Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1 PEBI4223 - Pendidikan Lingkungan Hidup

NAMA : PETRONELA DEW HIGANG

NIM : 826124871

Pokjar : Mahakam Ulu UPBJJ UT-Samarinda

Saya mengajar di SDN 02 LONG PAHANGAI di Kampung Long Pahangai I Kecamatan Long Pahangai

Kabupaten Mahakam Ulu, kondisi sekolah dalam pembelajaran lingkungan sudah mulai menerapkan

progam adiwiyata mandiri dengan cara memilah sampah sesuai jenisnya ada 5 jenis tempat sampah

yaitu :

1) Tempat sampah organik (warna hijau)

2) Tempat Sampah Non Organik (warna Hitam)

3) Tempat Sampah Non Organik Berbahaya / B3 (Warna Merah)

4) Tempat Sampah Non Organik Berbahan Kertas (Warna Biru )

5) Tempat Sampah Residu (Warna Merah Muda)

Tiap hari selalu diadakan kerja bakti membersihkan kelas agar terbentuk kesadaran siswanya akan

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

1. Cara pandang seseorang atau golongan akan menentukan pola hidupnya. Menurut Anda cara

pandang bagaimana yang dapat melestarikan lingkungan hidup?

Jawab :

Cara pandang yang peduli pada lingkungan hidup serta berupaya untuk memelihara dan menjaga

dan melestarikan lingkungan hidup. Memandang lingkungan sebagai tempat hidup sehingga harus

kita jaga dan kita lestarikan agar tidak mengalami kerusakan. Jika lingkungan kita rusak, maka akan

berimbas buruk pada kehidupan manusia dan makluk lainnya.


2. Jelaskan dan beri contoh tentang hukum kekekalan energi Satu dan hukum kekekalan energi dua.

Jawab :

Hukum Termodinamika atau hukum kekekalan energi menyatakan “Energi tidak dapat diciptakan

atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.

• Hukum Termodinamika I menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang sling mempengaruhi

antar energi potensial dengan energi kinetik. Misalnya batu bara, minyak, gas alam, kayu, dan

bahan bakar lainnya memiliki suatu energi potensial berupa energi kimia. Ketika bahan bakar ini

dibakar, energi potensial berupa energi kimia berubah menjadi campuran energi panas, cahaya

dan kinetik yang menyebabkan molekul-molekul materiya bergerak ke udara. Selain itu terdapat

sistem sebagi tempat atau ruang dalam hal ini proses transformasi energi ini berlangsung,

sekaligus melepaskan sebagian energi yang telah diubahnya itu ke lingkungan. Hukum pertama

termodinamika ini juga menunjukkan bahwa berbagai bentuk energi dapat saling dikonversikan.

• Hukum Termodinamika II menjelaskan bahwa dalam setiap proses transformasi energi, sebagian

dari energi tersebut tidak ikut dalam sistem dan akan terbuang, kembali ke lingkungan. Bagian

yang terbuang ini biasa disebut entropi. Besarnya jumlah dan kualitas entropi yang dihasilkan

dari suatu sistem trnsformasi menjadi indikator kualitas efisiensi pemanfaatan energi dari

sistem yang bersangkutan.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Konservasi Materi? Berikan contoh nyatanya!

Jawab :

✓ Semua barang yang kita anggap telah di konsumsi pada dasarnya akan tetap ada di lingkungan

tetapi dengan beberapa bentuk yang berbeda (artinya kita tidak akan mampu melenyapkan

materi) Hukum energi 1/Termidinamika I/ hukum kekekalan energi : “ pada setiap proses fisik

maupun kimiawi, energi tidak pernah bisa di ciptakan ataupun dimusnahkan , tetapi dapat di

ubah dari satu bentuk ke bantuk yang lain. Melalui proses ini, sebagian energi akan berkurang

karena mekanisme sistem dan bagian yang terbuang ini akan kembali kelingkungan (mengatur
kuantitas energi yang dapat terjadi pada proses kenversi energi) Hukum energi

II/Termidinamika II: “ pada setiap proses fisik maupun kimiawi, energi tidak akan bisa di

transformasi dan digunakan secara utuh, tetapi sebagian akan terbuang kembali kelingkungan

tanpa bisa dimanfaatkan selama proses itu. Bagian yang terbuang di sebut Entropi. Pada

kondidi seperti ini alam tidak dapat melangsungkan mekanisme ekologiknya (kiamat ekologik)

(Mengatur kualitas energi tersebut)

4. Jelaskan perkembangan PLH di Indonesia mulai dari:

a. periode 1969-1983

b. periode 1983-1993

c. periode 1993 sampai sekarang (tahun 2017)

Jawab :

Sehubungan dengan kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia, Kelompok Kerja

Pendidikan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan Hidup (Pokja PKSDH & L) telah

membagi perkembangan kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia ke dalam tiga

periode, yaitu :

a) Periode 1969-1983 (periode persiapan dan peletakan dasar) Usaha pengembangan

pendidikan LH ini tidak bisa dilepaskan dari hasil Konferensi Stockholm pada tahun 1972 yang

antara lain menghasilkan rekomendasi dan deklarasi antara lain tentang pentingnya kegiatan

pendidikan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup.

Salah satu kegiatan yang mempelopori pengembangan pendidikan lingkungan hidup di

Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta pada tahun yaitu dengan menyusun Garis-garis Besar

Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan hidup untuk pendidikan dasar. Pada

tahun 1977/1978, GBPP tersebut kemudian diujicobakan pada 15 SD di Jakarta. Selain itu

penyusunan GBPP untuk pendidikan dasar, beberapa perguruan tinggi juga mulai

mengembangkan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya adalah
melaksanakan kursus-kursus mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL). Program studi

lingkungan dan konservasi sumberdaya alam di beberapa perguruan tinggi juga mulai

dikembangkan.

b) Periode 1983-1993 (periode sosialisasi) Pada periode ini, kegiatan pendidikan lingkungan

hidup baik di jalur formal (sekolah) maupun di jalur non formal (luar sekolah) telah semakin

berkembang. Pada jalur pendidikan formal, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah, materi pendidikan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan konservasi SDA

telah diintegrasikan ke dalam kurikulum 1984. Selama periode ini, berbagai pusat studi seperti

Pusat Studi Kependudukkan (PSK) dan Pusat Studi Lingkungan (PSL) baik di perguruan tinggi

negeri maupun pergurutan tinggi swasta terus bertambah jumlah dan aktivitasnya. Selain itu,

program-program studi pada jenjang S1, S2, dan S3 yang berkaitan dengan pengelolaan

lingkungan hidup dan sumberdaya alam juga terus berkembang. Bahkan isu dan

permasalahan lingkungan hidup telah diarahkan sebagai bagian dari Mata Kuliah Dasar Umum

(MKDU) yang harus diterima oleh semua mahasiswa pada semua program studi atau disiplin

ilmu. Perhatian terhadap upaya pengembangan pendidikan lingkungan hidup oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga terus meningkat, khususnya pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah, yaitu dengan terus dimantapkannya program dan

aktivitasnya melalui pembentukkan Bagian Proyek KLH sebagai salah satu unit kegiatan di

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Pada periode ini

sosialiasasi masalah lingkungan hidup juga dilakukan terhadap kalangan administratur negara

dengan memasukkan materi kependudukkan dan lingkungan hidup ke dalam kurikulum

penjenjangan tingkat Sepada, Sepadya, dan Sespa pada Diklat Lembaga Administrasi Negara

(LAN) tahun 1989/1990. Di samping itu, selama periode ini pula banyak LSM serta lembaga

nirlaba lainnya yang didirikan dan ikut mengambil peran dalam mendorong terbentuknya

kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku ramah lingkungan. Secara keseluruhan,


perkembangan kegiatan pendidikan, penyuluhan, dan penyadaran masyarakat di atas tidak

saja terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah lainnya.

c) Periode 1993 – sekarang (periode pemantapan dan pengembangan) Salah satu hal yang

menonjol dalam periode ini adalah ditetapkannya Memorandum Bersama antara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup

No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan

Pendidikan Lingkungan Hidup, tanggal 21 Mei 1996. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Departemen P & K juga terus mendorong

pengembangan dan pemantapan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-

sekolah antara lain melalui penataran guru, penggalakkan bulan bakti lingkungan, penyiapan

Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) untuk

Guru SD, SLTP, SMU dan SMK , program sekolah asri, dan lain-lain. Selain itu, berbagai insiatif

dilakukan baik oleh pemerintah, LSM, maupun erguruan tinggi dalam mengembangkan

pendidikan lingkungan hidup melalui kegiatan seminar, sararasehan, lokakarya, penataran

guru, pengembangan sarana pendidikan seperti penyusunan modulmodul integrasi, buku-

buku bacaan dan lain-lain. Walaupun perhatian terhadap langkah-langkah pengembangan

pendidikan lingkungan hidup pada satu atau dua tahun terakhir ini semakin meningkat, baik

untuk pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah, namun harus diakui bahwa masih

banyak hal yang perlu terus selalu diperbaiki agar pendidikan lingkungan hidup dapat lebih

memasyarakat secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan pendidikan

lingkungan hidup yang dilaksanakan mulai jenjang pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan

menengah, hingga pendidikan tinggi melalui berbagai bentuk kegiatan dapat memberikan

hasil yang optimal.


5. Berikan contoh bentuk energi yang ada di alam ini misalnya energi panas, energi bunyi,

energi cahaya, energi kimia, energi listrik, dan energi mekanik.

Jawab :

✓ Energi Bunyi. Bunyi dihasilkan dari suatu benda yang bergetar. Saat kita mendengar

guntur yang keras, kadang kaca jendela rumah bisa ikut bergetar atau bahkan pecah. Hal

tersebut dikarenakan bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang merambat melalui

perantara udara. Sebenarnya, saat terjadi guntur energi yang diciptakan darinya tidak

hanya mengenai kaca tapi seluruh bagian rumah. Namun, energi yang dihasilkan guntur

tersebut tak cukup besar untuk mampu menggetarkan bagian rumah yang lainnya.

✓ Energi Cahaya. Energi ini diperoleh dari benda-benda yang mampu memancarkan cahaya

seperti, matahari, api, dan lampu. Biasanya energi cahaya disertai dengan hadirnya energi

lain seperti kalor. Bahkan dalam penggunaan sel surya, cahaya yang dipancarkan oleh

matahari dapat diubah menjadi energi listrik.

✓ Energi Kalor. Kalor ialah bentuk energi yang mampu menimbulkan perubahan suhu serta

perubahan wujud zat. Energi ini umumnya merupakan hasil sampingan dari perubahan

bentuk energi lainnya. Misal, perolehan energi kalor dari energi kimia seperti dalam

pembakaran bahan bakar. Kalor juga didapatkan dari energi kinetik benda-benda yang

bergesekan. Contohnya saat kita menggosok-gosokkan kedua telapak tangan kita.

✓ Energi Kimia. Energi kimia ialah energi yang dilepaskan selama proses reaksi kimia. Contoh

energi ini ialah makanan yang kita makan. Makanan yang sering kita makan mengandung

unsur kimia di dalamnya. Di dalam tubuh, unsur kimia yang terkandung dalam makanan

tersebut nantinya akan mengalami reaksi kimia. Selama proses tersebut, unsur-unsur

yang bereaksi akan melepaskan energi kimia. Energi kimia yang dilepaskan tersebut

nantinya akan membantu metabolisme tubuh kita untuk menunjang aktivitas keseharian

kita sehari-hari.
✓ Energi Mekanik, secara sederhana, dapat diartikan sebagai jumlah antara energi potensial

dan energi kinetik pada suatu benda ketika melakukan usaha. Hal ini berarti energi

mekanik adalah energi suatu benda yang disebabkan karena gerakan , posisi atau kedua-

duanya. Contoh energi mekanik yaitu ketika memegang sebuah benda pada ketinggian 3

meter di atas tanah, maka benda tersebut tidak memiliki energi kinetic, akan tetapi benda

tersebut memiliki energi potensial.

6. Jelaskan tentang sumber daya alam :

a. sumber daya alam yang tidak pernah habis

Jawab :

Sumber daya alam yang tidak pernah habis adalah sumber daya alam yang pernggunaannya

tidak terbatas dan tidak mengurangi jumlahnya yaitu air, udara, sinar matahari itu termasuk

sumber daya alam yang tidak akan pernah habis meskipun digunakan terus-menerus.

b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Jawab :

SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama

penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar

matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya

sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus

berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai