Anda di halaman 1dari 7

ESAI ASISTENSI GURU

PENINGKATAN KONSUMSI MEDIA PADA DUNIA PENDIDIKAN DI MASA


PANDEMI COVID-19

Tugas Individu

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Penyelesaian Mata Kuliah Program Asistensi Guru

Oleh :

Merlin Andini

17030003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2020
HALAMAN PENGESAHAN

ESAI PROGRAM ASISTENSI GURU DI SEKOLAH SMA NEGERI 1 AMBARAWA

Oleh:

Merlin Andini

17030003

Telah diperiksa dan disetujui oleh

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Suyadi, M.M. Dra. Srimainingsah


NIP. 196406251997021001 NIP. 196509131999032003

Dosen Pembimbing Lapangan

Nihayati, M.Pd.I
N IDN 0218018501
Peningkatan Konsumsi Media Pada Dunia Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Merlin Andini (17030003)


Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Pendahuluan

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
atau yang seering dikenal Pneumonia (Pane, 2020). Virus Corona telah menyebar secara
global sejak pertama kalinya terdeteksi di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Virus ini
menyebar dengan sangat cepat di berbagai belahan dunia hingga mencapai lebih dari 8,2
juta kasus yang tersebar di 213 negara (Fatia, 2020). Beberapa cara telah dilakukan untuk
mencegah penyebaran virus tersebut, seperti social distancing, self quarantine, bahkan
lockdown di berbagai negara. Indonesia juga telah mengambil tindakan yaitu dengan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya tatanan hidup masyarakat
pun berubah. Di masa pandemi covid-19 ini, pemerintah dengan lantang menyerukan
gerakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Gerakan WFH merupakan
gerakan agar masyarakat melakukan aktivitas bekerja maupun belajar dari rumah masing-
masing untuk mendukung program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Adanya
seruan pemerintah untuk tetap di rumah dan melakukan pekerjaan dari rumah (WFH)
menyebabkan kenaikan pada konsumsi internet serta media di masyarakat (Admin, 2020).

Hal ini juga berlaku di dunia pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) mendukung pemerintah meliburkan sekolah pada masa pandemi ini dan
memprioritaskan keselamatan peserta didik dan guru (Fajrian, 2020). Agar pendidikan
tetap berlangsung, kegiatan pembelajaran terpaksa dilakukan secara jarak jauh dengan
menggunakan berbagai alat komunikasi. Hal ini tentunya tidak mudah karena harus
dilakukan secara tiba-tiba. Banyak guru dan peserta didik tidak siap menghadapi situasi
pandemi Covid-19. Dalam situasi tersebut, guru memanfaatkan alat komunikasi sebagai
sarana pembelajaran yang dapat menjangkau peserta didik maupun orang tua. Alat
komunikasi yang banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran jarak jauh antara lain
komputer, notebook, dan gadget (smartphone).

