Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI AKHIR MATA KULIAH MIKROBIOLOGI PERTANIAN

KELAS D SEMESTER I

KEUNGGULAN DAN KONTROVERSI TANAMAN TRANSGENIK


DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN

Oleh :
Nama :EVELINE MAGDALENA ILHAM PUTRI
Semester : 1 (satu)

AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR
TA 2023 / 2024
PENDAHULUAN
Ketahanan pangan merupakan salah satu hak asasi manusia (HAM). Setiap orang di
dunia ini memiliki hak untuk mendapatkan makanan yang layak sesuai kebutuhannya.
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhiny pangan bagi negara sampai dengan
peserorangan, tang tercemin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya Masyarakat, untuk dapat hifup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan, hal ini telah tertulis di dalam Undang – Undang No 18 tahun 2012.
Pertanian merupakan sektor yang paling penting sebagai penyokong terpenuhinya
kebutuhan hidup orang banyak, khususnya kebutuhan akan kebutuhan pangan manusia sebagai
salah satu wujud dari peningkatan kesejahterahan bangsa dan negara. Populasi penduduk akan
bertambah setiap tahunnya, dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan pangan
akan terus meningkat. Masalah tentang ketahan pangan semakin mendesak dan lahan pertania
yang semakin sempit setiap tahunnya karena di alih fungsikan.(Saputro & Fidayani, 2020)
Masalah ketahanan pangan ini membuat paara peneliti mencari cara untuk mengatasi
masalah ketahan pangan ini. Salah satu Solusi yang ditemukan oleh para peneliti adalah dengan
menggunakan tanaman transgenik. Tanaman transgenic merupakan tanaman yang sudah
melalui proses modifikasi gen-nya melalui teknologi rekayasa genetika. Teknologi ini
membuat para ilmuan dapat memindahkan gen dari satu organisme lain. Tujuan dari
pengembangan tanaman transgenic yaitu untuk meningkatkan produksi pangan dengan
membuat tanaman yang tahan terhadap hama, penyakit, serta kondisi lingkungan.
Tanaman transgenik memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap hama dan
penyakit, perubahan iklim, dan dapat meningkatkan produktivitas pangan. Namun, seiringnya
kemajuan teknologi muncul berbagai macam kontrovensi yang berkaitan dengan etika,
keamanan pangan, dan dampak bagi lingkuan. Oleh karena itu, penting untuk memahami
keunggulan dan kontroversi tanaman transgenetik dengan peningkatan produksi pangan.
HASIL DAN DISKUSI
Tanaman transgenik dapat dikenal dengan tanaman hasil dari rekayasa gentika,
merupakan tanaman yang telah dimodifikasi gen-nya dengan memasukan gen dari organisme
lain. Teknologi rekayasa genetika dipergunakan untuk memperbaiki sifat tanaman dengan
modifikasi genetik. Modifikasi genetik memiliki tujuan untuk membuat tanaman yang
memiliki sifat – sifat unggul. Teknologi ini mengembangkan dan memanfaatkan teknik –
Teknik isolasi dan transfer gen dari sifat – sifat yang diinginkan, sehingga tanaman trangenik
memiliki sifat – sifat yang lebih unggul dibandingkan tanaman yang bukan transgenik. (Susilo
et al., 2019) Beberapa keunggulan dari tanaman transgenik yaitu :
1. Tahan terhadap Hama dan Penyakit
Tanaman transgenik mempunyai kemampuan untuk melawan hama dan penyakit, hal
ini dikarenakan adanya gen yang berfungsi sebagai racun untuk melawan hama dan
penyakit tertentu, sehingga tanaman dapat melindungi diri mereka sendiri. Hal ini dapat
meminimalisir penggunaan pestisida kimia yang dapat berdampak terhadap lingkungan
serta kesehatan manusian.(Susilo et al., 2019)

2. Tahan terhadap Kondisi Lingkuan


Iklim yang selalu berubah – ubah merupakan salah satu ancaman yang serius terhadap
produksi pangan. Tanaman transgenik yang telah mengalami modifikasi secara genetik
membuatnya dapat bertahan di dalam kondisi lingkungan yang tak tentu seperti
kekeringan, banjir, serta suhu yang tinggi. Hal ini dapat membuat tanaman bertumbuh
dan berkembang di daerah yang sebelumnya tidak dapat untuk ditanami.(Susilo et al.,
2019)

3. Kualitas dan Nilai Gizi


Teknologi rekayasa genetika dapat meningkatkan kualitas dan nilai gizi tanaman.
Contohnya peneliti dapat memodifikasi gen tanaman untuk menghasilkan buah yang
lebih besar dan dapat meningkatkaan kandungan protein, vitamin, serta mineralnya. Hal
ini dapat mengatasi permasalahan gizi yang ada di beberapa daerah.(Susilo et al., 2019)

4. Kuantitas Hasil Panen


Tanaman trangenik dapat menghasilkan jumlah panen yang lebih tinggi daripada
tanaman yang bukan transgenik. Hal ini disebabkan, tanaman transgenic memiliki
kemampuan dalam mengatasi hama dan penyakit, dan tahan terhadapa kondisi
lingkunagan yang kurang menguntungkan.(Susilo et al., 2019)

Berkembanya tanaman transgenik diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi yang


besar dalam Upaya meningkatkan ketahanan pangan. Contoh nya , padi trangenik yang
memiliki potensi untuk mengatasi permasalahan produksi beras yang ada di Indonesia, yang
merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Tanaman transgenic dapat menjadi bagian
penting dalam mencapai ketahanan pangan dan mengatasi tantangan produksi pangan.(Susilo
et al., 2019) Tanaman transgenic memang memiliki keuungulan yang signifikan, penggunaan
tanaman trangenik juga menimbulkan kontroversi yang tidak dapat diabaikan. Beberapa
kontroversi terkait penggunaan tanaman trangenik yaitu :
1. Keamanan Pangan
Kontoversi pertama yang terkait dengan tanaman transgenic adalah persoalan
keamanan pangan, Sebagian orang merasa risau bahwa mengonsumsi tanaman
transgenik memiliki dampak negative bagi kesehatan tubuh, walaupun para peneliti
telah membuktikan bahwa tanaman transgenik dapat dikonsumsi oleh
manusia.(Mahrus, 2014)

2. Dampak Lingkungan
Salah satu kekhawatiran yang berkaitan dengan tanaman transgenic ialah dampaknya
terhadap lingkungan. Serbuk sari dari dari tanaman transgenik dapat tersebar ke
tanaman liar di sekitar tanaman trangenik, sehingga dapat mengubah ekosistem alami.
Selain itu, tanaman transgenik dapat menimbulkan dampak negating kepada organisme
yang bukan targetnya seperti serangga dan burung yang memiliki manfaat.(Mahrus,
2014)

3. Ketergantungan pada Perusahaan Bioteknologi


Penggunaan tanaman trangenik dapat membuat petani bergantung terhadap Perusahaan
nioteknologi. Beberapa Perusahaan mempunyai hak paten terhadap tanaman transgenic
ciptaan mereka, yang membuat para petani harus membeli benih dari perusahaan –
perusahaan ini setiap tahunnya.(Mahrus, 2014)

4. Ketidakadilan Sosial
Kontroversi lain yang terkait dengan tanaman transgenik adalah masalah ketidakadilan
sosial. Beberapa kelompok petani khawatir bahwa teknologi ini hanya akan
memberikan keuntungan bagi petani yang mampu membeli benih transgenik dan
menggunakan teknologi ini, sehingga dapat meningkatkan kesenjangan antara petani
kaya dan petani miskin.(Mahrus, 2014)

Demi mengatasi kontroversi ini, dibutuhkan peraturan yang ketat dan juga transparansi
dalam pengembangan dan penggunaan tanaman transgenik. Pemerintah seharusnya
memastikan bahwa tanaman transgenic yang diizinkan untuk dikembangkan dan digunakan
aman bagi manusia serta lingkungan. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan
diversifikasi sumber pangan serta memberikan edukasi kepada Masyarakat mengenai manfaat
dan resiko penggunaan tanaman transgenik.
KESIMPULAN
Tanaman transgenik membawa potensi revolusioner untuk meningkatkan produksi
pangan global dengan keunggulan seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan iklim, peningkatan kualitas dan nilai gizi, dan peningkatan
kuantitas hasil panen. Contoh seperti padi transgenik menunjukkan potensi besar untuk
mengatasi masalah produksi beras di Indonesia, yang dapat berkontribusi besar terhadap
ketahanan pangan.
Namun, keberhasilan teknologi ini juga disertai dengan kontroversi yang serius.
Keamanan pangan, dampak lingkungan, ketergantungan pada perusahaan bioteknologi, dan
ketidakadilan sosial telah menjadi sorotan. Keberlanjutan dan keberhasilan tanaman transgenik
membutuhkan penerapan peraturan yang ketat, transparansi dalam pengembangan, dan edukasi
yang menyeluruh kepada masyarakat. Pemerintah memiliki peran sentral dalam memastikan
bahwa tanaman transgenik yang diizinkan untuk dikembangkan dan digunakan aman dan
bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini,
kebijakan yang bijaksana dan partisipasi aktif dari semua pihak dapat membantu
memaksimalkan manfaat dari teknologi ini sekaligus meminimalkan risikonya.
DAFTAR PUSTAKA
Mahrus. (2014). Kontroversi Produk Rekayasa Genetika Yang Dikonsumsi Masyarakat. Jurnal
Biologi Tropis, 14(2).
Saputro, W. A., & Fidayani, Y. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan
Pangan Rumah Tangga Petani Di Kabupaten Klaten. Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatra
Utara), 13(2).
Susilo, H., Labuan, J. R., Km, P., Saketi, C., & Banten, P. (2019). ANALISIS POTENSI
BUDIDAYA TANAMAN TRANSGENIK DI INDONESIA. JURNALIS, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai