Anda di halaman 1dari 15

PDGK4504 MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD

MODUL 2
Model-Model Pembelajaran IPA SD

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2


LINDA ANJAR SARI NIM : 837740514
RISA BATUL MUAZIZAH NIM : 837740055

TUTOR :
MODUL 2
Model-Model Pembelajaran IPA

KB 1
Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA

KB 2
Model Pembelajaran
KB 1
Kontriktivisme dalam Pembelajaran IPA

A. Pandangan Tentang Belajar dan Mengajar


Tugas guru dalam mengajar antara lain adalah
membantu transfer belajar. Tujuan transfer
belajar ialah menerapkan hal hal yang telah
dipelajari pada situasi baru, artinya apa yang
telah dipelajari itu dibuat umum sifatnya.
PDGK4504 MATERI DAN PEMBELAJARAN B INDONESIA SD

1. Struktur Kognitif
Struktur kognitif mengalami perubahan sejak lahir dan maju
berkelanjutan sebagai hasil proses belajar pendewasaan/kematangan.

2. Konsep dan konsepsi


Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek, kejadian ,
kegiatan, atau hubungan yang memiliki atribut yang sama.
Sedangkan pengalaman seseorang tentang sesuatu (stimulus) konsepsi .
Konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi orang lain.
PDGK4504 MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD

B. Pandangan konstruktivis tentang Belajar IPA


1. Belajar Sebagai Perubahan Konsepsi
Menurut pandangan Konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung bukan hanya
pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.
2. Perubahan Konsepsi dalam Pembelajaran IPA
Dalam perubahan konsepsisisswa dipandang sebagai pemroses pengalaman dan
informasi, bukan hanya sebagai tempat penampung pengalaman dan informasi.
Dengan demikian, sebagai kegiatan yang rasional maka belajar itu dimaksutkan apa
yang dilakukan oleh seseorang terhadap ide atau gagasan yang telah dimilikinya.
PDGK4504 MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD

3. Pentingnya Konteks
Informasi dan pengalaman yang dirancang guru untuk siswa seharusnya koheren dengan
konsep yang dibawa anak atau disesuaikan dengan pengetahuan awal siswa.

C. Model –Model Pembelajaran Untuk Perubahan Konsepsi


Konstruktivisme yang menggunakan kegiatan hands-on serta memberikan kesempatan
yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan teman-temannya akan dapat
meningkatkan pengembangan konsep dan keterampilan berpikir para siswa.
Kegiatan hans-on melibatkan kegiatan manipulatif (penggunaan tangan, keterampilan
motorik) yang memngkinkan alat-alat inderanya berkembang melalui observasi dan
pengalaman langsung.
D. Contoh Model Pembelajaran Konstruktivisme
Tiga tahap dalam pembelajaran konstruktivisme
1. Fase Eksplorasi
2. Fase Klarifikasi
3. Fase Aplikasi
Menurut pandangan kontruktivis dalam proses pembelajaran IPA seyogianya
disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau
dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial.
Jadi, saat proses belajar berlangsung siswa harus terlibat secara langsung
dalam kegiatan nyata. Pembentukan pengetahuan mewarnai pembentukan
sistem konseptual IPA sebagai pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan
prosedural.

A. Model Pembelajaran Interaktif


1. Pengertian
2. Langkah-langkah Model pembelajaran Interaktif
3. Contoh Model Pembelajaran Interaktif
4. Kebaikan dan keterbatasannya
PDGK4504 MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD

B. Medel Pembelajaran Terpadu (Integrated)


1. Pengertian
Berdasarkan sifat keterpaduannya pembelajaran terpadu dapat
dibedakan menjadi tiga, yakni model dalam satu disiplin ilmu, model
antar bidang, dan model dalam lintas siswa.
2. langkah-langkah Penyusunan Model Pembelajaran Terpadu

3. Contoh Model Pembelajaran Terpadu

4. Kebaikan dan keterbatasannya


C. Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle)
1. Pengertian
Dalam pelaksanaan model siklus belajar terdiri atas tiga fase, yaitu fase
eksplorasi,pengenalan konsep, dan penerapan konsep. Siklus disini diartikan bahwa
tahap-tahap tersebut dapat berulang.
2. Urutan Pembelajaran
a. Eksplorasi
Pada fase eksplorasi sisswa diberi kesempatan untuk melakukan penjelajahan atau
eksplorasi secara bebas.
b. Pengenalan konsep
Pada fase pengenalan konsep guru dengan metode yang sesuai menjelaskan konsep
dan teori-teori yang dapat membantu siswa untuk menjawab permasalahan yang
muncul dan menyusun gagasan mereka.
 
b. Media Visual
Adalah media gambar yang digunakan dengan cara dilihat. Alat pada
media ini berupa gambar-gambar, grafik, diagram, bagan, denah/peta,
karikatur dan lainnya.
c. Media Audiovisual
Adalah media berupa gambar yang sekaligus suara sehingga dapat dilihat
dan didengar. Alat media ini antara lain televise, film, Video Compact
Disk (VCD) atau DVD.
d. Media Realia
Adalah media nyata atau media yang dapat dilihat bentuknya, didengar
suaranya dan dirasakan suasana/situasinya. Media ini berupa segala
sesuatu yang nyata seperti lingkungan, orang, binatang, buah, tumbuhan
dan benda-benda.
c. Penerapan Konsep

Pada fase ini siswa mencoba menggunakan konsep yang telah dikuasai untuk
memecahkan masalah dalam situasi yang berbeda. Dalam hal ini guru menyiapkan
masalah-masalah yang dapat dipecahkan berdasarkan konsep yang telah diperoleh
siswa pada fase sebelumnya.

3. Contoh Model Pembelajaran Siklus Belajar (kelas 5 cawu ke-1)

a. Tujuan

b. konsep: Hubungan antar makhluk hidup


4. Kebaikan Dan Keterbatasannya
Jumlah tahap yang hanya tiga termasuk sederhana dan mudah diingat,
namun memunculkan situasi situasi konflik tidak selalu berhasil. Dengan
demikian jika tahap pertama tidak berhasil, maka tahap tahap selanjutnya
mungkin juga kurang bermakna.

D. Model Pembelajaran Belajar IPA atau Clis (Children Learning In


Science)
Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai pengetahuan
deklaratif maupun pengetahuan prosedural.
2. Urutan Pembelajaran

Komponen komponen pembentuk model pembelajaran dirumuskan sesuaidengan sifat


model pembelajaran yang disusun dan terutama ditentukan oleh tujuan yang ingin dicapai
melalui pembelajaran tersebut. Model interaktif, CLIS, siklus belajar dan pelajaran
terpadu memiliki persaman yang mendasar, walaupun memiliki tahapan atau fase yang
berbeda beda.

3. Contoh Model Pembelajaran CLIS

Dapat dilihat dimodul hal 2.28

4. Kebaikan dan Keterbatasannya

Kejelasan setiap tahap dalam CLIS tidak selalu mudah dilaksanakan, walaupun semula

Anda mungkin juga menyukai