu pencemaran pada
kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.
9
Afandi, (2013:103-104) Strategi Pengintegrasian Ilmu Pengetahuan
Lingkungan ke dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan
dengan sebagai berikut :
1. Memilih materi Pembelajaran IPS dengan menganalisis isi, memahami
standar kompetensi dan dasar atau konten isi materi sebagai pengembangan
indikator dan bisa berorientasi Pendidikan Lingkungan Hidup yang
didalamnya mengandung aspek kognitif, psikomotorik dan afektif
2. Menganalisis tujuan pembelajaran IPS sebagai dasar Pendidikan Lingkungan
Hidup
3. Menganalisis tujuan terhadap permasalahan lingkungan hidup yang sudah
dihubungkan dengan pokok bahasan pengetahuan sosial
4. Menyusun alat-alat evaluasi
5. Membuat peta konsep yang berkaitan dengan pokok bahasan
6. Membuat rancangan pembelajaran
7. Menentukan model dari pembelajaran yang akan dipakai. Pemilihan materi
harus sesuai dengan pokok bahasan, lingkungan maupun sarana prasarana
sekolah
8. Menetapkan media pembelajaran yang akan digunakan
Kompetensi Inti dan Dasar Pelajaran IPS Kurikulum 2013 yang diintegrasikan ke
Pendidikan Lingkungan Hidup
No Kelas Materi Kompetensi Inti
10
Usaha Manusia untuk Mencoba mengolah dan menyajikan
mengenali perkembangan dalam ranah konkret , ranah abstrak
lingkungan sesuai dengan yang dipelajari
disekolah .
2.4.1 Masalah
Pada 16 September 2018 masyarakat diresahkan dengan pencemaran
sungai Cimalaya, yang terletak di daerah karawang, Jawa Barat. Penyebab
tercemarnya sungai Cimalaya tersebut karena salah satu pabrik di daerah Subang
11
membuang limbahnya di aliran sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Dugaan ini
muncul setelah LPBI NU( lembaga penanggulangan bencana & perubahan iklim
Nahdatul ulama) sengaja menyusuri aliran sungai Cilamaya mulai dari hilir
sampai ke bagian hulu. Menurut salah satu pengurus LPBI NU mengatakan bahwa
ada salah satu pabrik kertas PCP yang berlokasi di daerah Subang saluran airnya
selalu membuang limbah di sungai dan menyebabkan air limbah mengeluarkan
buih dan berwarna hitam, debit limbahnya yang dikeluarkan bisa mencapai 5-10
liter per detik. Dari temuan itu, LPBI NU akan melaporkan kasus ini kepada
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Polda Jabar. Masyarakat berharap agar aparat
menindak lanjuti hal tersebut karena limbah yang keluar dari pabrik kertas
tersebut sudah merusak ekosistem di Sungai Cilamaya. Padahal air sungai tersebut
banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi area pertanian. Masyarakat juga
mengeluh bahwa setiap hari harus menghirup aroma tidak sedap yang muncul dari
air yang sudah tercemar oleh limbah kertas tersebut. Bahkan, tidak sedikit
masyarakat yang menderita penyakit gatal-gatal setelah terkena air sungai. Lahan
pertanian pun saat ini menjadi gersang karena terkena air limbah yang mengalir
melalui Sungai Cilamaya itu.
Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1338616/21/sungai-cilamaya-
karawang-tercemar-diduga-dari-limbah-pabrik-di-subang-1537076736 (diakses
pada 21 September 2018)
Sumber: http://poskotanews.com/2018/09/14/ribuan-ikan-sapu-sapu-di-curug-
parigi-bekasi-mendadak-mati/ (diakses pada 21 September 2018)
2.4.2 Solusi
Dari permasalahan diatas, maka solusi dalam menanggulanginya adalah
dengan cara: (1) melakukan netralisasi pada limbah cair sesaat sebelum limbah
tersebut dibuang ke badan air. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan
Instalisasi Pengolahan Air Limbah/IPAL; (2) membuat Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan oleh pemerintah dan juga pihak
pembuat, hal ini bertujuan agar limbah yang dikeluarkan tidak berdampak negatif
bagi lingkungna maupun masyarakat (Belladona, 2017:7). Dalam pelaksanaan
dilakukannya AMDAL, pemerintah maupun pemilik usaha melakukan konsultasi
kepada masyarakat yang terkena dampak negatif dari adanya pabrik tersebut.
Sehingga pemerintah dan pemilik usaha mengetahui keluh kesah yang dirasakan
masyarakat akibat pembuangan limbah yang sembarangan. Dengan begitu pemilik
usaha dapat melakukan beberapa cara untuk mengurangi dampak negatif dari
pabrik yang telah didirikan; (3) memanfaatkan limbah pabrik menjadi karton
(Sinuhaji). Hal ini merupakan dampak positif dari adanya limbah, selain tidak
mencemari lingkungan juga dapat dijadikan nilai jual yang lumayan tinggi. Kertas
karton merupakan hasil daur ulang dari sisa produksi kertas. Kertas karton
mempunyai jenis, ukuran, dan warna yang berbeda-beda dengan tekstur yang
halus dan lebih tebal dari kertas biasa. Dalam penggunaannya, kertas karton
mempunyai banyak sekali kegunaan baik untuk perlengkapan sekolah maupun
untuk kerajinan. Kertas karton bisa ditemui di toko percetakan maupun di toko
yang menyediakan alat tulis (ATK); (4) Pemerintah menegakkan sanksi dengan
tegas kepada perusahaan yang membuang limbah sembarangan.
13
BAB 3. SIMPULAN
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Sya’ban, A. 2018. Tinjauan Mata Pelajaran IPS SMP Pada Penerapan Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Peduli Akan Tanggung Jawab Lingkungan.
Jurnal. Vol.1 (2): 86-98.
Sumber Internet:
https://daerah.sindonews.com/read/1338616/21/sungai-cilamaya-karawang-
tercemar-diduga-dari-limbah-pabrik-di-subang-1537076736 (diakses pada 21
September 2018)
http://poskotanews.com/2018/09/14/ribuan-ikan-sapu-sapu-di-curug-parigi-
bekasi-mendadak-mati/ (diakses pada 21 September 2018)
15