Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN TUGAS I

NAMA : DESY RAHMAWATI


NIM : 837154731

Sekolah tempat saya mengajar adalah di SDN Pulau Pinang Utara, Kabupaten Tapin,
Kecamatan Binuang, Kelurahan Desa Pulau Pinang Utara. Kondisi sekolah dalam
pembelajaran disekolah tempat saya mengajar. Yakni dengan membiasakan anak-anak
/siswa-siswi baik di tingkat SD agar mereka perduli terhadap kebersihan lingkungan ,
khususnya di lingkungan sekolah . salah satu contoh dengan mengadakan
OPSIH(operasi bersih) setiap pagi sebelum masuk jam pelajaran dan sesudah jam pelajaran.

NO. 1
Lingkungan merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup. Lingkungan yang dimaksudkan
dapat berupa komponen biotik serta komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup misalnya tumbuhan hijau, hewan herbivora,
hewan karnivora, detritivor serta dekomposer, sedangkan komponen abiotik misalnya udara,
air, tanah, batu, cahaya dan lain sebagainya.
Masing-masing komponen biotik akan saling berinteraksi membentuk beberapa hubungan
antara lain:

1. Netralisme, misalnya cacing di tanah dengan bunga matahari di pot bunga.


2. Simbiosis parasitisme, misalnya benalu yang menempel pada pohon mangga.
3. Simbiosis komensalisme, misalnya tumbuhan paku tanduk rusa yang menempel pada
pohon mangga.
4. Simbiosis mutualisme, misalnya kupu-kupu dan bunga matahari.
5. Antibiosis, misalnya jamur Penicillium notatum dengan bakteri
6. Kompetisi, misalnya sapi dan kerbau di lapangan rumput yang sama.
7. Predasi , misalnya singa dan rusa di padang rumput.
Demikian pula komponen biotik dapat berinteraksi dengan komponen abiotik serta
sebaliknya dimana keduanya dapat saling mempengaruhi, contohnya yaitu:

1. Cacing yang bergerak di dalam tanah dapat membuat aerasi tanah sehingga tanah
menjadi lebih subur.
2. Tanah yang mengandung mineral dapat membuat tanaman yang tumbuh di area
tersebut menjadi subur.
3. Cahaya matahari memberikan energi bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu bentuk interaksi manusia dengan
lingkungan. Manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi
kebutuhannya sebagai cara untuk bertahan hidup.
Pemenuhan kebutuhan hidup manusia ini dapat berupa kebutuhan materiil dan juga
kebutuhan secara psikis.
Manusia berinteraksi dengan manusia lainnya bertujuan untuk membangun komunikasi
karena adanya faktor hidup bersama dalam suatu lingkungan kehidupan yang sama. Atau
dapat pula dicontohkan dengan interaksi antara manusia di pasar yaitu antara penjual dan
pembeli dalam rangka untuk sarana tukar menukar barang kebutuhan hidupnya.
Manusia berinteraksi dengan kucing peliharaan atau hewan peliharaan tujuannya untuk
menyalurkan rasa kasih sayang antar sesama umat ciptaan Tuhan. Dapat juga hewan
peliharaan diajarkan untuk menjadi penjaga rumah agar lingkungan aman dari pencuri.
Manusia berinteraksi dengan ayam atau ikan sebagai bahan makanan yang akan diolah
sebagai sumber energi di tubuh manusia. Atau kita dapat contohkan dengan peternak ayam
atau peternak ikan yang memelihara ayam atau ikan sebagai usaha untuk mendapatkan
penghasilan.
Manusia yang bekerja sebagai petani berinteraksi denga tumbuhan hijau misalnya padi yang
kemudian akan dijadikan bahan makanan sebagai sumber karbohidrat untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya serta dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
lain.
Manusia berinteraksi dengan tanah misalnya saat petani mengolah tanah sebelum ditanami
tujuannya agar tanaman yang akan ditumbuhkan pada tanah tersebut dapat tumbuh dengan
baik.
Manusia juga membutuhkan cahaya sebagai sumber vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang.
Selain itu, cahaya matahari juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi misalnya untuk
pembangkit listrik tenaga surya.
Manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhannya
sebagai cara untuk bertahan hidup, baik interaksi pada sesama manusia, interaksi dengan
hewan, interaksi dengan tumbuhan dan bahkan interaksi dengan komponen abiotik yang ada
pada lingkungan.
Beberapa dasar pemikiran yang harus dimiliki oleh manusia sebagai upaya melestarikan
lingkungan hidup antara lain:  

1. Manusia harus memandang lingkungan hidup sebagai bagian dari dirinya sehingga
usaha memelihara lingkungan hidup berarti juga memelihara dirinya.
2. Manusia harus menyadari bahwa lingkungan hidup mempunyai hak untuk dijaga dan
dilestarikan.
3. Manusia tidak memiliki hak untuk merusak lingkungan hidup.
Oleh karena beberapa sebab diatas, seberapa pun besarnya kebutuhan manusia untuk
memanfaatkan alam, manusia harus bijak mengolahnya. Mengambil hasil dan manfaat dari
lingkungan sekaligus mengupayakan kelestariannya.

NO. 2

Hukum Kekekalan Energi :  Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya
dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Disebut Kekal krn energi tdk
akan bs musnah, tapi hanya berubah bentuk , Contoh : Energi kimia dari mesin motor di ubah
menjadi bentuk energi lain yaitu Energi Gerak.

NO. 3

Contoh nyata Hukum Konservasi Materi atau Kekekalan Massa adalah:

1. Massa gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran arang sama dengan
massa arang (C) dan oksigen (O2)
2. Massa air (H2O) yang terbentuk dari reaksi antara gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2)
sama dengan massa gas pembentuknya tersebut
3. Massa karat (Fe2O3) sama dengan massa besi (Fe) dan oksigen (O3) yang
membentuknya

Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa pada suatu sistem tertutup, total massa zat
dalam sistem sebelum dan sesudah reaksi harus tetap atau sama, dan massa tidak dapat
diciptakan atau dihilangkan.

Hukum Kekekalan Massa misalnya terjadi ketika arang (karbon) terbakar, massa asap karbon
dioksida yang dihasilkan setelah pembakaran, akan sama dengan massa asli arang dan
oksigen saat sebelum bereaksi.

Reaksi kimia yang terjadi misalnya:

C (karbon atau arang) + O2 (oksigen) --->  CO2 (karbon dioksida)

Berdasarkan hukum kekekalan massa, massa zat yang berreaksi dan massa zat hasil reaksi
harus sama sehingga:

massa C + massa O2 = massa CO2


Hukum Kekekalan Massa ini pertama kali ditemukan oleh Antoine Laurent
Lavoisier (1743-1794), seorang ilmuwan Perancis, sekitar tahun 1785.

NO. 4
1. Periode 1969-1983 (periode persiapan dan peletakan dasar)
Usaha pengembangan pendidikan LH ini tidak bisa dilepaskan dari hasil Konferensi
Stockholm pada tahun 1972, antara lain menghasilkan rekomendasi dan deklarasi seperti
tentang pentingnya kegiatan pendidikan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam
melestarikan lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang mempelopori pengembangan PLH
di Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta, yaitu dengan menyusun Garis-Garis Besar
Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan hidup untuk pendidikan dasar. Pada
tahun 1977/1978, GBPP tersebut kemudian diujicobakan pada 15 SD di Jakarta. Selain itu,
penyusunan GBPP untuk pendidikan dasar, beberapa perguruan tinggi juga mulai
mengembangkan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya adalah
melaksanakan kursus-kursus mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL). Program
studi lingkungan dan konservasi sumber daya alam di beberapa perguruan tinggi juga mulai
dikembangkan.
2. Periode 1983-1993 (periode sosialisasi)
Pada periode ini, kegiatan PLH baik di jalur formal maupun di jalur non formal telah semakin
berkembang. Pada jalur pendidikan formal, khususnya pada jejang pendidikan dasar dan
menengah, materi pendidikan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan konservasi
Sumber Daya Alam (SDA) telah diintegrasikan ke dalam Kurikulum 1984. Selama periode
ini, berbagai pusat studi seperti Pusat Studi Kependudukan (PSK) dan Pusat Studi
Lingkungan (PSL) baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta terus bertambah jumlah
dan aktivitasnya. Selain itu, program-program studi pada jenjang S1, S2, dan S3, yang
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam juga terus
berkembang. Bahkan isu dan permasalahan lingkungan hidup telah diarahkan sebagai bagian
dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang harus diterima oleh semua mahasiswa pada
semua program studi atau disiplin ilmu.
Perhatian terhadap upaya pengembangan PLH oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
juga terus meningkat, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu dengan
terus dimantapkannya program dan aktivitasnya melalui pembentukan Bagian Proyek KLH
sebagai salah satu unit kegiatan di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Pada periode ini sosialisasi masalah lingkungan hidup juga dilakukan terhadap kalangan
administratur negara dengan memasukan materi kependudukan dan lingkungan hidup ke
dalam kurikulum perjenjangan tingkat Sepada, Sepadya, dan Sespa pada Diklat Lembaga
Administrasi Negara (LAN) tahun 1989/1990. Di sisi lain, selama periode ini pula banyak
LSM serta lembaga nirlaba lainnya yang didirikan dan ikut mengambil peran dalam
mendorong terbentuknya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, perkembangan kegiatan pendidikan, penyuluhan, dan penyadaran
masyarakat tersebut terjadi di seluruh kawasan Indonesia.
3. Periode 1993-sekarang (periode pemantapan dan pengembangan)
Salah satu hal yang menonjol dalam periode ini adalah ditetapkannya Memorandum Bersama
antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan
Pengembangan PLH, tanggal 21 Mei 1996. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Departemen P & K juga terus mendorong
pengembangan dan pemantapan pelaksanaan PLH di sekolah-sekolah antara lain melalui
pemantapan guru, penggalakan bulan bakti lingkungan, penyiapan Buku Pedoman
Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) untuk guru SD,
SMP, SMA, dan SMK, program sekolah asri, dan lain-lain. Selain itu, berbagai inisiatif
dilakukan baik oleh pemerintah, LSM, maupun perguruan tinggi dalam mengembangkan
PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya, penataran guru, pengembangan sarana
pendidikan seperti penyuluhan modul-modul integrasi, buku-buku bacaan, dan sebagainya.
Meskipun perhatian terhadap langkah-langkah pengembangan PLH pada satu atau dua tahun
terakhir ini semakin meningkat, baik untuk pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah,
namun harus diakui bahwa masih banyak hal yang perlu terus selalu diperbaiki agar PLH
dapat lebih memasyarakat secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan
PLH yang dilaksanakan mulai jenjang pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
hingga pendidikan tinggi melalui berbagai bentuk kegiatan yang dapat memberikan hasil
optimal.

NO. 5
A. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui jumlahnya terbatas. Sumber daya alam
ini akan habis suatu saat dan sulit atau tidak mungkin dibuat kembali. Cobtohnya
minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Minyak bumi, batu bara, dan gas alam adalah
bahan bakar fosil yang berasal dari makhluk hidup yang mati jutaan tahun lalu.
B. Sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya bisa dibuat atau dipulihkan kembali.
Contohnya hewan, tumbuhan, pepohonan, dan ikan. Hewan, tanaman, pepohonan, dan
ikan di lautan adalah makhluk hidup yang berkembang biak. Selama masih berkembang
biak dan belum punah, hewan dan tumbuhan bisa diperbarui.

Anda mungkin juga menyukai