Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MAULANA ZAMALUDIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836099428

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/Materi dan Pembelajaran IPS SD

Kode/Nama UPBJJ : 20 / Bandar Lampung

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan
menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-
beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai
oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah bukanlah satu-satunya wahana atau sarana
untuk mengenal masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari
masyarakat baik melalui media massa, media cetak maupun media elektronika, misalnya
melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran.
Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum terpisah-
pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna,
maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu
disistematisasikan.
Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan
dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan
kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan
tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak secara
rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Materi yang ada dalam
mata pelajaran IPS antara lain sosial, geografi, kebudayaan, ekonomi.

2. Barr dkk (1987: 17-19) memaparkan visi misi dan strategi dalam ilmu sosial (Social
studies ) yaitu
1. Pembelajaran ilmu sosial sebagai bentuk transmisi kewarganegaraan, maksudnya
adalah pembelajarna ilmu sosial berhubungan dengan pembentukan karakter, tingkah
laku, penanaman pengetahuan, cara pandang dan implementasi nilai kepada peserta
didik melalui penanaman nilai dan budaya yang baik dimasyarakat.
2. Pembelajaran ilmu sosial sebagai implementasi ilmu sosial, yang didasarkan pada
penekanan pembentukan asumsi peserta didik yang kritis dan logis berdasarkan
observasi dalam kehidupanya sehari-hari.
3. Pembelajaran ilmu sosial melalui penerapan inkuiri reflektif yang berdasarkan asumsi
dan pemikiran peserta didik sebagai bahan pengalaman diri. Dengan hal ini maka
peserta didik akan terbiasa berpikir kritis dan merefleksikannya kedalam pemecahaan
permasalahan didasarkan asumsi yang telah dibuatnya.
3. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi ketergantungan antara manusia dan
lingkungan. Manusia sebagai salah satu penghuni alam, dengan alam sekitarnya
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia hidup bersama
lingkungannya, manusia dituntut memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Manusia selalu ingin meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya dengan
memanfaatkan lingkungan hidupnya. Manusia dengan akal budi dan pengetahuannya
memanfaatkan lingkungan alam untuk kesejahteraan hidupnya. Bahkan sekarang terjadi
perubahan perilaku manusia terhadap lingkungan alam yaitu manusia yang dahulu
berada dalam hubungan “dikuasai” alam, sekarang berbalik menjadi manusia
“menguasai” alam. Dalam pandangan manusia, alam menjadi obyek dan manusia
sebagai subyek atau dengan kata lain muncul “manusia sentris”. Maksudnya alam
menjadi obyek yang harus dan dapat dieksploitasi untuk keperluan manusia. Pemikiran di
atas sejalan dengan pemikiran geografi, bahwa manusia secara aktif merupakan faktor
dominan yang mampu memanipulasi dan memodifikasi habitatnya (lingkungan
sekitarnya). Walau demikian kita tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan alam.
Sebagai contoh, dewasa ini banyak diciptakan teknik-teknik baru yang digunakan
manusia untuk mengontrol alam serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa
mendatang. Misalnya, penggunaan tenaga matahari atau nuklir, penambangan bahan
tambang di dasar laut, pembuatan hujan buatan, penyulingan air laut untuk irigasi.
Nampaknya penaklukan manusia terhadap alam yang tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan akan menimbulkan malapetaka bagi kelangsungan hidup manusia. Kita masih
terikat oleh campur tangan manusia yang tidak arif dalam mengelola lingkungan,
sehingga mengakibatkan erosi tanah, penipisan lapisan tanah, kelangkaan mineral,
polusi (udara, tanah, dan air) yang tidak terkontrol dan mengakibatkan kemerosotan
bahkan kerusakan lingkungan di masa mendatang.
Selanjutnya bukti-bukti tentang terjadinya kemerosotan alam, bahwa di banyak negara di
dunia, hutan, padang rumput, dan perikanan telah dimanfaatkan secara berlebihan,
sehingga sulit untuk dikembalikan seperti keadaan semula. Walaupun sudah ada revolusi
penghijauan, namun kenyataannya stok hasil padi-padian masih rendah.

4. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada besarnya
timbulan sampah, terutama di kotakota besar. Timbulan sampah dari hari ke hari
cenderung meningkat dan bervariasi, sehingga seringkali sampah menjadi masalah
karena pengelolaannya belum baik, serta semakin terbatasnya lahan untuk Pembuangan
sampah. Serta Pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang masih keliru terhadap sampah
akan menimbulkan permasalahan sosial, lingkungan, dan kesehatan. Permasalahan
lingkungan yang diakibatkan oleh sampah antara lain terjadinya kerusakan dalam sistem
perairan, sehingga terjadi pencemaran air.
Ironisnya, dalam beberapa keadaan beberapa jenis sampah dengan sengaja dibuang ke
perairan (misalnya, ban, wadah plastik, barang rongsokan lainnya dan bahkan puing
bangunan) dengan maksud menyediakan habitat bagi organisme akuatik. Namun
demikian, material sampah yang tak sedap dipandang dan merupakan tanda kelalaian
manusia yang mengabaikan nilai-nilai estetika dan ekosistem alam. Walaupun upaya
untuk meningkatkan kesadaran lingkungan terus dilakukan, beberapa orang masih
menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan.
Sumber sampah di perkotaan pada umumnya berkaitan dengan peruntukan lahan,
seperti sampah yang berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersial (pasar,
pertokoan, restoran, tempat hiburan), kawasan institusi (perkantoran, sekolah, tempat
ibadah dan lembaga-lembaga non komersial lainnya), kawasan industri, serta sampah
yang berasal dari jalan, taman dan tempat-tempat terbuka lainnya.

5. Lembaga adalah badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan


keilmuan atau melakukan suatu usaha. Lembaga yang bisa menangani kenakalan
remaja ada tiga, yaitu :
Lembaga keluarga, karena dgn bimbingan positif yg diberikan org tua mengakibatkan
seorang anak meniru perilaku yg baik
Lembaga pendidikan, karena bisa memberikan wawasan yg luas kpd para remaja akan
dampak kenakalan remaja
Lembaga sosial, dgn adanya lembaga ini membuat seseorg dlm keadaan waspada agar
terhindar dari sanksi atas perilaku yg menyimpang nilai d norma di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai