Anda di halaman 1dari 7

Lucy Parahita Qotrunnida

12 Ipa 2

20

Sejarah Indonesia

1. Kemajuan iptek dibidang pendidikan

Dampak Pandemi Covid-19 dan Pemanfaatan Teknologi di Sektor


Pendidikan Tinggi
Oleh: 

Tempo.co
Jumat, 24 April 2020 00:05 WIB

Kampus Y.A.I menerapkan metode pembelajaran online untuk menunjang aktivitas perkuliahan yang biasa
disebut dengan SISKAMAYA.

INFO BISNIS — Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, masyarakat dituntut


untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang serba digital,
khususnya di bidang pendidikan. Kehadiran teknologi dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang merupakan kunci untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan akan membawa Indonesia menjadi bangsa
yang unggul.
Namun, dunia saat ini tengah dilanda wabah penyakit yang disebabkan
virus corona (Covid-19). Situasi pandemi ini seketika mengubah sendi kehidupan
masyarakat dunia dan menjadi ancaman bagi sektor kesehatan, sektor perekonomian,
sektor pendidikan dan lainnya. Indonesia pun tak luput dalam tantangan besar
penanganan Covid-19 agar tidak semakin menyebar dan menelan korban jiwa yang lebih
besar lagi.

Salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan yang
melibatkan begitu banyak aktivitas fisik bersifat rutin, seperti pertemuan tatap muka di
kelas, proses pembimbingan akademik, pertemuan formal dalam forum seminar dan lain
sebagainya. Namun demikian, berbagai aktivitas rutin ini terhambat karena untuk
meminimalisasi penyebaran Covid-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan physical
distancing.

Melihat fenomena di atas, maka bagi penerapan metode online learning (e-


learning) menjadi suatu keniscayaan dan pilihan terbaik bagi dunia pendidikan. Berbagai
institusi pendidikan saat ini mulai memanfaatkan teknologi dan menerapkan sistem
pembelajaran online untuk menunjang aktivitas pembelajaran.

Penyajian sistem pembelajaran online (e-learning) berbasis web ini lebih interaktif dan


bersifat borderless, inilah yang memungkinkan aktivitas pembelajaran dan perkuliahan
bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Sistem pembelajaran secara online ini juga sudah diterapkan sejak tahun 2003 oleh salah
satu institusi pendidikan di pusat kota Jakarta, yaitu Yayasan Administrasi Indonesia
(Kampus Y.A.I). Institusi pendidikan yang telah berdiri sejak tahun 1972 ini merupakan
induk dari tiga Lembaga Pendidikan Tinggi, yaitu Akademi Akuntansi Y.A.I, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Y.A.I dan Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

Jauh sebelum wabah Covid-19 merebak, Kampus Y.A.I telah menerapkan metode
pembelajaran online untuk menunjang aktivitas perkuliahan yang disebut SISKAMAYA
(Sistem Kampus Maya). Sistem ini merupakan salah satu infrastruktur teknologi yang
dimiliki Kampus Y.A.I, di mana sistem administrasi akademik dan perkuliahan saling
terintegrasi dan dapat diakses secara online melalui Internet.

Transformasi pembelajaran online yang saat ini semakin booming sudah diantisipasi oleh


Kampus Y.A.I sejak 17 tahun yang lalu. Hal inilah yang menjadikan Kampus Y.A.I
senantiasa memberikan kualitas pelayanan pendidikan yang terbaik dan mampu
menghasilkan lulusan yang unggul serta berdaya saing.

Beragam pilihan program studi dengan status akreditasi “Baik” dan “Baik Sekali”, program
beasiswa, kemudahan pembayaran kuliah serta service excellent kepada
seluruh stakeholder merupakan kontribusi nyata yang telah dilakukan oleh Kampus Y.A.I
untuk membangun generasi penerus bangsa melalui pendidikan.

Oleh karena itu, diferensiasi pelayanan akademik yang telah dilakukan Kampus Y.A.I
selama ini, khususnya dalam pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mendukung
pemerintah untuk menekan laju perkembangan wabah Covid-19 di Indonesia

