Anda di halaman 1dari 26

METODE PENELITIAN

HUKUM
Pengertian
Penelitian Hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan
untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan
menganalisisnya, oleh sebab itu diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap
fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas
permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan.
Mengapa diperlukan suatu metode dalam sebuah penelitian hukum?
• Diperlukan adanya suatu metode penelitian hukum sebagai instrumen untuk
menjelaskan dan meneliti permasalahan hukum yang semakin hari semakin
berkembang tersebut. Penelitian ini akan menjelaskan berbagai metode
penelitian dalam melakukan penelitian hukum guna mengurai permasalahan
hukum kontemporer.
Menurut Ahli
• Erwin Pollack memberikan pengertian penelitian hukum sebagai suatu penelitian untuk
menemukan inkonkrito, yang meliputi berbagai kegiatan untuk menemukan apakah yang
merupakan hukum yang layak untuk diterapkan secara inkonkrito untuk menyelesaikan
perkara tertentu. Pollack memberikan pengertian penelitian hukum dengan menekankan
pada aspek praktis yaitu untuk menemukan hukum yang dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan suatu peristiwa konkrit. 
• Mohammad Radhi mendefenisikan penelitian hukum sebagai keseluruhan aktifitas
berdasarkan disiplin ilmiah untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan
menginterpretasikan fakta-fakta serta hubungan-hubungan di lapangan hukum yang
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dapatlah dikembangkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan cara-cara ilmiah untuk menanggapi fakta dan hubungan tersebut.
Pengertian Radhi tersebut lebih menekankan pada cara bekerjanya penelitian hukum dan
kegunaan teoritis dari penelitian hukum yakni untuk mengembangkan prinsip-prinsip ilmu
hukum.
Menurut Ahli
• Soerjono Soekanto yang menyatakan bahwa penelitian hukum
merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode,
sistimatika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan
menganalisasnya. Kecuali itu juga diadakan pemeriksaan yang
mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian
mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam gejala yang bersangkutan.
Menurut Ahli
• Wignyosoebroto mengemukakan adanya 4 (emat) tipe penelitian hukum, sebagai berikut :
1. penelitian-penelitian yang berupa inventarisasi hukum positif ;
2. penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar falsafah (dogma atau doktrin) hukum
positif.
3. penelitian berupa usaha penemuan hukum inkonkrito yang layak diterapkan untuk menyelesaikan
suatu perkara tertentu ;
4. penelitian hukum yang berupa studi empiric untuk menemukan teori-teori mengenai proses
terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum di dalam masyarakat;
Pembagian tipe penelitian hukum yang dijelaskan Wignyosoebroto tersebut maka dapat
dipahami bahwa penelitian hukum mempunyai lingkup yang luas. Penelitian hukum juga
sangat terkait dengan cara seseorang peneliti hukum dalam memaknai hukum. Terkadang
hukum diartikan sebagai norma yang terlepas dari kaitannya dengan masyarakat, namun
adakalanya hukum dipandang sebagai kenyataan sosial yang ada di tengah-tengah
masyarakat. 
Jenis-jenis Metode Penelitian Hukum
• Penelitian normatif (doktrinal)
• Penelitian Normatif-Empiris
• Penelitian Sosiologis-Empiris (Non Doktrinal)
Penelitian normatif (doktrinal)
Metode penelitian hukum Normatif ini juga biasa disebut dengan penelitian hukum
doktriner atau juga di sebut dengan penelitian perpustakaan. Dinamakan penelitian
hukum doktriner, sebab penelitian ini hanya ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis
sehingga penelitian tersebut sangat erat hubungannya pada pada perpustakaan
dikarenakan hukum normatif ini akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder
pada perpustakaan.
Dalam suatu penelitian hukum normatif hukum yang tertulis dikaji pula dari berbagai
aspek seperti aspek teori, filosofi, perbandingan, struktur atau komposisi, konsistensi,
penjelasan umum serta penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan
mengikatkan suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan ialah bahasa hukum.
Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian hukum normatif mempunyai cakupan yang
sangat luas.
• Penelitian normatif (doktrinal) menurut para ahli
