Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTON 1

Nama : Risa Batul Muazizah


NIM : 837740055
Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup (PEBI4223)
Semester : VIII

JAWABAN:

Sebelum menjawab pertanyaan tugas 1 mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup saya akan
menjelaskan kondisi sekolah dimana tempat saya mengajar. Saya mengajar di SD Negeri 03
suka Bumi yang berada di desa Suka Bumi, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way
Kanan, Provinsi Lampung. Dari awal saya masuk ke sekolah tersebut pendidikan akan
lingkungan hidup telah diperkenalkan di sekolah kami. Yakni dengan cara membiasakan
anak-anak ditingkat SD agar mereka peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya di
lingkungan sekolah. Salah satu contoh dengan mengadakan agenda bersih-bersih atau
membersihkan lingkungan sekolah setiap pagi sebelum masuk jam pelajaran dan sesudah jam
pelajaran.

1. Cara pandang yang dapat melestarikan lingkungan hidup adalah memandang lingkungan
sebagai tempat hidup manusia serta makhluk lainnya sehingga harus kita jaga dan kita
lestarikan agar tidak mengalami kerusakan. Jika lingkungan kita rusak, maka akan
berimbas buruk pada kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Beberapa dasar pemikiran yang harus dimiliki oleh manusia sebagai upaya melestarikan
lingkungan hidup antara lain:
1) Manusia harus memandang lingkungan hidup sebagai bagian dari dirinya sehingga
usaha memelihara lingkungan hidup berarti juga memelihara dirinya.
2) Manusia harus menyadari bahwa lingkungan hidup mempunyai hak untuk dijaga dan
dilestarikan.
3) Manusia tidak memiliki hak untuk merusak lingkungan hidup
Oleh karena sebab diatas, seberapapun besarnya kebutuhan manusia untuk memanfaatkan
alam, manusia harus bijak mengolahnya, mengambil hasil dan manfaat dari lingkungan
sekaligus mengupayakan kelestariannya.

2. Hukum kekekalan energi menyatakan “energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Hukum termodinamika 1 menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi anatara energi potensial dengan energi kinetik. Contohnya: batu bara,
minyak, gas alam, kayu, dan bahan bakar lainnya memiliki suatu bentuk energi potensial
berupa energi kimia. Ketika bahan bakar ini dibakar, energi potensial berupa energi kimia
berubah menjadi campuran energi panas cahaya dan kinetik yang menyebabkan molekul-
molekul materinya bergerak ke udara.
Hukum termodinamika 2 menjelaskan bahwa dalam setiap proses transformasi energi,
sebagian dari energi tersebut tidak ikut dalam system dan akan terbuang, kembali ke
lingkungan. Contoh: jika seekor beruang kutub tertidur diatas salju, maka salju dibawah
tubuhnya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang
tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya.
Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin.

3. Hukum Konservasi Materi atau Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa pada suatu
sistem tertutup, total massa zat dalam sistem sebelum dan sesudah reaksi harus tetap atau
sama, dan massa tidak dapat diciptakan atau dihilangkan. Hukum kekekalan massa
misalnya terjadi ketika arang (karbon) terbakar, massa asap karbon dioksida yang
dihasilkan setelah pembakaran, akan sama dengan massa asli arang dan oksigen saat
sebelum reaksi.
Contoh nyata Hukum Konservasi Materi atau Kekekalan Massa:
1) Massa Gas Karbon Dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran arang sama
dengan massa arang (C) dan Oksigen (O2).
2) Massa Air (H2O) yang terbentuk dari reaksi antara gas Hidrogen (H2) dan Oksigen
(O2) sama dengan massa.
3) Massa Karat (Fe2O3) sama dengan massa besi (Fe) dan Oksigen (O3) Yang
membentuknya.

4. Periode 1969-1983 (periode persiapan dan peletakan dasar)

Usaha pengembangan pendidikan LH ini tidak bisa dilepaskan dari hasil Konferensi
Stockholm pada tahun 1972, antara lain menghasilkan rekomendasi dan deklarasi seperti
tentang pentingnya kegiatan pendidikan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam
melestarikan lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang mempelopori pengembangan
PLH di Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta, yaitu dengan menyusun Garis-Garis Besar
Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan hidup untuk pendidikan dasar.
Pada tahun 1977/1978, GBPP tersebut kemudian diujicobakan pada 15 SD di Jakarta.
Selain itu, penyusunan GBPP untuk pendidikan dasar, beberapa perguruan tinggi juga
mulai mengembangkan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya
adalah melaksanakan kursus-kursus mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL).
Program studi lingkungan dan konservasi sumber daya alam di beberapa perguruan tinggi
juga mulai dikembangkan.

Periode 1983-1993 (periode sosialisasi)

Pada periode ini, kegiatan PLH baik di jalur formal maupun di jalur non formal telah
semakin berkembang. Pada jalur pendidikan formal, khususnya pada jejang pendidikan
dasar dan menengah, materi pendidikan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan
konservasi Sumber Daya Alam (SDA) telah diintegrasikan ke dalam Kurikulum 1984.
Selama periode ini, berbagai pusat studi seperti Pusat Studi Kependudukan (PSK) dan
Pusat Studi Lingkungan (PSL) baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta terus
bertambah jumlah dan aktivitasnya. Selain itu, program-program studi pada jenjang S1,
S2, dan S3, yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam
juga terus berkembang. Bahkan isu dan permasalahan lingkungan hidup telah diarahkan
sebagai bagian dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang harus diterima oleh semua
mahasiswa pada semua program studi atau disiplin ilmu.

Perhatian terhadap upaya pengembangan PLH oleh Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan juga terus meningkat, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, yaitu dengan terus dimantapkannya program dan aktivitasnya melalui
pembentukan Bagian Proyek KLH sebagai salah satu unit kegiatan di Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Pada periode ini sosialisasi masalah lingkungan hidup
juga dilakukan terhadap kalangan administratur negara dengan memasukan materi
kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam kurikulum perjenjangan tingkat Sepada,
Sepadya, dan Sespa pada Diklat Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun 1989/1990.
Di sisi lain, selama periode ini pula banyak LSM serta lembaga nirlaba lainnya yang
didirikan dan ikut mengambil peran dalam mendorong terbentuknya kesadaran masyarakat
akan pentingnya perilaku ramah lingkungan. Secara keseluruhan, perkembangan kegiatan
pendidikan, penyuluhan, dan penyadaran masyarakat tersebut terjadi di seluruh kawasan
Indonesia.

Periode 1993-sekarang (periode pemantapan dan pengembangan)

Salah satu hal yang menonjol dalam periode ini adalah ditetapkannya Memorandum
Bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan
dan Pengembangan PLH, tanggal 21 Mei 1996. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Departemen P & K juga terus mendorong
pengembangan dan pemantapan pelaksanaan PLH di sekolah-sekolah antara lain melalui
pemantapan guru, penggalakan bulan bakti lingkungan, penyiapan Buku Pedoman
Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) untuk guru SD,
SMP, SMA, dan SMK, program sekolah asri, dan lain-lain. Selain itu, berbagai inisiatif
dilakukan baik oleh pemerintah, LSM, maupun perguruan tinggi dalam mengembangkan
PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya, penataran guru, pengembangan
sarana pendidikan seperti penyuluhan modul-modul integrasi, buku-buku bacaan, dan
sebagainya.

Meskipun perhatian terhadap langkah-langkah pengembangan PLH pada satu atau dua
tahun terakhir ini semakin meningkat, baik untuk pendidikan sekolah dan pendidikan luar
sekolah, namun harus diakui bahwa masih banyak hal yang perlu terus selalu diperbaiki
agar PLH dapat lebih memasyarakat secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan
demikian, kegiatan PLH yang dilaksanakan mulai jenjang pra sekolah, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi melalui berbagai bentuk kegiatan yang
dapat memberikan hasil optimal.

5. Energi panas: panas dari api lilin


Energi bunyi: halilintar, petasan, bom, dan alat music
Energi cahaya: matahari, api dan lampu
Energi kimia: baterai, aki, makanan, dan bahan bakar lainnya
Energi listrik: lampu listrik, kipas angina, setrika listrik, televise dan pompa air listrik
Energi mekanik: buah mangga yang jatuh dari pohon, pembangkit listrik tenaga air, bola
yang berada di ketinggian.

6. Sumber daya alam adalah semua benda yang terdapat di alam, yakni berupa kekayaan
alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya,
semua benda dari alam tersebut berada di darat, laut, dan udara yang dapat memberikan
keuntungan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia.
1) Sumber daya alam yang tidak pernah habis
Sumber daya alam yang senantiasa dapat digunakan untuk kegiatan manusia adalah
sumber daya alam yang tidak pernah habis. Sumber daya alam tersebut memperbaharui
diri sendiri secara terus menerus. Hal ini bukan berarti sumber daya tersebut tidak
terbatas dan juga bukan berarti pemakaian yang salah tidak dapat memusnahkan
sumber daya tersebut, tentu saja tidak.
2) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang keberadaannya
selalu tersedia di alam, dapat dihasilkan kembali, atau bisa didaur ulang.

Anda mungkin juga menyukai