2. Kemajuan iptek dibidang pertanian


economySenin 10 Agustus 2020 12:41 WIB

5 Teknologi Andalan yang Bantu Industri Pertanian Indonesia


Jurnalis - Natasha Oktalia

JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19 saat ini justru sektor pertanian membawa
banyak kabar baik untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari
bantuan sejumlah teknologi yang membantu industri pertanian.
Dengan adanya sejumlah teknologi pertanian yang berdampak positif bagi sektor
nasional ini, petani juga bisa meningkatkan produktivitas dengan sejumlah bantuan
teknologi. Seperti bantuan teknologi Transplanter hingga Instalasi pengolah limbah.
Melansir laman Instagram @kementerianpertanian, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Berikut lima teknologi pertanian andalan Indonesia: 1. Transplanter
Teknologi ini direkomendasikan oleh Litbang Kementan RI untuk hal penanaman
padi. Teknologi ini meningkatkan produksi padi hingga 30persen.
2. Indo Combine Harvester
Indo Combine Harvester adalah alat untuk panen padi yang memudahlan dalam proses
pemotongan hingga pengantongan padi.
3. Mesin Pemilih Bibit Unggul
Mesin tersebut banyak digunakan perusahaan pembibitan untuk tahap seleksi bibit
unggul. Misalnya digunakan pada pemilihan bibit unggul Jagung Hibrida.
4. Alat Pengering Kedelai
Alat pengering kedelai ini mampu mempersingkat waktu pengeringan yang biasanya
dilakukan selama delapan hari dipersingkat menjadi satu hari
5. Instalasi Pengolah Limbah
Dengan menerapkan teknologi instalasi pengolah limbah, limbah ternak dapat diubah
menjadi pupuk organik. Ini menjadi nilai tambah bagi peternakan.
Yuk kita dorong petani kita memanfaatkan teknologi pertanian buatan Indonesia. Ayo
songsong industri pertanian modern masa depan yang memanfaatkan mekanisasi dan
teknologi informasi sektor pertanian.
3. Kemajuan iptek dibidang alat transportasi

Penulis: Gama Prabowo
 | 

Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Keberadaan teknologi transportasi mempermudah mobilitas


manusia dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
Teknologi transportasi hingga masa kini terus mengalami perkembangan dalam segi
efektivitas dan efisiensi sesuai dengan kebutuhan manusia.
Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi
geografis Indonesia dan pengaruh budaya luar seperti budaya Indocina, India, dan
Eropa.
Kondisi geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan dengan banyak gunung
memberi tantangan tersendiri bagi perkembangan teknologi transportasi.
Masyarakat Indonesia harus menyesuaikan teknologi transportasi dengan kondisi geografis
agar teknologi tersebut menjadi tepat guna.

Pengaruh budaya luar berhasil mempercepat perkembangan teknologi transportasi


di Indonesia.
Penemuan mesin uap di Eropa pada masa revolusi Industri mampu menggantikan
fungsi hewan sebagai alat transportasi utama di Indonesia.
Sejak penemuan mesin uap, pemerintah kolonial Belanda mengenalkan teknologi
transportasi massal seperti kereta api dan kapal uap di Indonesia. Berikut contoh
perkembangan transportasi di Indonesia: 
Transportasi darat
Dalam buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia (1997) karya Tim Telaga Bakti
Nusantara, pada tahun 1842, pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta
api yang menghubungkan Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta.
Pembangunan jalur kereta api tersebut dilakukan oleh perusahaan kereta api
swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij (NISM)
Pada awalnya, pembangunan jalur kereta api di Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengiriman hasil pertanian dari pedalaman
menuju ke pelabuhan.
Pada perkembangannya berikutnya, perusahaan kereta api Belanda menggunakan
kereta api sebagai alat transportasi massal masyarakat pribumi Indonesia.

Transportasi air
Perkembangan teknologi transportasi laut di Indonesia telah ada pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.
Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, pada
sekitar abad ke-8 Masehi, kerajaan Mataram Kuno telah menggunakan teknologi
perahu bercadik sebagai alat transportasi air
Kemajuan teknologi transportasi air Indonesia juga bisa kita lihat dalam jejak
kejayaan Sriwijaya. Dalam sejarahnya, kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan
maritim terbesar di Asia Tenggara dengan armada laut yang kuat.
Teknologi transportasi air di Indonesia semakin berkembang pada masa kolonial.
Bangsa-bangsa Barat seperti Portugis, Belanda dan Ingris mengenalkan teknologi
perkapalan yang mampu mengarungi samudra.
Pada akhir abad ke-19 Masehi, Belanda juga mengenalkan teknologi kapal uap
sebagai alat transportasi massa di Indonesia.

Transportasi udara
Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran
Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko Supomo. Mereka berhasil menerbangkan
pesawat kursi tunggal yang dinamakan dengan ‘Si Kumbang’.
Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia semakin pesat dengan
diresmikannya Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). IPTN berhasil membuat
pesawat pertama yang dinamakan dengan NC-212.
4. Kemajuan iptek dibidang kesehatan

Teknologi Bidang Kesehatan Penting di Masa Pandemi


22 Sep 2020, 10:57 WIB - Oleh: Mia Chitra Dinisari
Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi di bidang kesehatan dinilai
krusial dalam kemudahan pelayanan di masa pandemi.
Karena teknologi kesehatan bisa mendukung tata cara dokter
dan pasien berinteraksi satu sama lain di tengah COVID-19.
Hambatan seperti infrastruktur yang buruk, kurangnya
transportasi, dan jarak perjalanan dari tempat tinggal
menghalangi banyak orang Indonesia untuk mendapatkan
layanan perawatan kesehatan yang berkualitas dan dukungan
para dokter spesialis.
Teknologi kesehatan memungkinkan peningkatan yang cepat
dalam komunikasi, diagnosis, dan pengobatan pasien-dokter.
aido health menjadi solusi dalam mengatasi banyak tantangan
di sektor kesehatan tanah air.
"Dengan teknologi yang kami miliki, aido health dapat menutup
kesenjangan dan membuat layanan kesehatan lebih mudah
dijangkau, khususnya pada masa COVID-19," ujar VP Operations
and Partnership aido health Jyoti Nagrani dalam webinar seperti
dikutip dari siaran persnya.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat
kurang dari sepuluh dokter di antara 10.000 orang di Indonesia.
Selain itu, pada 2035, setidaknya 44,9 persen penduduk akan
berusia di atas 60 tahun. Di negara dengan kemacetan tinggi
dan infrastruktur yang kurang, berarti semakin banyak orang
yang memerlukan metode alternatif untuk berkomunikasi
dengan dokter mereka
Dan saat ini, terdapat 171 juta orang Indonesia memiliki akses
internet. Hal ini menghadirkan peluang menggunakan teknologi
untuk mengatasi tantangan perawatan dan komunikasi
tersebut. Banyak orang Indonesia yang mengalami gangguan
mobilitas akibat penyakit kronis.
“Dampak COVID-19 pada penggunaan teknologi digital sangat
besar dan dokter menyadari bahwa mereka harus beradaptasi
dengan perubahan disekitarnya. Melalui platform teknologi
kesehatan seperti aido health, penyedia layanan kesehatan yang
terbaik di negara kita, layanan kesehatan dapat terhubung
langsung dengan pasien. Hal ini dapat menghasilkan layanan
klinis yang lebih baik dan lebih mudah,” ujar Advisor aido health
Dr. Roy Panusuan.
5. Perkembangan iptek dibidang komunikasi
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Indonesia
Senin, 21 Desember 2020 | 16:40 WIB

Penulis: Gama Prabowo
 | 

Editor: Serafica Gischa
KOMPAS.com - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia telah
ada sejak masa pra-aksara.
Lukisan gua di Sulawesi yang berumur 44.000 tahun menjadi bukti perkembangan
informasi dan komunikasi Indonesia pada masa pra-aksara.
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, perkembangan teknologi dan informasi
Indonesia banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat Indonesia kuno
banyak menggunakan media alamiah seperti batu prasasti, daun lontar, dan kulit
hewan.
Dalam aspek bahasa dan aksara, masyarakat kuno Indonesia menggunakan
bahasa sansekerta dan huruf palawa sebagai alat komunikasi verbal dan
tertulis.

Masa modern
Teknologi informasi dan komunikasi modern Indonesia sangat terpengaruh oleh
penemuan-penemuan baru yang ada di negara industri Eropa dan Amerika.
Berikut sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi modern di
Indonesia :
 Internet

Teknologi internet di Indonesia berawal dari pembuatan Internet Protokol (IP) di


Universitas Indonesia bernama UI-NETLAB pada 24 Juni 1988.
Dalam buku Perkembangan  Teknologi Komunikasi (2017) karya Nurudin, pada
tahun 1994, muncul Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia yang
bernama IndoNet. IndoNet berhasil membangun sambungan awal ke Internet
dengan menggunakan teknologi dial-up.
Pada tahun 1995, Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan izin usaha
terhadap ISP IndoNet dan RadNet sebagai bentuk dukungan terhadap
perkembangan teknologi internet di Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, jumlah pengguna internet di Indonesia pada kuartal
II 2020 mencapai 196,7 juta jiwa. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan
pada 2018, di mana jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 171,2 juta
jiwa.
 Radio

Perkembangan radio di Indonesia telah ada sejak tahun 1920-an. Pemerintah


kolonial Belanda membangun beberapa stasiun radio di kota-kota besar seperti
Bataviaasche Radio Vereeniging (BRV), Nederland Indische Radio Omroep (NIROM),
dan Solosche Radio Vereeniging (SRV).
Pada 11 September 1945, pemerintah Indonesia berhasil mendirikan stasiun radion
nasional Indonesia yang dinamakan Radio Republik Indonesia (RRI).
RRI memiliki peran vital dalam revolusi kemerdekaan Indonesia. Pada saat Agresi
Militer Belanda II, pemancar RRI di Wonosari Yogyakarta menjadi alat penghubung
utama antara tokoh nasionalis di Yogyakarta dan Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
 Satelit

Perkembangan satelit di Indonesia berawal dari pembangunan Sistem Komunikasi


Satelit Domestik (SKSD) Palapa pada masa pemerintahan Orde Baru. Satelit Palapa
berhasil diluncurkan pada 8 Juli 1976 dari Cape Kenedy, Amerika Serikat.
Dalam jurnal Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit di Indonesia (2013) karya Diah
Yuniarti, peluncuran Satelit Palapa bertujuan untuk membangun sistem informasi
dan komunikasi nasional yang efektif dan efisien.
Sistem satelit ini mampu menyediakan layanan telefoni dan faksimili antar kota di
Indonesia.
(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor: Erlangga Djumena)

Anda mungkin juga menyukai