Anda di halaman 1dari 7

1.

Eksistensi sebuah disiplin ilmu tidak harus membangun tubuh pengetahuannya sendiri,
tetapi bisa juga berasal dari unsur-unsur disiplin ilmu-ilmu lain yang diorganisasi secara
sistemik sehingga memiliki integritas sendiri. Uraikan secara konseptual mengapa Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) adalah disiplin ilmu mandiri dan memiliki integritas! Jawab:

Somantri mengemukakan bahwa PIPS sebagai disiplin ilmu terintegrasi adalah sebuah
disiplin ilmu hasil merger atau hasil rekayasa sinergistis antara dua atau lebih disiplin ilmu
yang setara (ilmu-limu sosial/IIS, ilmu pendidikan, dan humaniora) untuk tujuan PIPS (SD
PT). PIPS sebagai disiplin ilmu terintegrasi ini merupakan identitas, jatidiri, ciri khas, dan
faculty culture FPIPS dan pascasarjana PIPS. Dalam sejumlah kepustakaan. PIPS sebagai
disiplin ilmu terintegrasi juga disebut interdisciplinary integration (Barr dkk, 1978),
integrated subject (Lindquist, 1995), atau integrated study (NCSS, 1994, 2010). Konsep PIPS
sebagai disiplin ilmu terintegrasi diadaptasi Somantri dari pemikiran Welton and Mallan
(1987)sebagai antitesis dari analytic discipline. Perbedaan keduanya terletak pada"konten".
The major difference between subjects like social studies and arithmetic, for example, is the
content. PIPS sebagai disiplin ilmu terintegrasi merupakan a composite subject area based on
findings and pro cesses drawn [intermingled or merged) from history, and the social science
disciplines, suatu bidang kajian yang kontennya diturunkan dari berbagai disiplin ilmu-ilmu
sosial sebagai bahan dasarnya. Konten tersebut dipilih, diorganisasi, dan digunakan
berdasarkan pendekatan broad-field atau unified, untuk tujuan PIPS, tanpa melihat sekat-
sekat keilmuannya (tetapi tidak mengabaikan/ menghilangkannya). Sungguhpun konten PIPS
bersumber dari disiplin ilmu yang lain, PIPS adalah disiplin ilmu mandiri dan memiliki
integritas. Ditegaskan oleh Somantri, bahwa konseptualisasi PIPS sebagai disiplin ilmu
terintegras.

(Sumber refrensi: https://media.neliti.com/media/publications/85473-ID pendidikan-ips-


sebagai-synthetic-discipl.)

2. Materi, tujuan, dan pelaksanaan pembelajaran IPS di Indonesia disesuaikan dengan tujuan
pendidikan nasional. Namun demikian, ide dasar pembelajaran IPS di Indonesia banyak
mengadopsi pendapat bangsa Amerika Serikat. Telaah mengapa Amerika Serikat merupakan
salah satu negara yang memberikan perhatian yang sangat besar dalam pengembangan kajian
sosial!

Jawab: Hal ini disebabkan karena ada dua hal yang pertama, di Indonesia belum ada lembaga
profesional bidang pendidikan IPS setua dan sekuat pengaruh NCSS atau SSEC. lembaga
serupa yang dimiliki indonesia, yakni HISPIPSI (himpunan sarjana pendidikan IPS
indonesia) usianya masi sangat muda dan produktivitas akademisnya masi belum optimal
karena masi terbatas pada pertemuan tahunan dan komunikasi antar angota secara incidental.
Kedua perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontology ilmu pendidikan
(disiplin) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual dan atau kelompok
pakar yang ditugasi secara incidental untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS
melalui pusat pengembangan kurikulum dan sarana pendidikan balitbang dikbut (puskur).

(referensi: BMP, modul 1, hal. 1.29)

3. Terdapat kecenderungan global untuk mengakomodasi inisiatif pengelolaan yang adaptif


oleh masyarakat yang sudah secara turun-temurun menguasai dan memelihara sumber daya
alam. Komponen utama pengelolaan adaptif sumber daya alam adalah sistem masyarakat,
sistem lingkungan dan sistem kebudayaaan sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan
satu dengan lainnya. Terkait hal tersebut, jelaskan kaitan antara kebudayaan, lingkungan
sumber daya alam dengan peradaban budaya manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam
secara berkelanjutan!

Jawab:

Komponen utama pengelolaan adaptif sumberdaya alam adalah sistem masyarakat, sistem
lingkungan dan sistem kebudayaaan sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan satu
dengan lainnya. Masyarakat tidak terlepas dari lingkungan dimana dia tinggal, terdapat
hubungan sistem budaya membentuk tipologi masyarakat berdasarkan klasifikasi-klasifikasi
karakteristik lingkungan. Hubungan sebab-akibat (in causal terms) antara kebudayaan dan
lingkungan sumberdaya hutan selalu dikaitkan dengan peradaban budaya manusia melalui
proses interaksi pemanfaatan hutan secara berkelanjutan (Naveh, 2007; Musacchio, 2009;
Nurhadi dkk., 2012; Fatem dkk., 2014). Sejak dahulu lingkungan hutan memiliki multi fungsi
penting bagi masyarakat di sekitarnya dan dijadikan tempat berinteraksi untuk memenuhi
kebutuhan dasar. Teori ini pertama kali diungkapkan secara utuh oleh Steward pada tahun
1955 dalam bukunya Theory of Culture Change, bahwa proses masyarakat mengadaptasi
budaya dipengaruhi oleh penyesuaian dasar yang dilakukan manusia dalam menggunakan
lingkungannya.

