Anda di halaman 1dari 4

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI

PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER DALAM PERENCANAAN


DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA CENTER DI KOTA SAMARINDA
DENGAN PENERAPAN KINETIC SECONDARY SKIN

Disusun Oleh
GANANDI CAESSARRA
17.11.1001.7312.018

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, manusia
semakin dimanjakan dan dimudahkan dengan berbagai informasi yang
beredar melalui berbagai media. Berbagai jenis media yang digunakan
dalam penyampaian informasi, telah meningkatkan pendayagunaan secara
massive sehingga dapat menyatukan dunia dalam mendapatkan informasi.
Meskipun teknologi informasi merupakan sesuatu yang baru, namun
keberadaannya seakan menjadi kebutuhan primer masyarakat, mengingat
berbagai informasi dan perkembangan teknologi dari berbagai disiplin ilmu
yang sudah berbasis teknologi informasi.
Berkembangnya penyampaian informasi tidak luput dari sejarah
teknologi media penyampaian informasi di dunia dari pengenalan media
cetak pertama pada tahun 1455 berupa teks atau gambar, hingga sampai di
zaman modern saat ini berupa informasi digital dengan media elektronik
seperti komputer, smartphone, layar sebagai perantara dalam penyampaian
informasinya. Informasi digital yang dimaksud adalah berupa
penggabungan beberapa jenis komunikasi seperti teks, suara, grafik, video,
animasi dan lain-lain sehingga muncul lah istilah “multimedia” yang berati
berbagai media yang terlibat dalam penyampaian informasi dengan metode
penyampaian informasi yang unik dan modern. Multimedia sering
dimanfaatkan dalam berbagai hal, baik itu bisnis dan pembelajaran. Ada dua
sisi dalam pengguna multimedia. Pertama membuat konten dan
memasukkan kedalam komputer dengan software dan link. Yang kedua,
pengguna memanfaatkan multimedia sebagai alat atau sarana mencari
informasi yang tak terbatas.
Di era digital saat ini penyampaian informasi yang unik dan modern
dari hadirnya multimedia dapat dikatakan merupakan teknologi
penyampaian informasi yang kekinian. Terutama generasi millenial yang
sangat menyukai hal-hal dan inovasi baru. Dengan kehadiran multimedia
ditengah khalayak, masyarakat juga menjadi lebih mudah memahami dan
tidak lagi bosan dengan menyampaian informasi yang konvensional.
Keberadaan multimedia di Indonesia saat ini dinilai cukup membantu
dalam menyampaikan informasi di berbagai bidang dan sektor, salah
satunya bidang akademis dan hiburan. Secara akademis multimedia menjadi
cabang ilmu pendidikan yang dapat ditemui di instansi pendidikan dan
banyak komunitas-komunitas multimedia yang terbentuk di Indonesia.
Penggunaan multimedia juga dimanfaatkan sebagai ajang usaha dalam
mempromosikan atau menginformasikan produk atau destinasi wisata secara
virtual. Sehingga penelusuran informasi yang diberikan merupakan salah
satu paket yang sangat menarik dari perjalanan media elektronika.
Samarinda merupakan salah satu kota terbesar di seluruh Pulau
Kalimantan dengan jumlah penduduk 883.838 jiwa (2015). dimana perilaku
dan intelektualitas masyarakat cukup tinggi dalam mencari informasi
melalui media elektronik. hal tersebut ditinjau dari besarnya arus pemakaian
teknologi informasi dan komukasi bekemampuan tinggi sebagai sarana dan
prasarana di berbagai bidang salah satunya dibidang akademis. Hal lainnya
juga ditandai dengan adanya program Indonesia yaitu program Revolusi
Industri 4.0 di era digital. Dimana kolaborasi di era digital saat ini harus
diimplementasikan dan disikapi dengan baik serta menjadikannya sebagai
peluang.
Berawal dari sinilah dapat terlihat potensi kota Samarinda terhadap
teknologi informasi, maka sangat perlu untuk merencanakan sebuah tempat
atau wadah untuk memperkenalkan multimedia kepada masyarakat
Samarinda terutama pada pelajar, mahasiswa, komunitas hingga intelektual
muda pada khususnya.
Multimedia pada prinsipnya tidak pernah terlepas dari faktor seni dan
teknologi dengan melibatkan generasi muda dalam menciptakan ide dan
kreatifitas. Fungsi utama dari multimedia center adalah tempat pengenalan
dan berekspresi secara interaktif dalam mencari informasi atau memberikan
informasi melalui media yang unik dan modern. Dimana kehadiran
teknologi informasi ini akan membantu proses penyajian informasi jauh
lebih efektif di bandingkan dengan media cetak konvensional.
Dari pembahasan diatas maka Samarinda Multimedia Center
merupakan suatu tempat atau wadah untuk memberikan pengenalan awal
dan sarana berekspresi dalam mencari informasi atau memberikan informasi
berbagai cabang ilmu pengetahuan melalui media yang unik dan modern.
Dan jenis kegiatan dan kehadiran alat teknologi multimedia berpengaruh
dalam proses memperkenalkan dan penyajian informasi, kegiatan
memperkenalkan yang dimaksud adalah pelatihan, exhibition, seminar,
memperkenalkan produk dan sebagainya yang berkaitan teknologi
multimedia dengan media elektronik sebagai perantaranya. Adapun alat
teknologi yang ditawarkan adalah tampilan informasi yang disajikan mealui
layar monitor dengan sistem touchscreen (layar sentuh), Virtual Reality,
Augmented Reality, komputer, sistem kepintaran dan lain-lain sehingga
informasi atau hasil kreativitas dapat dipublikasi secara luas.
Potensi-potensi keadaan sosial terhadap multimedia di kota Samarinda
dapat dikembangkan dalam beberapa gagasan sehingga penulis berupaya
menghasilkan suatu karya berupa desain arsitektur melalui suatu proses
arsitektural baik metode dan konsep serta analitis yang dapat menghasilkan
karya desain arsitektural yang maksimal.
Dalam melakukan penentuan konsep bangunan digunakan pedekatan
Arsitektur Kontemporer yang merupakan gaya arsitektur yang cukup
populer saat ini. Arsitektur kontemporer dapat dikatakan sebagai arsitektur
yang berkembang dari pemikiran bahwa arsitektur harus mampu
memperoleh sasaran, pemecahan dan terobosan baru tentang merancang
karya arsitektur yang mampu bertahan hingga waktu yang tidak ditentukan
atau minimal memecahkan permasalahan arsitektur dimasa depan.
Perkembangan desain kontemporer juga memiliki korelasi terhadap
multimedia yang lahir akibat modernisasi dan tren globalisai sehingga
mewakili dalam hal kekinian dan inovatif dalam konsep hingga hasil produk
yang dihasilkan. Dengan menggabungkan antara idealisme dan tren yang
diyakini saat ini.
Sebagai memperkuat tidak hanya dalam konsep desain bergaya
arsitektur kontemporer tetapi juga berpikir dalam menyesuaikan tampilan
bangunan dan kenbutuhan pengguna terhadap respon iklim yaitu Kinetic
Secondary Skin yang akan diterapkan didalam konsep bangunan Samarinda
Multimedia Center. Kinetic Secondary skin akan berfokus pada penyesuaian
kebutuhan pengguna di dalam bangunan dengan elemen di luar dengan
menggunakan pengembangan sistem komputerisasi dan elektronik.
Menghasilkan hasil akhir konseptual yang bertanggung jawab
terhadap lingkungan, memukau secara estetika dan sepenuhnya sesuai
dengan kebutuhan pengguna.

Anda mungkin juga menyukai