Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENASI BLENDED LEARNING PASCA COVID-19 UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA REVOLUSI


INDUSTRI 4.0

Mariani

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

PENDAHULUAN

Upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia selalu menjadi isu penting dalam
penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Dalam usahanya untuk menigkatkan kualitas
pendidikan Indonesia masih terganjal banyak masalah karena masih di lakukan dengan
konvensional.

Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, masyarakat di tuntut untuk mampu
beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang serba digital, khususnya di bidang pendidikan.
Hadirnya teknologi diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan akan membawa
bangsa yang unggul.

Namun, keadaan dunia di luar prediksi berupa wabah penyakit Covid-19 telah membawa
perubahan yang mendesak pada berbagai sektor. Perkembangan virus dengan cepat menyebar
luas di seluruh dunia. Setiap hari data di dunia mengabarkan bertambahnya cakupan dan dampak
Covid-19. Indonesia pun masuk dalam tantangan besar penanganan Covid-19. Angka kematian
akibat Corona terus meningkat sejak diumumkan pertama kali ada masyarakat yang positif
terkena virus Covid-19 pada awal Maret 2020. Hal tersebut mempengaruhi perubahan-perubahan
dan pembaharuan kebijakan untuk diterapkan. Kebijakan baru juga terjadi pada dunia pendidikan
merubah pembelajaran yang harus datang ke kelas atau suatu gedung, dalam hal ini sekolah dan
kampus, menjadi cukup di rumah saja. Anjuran pemerintah untuk stay at home dan physical and
social distancing harus diikuti dengan perubahan modus belajar tatap muka menjadi
online[ CITATION Kha20 \l 1033 ].
Melihat fenomena tersebut, maka penerapan metode pembelajran daring (online learning)
menjadi suatau keniscayaan dan pilihan terbaik bagi dunia pendidikan. Dengan begini tentunya
Indonesia akan lebih bisa menggunakan teknologi, karena mau tidak mau para guru di tuntut
untuk mampu mengaplikasikan teknologi. Setiap sekolah dan kampus pun juga sudah
menyiapkan alat dan sistem pembelajaran jarak jauh dan melakukan bimbingan teknis kepada
para guru agar bisa menggunakan teknologi modern dalam pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas anak didik [ CITATION Agu20 \l 1033 ]. Sehingga para siswa atau mahasiswa pun juga di
tuntut untuk mampu mengaplikasikan teknologi dengan baik agar bisa mengikuti pembelajaran.

Namun demikian, dengan di berlakukannya pembelajaran daring ini ada banyak kendala,
seperti koneksi internet yang kurang baik, hal ini menjadi permasalahan jika terdapat
keterlambatan dalam pengumpulan tugas karena koneksi yang lambat (Fauzan & Arifin, 2019).
Selain itu juga terdapat beberapa kendala yang dihadapi peserta didik pada pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh ini, seperti biaya, motivasi belajar, layanan, umpan balik, kurangnya
pengalaman serta kebiasaan[CITATION Sel \l 1033 ].

Jika melihat fenomena di atas, lalu bagaimana nasib pendidikan pascapandemi Covid-19ini,
apakah bisa membaik atau memburuk? Membaik atau memburuk, hal itu tergantung bagaimana
konsep pendidikan yang di tetapkan. Berdasarkan hasil sintesis peneliti dari beberapa jurnal,
bahwa pendidikan Indonesia akan membaik bahkan bisa semakin berkualitas, jika pendidikan
yang telah di mulai pada masa Covid-19 bisa di teruskan dan disempurnakan hingga memenuhi
konsep blended learning.

ISI

Menurut (Aoun, 2017) dalam [ CITATION YAH18 \l 1033 ] muatan pembelajaran pada abad
21 harus selalu menyesuaikan dengan perubahan termasuk di era revolusi industri 4.0. Salah satu
gerakan yang di canangkan oleh pemerintah adalah gerakan literasi baru yang dimaksudkan
terfokus pada tiga literasi utama yaitu, 1) literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3) literasi
manusia. Tiga keterampilan ini diprediksi menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di era
revolusi industri 4.0. Literasi digital bertujuan untuk peningkatan kemampuan membaca,
menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital. Literasi teknologi diharapkan agar
memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia
bertujuan untuk peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain.
Hadirnya Covid-19 merubah sistem pendidikan menjadi daring (online), yang mana
tentunya dengan menggunakan teknologi. Tujuan pembelajaran daring adalah untuk
memaksimalkan keputusan yang telah dibuat pelajar secara online dengan diberi pengetahuan
tentang jawaban yang benar dan informasi tambahan yang dapat diakses kapan saja [ CITATION
Gun20 \l 1033 ].