(Referensi: file://C:/Users/User/Downloads/18799-37450-1)

4. Agar dapat mengelola lingkungan hidup dengan baik dan benar, maka perlu diketahui
permasalahan lingkungan yang harus ditangani/dikelola dengan cara-cara yang sesuai dengan
permasalahan lingkungan tersebut. Masalah lingkungan hidup dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok, yaitu permasalahan lingkungan alam, permasalahan lingkungan buatan dan
permasalahan lingkungan sosial. Sebutkan dan jelaskan permasalahan lingkungan yang
terjadi saat ini berdasarkan 3 kelompok permasalahan lingkungan tersebut! Jawab:
1) Permasalahan Lingkungan Alam.

Permasalahan lingkungan alam di Indonesia terutama meliputi 6 hal, yaitu:

a. Sumberdaya Lahan

Permasalahan-permasalahan yang ada antara lain:

• Bertambahnya jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya pembangunan menyebabkan


terjadinya pergeseran pola penggunaan lahan, seperti pergeseran dari penggunaan lahan
untuk pertanian menjadi pemukiman dan industri

⚫ Pola penggunaan lahan tidak sesuai dengan kemampuan lahan sehingga menimbulkan
menimbulkan berbagai masalah seperti lahan kritis, hilangnya lahan pertanian yang subur,
pencemaran tanah dan lain-lain

• Degradasi lahan karena penggunaan bahan-bahan kimia untuk pertanian, dan penggunaan
tanah yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahan

⚫ Turunnya produktivitas lahan karena erosi. b. Sumberdaya Air

Pesatnya perkembangan industri dan peningkatan jumlah penduduk telah memacu


penggunaan air baik berupa air tanah maupun air permukaan untuk keperluan domestik,
industri, PLTA, irigasi, dll. Hal ini merupakan ancaman bagi ketersediaan/kuantitas air dan
kualitas air. Beberapa permasalahan yang timbul adalah pencemaran air karena limbah
industri, kegiatan pertanian, penurunan muka air tanah sehingga terjadi intrusi air laut.

c. Sumberdaya Hutan Kualitas dan kuantitas sumberdaya huta cenderung menurun karena
pembalakan kayu yang berlebihan oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan),
kebakaran hutan, perambahan hutan, perladangan berpindah, tumpang tindih penggunaan
lahan hutan dengan kegiatan pembangunan seperti perkebunan, transmigrasi, pertambangan,
pembangunan jalan dan prasarana lainnya. Sementara itu kegiatan-kegiatan rehabilitasi belum
memadai dibanding dengan laju kerusakan yang terjadi. d. Keanekaragaman Hayati
Pulau-pulau di Indonesia bervariasi dari yang sempit sampai yang luas, dari datar sampai
berbukit serta bergunung tinggi, sehingga mampu menunjang kehidupan flora, fauna dan
mikroba yang beranekaragam. Ditambah lagi dengan kekayaan hayati yang ada dilaut. Oleh
karena itu Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai mega diversity jenis hayati.
Namun demikian keanekaragaman hayati Indonesia cenderung menyusut karena lingkungan
yang mendukung kehidupan mega diversity tersebut diperkirakan menyusut seluas 15 000-20
000 ha/tahun, karena konversi lahan, pertanian monokultur, perindustrial, dll.

e. Pesisir dan Lautan

Permasalahan di Indonesia terutama karena eksploitasi yang berlebihan tanpa terkendali


terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan, seperti hutan mangrove, terumbu
karang, pasir laut, dll. Hal ini menyebabkan degradasi ekosistem pesisir dan lautanSelain itu
juga terjadi pencemaran oleh logam berat dan tumpahan minyak.

f. Udara

Udara merupaka bagian atmosfer yang peka terhadap pengaruh lingkungan. Pencemaran
udara akan mempengaruhi kualitas udara, cuaca dan iklim. Peningkatan konsentrasi gas-gas
akibat aktifitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan menyebabkan menipisnya
lapisan ozon yang menyebabkan pemanasan global. 5

2) Permasalahan Lingkungan Buatan Permasalahan yang terjadi terutama adalah kualitas


lingkungan di perkotaan yang cenderung menurun, seperti kurangnya ruang terbuka hijau,
tempat bermain anak, dan lapangan olah raga, banyaknya pemukiman kumuh, harga tanah
yang semakin mahal serta masalah

yang ti,bul karena sampah kota dan pencemaran 3) Permasalahan Lingkungan Sosial

Perubahan masyarakat dari bersifat tradisional agraris ke masyarakat era industri


(modernisasi) menyebabkan perubahan-perubahan sosial antara lain:

a. Perubahan pranata (pranata keluarga, pemerintahan, ekonomi, agama, pendidikan, dll)


b. Perubahan Nilai (gotomg royomg, kesetiakawanan sosial, loyalitas dan kebersamaan
menjadi kebebasan, individual, materialistik, liberal, dll.)

c. Kenekaragaman kelompok. Berkembangnya pranata dan niali nilai masyarakat membawa


semakin berkembangnya ragam kelompok sosial dan kelas ekonomi

d. Kontrol Sosial. Melemahnya kontrol sosial dalam masyarakat dan keluarga telah banyak
memunculkan masalah-masalah sosial psikologis dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan di atas membawa dampak sosial budaya, yaitu munculnya kelompok-


kelompok eksis (surplus) dan kelompok kelompok yang tersisih (tidak dapat berperan dalam
pembangunan), yang pada akhirnya menimbulkan persaingan antar kelompok, konflik
kepentingan, diskriminasi, ketimpangan sosail, makin banyaknya kelompok masyarakat yang
menjadi beban lingkungan, serta pemborosan sumberdaya alam (energi) dari kelompok
masyarakat yang surplus.

(referensi: http://staffnew.uny.ac.id/pengabdian/pengelolaan lingkungan.)

5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang bertujuan
untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam melangsungkan
kehidupannya. Terkait dengan hal tersebut, jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga
pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam menyikapi
permasalahan penyimpangan yang dilakukan oleh remaja saat ini! Jawab:

1) Peranan lembaga keluarga sebagai berikut.

• Keluarga batih merupakan kelompok kecil yang anggota anggotanya berinteraksi langsung
secara tetap dan berkesenambungan. Dengan demikian perkembangan anak dapat diikuti
secara seksama oleh kedua orang tuanya, dan kepribadian anak pun dapat lebih mudah
dibentuk dalam tahap sosialisasiprimer. Perhatian yang besar orang tua terhadap anak-
anaknya dapat mendorong mereka berprestasi disekolah.
Orang tua yang berpandangan maju, memiliki motivasi yang kuat dalam mendidik anaknya,
karena anak merupakan buah cinta kasih' hubungan suami istri. Anak diharapkan dapat
memiliki status peranan yang baik dimasyarakat, kalau dapat lebih baik dari pada status sosial
orang tuanya, karena itu pendidikan anak diprioritaskan.

2) Peran lembaga ekonomi. Lembaga ekonomi berkisar pada lapangan produksi, distribusi,
konsumsi pemakaian barang-barang dan jasa yang diperluhkan bagi kelangsungan hidup
bermasyarakat. Manusia dimanapun berada akan memiliki pranata-pranata ekonomi, hanya
saja berbeda dalam sifat dan cara pelaksanaannya. Sehingga setiap masyarakat akan
menyusun pola pemenuhan kebutuhan ekonominya yang disebut komsumsi atau pengeluaran
pendapatanya berupa makanan, pakayan, perumahan, yang harus tersedia agar mereka dapat
bertahan hidup. Lembaga ekonomi berperan penting dalam kehidupan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

3) Peranan lembaga politik. Politik merupakan suatu aspek kehidupan sosial yang tak dapat
dihindari oleh setiap orang didalam suatu Negara. Politik juga mencangkup proses
pengendalian sosial, termasuk lingkungan dan pencapaian tujuan bersama. Pranata politik
memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam, menjaga keamanan di luar,
menguasakan kesejahteraan umum, dan mengatur proses politik. Sehingga untuk
menjalankanya diperluhkan kekuasaan dari pemerintah yang dapat melindungi kepentingan
rakyat dan kesejahteraan umum, dari berbagai tekanan dan rongrongan pihak yang ingin
mengacaukan. Karena itu rakyat perluh mendapatkan rasa

aman dan tentram, agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur. 4) Peran lembaga
pendidikan yaitu mempertahankan atau melakukan pelestarian terhadap sistem nilai-nilai
yang berlaku, dan pendidikan dituntut dapat berperan penuh dalam mempercepat perubahan
sosial. Nilai dan budaya diturunkan dari generasi ke generasi melalui pendidikan sekolah,
berarti sekolah sebagai pranata formal adalah tempat untuk menyosialisasikan warisan nilai
budaya, disamping pengetahuan kepada anak didiknya.

5) Peran lembaga agama,

Kerukunan hidup tidak saja diantara manusia sebagai individu maupun sebagai kelompok
tetapi juga kerukunan beragama. Dengan demikian setiap agama mengatur hubungan antar
manusia, juga mengatur hubungan manusia dengan Tuhan sehingga agama merupakan
pedoman hidup yang kekal.
(Referensi: BMP. PDGK4405 modul 3, kegiatan belajar 2, Hal. 3.43.58)

Anda mungkin juga menyukai