Menurut Surjono Sukanto, penelitian hukum normatif meliputi penelitian terhadap asas-
asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi
hukum, penelitian sejarah hukum dan penelitian perbandingan hukum.
Sedang menurut Sudikno Mertokusumo, penelitian hukum normatif meliputi asas hukum,
kaedah hukum arti dalam arti nilai (norm), peraturan hukum konkrit dan sistem hukum.
Metode yang digunakan dalam penelitian hukum normatif untuk mencari kaedah adalah
metode penemuan hukum, antara lain adalah penafsiran, argumentasi, dan sebagainya.
Penelitian hukum normatif (doktrinal) menempatkan bahan pustaka sebagai data dasar
atau sering disebut dengan data sekunder dengan ciri-ciri umumnya: ada dalam keadaan
siap terbuat (ready-made), bentuk dan isinya telah dibuat oleh peneliti terdahulu, dan
data tersebut dapat diperoleh tanpa terikat atau dibatasi oleh waktu dan tempat.
Penelitian hukum normative ; yang mencakup :
• Penelitian terhadap azas-azas hukum ;
• Penelitian inventarisasi hukum positif ;
• Penelitian terhadap sistematika hukum ;
• Penelitian taraf sinkronisasi vertical dan horizontal ;
• Penelitian hukum inkonkrito ;
• Penelitian hukum klinis ;
• Penelitian sejarah hukum ;
• Penelitian perbandingan hukum
Dalam penelitian hukum normatif terdapat beberapa ciri yakni:
• penggunaan kerangka teori intern tentang hukum seperti undang-
undang atau peraturan pemerintah
• data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dati studi
kepustakaan.
• Biasanya menggunakan bentuk analisis kualitatif dengan menarik
kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk pernyataan atau
penjelasan.
Metode penelitian hukum normatif-empiris
Metode penelitian hukum normatif-empiris ini pada dasarnya ialah penggabungan antara
pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan dari berbagai unsur-unsur
empiris.Dalam metode penelitian normatif-empiris ini juga mengenai implementasi ketentuan
hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya disetiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi
dalam suatu masyarakat. Dalam penelitian hukum normatif-empiris terdapat tiga kategori, yaitu:
• Non judicial Case Study ialah pendekatan studi kasus hukum yang tanpa ada konflik sehingga
tidak ada akan campur tangan dengan pengadilan.
• Pendekatan judicial case study ini ialah pendekatan studi kasus hukum dikarenakan adanya
konflik sehingga akan melibatkan campur tangan pengadilan untuk dapat memberikan
keputusan penyelesaian.
• Pendekatan live case study ini ialah pendekatan pada suatu peristiwa hukum yang pada
prosesnya masih berlangsung ataupun belum berakhir.
Penelitian Empiris (Non Doktrinal)
Metode penelitian hukum empiris ialah suatu metode penelitian
hukum yang berfungsi untuk dapat melihat hukum dalam artian nyata
serta meneliti bagaimana bekerjanya hukum di suatu lingkungan
masyarakat. Dikarenakan dalam penelitian hukum empiris ini ialah
meneliti orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode
penelitian hukum empiris dapat juga dikatakan sebagai penelitian
hukum sosiologis.
Sebab penelitian hukum yang diambil ialah dari fakta-fakta yang ada di
dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintah.
Surjono Sukanto menjelaskan meliputi
penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) dan penelitian terhadap
efektivitas hukum. Dalam penelitian hukum sosiologis/empiris, data yang diperoleh
lebih dititik beratkan kepada data primer (yang langsung diperoleh dari prilaku
dan/atau masyarakat).
Ilmu hukum sebagai sesuatu yang empiris berjalan menapaki tiga tahap:
• Tahap Pertama; Realis : factual patterns of behavior. Fokus studi pada tahap ini
adalah prilaku.
• Tahap kedua; sociological jurisprudence (law in book dan law in action). Fokus studi ini
adalah pada problem kesenjangan, yaitu kesenjangan law in book dan law in action.
• Tahap ketiga adalah socio legal jurisprudence. Aliran ini melihat hubungan timbal balik
antara hukum dan masyarakat, yakni pengaruh hukum terhadap masyarakat dan pengaruh
masyarakat terhadap hukum.
DHM Meuwissen memberi ciri ilmu hukum empiris sbb:
• Ilmu hukum empiris secara tegas membedakan fakta dan norma.
• Gejala hukum menurut ilmu hukum empiris harus murni empiris, yakni fakta sosial.
• Metode yang digunakan ilmu hukum empiris adalah metode ilmu empiris.
• Ilmu hukum empiris merupakan ilmu yang bebas nilai.

Penelitian hukum sosiologis atau empiris, mencakup :


• Penelitian hukum sosiologis ;
• Penelitian anthropologi hukum ;
• Penelitian terhadap identifikasi hukum tidak tertulis ;
• Penelitian tentang efektifitas hukum
Dalam penelitian hukum empiris terdapat beberapa ciri sebagai berikut:
• Terdapat kerangka teori, yakni menggunakan teori sosial mengenai
hukum atau teori hukum sosiologis
• Terdapat penggunaan data primer. Data primer merupakan data yang
diperoleh langsung dari kehidupan masyarakat, misalnya melalui
wawancara, observasi atau penggunaan kuesioner.
• Biasanya menggunakan bentuk analisis kuantitatis yang mana
kesimpulannya dituangkan dalam bentuk angka.
Metodologi Penelitian Hukum Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya:
• Metode penelitian eksplortif
Menurut Hermawan, penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk
memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian.
• Metode penelitian deskriptif
Menurut Sukmadinata penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
• Metode penelitian eksplanatoris
Menurut David Nachmias & Chava Nachmias dalam Research Methods in the Social Science, mengatakan
bahwa metode penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau
hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.
Penelitian eksplanatori bersifat mendasar dan berujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data
mengenai hal-hal yang belum diketahui.
Metodologi Penelitian Hukum Berdasarkan Sifatnya
lanjutan…
Tujuan Penelitian Hukum

Apakah tujuan utama dari sebuah penelitian hukum?


Penelitian Hukum adalah proses analisa yang meliputi metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang
bertujuan untuk mempelajari gejala hukum tertentu, kemudian mengusahakan pemecahan atas masalah
yang timbul.
Penelitian hukum memiliki tujuan yang tidak banyak berbeda dengan penelitian sosial lainnya, antara lain: 
• untuk mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum sehingga dapat dirumuskan masalah secara
tepat ; 
• untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu gejala hukum, sehingga dapat
dirumuskan hipotesa ; 
• untuk menggambarkan secara lengkap aspek-aspek hukum dari suatu keadaan, perilaku individu atau
perilaku kelompok tanpa didahului hipotesa ; 
• untuk mendapatkan keterangan tentang frekwensi peristiwa hukum ; 
• untuk memperoleh data mengenai hubungan antara satu gejala hukum dengan gejala yang lain ; 
• untuk menguji hipotesa yang berisikan hubungan sebab akibat. 
Disamping tujuan tersebut diatas, penelitian hukum mempunyai sejumlah tujuan tertentu yang
membedakannya dengan penelitian sosial, antara lain: 
• untuk mendapatkan azas-azas hukum dari hukum positif yang tertulis atau dari rasa susila warga
masyarakat ; 
• untuk mengetahui sistematika dari suatu perangkat kaidah-kaidah hukum, yang terhimpun dalam
suatu kodifikasi atau peraturan perundang-undangan tertentu ; 
• untuk mengetahui taraf sinkronisasi peraturan perundang-undangan baik secara vertical maupun
horizontal ; 
• untuk mengetahui perbandingan hukum tentang sesuatu hal dari sejumlah sistim atau tata hukum
yang berbeda ; 
• untuk mengetahui perkembangan hukum dari perspektif sejarah ; 
• untuk mengidentifikasi hukum-hukum tidak tertulis, seperti hukum adapt ataupun kebiasaan ; 
• untuk mengetahui efektifitas dari hukum tertulis maupun tidak tertulis
Fungsi Metode Penelitian Hukum
• Mempelajari hukum sebagai upaya mempelajari konsep2 yg berdasarkan konsep2 tersebut hukum bekerja dalam proses
legislasi maupun regulasi (rule-making) maupun yudisial dan non-yudisial (rule adjudicating).
• Hukum dlm menjalankan fungsinya sebagai penataan terhadap pergaulan hidup manusia, akan bergantung kepada
kapasitas ilmu hukum yg dikembangkan oleh kelompok ahli hukum (yuris). Hubungan antara hukum dengan aktivitas yg
dijalankan oleh para yuris akan terkait dengan ilmu hukum.
• Ilmu hukum berurusan dengan cara penerapan hukum secara benar, sehingga ilmu hukum menginventarisasi dan
mensistematisasikan bahan2 hukum/teks otoratif berupa peraturan PERUU, putusan pengadilan dan doktrin hukum guna
menyelesaikan permasalahan hukum, yg proses ini disebut sebagai penelitian hukum. Kekhasan ilmu hukum dalam
penelitian hukum menyangkut pemahaman terhadap teks otoritatif atau bahan2 hukum. Memahami teks tersebut dalam
upaya mengetahui makna dari teks, yg pengetahuaanya diperoleh dengan menginterpretasi teks yg bersangkutan.
• Penelitian hukum mempunyai fungsi praktikal dan fungsi teoritikal. Fungsi praktikal memberdayakan sistem hukum dalam
menyelesaikan problem hukum yg penelitiannya menjadi dasar bagi profesi hukum untuk meligitimasi kasusnya dengan
kegiatan argumentasi dengan mengacu kepada bahan2 hukum. Fungsi teoritikal bertujuan menghasilkan doktrin yg
memberikan preskripsi tentang bagaimana interpretasi seharusnya dilakukan terhadap suatu kaidah dalam sistem hukum
yg penelitiannya akan lebih banyak mengacu kepada doktrin2 hukum yg dikembangkan oleh yuris terkemuka dalam
rangka menghasilkan konsep/teori baru atau mempertajam konsep/teori lama dengan mengacu kepada bahan2 hukum
yg kebayakan berupa buku2 hukum seperti treatise, rechtsboek bukan wetboek, tulisan pada jurnal hukum, hasil
penelitian hukum dari para yuris.
Kegunaan Metode Penelitian Hukum
Sejumlah kegunaan metode penelitian hukum dapat disebutkan sebagai berikut : 
• untuk mengetahui dan mengenal apakah dan bagaimanakah hukum positifnya mengenai suatu masalah yang
tertentu dan ini merupakan tugas semua sarjana hukum ; 
• untuk dapat menyusun dokumen-dokumen hukum (seperti gugatan, tuduhan, pembelaan, putusan pengadilan,
akta notaries, sertifikat, kontrak, dan sebagainya) yang diperlukan oleh masyarakat. Hal ini menyangkut pekerjaan
notaries, pengacara, jaksa, hakim dan para pejabat pemerintah ; 
• untuk dapat menjelaskan atau menerangkan kepada orang lain apakah dan bagaimanakah hukumnya mengenai
peristiwa atau masalah yang tertentu. Hal ini merupakan tugas utama para dosen dan penyuluh ; 
• untuk menulis ceramah, makalah, atau buku-buku hukum ; 
• untuk melakukan penelitian dasar (basic research) di bidang hukum, khususnya dalam mencari asas hukum, teori
hukum, dan system hukum, terutama dalam hal penemuan dan pembentukan asas-asas hukum baru, pendekatan
hukum yang baru, dan sistim nasional yang baru ; 
• untuk menyusun rancangan undang-undang, atau peraturan perundang-undangan lainnya (legislative drafting) ; 
• untuk menyusun rancangan pembangunan hukum, baik rencana jangka pendek dan jangka menengah, terlebih
untuk jangka panjang ;
Macam-macam Pendekatan dalam
Penelitian Hukum
• Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach)
• Pendekatan Kasus (Case Approach)
• Pendekatan Historis (Historical Approach)
• Pendekatan Komparatif (Comparative Approach)
• Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach)
Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach)
Pendekatan ini memiliki arti sebagai pendekatan penelitian yang
dilakukan dengan melakukan telaah terhadap semua undang-undang
dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang
ditangani oleh peneliti.
Penulis akan mencari ratio legis dan dasar ontologis lahirnya undang-
undang tersebut, sehingga peneliti mampu memahami kandungan
filosofi undang-undang itu dan mampu menyimpulkan ada tidaknya
benturan filosofis antara undang-undang dengan isu yang dihadapi.
Pendekatan Kasus (Case Approach)
Pendekatan kasus dilakukan dengan menelaah kasus yang terkait dengan isu hukum yang
dihadapi. Kasus tersebut merupakan kasus yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah
berkekuatan tetap atau inkracht.
Kajian pokok dalam pendekatan kasus ini yakni ratio decidendi atau reasoning dari Hakim
hingga sampai pada suatu putusan.
Pendekatan Historis (Historical Approach)
Pendekatan historis ini dilaksanakan dengan cara melakukan telaah terhadap latar belakang
hal yang dipelajari dan perkembangan pengaturan tentang isu yang dihadapi.
Penelitian hukum dengan pendekatan historis akan diperlukan jika peneliti menganggap
bahwa pengungkapan filosofis dan pola pikir dari sesuatu yang dipelajari tersebut, saat isu itu
memang relevan dengan masa kini.
Pendekatan Komparatif (Comparative Approach)
Pendekatan Komparatif ini dilakukan dengan membandingkan aturan negara Indonesia dengan
satu negara lain atau lebih tentang hal yang sama. Peneliti juga dapat membandingkan putusan
pengadilan di beberapa negara dengan kasus yang sama.
Fungsi dari penelitian hukum dengan pendekatan komparatif ini yakni untuk mendapatkan
persamaan dan perbedaan di antara undang-undang tersebut.
Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach)
Penelitian hukum dengan pendekatan konseptual ini beranjak dari doktrin dan pandangan yang
berkembang dalam ilmu hukum. Dengan mempelajarinya, peneliti akan menemukan ide
kemudian ia dapat melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-
asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi.

Pemahaman itu untuk membangun argumentasi hukum.


Sumber
BUKU
ATIKAH, Ika. Metode Penelitian Hukum. 2022.
ALI, Zainuddin. Metode penelitian hukum. Sinar Grafika, 2021.
FITRAH, Muh, et al. Metodologi penelitian: penelitian kualitatif, tindakan kelas & studi kasus. CV Jejak (Jejak Publisher), 2018
LINARWATI, Mega; FATHONI, Aziz; MINARSIH, Maria Magdalena. Studi deskriptif pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia serta
penggunaan metode behavioral event interview dalam merekrut karyawan baru di bank mega cabang kudus. Journal of Management, 2016,
MUHDLOR, Ahmad Zuhdi. Perkembangan metodologi penelitian hukum. Jurnal Hukum dan Peradilan, 2012, 1.2
PURWATI, Ani. Metode penelitian hukum teori & praktek. 2020.
Soekanto, Soejono, 2005, Pengantar Penelitian Hukum, UI-PRESS, Jakarta
SOEKANTO, Soerjono. Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. 2007.
INTERNET
http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/04/pengertian-dan-tujuan-metode-penelitian.html diakses pada tanggal 04 April 2023
http://alviprofdr.blogspot.com/2014/02/penelitian-hukum-fungsi.html Diakses pada tanggal 04 April 2023
http://www.ememha.com/2018/04/metode-penelitian-hukum.html diakses pada tanggal 05 April 2023
https://katadata.co.id/agung/berita/634ecdc698b51/menelaah-5-macam-pendekatan-dalam-penelitian-hukum diakses pada tanggal 05 April
2023
https://idtesis.com/metodologi-penelitian-hukum-2/ diakses pada tanggal 05 April 2023

Anda mungkin juga menyukai