Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kurnia Rahmadian

NIM : 835044027
Semester :8
Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kode Mata Kuliah : PEBI4223
Tutor : Dian Safitri, S.Pd., M.Pd

Sebelum menjawab tugas, mohon informasi tentang sekolah Anda mengajar di kabupaten apa,
kecamatan mana, kelurahan apa, atau boleh juga desa bila tempat sekolah di desa beradanya. Kondisi
sekolah dalam pembelajaran lingkungan apakah sudah dimulai misalnya bagaimana cara pengelolaan
sampah yang baik, bagaimana suasana kebersihan lingkungan sekolah, dan kesadaran siswa Anda dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, terima kasih.

Sekolah tempat saya mengajar terletak di Kabupaten Banyuasin, Kecamatan Banyuasi III, Kelurahan
Kedondong Raye, di Provinsi Sumatera Selatan.
Kondisi sekolah sudah memulai pengeolahan sampah yang baik, dengan cara memilah dan membedakan
sampah organik dan non organik, sampah daun-daun kering diolah menjadi pupuk kompos, dan
menggunakan kembali barang bekas yang dapat didaur ulang.
Suasana kebersihan lingkungan sekolah sudah baik, karena kerja sama antara kepala sekolah, guru, siswa,
dan petugas kebersihan yang dapat menjaga dan merawat lingkungan agar tetap bersih dan asri.
Kesadaran siswa sudah mulai membudaya agar kebersihan terjaga, namun masih perlu pengawasan saat
jam istirahat, karena ada saja siswa yang kurang bertanggungjawab dalam membuang sampah pada
tempatnya.

Agar Anda lebih menguasai materi yang diberikan silakan kerjakan tugas berikut.
Jelaskan secara ringkas dan jelas dari pertanyaan berikut:

1. Cara pandang seseorang atau golongan akan menentukan pola hidupnya.


Menurut Anda cara pandang bagaimana yang dapat melestarikan lingkungan hidup?
Bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup serta berupaya untuk memelihara dan menjaga serta
melestarikan lingkungan hidup yang ada disekelilingnya ini semua akan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup maupun pola hidup yang akan dilakukanya.

2. Jelaskan dan beri contoh tentang hukum kekekalan energi Satu dan hukum kekekalan energi dua.
Hukum Termodinamika atau hukum kekekalan energi menyatakan “Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Hukum Termodinamika I
menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antar energi potensial dengan
energi kinetik. Misalnya batu bara, minyak, gas alam, kayu, dan bahan bakar lainnya memiliki suatu
energi potensial berupa energi kimia. Ketika bahan bakar ini dibakar, energi potensial berupa energi
kimia berubah menjadi campuran energi panas, cahaya dan kinetik yang menyebabkan molekul-
molekul materiya bergerak ke udara. Selain itu terdapat sistem sebagi tempat atau ruang dalam hal ini
proses transformasi energi ini berlangsung, sekaligus melepaskan sebagian energi yang telah diubahnya
itu ke lingkungan. Hukum pertama termodinamika ini juga menunjukkan bahwa berbagai bentuk energi
dapat saling dikonversikan.
Hukum Termodinamika II menjelaskan bahwa dalam setiap proses transformasi energi, sebagian dari
energi tersebut tidak ikut dalam sistem dan akan terbuang, kembali ke lingkungan. Bagian yang
terbuang ini biasa disebut entropi. Besarnya jumlah dan kualitas entropi yang dihasilkan dari suatu
sistem transformasi menjadi indikator kualitas efisiensi pemanfaatan energi dari sistem yang
bersangkutan.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Konservasi Materi? Berikan contoh nyatanya!
Semua barang yang kita anggap telah di konsumsi pada dasarnya akan tetap ada di lingkungan tetapi
dengan beberapa bentuk yang berbeda (artinya kita tidak akan mampu melenyapkan materi)
Hukum energi 1/Termodinamika I/ hukum kekekalan energi: “pada setiap proses fisik maupun kimiawi,
energi tidak pernah bisa di ciptakan ataupun dimusnahkan, tetapi dapat di ubah dari satu bentuk ke
bantuk yang lain. Melalui proses ini, sebagian energi akan berkurang karena mekanisme sistem dan
bagian yang terbuang ini akan kembali kelingkungan (mengatur kuantitas energi yang dapat terjadi
pada proses kenversi energi)
Hukum energi II/Termodinamika II: “pada setiap proses fisik maupun kimiawi, energi tidak akan bisa di
transformasi dan digunakan secara utuh, tetapi sebagian akan terbuang kembali kelingkungan tanpa
bisa dimanfaatkan selama proses itu. Bagian yang terbuang di sebut Entropi. Pada kondidi seperti ini
alam tidak dapat melangsungkan mekanisme ekologiknya (kiamat ekologik) (Mengatur kualitas energi
tersebut)

4. Jelaskan perkembangan PLH di Indonesia mulai dari:      


a. periode 1969-1983    
b. periode 1983-1993  
c. periode 1993 sampai sekarang (tahun 2017) 

Sehubungan dengan kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia, Kelompok Kerja Pendidikan
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan Hidup (Pokja PKSDH & L) telah membagi perkembangan
kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia ke dalam tiga periode, yaitu:
a. Periode 1969-1983 (periode persiapan dan peletakan dasar)
Usaha pengembangan pendidikan LH ini tidak bisa dilepaskan dari hasil Konferensi Stockholm pada
tahun 1972 yang antara lain menghasilkan rekomendasi dan deklarasi antara lain tentang
pentingnya kegiatan pendidikan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam melestarikan
lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang mempelopori pengembangan pendidikan lingkungan
hidup di Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta pada tahun yaitu dengan menyusun Garis-garis Besar
Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan hidup untuk pendidikan dasar. Pada tahun
1977/1978, GBPP tersebut kemudian diujicobakan pada 15 SD di Jakarta. Selain itu penyusunan
GBPP untuk pendidikan dasar, beberapa perguruan tinggi juga mulai mengembangkan Pusat Studi
Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya adalah melaksanakan kursus-kursus mengenai
analisis dampak lingkungan (AMDAL). Program studi lingkungan dan konservasi sumberdaya alam di
beberapa perguruan tinggi juga mulai dikembangkan.

b. Periode 1983-1993 (periode sosialisasi)


Pada periode ini, kegiatan pendidikan lingkungan hidup baik di jalur formal (sekolah) maupun di
jalur non formal (luar sekolah) telah semakin berkembang. Pada jalur pendidikan formal, khususnya
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, materi pendidikan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup dan konservasi SDA telah diintegrasikan ke dalam kurikulum 1984. Selama periode ini,
berbagai pusat studi seperti Pusat Studi Kependudukkan (PSK) dan Pusat Studi Lingkungan (PSL) baik
di perguruan tinggi negeri maupun pergurutan tinggi swasta terus bertambah jumlah dan
aktivitasnya. Selain itu, program-program studi pada jenjang S1, S2, dan S3 yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan hidup dan sumberdaya alam juga terus berkembang. Bahkan isu dan
permasalahan lingkungan hidup telah diarahkan sebagai bagian dari Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) yang harus diterima oleh semua mahasiswa pada semua program studi atau disiplin ilmu.
Perhatian terhadap upaya pengembangan pendidikan lingkungan hidup oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan juga terus meningkat, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, yaitu dengan terus dimantapkannya program dan aktivitasnya melalui pembentukkan
Bagian Proyek KLH sebagai salah satu unit kegiatan di Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dikdasmen). Pada periode ini sosialiasasi masalah lingkungan hidup juga dilakukan
terhadap kalangan administratur negara dengan memasukkan materi kependudukkan dan
lingkungan hidup ke dalam kurikulum penjenjangan tingkat Sepada, Sepadya, dan Sespa pada Diklat
Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun 1989/1990. Di samping itu, selama periode ini pula
banyak LSM serta lembaga nirlaba lainnya yang didirikan dan ikut mengambil peran dalam
mendorong terbentuknya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, perkembangan kegiatan pendidikan, penyuluhan, dan penyadaran masyarakat
di atas tidak saja terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah lainnya.

c. Periode 1993 – sekarang (periode pemantapan dan pengembangan)


Salah satu hal yang menonjol dalam periode ini adalah ditetapkannya Memorandum Bersama
antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup, tanggal 21 Mei 1996. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Departemen P & K juga terus mendorong
pengembangan dan pemantapan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah
antara lain melalui penataran guru, penggalakkan bulan bakti lingkungan, penyiapan Buku Pedoman
Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) untuk Guru SD, SLTP, SMU
dan SMK, program sekolah asri, dan lain-lain. Selain itu, berbagai insiatif dilakukan baik oleh
pemerintah, LSM, maupun erguruan tinggi dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup
melalui kegiatan seminar, sararasehan, lokakarya, penataran guru, pengembangan sarana
pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi, buku-buku bacaan dan lain-lain.
Walaupun perhatian terhadap langkah-langkah pengembangan pendidikan lingkungan hidup pada
satu atau dua tahun terakhir ini semakin meningkat, baik untuk pendidikan sekolah dan pendidikan
luar sekolah, namun harus diakui bahwa masih banyak hal yang perlu terus selalu diperbaiki agar
pendidikan lingkungan hidup dapat lebih memasyarakat secara konsisten dan berkelanjutan.
Dengan demikian, kegiatan pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan mulai jenjang pra
sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi melalui berbagai bentuk
kegiatan dapat memberikan hasil yang optimal.

5. Berikan contoh bentuk energi yang ada di alam ini misalnya energi panas, energi bunyi, energi cahaya,
energi kimia, energi listrik, dan energi mekanik. 
-
- Energi Bunyi
Bunyi dihasilkan dari suatu benda yang bergetar. Saat kita mendengar guntur yang keras, kadang
kaca jendela rumah bisa ikut bergetar atau bahkan pecah.
Hal tersebut dikarenakan bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang merambat melalui
perantara udara. Sebenarnya, saat terjadi guntur energi yang diciptakan darinya tidak hanya
mengenai kaca tapi seluruh bagian rumah.
Namun, energi yang dihasilkan guntur tersebut tak cukup besar untuk mampu menggetarkan
bagian rumah yang lainnya.

- Energi Cahaya
Energi ini diperoleh dari benda-benda yang mampu memancarkan cahaya seperti, matahari, api,
dan lampu. Biasanya energi cahaya disertai dengan hadirnya energi lain seperti kalor. Bahkan
dalam penggunaan sel tenaga surya, cahaya yang dipancarkan oleh matahari dapat diubah menjadi
energi listrik.

- Energi Kalor
Masih ingat dengan kata kalor? Kalor ialah bentuk energi yang mampu menimbulkan perubahan
suhu serta perubahan wujud zat. Energi ini umumnya merupakan hasil sampingan dari perubahan
bentuk energi lainnya. Misal, perolehan energi kalor dari energi kimia seperti dalam pembakaran
bahan bakar. Kalor juga didapatkan dari energi kinetik benda-benda yang bergesekan. Contohnya
saat kita menggosok-gosokkan kedua telapak tangan kita.

- Energi Kimia
Energi kimia ialah energi yang dilepaskan selama proses reaksi kimia. Contoh energi ini ialah
makanan yang kita makan. Makanan yang sering kita makan mengandung unsur kimia di dalamnya.
Di dalam tubuh, unsur kimia yang terkandung dalam makanan tersebut nantinya akan mengalami
reaksi kimia. Selama proses tersebut, unsur-unsur yang bereaksi akan melepaskan energi kimia.
Energi kimia yang dilepaskan tersebut nantinya akan membantu metabolisme tubuh kita untuk
menunjang aktivitas keseharian kita sehari-hari.

- Energi Kinetik
Energi kinetik ialah energi yang dimiliki suatu benda sebab geraknya. Makin besar kecepatan (v)
suatu benda bergerak maka akan makin besar pula energi kinetiknya. Selain, semakin besar massa
benda (m) yang bergerak maka akan semakin besar pula energi kinetiknya.

6. Jelaskan tentang sumber daya alam:


a. sumber daya alam yang tidak pernah habis
Sumber daya alam yang tidak pernah habis adalah sumber daya alam yang pernggunaannya tidak
terbatas dan tidak mengurangi jumlahnya yaitu air, udara, sinar matahari itu termasuk sumber daya
alam yang tidak akan pernah habis meskipun digunakan terus-menerus.

b. sumber daya alam yang dapat diperbaharui


SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya
tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air
adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai