Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 2

Maryono 836875422

Suci Aris Tiani 838862347

Sri Mardiyanti 836862884

MODUL 2

Model-model pembelajaran IPA

KB 1 Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA

A. Pandangan Tentang Belajar Dan Mengajar


Tugas guru dalam mengajar terutama adalah membantu mentransfer belajar.Tujun transfer
belajar ialah menerapkan hal-hal yang telah dipelajari pada situasi baru yang artinya apa yang
dipelajari itu dibuat umum sifatnya.
1. Struktur Kognitif
2. Konsep dan Konsepsi

B. Pandangan Konstruktivis Tentang Belajar IPA


1. Belajar Sebagai Perubahan Konsep.
2. Perubahan Konsepsi Dalam Pembelajaran IPA
3. Pentingnya Konteks

1. Model-model Pembelajaran Untuk Perubahan Konsepsi


Usaha meningkatkan kualitas pembelajaran IPA akhir-akhir ini para ahli mengembangkan
berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari Piaget.
Proses belajar anak membangun pengetahuannya sendiri dan memperbanyak pengetahuan
dari luar sekolah dari Dahar 1989:160
Beberapa hal yang perlu ditekankan dalam konstruktivisme dari Tasker 1992 :30.
Setiap model memiliki fase –fase dengan istilah yang berbeda tetapi pada dasarnya memilili
tujian yang sama dari Tytler(1996:11-17)
Beberapa model pembelajaran yang dilandasi konstruktivisme yaitu :
1. Model siklus belajar (Learning Cycle Model)
2. Model pembelajaran generative(Generative Learning Model)
3. Model pembelajaran interaktif(Intractive Learning model)
4. Model CLS (cooperative learning Srtategies)
2. Contoh Model Pembelajaan Konstruktivisme
Salah satu contoh yang disarankan adalah memulai dari apa yang menurut siswa hal yang
biasa. Contohnya mengenai cicak dan cacing. Ada tiga tahap dalam pembelajaran
konstruktivisme :
1. Fase Ekspolrasi
2. Fase Klarifikasi
3. Fase Aplikasi
KB 2 . MODEL PEMBELAJARAN
 Bell (1993:16) Agar pengetahuan siswa yang diperoleh dari luar sekolah dipertimbangkan
sebagai pengetahuan awal dalam sasaran pembelajaran, karena sangat mungkin terjadi
miskonsepsi. Menurut pandangan konstruktivis dalam proses pembelajaran IPA seyogianya
disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti
siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial. Dengan kata lain, saat proses belajar
berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata.Pembentukan sistem
konseptual bukan dengan cara memasangkan (match) dengan kenyataan di alam, melainakan
dengan mencocokkan (fit) dengan kenyataan. Pembentukan sistem konseptual IPA haruslah
melalui hubungan kebermaknaan antarkonsep yang telah dipelajari. Hubungan bermakna
bersifat superordinat, subordinat dan koordinat, sesuai dengan ruang lingkup konsep IPA yang
lebih luas, lebih sempit atau sama luas. Bersifat vertikal dan horizontal. Model pembelajaran
sebagai suatu rencana atau kerangka yang dapat digunakan untuk merancang mekanisme
pengajaran yang bermakna. Komponen utama yang secara langsung membentuk model
pembelajaran adalah materi subjek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai
subjek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan. Dalam suatu model
pembelajaran dapat dikembangkan cara membaca bahan ajar, bertanya, menerapkan konsep
dan prinsip, berorientasi pada masalah dan menyelesaikan materi subjek dengan refleksi dan
pemahaman.

A. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF


1. Pengertian, Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan
anak.
2. Langkah-langkah
a. Persiapan
b. Kegiatan penjelajahan
c. Pertanyaan anak
d. Penyelidikan
e. Refleksi
3. Contoh model pembelajaran interaktif
a. Persiapan, sebelum pembelajaran di mulai.
b. Kegiatan pejelajahan, pembelajaran di kelas siswa lain boleh mengamati
c. Pertanyaan anak, pertanyaan siswa diarahkan guru.
d. Penyelidikan, pertanyaan dieksplorasi lebih jauh.
e. Refleksi, membahas hasil penyelidikan dan membandingkan.
4. Kebaikan dan keterbatasannya, kebaikan model pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa
belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan dan mencoba menemukan
jawaban terhadap pertanyaanya sendiri dengan melakukan kegiatan (observasi, penyelidikan).
Keterbatasan karena di polakan model ini menjadi rutin dan kehilangan esensinya,siswa perlu
melakukan yang serius bukan yang rutin.
B. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU (INTEGRETED)
1. Pengertian, Pembelajaran terpadu merupakan salah satu model yang sedang trend dilakukan
dewasa ini. Berdasarkan sifatnya model pembelajaran terpadu dibagi menjadi tiga, yakni disiplin
ilmu, model antar bidang dan model lintas siswa. Sedikitnya terdapat empat kriteria yang harus
dipertimbangkan dalam mengembangkan model pembelajaran terpadu berkenaan dengan
perkembangan anak (1) kebutuhan anak, (2) karakteristik mata pelajaran, (3) lingkungan sebagai
sarana belajar, (4) masing-masing kriteria memberikan sumbangan tersendiri. Perkembangan
dan kebutuhan anak, siswa SD secara alamiah tidak dapat berpikir dan memandang pelajaran
secara terkotak-kotak, mereka cenderung memandang secara holistik dalam kehidupannya.
Karakteristik mata pelajaran IPA, IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan,
gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitarnya yang diperoleh dari pengalaman
melalui serangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan.
2. Langkah-langkah penyusunan model pembelajaran terpadu
a. Mengkaji GBPP IPA
b. Membuat bagan konsep
c. Memilih tema sentral
d. Membuat TPK dan deskripsi kegiatan pembelajaran
e. Membuat bahan bacaan
f. Menyusun jadwal kegiatan
g. Menyusun kisi-kisi
3. Contoh Model pembelajaran terpadu (2. 23)
4. Kebaikan dan Keterbatasannya, (+) siswa diajak untuk melakukan pengelompokan berdasarkan
hal yang teramati oleh mereka. (-) jika konsepnya sudah kompleks, sulit dipadukan atau guru
mengalami kesulitan untuk memadukannya.

C. MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE)


1. Pengertian, model siklus belajar terdiri dari tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep dan
penerapan konsep.
2. Urutan pembelaran
a. Eksplorasi, siswa dierikan kesempatan untuk melakukan penjelajaan atau eksplorasi seara
bebas. Pengalaman ini mendorong terjadinya asimilasi dan menyebabkan siswa bertanya
tentang konsep tertentu yang tidak sesuai dengan konsepsi awal mereka. Konflik kognitif ini
diakomodasi melalui proses ekuilibrasi dan kemudian diasimilasikan ke dalam struktur
kognitif.
b. Pengenalan konsep, guru dengan metode yang sesuai menjelaskan konsep dan teori-teori
yang dapat membantu siswa menjawab permasalaan yang munul dan menyusun gagasan
mereka.
c. Penerapan konsep, siswa menoba menggunakan konsep yang tela dikuasai untuk
memeakan masala dalam situasi yang berbeda.
3. Conto Model Pembelajaran siklus belajar
a. Tujuan (2. 26) , tujuan pembelajran umum(TPU) Siswa memahami saling ketergantungan.
Tujuan pembelajaran khusus (TPK) 2.27
b. Konsep Hubungan antar makluk hidup
4. Kebaikan dan keterbatasannya + tahapan yang hanya 3 termasuk sederhana & mudah diingat. –
munculnya konflik hal ini membuat tidak mudah diingat hal ini membuat kurang bermakna.

D. MODEL PEMBELAJARAN BELAJAR IPA ATAU CLIS


1. Pengertian,
2. Urutan pembelajran
a. Orientasi
b. Pemunulan gagasan
c. Penyusunan ulang gagasan
d. Penerapan gagasan
e. Pemantapan gagasan
3. Conto Model Pembelajaran CLIS (2.30)
4. Kebaikan dan Keterbatasannya, tidak mudah dilaksanakan walaupun direncanakan dengan baik,
terutama saat pindah fase ke fase lainnya.

Anda mungkin juga menyukai