Anda di halaman 1dari 12

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SISTEM PEMBELAJARAN

BERBASIS ONLINE

Rico Agung Satria Atmaja1, Aida Dewi2


1
Fakultas Hukum, Universitas Widya Mataram, Yogyakarta, Email:
rico.satria93@gmail.com
2
Fakultas Hukum, Universitas Widya Mataram, Yogyakarta, Email:
aidadewik@gmail.com

Abstrak
Pembelajaran secara digital adalah salah satu kebijakan yang di ambil oleh
pemerintah Indonesia dengan kajian seksama sebagai upaya memutus mata
rantai dari pandemic yang saat ini sedang terjadi di masyarakat terutama di
lingkungan sekolah. Kebijakan ini memaksakan adanya jarak sosial yang
terjadi dalam pembelajaran antara guru dan peserta didik, yang semula
metode pembelajarannya sebagian besar adalah berada di ruang kelas bertemu
secara langsung dan sekarang menjadi pembelajaran berbasis online
Pembelajaran secara digital adalah salah satu kebijakan yang di ambil oleh
pemerintah Indonesia dengan kajian seksama sebagai upaya memutus mata
rantai dari pandemic yang saat ini sedang terjadi di masyarakat terutama di
lingkungan sekolah. Kebijakan ini memaksakan adanya jarak sosial yang
terjadi dalam pembelajaran antara guru dan peserta didik, yang semula
metode pembelajarannya sebagian besar adalah berada di ruang kelas bertemu
secara langsung dan sekarang menjadi pembelajaran berbasis online
Pembelajaran digital adalah salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memutus rantai
pandemi COVID-19. Pandemi telah mengubah praktik pendidikan, dan sistem pembelajaran
sekarang beroperasi secara online dengan menggunakan media web daripada offline. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bahan pembelajaran online yang digunakan oleh
mahasiswa dalam kelas mereka, mengevaluasi kelebihan dan kekurangan bahan pembelajaran
online, dan membandingkan seberapa efektif pembelajaran online dibandingkan dengan
pembelajaran offline bagi mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian mengarah pada kesimpulan
bahwa media online yang digunakan adalah sebagai berikut: website, Zoom, Skype, Google
Classroom, Quiz, Telegram Group, Elena, Hangout, Instagram Live, Facebook Group,
WhatsApp Group, dan Facebook Live. Sementara Discord, WhatsApp Group, Zoom, Elena,
Google Classroom, dan Instagram Live menjadi platform pembelajaran online terpopuler di
kalangan pelajar. Pendekatan penelitian menggunakan teknik literasi, namun terdapat kendala
dan keterbatasan dalam pembelajaran daring, antara lain terkait infrastruktur, sumber daya, dan
teknis pelaksanaan. Terkait dengan kebijakan pembelajaran daring ini, semua pihak yang terlibat
harus berkolaborasi dengan baik agar kebijakan tersebut berhasil dan agar hasil pembelajaran
daring setara dengan pembelajaran tatap muka sebelum pandemi.

Kata Kunci: Tekhnologi pembelajaran, Covid-19, Mahasiswa, ofline dan online

1
A. PENDAHULUAN

Solusi yang tepat diperlukan untuk menghasilkan dampak positif pada dunia
pendidikan karena tantangan untuk menerapkan pembelajaran di Indonesia semakin
besar. Semua aktivitas di seluruh negara, terutama di Indonesia, telah sangat terpengaruh
oleh wabah tak terduga yang dikenal sebagai Coronaviruses Disease 2019 atau COVID-
19 yang diduga muncul di Kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Republik Rakyat
Tiongkok.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat
Coronaviruses Disease (Covid-19), karena kasus COVID-19 di Indonesia semakin
meningkat. Untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa,
proses belajar dari rumah yang digunakan melalui pembelajaran daring atau jarak jauh
adalah salah satu topik yang dibahas dalam poin nomor 2 didalam surat edaran tersebut2.
Pembelajaran jauh berbasis internet, juga disebut sebagai pembelajaran online
atau jaringan pembelajaran online, adalah jenis pendidikan mutakhir yang saat ini
digunakan dalam masyarakat kontemporer. Kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam masyarakat global saat ini tercermin dalam evolusi model
pembelajaran ini. Pembelajaran online menjadi semakin populer di masyarakat, sampai-
sampai sejumlah besar penyedia layanan pembelajaran online di Indonesia kebanyakan
telah menerapkannya. Penyedia ini mencakup usaha pendidikan yang didukung
pemerintah dan ada yang didanai secara pribadi atau swasta. Untuk masa mendatang,
pendidikan online mungkin dianggap sebagai jalan masa depan pendidikan.3
Menghadapi masalah ini, pembelajaran online (daring) adalah komponen yang
terintegrasi dengan e-learning dan blended learning. E-learning adalah pembelajaran
online yang bergantung pada internet untuk mendukung proses mendapatkan materi
pelajaran sesuai kebutuhan, sehingga siswa harus mempelajari secara mandiri saat
1
Nurhuda, H. (2022). Masalah-Masalah Pendidikan Nasional; Faktor-Faktor Dan Solusi Yang
Ditawarkan. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 5(2),
2
Hadiapurwa, A., Novian, R. M., & Harahap, N. (2021). Pemanfaatan Perpustakaan Digital Sebagai
Sumber Belajar Elektronik Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Tingkat SMA The Utilisation of Digital
Libraries as Electronic Learning Resources During the COVID-19 Pandemic at SMA Negeri 3
Batam. jpp, 21, 38526.
3
Khotimah, H., Astuti, E. Y., & Apriani, D. (2019, July). Pendidikan berbasis teknologi (permasalahan dan
tantangan). In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang.
diterapkan. Sedangkan blended learning adalah penyempurnaan dari model e-learning
tersebut yang dilengkapi dengan desain pembelajaran yang lebih fleksibel.
Menurut Zainuddin dan Halili, blended learning adalah sebuah pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar di mana saja dan kapan saja, dilengkapi
dengan sumber pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya dan Blended Learning
berfungsi untuk mendukung peran dosen sebagai fasilitator, mentor, evaluator, dan
konselor4. Meskipun pandemi memiliki dampak yang sangat besar, ada manfaatnya juga.
Seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa dosen saat ini memiliki kemampuan dan
keinginan untuk mengajar online melalui platform e-Learning seperti Zoom, Googgle
Classroom, Google Meet dan sebagainya. Para pengajar telah mempersiapkan diri untuk
menerapkan pendidikan online sebagai kebiasaan baru (New Normal) di Indonesia pada
waktunya.5 Namun pada praktiknya di situasi pandemi, terlihat kelebihan dan kekurangan
yang dirasakan oleh penggunanya. Kemudian muncul pertanyaan bahwa (1) keunggulan
dan kelemahan sistem pembelajaran berbasis online, serta (2) seberapa efektif
pembelajaran yang dilakukan dengan online.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Penelitian normatif yaitu
penelitian dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka atau hukum-hukum tertulis dan data
sekunder6, yang berpusat pada fakta bahwa konsep hukum telah ditulis secara eksplisit
dalam literatur hukum. Selanjutnya, dilakukan penelitian literatur dari berbagai sumber
yang tersedia, seperti buku rujukan, artikel jurnal ilmiah, media massa, baik online
maupun cetak, sumber berita yang akurat dan terpercaya, dan sumber lain yang relevan.
Studi yang menganalisis berbagai sumber kepustakaan, seperti buku, ensiklopedia, jurnal
ilmiah, surat kabar, terbitan berkala untuk mengumpulkan data atau mempelajari subjek
penelitian. Agar batasan penulisan ini terarah dan menjadi lebih jelas maka perlu
dirumuskan permasalahan yang akan Peneliti kaji, yaitu sebagai berikut: 1. keunggulan
dan kelemahan system pembelajaran berbasis online, 2. seberapa efektif pembelajaran
4
Rahman, M. A., Amarullah, R., & Hidayah, K. (2020). Evaluasi penerapan model pembelajaran e-
learning pada pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil. Jurnal Borneo Administrator, 16(1).
5
Victorian, A. R., Aryanti, S., Yusfi, H., Solahuddin, S., & Bayu, W. I. (2021). Perspektif calon guru
pendidikan jasmani terhadap pembelajaran online selama pandemi Covid-19. JOSSAE (Journal of Sport
Science and Education), 6(1),
6
Soerjono Soekanto, Sri Mamudji. 2011. Penelitian Hukum Normatif Suatu tinjauan Singkat. Cetakan pertama.
Grafindo Persada. Jakarta
yang dilakukan dengan online.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hakikatnya teknologi internet merupakan kemajuan dibandingkan teknologi
komunikasi generasi sebelumnya. Terdapat bukti bahwa penggunaan berbagai media,
termasuk radio, televisi, video, multi-media, dan lain-lain dapat meningkatkan kualitas
pengajaran. Selain itu, sangat mungkin bahwa media internet, dengan fitur interaktifnya,
kapasitas komunikasi massa dan interpersonal, serta kemampuan mengumpulkan materi
dari seluruh dunia akan melampaui media generasi sebelumnya dalam hal nilai
pendidikan. Untuk mengangkat perwakilan guru ke status sumber daya pembelajaran
global yang signifikan, internet akan berfungsi sebagai pelengkap dan tambahan dalam
system .7.
1. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pembelajaran Berbasis Online
a. Keunggulan sistem pembelajaran berbasis online
Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Karena teknik
pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini akan
berpengaruhi terhadap tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses
belajar mengajar didominasi oleh peran guru disebut the era of teacher,
sementara siswa hanya mendengar penjelasan guru. Kemudian, proses belajar
dan mengajar didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and
book) dan pada saat ini proses belajar dan mengajar didominasi oleh peran
guru, buku dan teknologi (the era of teacher, book and technology).8 Dalam
pendapatnya, internet menurut Onno W. Purbo (1998) paling tidak, ada tiga hal
dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:9
1) Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di
seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.

2) Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang
diminatinya.

7
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media pembelajaran: buku bacaan wajib dosen, guru dan calon pendidik.
Pustaka Abadi.
8
Elyas, A. H. (2018). Penggunaan model pembelajaran e-learning dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Warta Dharmawangsa, (56).
9
Setiawardhani, R. T. (2013). Pembelajaran elektronik (e-learning) dan internet dalam rangka
mengoptimalkan kreativitas belajar siswa. Edunomic, 1(2)
3) Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia
tanpa bergantung pada universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar.
Di samping itu saat ini hadir pula perpustakan internet yang lebih
dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.

Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di
literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet,
khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, antara lain:10

1) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat


berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi
oleh jarak, tempat dan waktu.
2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa
saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;
3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4) Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih
mudah.
5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang
dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;
7) Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk
bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.

Pendapat ini hampir sama dengan pendapat Budi Rahardjo (2002).


Menurutnya, beberapa manfaat internet bagi pendidikan termasuk akses ke
sumber informasi, akses ke nara sumber, dan media kerjasama. Sumber
10
Fadrianto, A. (2019). E-Learning Dalam Kemajuan Iptek Yang Semakin Pesat. Indonesian Journal of Networking
and Security (IJNS), 8(4).
informasi termasuk literatur, perpustakaan on-line, hasil penelitian, dan materi
kuliah. Akses ke nara sumber memungkinkan komunikasi tanpa harus bertemu
secara langsung. Sebagai media kerjasama, internet memungkinkan penelitian
berbasis web.11 Di Amerika Serikat, telah diketahui bahwa penggunaan
teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan pendidikan memiliki efek
positif (Pavlik, 1963).12 Center for Applied Special Technology (CAST)
melakukan penelitian lain yang menunjukkan “bahwa penggunaan internet
sebagai media pendidikan menunjukan hasil belajar peserta didik positif”.
b. Kelemahan sistem pembelajaran berbasis online
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran berbasis
online juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Kekurangan pembelajaran
berbasis online, antara lain:13
1) Kurangnya komunikasi antara siswa dan pendidik, atau bahkan
antara siswa itu sendiri Tidak adanya interaksi ini dapat
memperlambat pembentukan nilai dalam proses pendidikan.
2) Aspek sosial atau akademik sering diabaikan, tetapi aspek bisnis
dan komersial lebih sering muncul;
3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan
daripada pendidikan;
4) Peran guru telah berubah dari yang semula menggunakan teknik
pembelajaran konvensional menjadi memerlukan pengetahuan
tentang teknik pembelajaran yang menggunakan ICT;
5) Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal;
6) Tidak ada fasilitas internet di semua tempat (mungkin karena
masalah tersedianya listrik, telepon, atau komputer);
7) Kurangnya akses internet di beberapa lokasi; dan

11
Saryoko, A. (2012). Pemberdayaan Internet Sebagai Solusi Belajar (Learning Solutions) Yang Efektif
dan Efisien. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 12(2).
12
Chalim, S., & Anwas, E. O. M. (2018). Peran orangtua dan guru dalam membangun internet sebagai
sumber pembelajaran. Jurnal Penyuluhan, 14(1),
13
Hadisi, L., & Muna, W. (2015). Pengelolaan teknologi informasi dalam menciptakan model inovasi
pembelajaran (e-learning). Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 8(1), 117-140.
8) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

2. Seberapa Efektif Pembelajaran yang Dilakukan Online


.
Profil peserta pembelajaran berbasis online adalah seseorang yang mempunyai
motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar secara
sungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar sepenuhnya berada pada diri peserta
belajar itu sendiri, juga harus senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar
membaca demi pengembangan diri secara terus-menerus, dan yang menyenangi
kebebasan, serta mahasiswa yang mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu
di pembelajaran konvensional (ofline) dan membutuhkan penggantinya, atau yang
membutuhkan materi pelajaran tertentu yang tidak disajikan oleh sekolah konvensional
setempat maupun yang ingin mempercepat kelulusannya sehingga mengambil beberapa
mata pelajaran lainnya melalui pembelajaran online, serta yang terpaksa tidak dapat
meninggalkan rumah karena berbagai pertimbangan.14
Guru atau instruktur dapat menugaskan peserta didik untuk bekerja dalam
beberapa kelompok untuk mengembangkan dan mempresentasikan tugas yang
diberikan. Peserta didik yang menggarap tugas kelompok ini dapat bekerjasama melalui
fasilitas homepage atau web. Selain itu, peserta didik sendiri, guru atau instruktur dapat
saling berkontribusi secara individual atau melalui diskusi kelompok dengan
menggunakan e-mail, google meet, google classroom, zoom. Dengan adanya
pembelajaran berbasis online para pengajar dapat memberikan pengajaran dengan tepat
waktu serta lebih efisien dan para peserta didik dapat mengikuti ajaran tersebut biarpun
berada di tempat jauh.15
Pengkritik pembelajaran online mengatakan bahwa di samping daerah
jangkauan kegiatan pembelajaran online yang terbatas (sesuai dengan ketersediaan
infrastruktur), gangguan sinyal pada saat pembelajaran berlangsung, frekuensi kontak
secara langsung antar sesama peserta didik maupun antara peserta didik dengan nara
sumber sangat minim, demikian juga dengan peluang peserta didik yang terbatas untuk
14
Suryadi, S. (2015). Prospek sistem e-learning dalam pemanfaatan teknologi transformasi
telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. INFORMATIKA, 3(1),
15
Pratikto, W. A. (2020). Catatan Perjalanan dari Akademisi, Birokrasi, hingga Diplomasi. Airlangga
University Press.
bersosialisasi.16.
D. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. keunggulan dan kelemahan system pembelajaran berbasis online,
keunggulannya adalah:
Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di
literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet,
khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, antara lain:

a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa


dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet
secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu
dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan
waktu.
b. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau
petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui
internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai
berapa jauh bahan ajar dipelajari;
c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat
dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses
di internet secara lebih mudah.
e. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang
banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas.
f. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi
aktif;

16
Umbar, U. (2021). PROBLEMATIKA PENGGUNAAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN QURAN HADITS
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MIN 3 MUSI RAWAS (Doctoral dissertation, UIN FAS Bengkulu).
g. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal
jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi
mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di
kapal, di luar negeri, dsb-nya

Sedangkan Kekurangan pembelajaran berbasis online, antara lain:

a. Kurangnya komunikasi antara siswa dan pendidik, atau bahkan


antara siswa itu sendiri Tidak adanya interaksi ini dapat
memperlambat pembentukan nilai dalam proses pendidikan.
b. Aspek sosial atau akademik sering diabaikan, tetapi aspek bisnis
dan komersial lebih sering muncul;
c. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan
daripada pendidikan;
d. Peran guru telah berubah dari yang semula menggunakan teknik
pembelajaran konvensional menjadi memerlukan pengetahuan
tentang teknik pembelajaran yang menggunakan ICT;
e. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal;
f. Tidak ada fasilitas internet di semua tempat (mungkin karena
masalah tersedianya listrik, telepon, atau komputer);
g. Kurangnya akses internet di beberapa lokasi; dan
h. Kurangnya penguasaan bahasa computer
2. Seberapa efektif pembelajaran yang dilakukan dengan online adalah peserta didik
sendiri, guru atau instruktur dapat saling berkontribusi secara individual atau
melalui diskusi kelompok dengan menggunakan e-mail, google meet, google
classroom, zoom. Dengan adanya pembelajaran berbasis online para pengajar
dapat memberikan pengajaran dengan tepat waktu serta lebih efisien dan para
peserta didik dapat mengikuti ajaran tersebut biarpun berada di tempat jauh.
SARAN
1. Untuk pengajar harus memperhatikan daerah jangkauan kegiatan pembelajaran online yang
terbatas (sesuai dengan ketersediaan infrastruktur), gangguan sinyal pada saat
pembelajaran berlangsung,
2. Untuk peserta didik harus mempunyai motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki
komitmen untuk belajar secara sungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar
sepenuhnya berada pada diri peserta belajar itu sendiri, serta pembelajaran online sering
terkendala gangguan jaringan jadi peserta didik harus aktif untuk meminta bahan ajar dari
para pengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Chalim, S., & Anwas, E. O. M. (2018). Peran orangtua dan guru dalam membangun internet
sebagai sumber pembelajaran. Jurnal Penyuluhan, 14(1),
Elyas, A. H. 2018. Penggunaan model pembelajaran e-learning dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Warta Dharmawangsa, (56).
Fadrianto, A. 2019. E-Learning Dalam Kemajuan Iptek Yang Semakin Pesat. Indonesian
Journal of Networking and Security (IJNS), 8(4).
Nurhuda, H. 2022. Masalah-Masalah Pendidikan Nasional; Faktor-Faktor Dan Solusi Yang
Ditawarkan. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 5(2),
Hadiapurwa, A., Novian, R. M., & Harahap, N. 2021. Pemanfaatan Perpustakaan Digital Sebagai
Sumber Belajar Elektronik Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Tingkat SMA The
Utilisation of Digital Libraries as Electronic Learning Resources During the COVID-
19 Pandemic at SMA Negeri 3 Batam. jpp, 21, 38526.
Hadisi, L., & Muna, W. 2015. Pengelolaan teknologi informasi dalam menciptakan model
inovasi pembelajaran (e-learning). Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu
Kependidikan, 8(1),
Khotimah, H., Astuti, E. Y., & Apriani, D. 2019. Pendidikan berbasis teknologi (permasalahan
dan tantangan). In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas
Pgri Palembang.
Pratikto, W. A. 2020. Catatan Perjalanan dari Akademisi, Birokrasi, hingga Diplomasi.
Airlangga University Press.
Rahman, M. A., Amarullah, R., & Hidayah, K. 2020. Evaluasi penerapan model pembelajaran e-
learning pada pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil. Jurnal Borneo
Administrator, 16(1).
Saryoko, A. 2012. Pemberdayaan Internet Sebagai Solusi Belajar (Learning Solutions) Yang
Efektif dan Efisien. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 12(2).
Setiawardhani, R. T. 2013. Pembelajaran elektronik (e-learning) dan internet dalam rangka
mengoptimalkan kreativitas belajar siswa. Edunomic, 1(2)
Soerjono Soekanto, Sri Mamudji. 2011. Penelitian Hukum Normatif Suatu tinjauan Singkat.
Cetakan pertama. Grafindo Persada. Jakarta

10
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. 2017. Media pembelajaran: buku bacaan wajib dosen, guru
dan calon pendidik. Pustaka Abadi.
Suryadi, S. 2015. Prospek sistem e-learning dalam pemanfaatan teknologi transformasi
telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di
Indonesia. INFORMATIKA, 3(1),
Umbar, U. 2021. PROBLEMATIKA PENGGUNAAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
QURAN HADITS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MIN 3 MUSI
RAWAS (Doctoral dissertation, UIN FAS Bengkulu).
Victorian, A. R., Aryanti, S., Yusfi, H., Solahuddin, S., & Bayu, W. I. 2021. Perspektif calon
guru pendidikan jasmani terhadap pembelajaran online selama pandemi Covid-
19. JOSSAE (Journal of Sport Science and Education), 6(1),

Anda mungkin juga menyukai