Anda di halaman 1dari 7

SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X

Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DARING (ONLINE)


MELALUI APLIKASI BERBASIS ANDROID SAAT PANDEMI
GLOBAL
Agus Wilson
Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI
Email: wilsonaw2580@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandemi global yang dialami di seluruh dunia, khususnya
Indonesia. Hadirnya pandemi Virus Covid-19 berdampak pada berbagai bidang, salah satunya
pendidikan. Dalam dunia pendidikan Indonesia, selama 14 hari pula, bahkan lebih, seluruh kegiatan
belajar mengajar ditangguhkan, dan pelaksanaan Ujian Nasional pun juga ditunda. Perubahan metode
mengajar pun harus dilakukan secara daring. Banyak aplikasi sosial media yang dapat digunakan,
namun tidak semua aplikasi tersebut sudah memiliki fitur dan fasilitas yang sesuai dan menarik untuk
digunakan sebagai bahan ajar kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
metode kualitatif. Dipilih sebanyak 30 mahasiswa secara acak di salah satu perguruan tinggi swasta di
Jakarta. Mengumpulkan serta menganalisa data langsung dari responden melalui kuesioner adalah
metode kuantitatif yang penulis gunakan. Metode kualitatif yang digunakan yaitu teknik studi
pustaka untuk menunjang hasil dari pengumpulan data melalui kuesioner mengenai penggunaan
aplikasi berbasis Android. Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan pilihan aplikasi yang tepat
untuk membantu proses pembelajaran sehingga berimplikasi pada peningkatan aktivitas dan
pemahaman belajar mahasiswa.
Kata Kunci : metode daring, smartphone, android, covid-19

Abstract
This study is based on the global pandemic experienced throughout the world, especially Indonesia.
The presence of the Covid-19 Virus pandemic has an impact on various fields, one of which is
education. In Indonesian education, for 14 days, even more, the whole teaching and learning activities
were suspended, and the implementation of the National Examination was also postponed. Changes in
teaching methods must also be made online. Many social media applications that can be used, but not
all of these applications have a feature and appropriate facilities and attractive to be used as teaching
materials to the students. This study used quantitative and qualitative methods. 30 students were
chosen randomly at one of the private universities in Jakarta. Collecting and analyzing data directly
from respondents through the questionnaire is a quantitative method that the author used. While,
qualitative methods used was library research techniques to support the results of collecting data
through questionnaires on the use of applications based on Android. This study is expected to present
a selection of the proper application to assist the learning process so that it has implications on
improving the students' understanding and activities.
Key Words : daring method, smartphone, android, covid-19

PENDAHULUAN meninggal dunia, sehingga WHO


Jumlah penderita virus Corona atau yang menyatakan wabah ini sebagai Pandemi
dikenal dengan nama ilmiahnya COVID- Global. Atas kondisi wabah ini, sejumlah
19 di dunia semakin bertambah. negara telah mendeklarasikan darurat
Berdasarkan data dari WHO (World Health nasional, Indonesia pun salah satunya. Di
Organization) per Senin (16/3/2020), indonesia sendiri, Dilihat pada
sudah lebih dari 150 negara di dunia telah situs corona.jakarta.go.id tercatat, Selasa
melaporkan temuan kasus virus corona dan (17/3/2020), dari jumlah 356 pasien
160 ribu orang lebih terpapar [1]. Dari 'diawasi', 191 di antaranya masih diisolasi,
jumlah tersebut lebih dari 6000 orang sedangkan 156 pasien lainnya sudah

66
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

dinyatakan sehat dan dipulangkan [2]. Hal pertanyaan yang ada pada hampir semua
ini memaksa pemerintah Indonesia dosen.
mendeklarasikan darurat nasional dan
melakukan lockdown di sejumlah daerah Dampak virus covid-19 yang tersebut di
serta memberlakukan social distancing. atas hanyalah salah satu dari beberapa
Perusahaan-perusahaan diimbau untuk alasan, kemajuan teknologi yang begitu
meminta karyawannya bekerja secara work cepat merupakan alasan lainnya. Hal ini
from home (bekerja di rumah). Beberapa ditandai dengan adanya revolusi industri
pemerintah daerah merespon yang merupakan perubahan besar-besaran
pemberlakuan tersebut dengan mengambil di bidang pertanian, transportasi,
kebijakan untuk meliburkan aktivitas pertambangan, manufaktur dan teknologi
perkuliahan selama 14 hari lebih. yang memiliki dampak cukup besar dalam
Tujuannya adalah untuk menekan laju aspek kehidupan.
penularan virus corona dengan mengurangi
kontak di tengah kerumunan atau Dikutip dari laman web Menperin, revolusi
komunitas yang lebih besar. industri pertama kalinya muncul pada akhir
abad ke-18 ditandai dengan penggunaan
Hadirnya pandemi Virus Covid-19 mesin berbasis manufaktur, selanjutnya
berdampak pada berbagai bidang, salah dikenal dengan nama Revolusi Industri 1.0.
satunya pendidikan. Dalam dunia Revolusi industri 2.0 dimulai pada awal
pendidikan, perubahan metode mengajar abad ke-19 ditandai oleh diproduksinya
pun harus dilakukan secara daring. mesin bertenaga listrik secara massal.
Mahasiswa dan dosen diimbau untuk Kemudian era revolusi industri 3.0 terjadi
melakukan proses belajar mengajar melalui di awal abad ke-20 saat otomatisasi
metode jarak jauh. Hal ini mendatangkan dilakukan di bidang teknologi informasi
efek positif maupun kekurangan yang perlu dan elektronika. Revolusi industri 4.0
dibenahi. ditandai dengan integrasi online dengan
produksi industri untuk peningkatan
Belajar online bersifat fleksibel dan lebih efisiensi mesin dan manusia [3].
mudah diakses. Namun, di sisi lain metode
e-learning juga mengurangi interaksi Sudah semestinya dunia pendidikan
dosen dan mahasiswa serta khususnya di Indonesia para dosen melek
antarmahasiswa. Keadaan seperti ini teknologi. Pembelajaran berbasis teknologi
menuntut para dosen untuk lebih selektif dan sosial media menjadi pilihan
dan kreatif dalam memilih metode apa primadona. Teknologi informasi dan sosial
yang akan digunakan dan diterapkan media saat ini berkembang sangat cepat,
kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa salah satunya dengan banyaknya
tidak merasa cepat bosan ketika menerima penemuan peralatan elektronik seperti,
materi dan mengerjakan tugas-tugas yang smartphone sebagai perangkat mobile
diberikan dosen. Di sinilah peran dosen yang didukung oleh layanan internet dan
sangat diperlukan, mereka harus tetap hampir tidak pernah lepas dari kehidupan
menjalankan tugas profesinya. "Bagaimana masyarakat maju dalam menjalankan
cara memberikan materi pelajaran dan aktivitasnya sehari-hari. Sebagai contoh
bagaimana mengontrol dan memastikan misalnya, proses belajar bahasa Inggris
kegiatan para mahasiswa benar-benar berbasis mobile atau yang dikenal dengan
mengerjakan tiap soal atau materi yang MALL (Mobile Assisted Language
diberikan baik dalam bentuk kegiatan Learning) kini semakin berkembang.
menulis maupun motorik" adalah Pembelajaran bahasa menggunakan MALL

67
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

memungkinkan peserta didik tidak perlu 9 aplikasi yang populer digunakan oleh
duduk di ruang kelas ataupun di depan para pengajar di salah satu perguruan
komputer mereka untuk mendapatkan tinggi swasta di Jakarta:
materi pembelajaran [4].
1. Whatsapp Group
Teknologi perangkat mobile sangat Sebagai media sosial chat, Whatsapp
berkembang pesat, didukung oleh beragam memudahkan penggunanya untuk saling
sistem operasi yang digunakan di berkomunikasi dan berinteraksi serta
dalamnya, sistem operasi Android adalah berdiskusi secara online dan tidak
salah satu yang paling diminati masyarakat terlalu menghabiskan biaya terlalu
saat ini [5]. banyak dalam pemakaiannya. Pengguna
dapat berkomunikasi baik menggunakan
Sosial media, sesuai namanya merupakan tulisan, suara maupun video.
media yang memungkinkan penggunanya
untuk saling bersosialisasi dan berinteraksi 2. Google Classroom
berbagai informasi maupun menjalin kerja Aplikasi ini dikhususkan untuk media
sama [6]. Berbagai aplikasi pembelajaran pembelajaran online, sehingga dapat
ataupun platform sudah disediakan oleh memudahkan dosen dalam membuat,
pihak 'Google', ada pula yang dapat membagikan serta mengelompokkan
diunduh melalui 'Google Play' secara gratis setiap tugas tanpa menggunakan kertas
maupun berbayar. Beberapa aplikasi lagi.
tersebut di antaranya seperti 'Whatsapp
Group', 'Google Classroom', 'Edmodo', 3. Edmodo
'Zoom', 'Google Meet', 'Webex', 'Loom', Sebuah platform pembelajaran sosial
'Quizizz', 'Duolingo'. untuk guru/dosen dan siswa/mahasiswa
yang menyediakan beberapa fitur untuk
METODE mendukung e-learning seperti
Penulis menggunakan metode kuantitatif penugasan, kuis, penilaian, dan lain
dan metode kualitatif pada penelitian ini. sebagainya. Melalui Edmodo dosen dan
Dipilih sebanyak 30 mahasiswa secara peserta didik dapat berbagi catatan dan
acak di salah satu perguruan tinggi swasta dokumen serta dapat melanjutkan
di Jakarta. Mengumpulkan serta diskusi secara online.
menganalisa data langsung dari responden
melalui kuesioner adalah metode 4. Zoom
kuantitatif yang penulis gunakan. Aplikasi ini menyediakan layanan
konferensi jarak jauh dengan
Metode kualitatif yang digunakan yaitu menggabungkan konferensi video,
teknik studi pustaka untuk menunjang hasil pertemuan online, obrolan, hingga
dari pengumpulan data melalui kuesioner kolaborasi seluler. Aplikasi ini banyak
mengenai penggunaan aplikasi berbasis digunakan sebagai media komunikasi
Android. Dalam hal ini penulis menelaah jarak jauh. Zoom memungkinkan
serta membandingkan data-data dari pengguna melakukan meeting sampai
berbagai artikel jurnal ilmiah. 100 partisipan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Google Meet


Aplikasi Pembelajaran Secara default, Meet telah diaktifkan
Ada beberapa aplikasi pembelajaran yang untuk G Suite for Education. Aplikasi
banyak digunakan akhir-akhir ini. Berikut ini memungkinkan pengguna untuk

68
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

melakukan panggilan video dengan 30 Phone. Pada November 2016, aplikasi


pengguna lainnya per pertemuan. ini menyediakan 66 kursus bahasa yang
Google Meet terintegrasi dengan G berbeda yang tersedia dalam 23 bahasa;
Suite, yang memungkinkan pengguna ada 22 kursus lagi yang masih
untuk dapat bergabung langsung dari dikembangkan. Sekitar 120 juta
Kalender atau undangan yang dikirim pengguna dari seluruh dunia sudah
via email. mendaftar di aplikasi ini. Kursus Bahasa
Inggris untuk pengguna Bahasa
6. Webex Indonesia sudah tersedia dan digunakan
Aplikasi ini adalah teknologi kolaborasi oleh 1,39 juta pengguna. Sedangkan
yang dapat digunakan sebagai sebaliknya kursus Bahasa Indonesia
media tatap muka virtual antara dosen untuk penutur Bahasa Inggris masih
dan murid. Dosen akan mengajar seperti dalam tahap pengembangan.
biasa melalui video, termasuk berbagi
konten presentasi dan berinteraksi Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran
dengan papan tulis digital melalui layar oleh Mahasiswa
komputer/smartphone. Berdasarkan kuesioner yang diberikan
kepada 30 responden, hasil analisis
7. Loom frekuensi (proporsi) dapat dijelaskan
Loom adalah aplikasi screen recorder sebagai berikut:
atau aplikasi untuk merekam segala
aktifitas yang kita lakukan di layar 1. Sebanyak 100%, yang merupakan nilai
komputer atau laptop dan dapat absolut, mahasiswa pernah mengunduh
diupload langsung ke sebuah link. Hasil aplikasi belajar online melalui
videonya pun dapat diunduh ataupun perangkat mobile mereka.
disebarluaskan via email dan media 2. Sebanyak 90% mahasiswa merasa
sosial. Loom sangat mempermudah mudah ketika mengunduh materi
penggunanya yang ingin pelajaran yang diunggah oleh dosen,
mempresentasikan bisnis mereka atau sedangkan 10% lainnya merasa masih
saat ketika mempresentasikan pekerjaan merasa kesulitan.
mereka ketika meeting. 3. Sebanyak 93% mahasiswa merasa
mudah memahami materi pelajaran,
8. Quizizz sedangkan 7% lainnya merasa masih
Merupakan sebuah web tool untuk sulit mencerna materi pelajaran.
membuat permainan kuis interaktif yang 4. Sebanyak 83% mahasiswa merasa
digunakan dalam pembelajaran di kelas. mudah ketika menggugah tugas yang
Kuis interaktif yang dibuat memiliki diberikan oleh dosen, sedangkan 17%
hingga 4 pilihan jawaban termasuk lainnya merasa kesulitan.
jawaban yang benar dan dapat 5. Sebanyak 90% mahasiswa merasa
ditambahkan gambar ke latar belakang mudah mengikuti diskusi forum,
pertanyaan. sedangkan 10% lainnya merasa tidak
mudah mengikuti diskusi forum.
9. Duolingo 6. Sebanyak 97% mahasiswa merasa
Aplikasi belajar bahasa gratis yang mudah saat berinteraksi dengan dosen
diciptakan oleh Luis von Ahn dan melalui chat online, sedangkan 3%
Severin Hacker. Aplikasi ini selain lainnya merasa tidak mudah.
tersedia dalam versi web juga tersedia 7. Sebanyak 97% mahasiswa merasa
dalam versi Android, iOS dan Windows mudah saat berinteraksi dengan peserta

69
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

didik lainnya melalui chat online, diakui (77,57%) efektif meningkatkan


sedangkan 3% lainnya merasa tidak Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
mudah. 4. Aplikasi Quizizz berbasis smartphone
8. Sebanyak 93% mahasiswa merasa dapat lebih meningkatkan kemampuan
termotivasi untuk selalu belajar, berpikir mahasiswa dibandingkan
sedangkan 7% lainnya merasa tidak dengan pembelajaran konvensional,
termotivasi. mahasiswa semakin kritis dan lebih
leluasa menuangkan konsep/ide-idenya
Penelitian Sebelumya dalam diskusi [10].
Dalam hal ini penulis mengambil beberapa 5. Bahan ajar berbasis android yang tersaji
jurnal sebagai rujukan studi pustaka berupa dengan tampilan atraktif berupa media
hasil penelitian terdahulu yang dapat teks, gambar, numerik, animasi dan
diuraikan sebagai berikut: video membuat mahasiswa tertarik dan
senang dalam belajar [11].
1. Berdasarkan persepsi mahasiswa, 6. Mengubah pola belajar dari yang
smartphone merupakan perangkat yang sebelumnya bersifat konvensional
mudah dibawa dan memiliki beberapa (offline) menjadi online learning
pengaruh, yaitu mampu memotivasi tidaklah mudah, ada beberapa catatan
mahasiswa untuk belajar serta yang harus diperhatikan yaitu budaya
meningkatkan kemampuan bahasa belajar dalam perkuliahan secara
Inggris mereka [7]. elektronik dan budaya kemandirian
2. WhatsApp Group (Grup WA) salah belajar mahasiswa yang masih rendah
satunya yang dapat dimanfaatkan untuk [12].
membuat grup (kelompok belajar) yang
berfungsi sebagai media pembelajaran, SIMPULAN
dimana pendidik dan peserta didik Ada begitu banyak aplikasi pembelajaran
dapat bertukar informasi, penyebaran online berbasis android yang dapat
informasi, serta dapat membuat suatu digunakan dan diunduh baik oleh
forum diskusi belajar tentang materi mahasiswa maupun dosen melalui
pelajaran, tugas, atau sekedar memberi perangkat smartphone mereka, dan
sapaan oleh pendidik kepada peserta sebagian besar mahasiswa pernah
didik yang dapat memberi motivasi mengunduhnya. Beberapa aplikasi tersebut
belajar [8]. Namun demikian, ada di antaranya seperti 'Whatsapp Group',
beberapa kekurangan yang ditemukan 'Google Classroom', 'Edmodo', 'Zoom',
dalam penggunaan Grup WA sebagai 'Google Meet', 'Webex', 'Loom', 'Quizizz',
media pembelajaran, di antaranya 'Duolingo'.
seperti jika sinyal tidak baik tentunya
akan menghambat proses pengiriman Sebagian besar mahasiswa merasa
materi/tugas pelajaran, ada beberapa termotivasi dan terbantu walaupun mereka
mahasiswa yang menyalahgunakan HP sedang menghadapi pandemi corona yang
bukan untuk pembelajaran, mahasiswa memaksa untuk tetap belajar dari rumah.
bisa lupa waktu, terbatasnya sambungan Aplikasi-aplikasi yang telah disebutkan di
video call hanya untuk 8 orang, atas dapat digunakan dosen dan
mahasiswa cenderung kurang fokus mahasiswa sebagai media ajar saat ini dan
pada materi yang sedang dibahas. bahkan masa yang akan datang. Hal
3. Referensi [9] menunjukkan bahwa e- tersebut ditunjang dengan penelitian
learning menggunakan Google terdahulu dimana hasil dari penelitian
Classroom sebagai media pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa pola

70
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

pengajaran yang berpusat pada guru dan Distrib. parallel Syst., vol. 1, no. 1,
dosen telah bergeser menjadi pembelajaran pp. 309–319, 2012.
yang berpusat pada mahasiswa, sehingga [5] Anofrizen dan A. Fadlan. “Mobile
perangkat mobile dengan aplikasi di Aplication Pembelajaran Interaktif
dalamnya yang mudah diakses dan Bahasa Inggris Berbasis Android
fleksibel dapat memotivasi mahasiswa Menggunakan Metode Rapid
untuk belajar secara mandiri dan tidak Aplication Development (RAD)
bergantung pada guru atau dosen. (Studi Kasus : LBPP Lia
pekanbaru)”. Jurnal Rekayasa dan
Sistem pembelajaran secara E-learning Manajement Sistem Informasi, vol. 1,
harus diimbangi dengan peningkatan no. 2. pp. 23–30, 2015.
kompetensi dosen. Mahasiswa yang [6] P. P. Jati. “Analisis Pengaruh
dihadapi dosen saat ini adalah mahasiswa Aplikasi Whatsapp terhadap Kinerja
generasi milenial yang melek teknologi, Karyawan pada PT. First Position
oleh karena itu dosen dituntut untuk selalu Group”. Pengaruh, Anal. Whatsapp,
meningkatkan kompetensi keilmuan serta Apl. Kinerja, Terhadap Pada,
melakukan inovasi metode pembelajaran. Karyawan, 2016.
Sementara itu dari sisi mahasiswa, yang [7] D. P. Barakati. “Dampak
harus dibenahi adalah kesiapan belajar Penggunaan Smartphone dalam
mandiri mahasiswa. Karena dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
pembelajaran daring lebih banyak (Persepsi Mahasiswa)”, May 2013.
mengadopsi istilah self-directed learning, [8] I. M. Pustikayasa. “Grup WhatsApp
maka self-directed learning mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran”.
menjadi penting. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah
Pendidikan, Agama dan Kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA Hindu, vol. 10, no. 2. pp. 53–62,
[1] W. H. Organization. “Coronavirus 2019.
Disease (COVID-2019) Situation [9] Sabran dan E. Sabara. “Keefektifan
Reports”. p. 48, 2020. Google Classroom sebagai Media
[2] Tim detikcom. “Data Terbaru Kasus Pembelajaran”. Diseminasi Hasil
Virus Corona di DKI: 292 ODP-191 Penelitian melalui Optimalisasi Sinta
PDP”. detikNews, 2020. [Online]. dan Hak Kekayaan Intelektual, pp.
Available: 122–125, 2019.
https://news.detik.com/berita/d- [10] L. V. Wihartanti, Ramadhan Prasetya
4942188/data-terbaru-kasus-virus- Wibawa, Rohana Intan Astuti, dan
corona-di-dki-292-odp-191-pdp. bayu aji Pangestu. “Penggunaan
[Accessed: 18-Mar-2020]. Aplikasi Quizizz Berbasis
[3] S. P. Kemenperin. “Kemenperin: Smartphone dalam Membangun
Industri 4.0 Ciptakan Efisiensi Kemampuan Berpikir Kritis
Produksi dan Profesi Baru”. Mahasiswa”. Prosiding Seminar
Kemenperin, 2018. [Online]. Nasional Pendidikan dan
Available: Pembelajaran 2019, pp. 362–368,
https://kemenperin.go.id/artikel/1909 2019.
4/Industri-4.0-Ciptakan-Efisiensi- [11] A. P. Makur, Y. Kurniawan, dan B.
Produksi-dan-Profesi-Baru. Gunur. “Pengaruh Penggunaan
[Accessed: 18-Mar-2020]. Bahan Ajar Berbasis Android dan
[4] A. Nezarat and T. Mosavi Miangah. Tipe Kepribadian terhadap
“Mobile-Assister Language”. Int. J. Kemampuan Komunikasi Matematis

71
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) p-ISSN: 2527-967X
Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 e-ISSN: 2549-2845

Calon Guru”. Jurnal Review


Pembelajaran Matematika, vol. 3,
no. 2. pp. 86–101, 2018.
[12] S. Maudiarti. “Penerapan E-learning
di Perguruan Tinggi”. Perspekt. Ilmu
Pendidik., vol. 32, no. 1, pp. 51–66,
2018.

72

Anda mungkin juga menyukai