Pandemi Covid-19 membuka kesadaran bahwa guru dituntut kreatif dan melek
teknologi dalam mendidik siswa. Model belajar jarak jauh kini menyulap guru tidak hanya
sebagai tenaga pengajar, tetapi juga konten kreator dengan membuat dan menyiarkan
materi pelajaran daring (Nastitie, 2020). Perkembangan teknologi diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Terutama dalam menyesuaikan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi yang khususnya digunakan dalam proses metode pengajaran.
Siswa tentunya tetap mendapatkan materi, ilmu pengetahuan lainnya lewat guru melalui
media teknologi yang ada. Ketika ada hal yang membuat siswa kurang mengerti, mereka
dapat menanyakan kepada guru melalui aplikasi chat, tentunya dengan bantuan orangtua.
Hal tersebut membuktikan bahwa peran guru sebagai pentransfer ilmu tidak dapat
tergantikan. Sisi lain peran guru sebagai pengajar mungkin saja dapat tergantikan. Dengan
adanya beberapa aplikasi belajar online, contoh sebut saja Ruang Guru dan lain
sebagainya. Dalam keadaan seperti ini bisa dikatakan juga peran guru tergantikan jika guru
sebagai pengajar tidak melakukan tugasnya sebagaimana mestinya. Tidak bisa dipungkiri
bahwa tidak sedikit guru yang hanya sebatas memberikan tugas saja kepada siswanya,
tanpa memberikan materi pembelajaran apapun. Akan tetapi dalam hal ini ada manfaatnya
baik bagi guru maupun siswa, guru seharusnya bisa lebih inovatif dan kreatif dalam
mengatur pembelajaran. Siswa juga seharusnya bisa mengkontruksi pengetahuannya
sendiri, belajar secara mandiri, dan disini guru berperan sebagai kolabirator, pengarah, agar
siswa belajar mandiri namun tetap pada jalur yang tepat. Karena bagaimanapun seorang
siswa tentu membutuhkan seorang role model, seorang contoh, seorang panutan, posisi
inilah yang tidak dapat digantikan oleh apapun.
ISI
Institusi pendidikan dinilai sebagai salah satu sektor yang cepat menanggapi
gelombang penyebaran virus corona. Institusi pendidikan membuat reaksi cepat karena
dinilai potensial meningkatkan penyebaran. Sekolah-sekolah dengan basis jumlah murid
yang cukup banyak sangat berpengaruh terhadap proses penyebaran Covid-19. Selain
sekolah- sekolah, universitas-universitas pun ditutup untuk sementara. Semuanya pun
berlangsung dari rumah. Proses belajar-mengajar akhirnya tersendat mengingat metode
distribusi pengetahuan dirasa kurang optimal dan memadai. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan pun menerapkan kebijakan sistem belajar dari rumah. Pasca instruksi
pemerintah untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah, ataupun beribadah dari rumah
dan lain sebagainya membuat situasi di Indonesia menjadi beda. Hal ini juga berdampak
dalam proses pendidikan. Bagaimana tidak, hampir 100% aktivitas kerja dan sekolah
dilakukan dari rumah. Dengan fenomena ini teknologi menjadi penguasa yang membius
mata masyarakat. Serba-serbi kehidupan diwarnai oleh dunia online. Absensi, materi
pembelajaran, tugas, kuis, ulangan harian, dan berbagai ujian dilakukan dari rumah via
beragam aplikasi yang ada dalam jasa daring. Dengan adanya sistem ini seolah semua
orang telah pandai dengan sistem daring. Dampak langsung dari gerakan WFH (work from
home) selama pandemic covid-19 adalah peningkatan traffic penggunaan media sosial
yang cukup signifikan. Bentuk- bentuk media baru menurut Effendi dkk (2017) yaitu
gawai dengan seluruh fiturnya mulai dari memotret, mengirim berkas, mengunggah,
mengunduh, dll; kemudian internet, video game, jenis-jenis media sosial seperti whatsapp,
instagram, youtube, dll.
Whatsapp merupakan salah satu aplikasi yang jumlah penggunanya meningkat
drastis selama masa pandemi ini. Di Indonesia, pengguna whatsapp mengalami kenaikan
mencapai 40%. Sedangkan di negara lain, lonjakan pengguna whatsapp mencapai sekitar
51%. Lonjakan jumlah pengguna whatsapp ini dilandasi oleh keunggulannya dalam hal
konsumsi paket data. Whatsapp menjadi salah satu aplikasi yang ramah paket data karena
basis media tersebut berupa pengiriman teks yang tidak memerlukan banyak paket data.
Biaya yang murah dalam penggunaan whatsapp merupakan keunggulan yang sangat tepat
di masa pandemi ini mengingat bahwa banyak masyarakat yang mengalami penurunan
pendapatan hingga pemutusan hubungan kerja di masa pandemi covid-19 ini. Selain itu,
pengiriman teks dalam media ini juga sangat cepat, yakni 0,52 detik (Prabawati, 2014).
Meskipun biaya penggunaan whatsapp ini murah, namun transmisi informasi yang
dihasilkan bisa sangat cepat. Transmisi informasi yang cepat menjadi kebutuhan utama di
masa pandemi ini mengingat ruang gerak masyarakat yang sangat terbatas, yakni di rumah
saja. Biaya yang murah dan kecepatan transmisi informasi menjadi motif peningkatan
jumlah pengguna whatsapp di masa pandemi covid-19 ini.
Selain whatsapp, jumlah pengguna media pembelajaran google classroom juga
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Google Classroom menjadi aplikasi gratis
yang paling banyak diunduh di Google Playstore dan Apple App Store, sejak sebagian
sekolah dan Universitas menerapkan kebijakan belajar dari rumah, untuk mencegah
penyebaran pandemi Covid-19. Aplikasi Google Classroom (Google Kelas) yang sebelum
Maret 2020 tidak masuk daftar aplikasi terpopuler, kini berada di puncak daftar aplikasi
Play Store gratis teratas, termasuk di wilayah Indonesia, berdampingan dengan WhatsApp,
Zoom, Tiktok, hingga Facebook. Google Classroom telah diunduh hingga lebih dari 50 juta
kali. Prestasi ini tergolong luar biasa, sebab menurut riset AppBrain, Google Classroom
bahkan di luar daftar 100 aplikasi populer pada awal Maret. Jumlah unduhan meningkat
drastis, dan pada 10 Maret lalu Google Classroom menembus 5 besar aplikasi populer di
wilayah Amerika Serikat (Salsabila, 2020). Aplikasi ini sangat bermanfaat dan
memudahkan guru dan murid dalam belajar. Hal tersebut merupakan salah satu motif
mengapa jumlah pengguna google classroom mengalami peningkatan selama WFH.

Kesimpulan
Situasi WFH yang menyebabkan peningkatan akses media merupakan bukti dari
kehadiran teori use and gratification. Masyarakat atau individu memiliki kuasa penuh
untuk memilih dan menggunakan atau mengkonsumsi media. Dengan pilihan akses media
tersebut, masyarakat pun merasa puas karena motif - motif mereka terpenuhi. Seperti yang
telah disebutkan pada contoh - contoh di atas, telah terjadi peningkatan konsumsi media
seperti whatsapp dan google classroom. Jumlah pengguna whatsapp di Indonesia
mengalami kenaikan mencapai 40% karena whatsapp merupakan media yang ramah paket
data. Google Classroom menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Google
Playstore dan Apple App Store, sejak sebagian sekolah dan Universitas menerapkan
kebijakan belajar dari rumah, untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Sejak bulan
Maret lalu google classroom telah diunduh hingga lebih dari 50 juta kali. Prestasi ini
tergolong luar biasa, sebab menurut riset AppBrain, Google Classroom bahkan di luar
daftar 100 aplikasi populer pada awal Maret. Jumlah unduhan meningkat drastis, dan pada
10 Maret lalu Google Classroom menembus 5 besar aplikasi populer di wilayah Amerika
Serikat.

Daftar Pustaka

Admin. (2020). EXCL: Penerapan Work From Home Tingkatkan Akses ke Jaringan
Internet. https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=EXCL_Work_From_Home_Tingkatkan_Akses_ke_Jaringan_Internet&news_i
d=117047&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=PG002&name=&search=y
_general&q=,&halaman=1
Dyah, Nur Prabawati. (2014). Analisis Perbandingan Kecepatan Pengiriman Pesan Pada
Aplikasi Instan Messenger. Diakses dari
https://publication.gunadarma.ac.id/handle/123456789/11423
Efendi, A., dkk (2017). Analisis Pengaruh Penggunaan Media Baru Terhadap Pola
Interaksi Sosial Anak Di Kabupaten Sukoharjo. Diakses dari
https://doi.org/10.23917/humaniora.v18i2.5188.

Fajrian, H. (15 Maret 2020). Antisipasi Corona, Nadiem Makarim Dukung Kebijakan
Meliburkan Sekolah. Katadata.
https://katadata.co.id/berita/2020/03/15/antisipasi-corona-nadiem-makarim-
dukung-kebijakan-meliburkan-sekolah

Fatia, S. N. (17 Juni 2020). Update Virus Corona di Dunia Rabu 17 Juni 2020, Indonesia
Berada di Peringkat 31 Dunia. Pikiranrakyat.com.
https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01566252/update-virus-corona-di-
dunia-rabu-17-juni-2020-indonesia-berada-di-peringkat-31-dunia

Nastitie, Denty Piawai. (2020). Dalam Pendidikan Era Baru Guru Mesti Kreatif dan Melek
Teknologi.
https://kompas.id/baca/humaniora/ilmu-pengetahuan-teknologi/2020/05/03/guru-
dituntut-kreatif-dan-melek-teknologi/
Pane, M. D. C (21 September 2020). Virus Corona. alodokter.com
https://www.alodokter.com/virus-corona
Putri Zakia Salsabila. (2020). Corona Bikin Google Classroom Jadi Aplikasi Terpopuler.
https://tekno.kompas.com/read/2020/03/31/10210067/corona-bikin-google-
classroom-jSadi-aplikasi-terpopuler

Anda mungkin juga menyukai