Sebelum adanya pandemi Covid-19, beberapa peneliti menyatakan bahwa salah satu
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengimplementasikan sistem blended
learning[CITATION Wid18 \m Ulf16 \l 1033 ] . Blended learning sendiri di definisikan oleh Graham
(2005) adalah sebuah sistem yang mengombinasikan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran
berbantuan komputer dengan mengintegrasikan penggunaan media berbasis komputer untuk
membantu penyampaian materi ajar. Dalam hal ini siswa tidak hanya mengandalkan materi yang
diberikan oleh guru, tetapi dapat mencari materi dalam berbagai cara, seperti membuka website,
portal, maupun blog melalui online. Selama ini strategi pembelajaran yang popular adalah
pembelajaran berbasis klasik dengan menggunakan metode ceramah. Kondisi ini akan
menyebabkan siswa kurang aktif dan kemampuan Critical Thinking siswa menjadi kurang
terasah karena metode ini hanya berpusat pada guru [ CITATION Sar13 \l 1033 ] . Sementara blended
learning di desain dengan inovasi pembelajaran yang tepat [ CITATION Wid18 \l 1033 ], hal ini akan
membangkitkan kemandirian serta percaya diri dari siswa yang telah berusaha mengeksplor
sumber belajar tidak hanya dari guru saja tetapi juga dari internet. Lebih lanjut lagi [CITATION
Ulf16 \l 1033 ] menambahkan bahwa melalui blended learning, dengan kekuasaan dan pilihan
media yang bervariasi dapat meningkatkan interaksi peserta didik.

Dengan adanya pembelajaran daring pada masa Covid-19 ini, maka akan memudahkan
untuk mengimplementasikan konsep pendidikan blended learning. Dimana tentunya guru dan
siswa sudah mampu mengaplikasikan teknologi dengan mahir dan sudah terbiasa pada masa
pandemi Covid-19. Sebagaimana yang dikatakan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan kita,
Bapak Nadiem Makarim dalam news.detik.com menurutnya sudah terlihat jelas penerapan
teknologi di bidang multimedia karena adanya pembelajaran daring, para siswa dan guru
mengembangkan fitur yang ada dari software. Namun untuk pengimplementasian blended
learning perlu adanya sarana dan prasarana dari pemerintah kepada instansi pendidikan, seperti
adanya WIFI (Wireless Fidelity) dengan gratis, mengingat untuk mengakses internet
memerlukan kuota. Jika ada WIFI tentu akan memudahkan pelajar. Jika di instansi perguruan
tinggi tentu akan dengan lancar saja dalam pengimplementasian blended learning, meskipun
masih ada dosen yang kurang kompeten dalam menggunakan teknologi untuk pendidikan. Tetapi
untuk sekolah apalagi yang berada di pelosok daerah tentu akan mengalami kesulitan dalam
pengimplementasian blended learning. Dalam hal ini tentu diharapkan kepada pemerintah agar
lebih bisa menginvestasikan sarana dan prasarana untuk membuat pendidikan lebih maju dan
berkualitas.

Oleh karena itu, penulis berharap konsep pendidikan blended learning dapat teralisasikan
untuk semua sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini bertujuan agar pendidikan
Indonesia bisa mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik dan mampu bersaing dengan negara
lain.

PENUTUP

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0 perlu yang namanya
sebuah inovasi konsep pendidikan agar mampu menghadapi perkembangan teknologi. Membuat
sebuah inovasi konsep pendidikan tentu tidak hanya dilihat dari kesiapan sebuah instansi atau
pengajar tetapi juga perlu dari pelajar. Adanya Covid-19 ini merupakan salah satu jalan untuk
menerapkan inovasi dalam pendidikan, yaitu dengan implementasi dari blended learning atau
secara umum didefinisikan pembelajaran dengan tatap muka sekaligus dengan pemanfaatan
teknologi. Yang mana dengan pengimplementasian blended learning akan mampu membuat
siswa aktif dan memiliki Critical Thinking. Sehingga kualitas sumber daya manusia akan lebih
baik dan akan membawa bangsa yang unggul.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, & Arifin, F. (2019). The Effectiveness of Google Classroom Media on the

Students’ Learning Outcomes of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Department.


Jurnal Pendidikan Guru MI, 6(2), 271–285.

Graham, Charles R. 2005. The Handbook of Blended Learning. Bloomington: Indiana


University.
Gunawan, Suranti, N. M., & Fathoroni. (2020). Variations of Models and Learning Platforms for
Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period. Indonesian Journal of
Teacher Education, 1(2), 61-70 .

Khasanah, D. R., Pramudibyanto, H., & Widuroyekti, B. (2020). Pendidikan Dalam Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 41-48.

Lestari, S. W. (2020). Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj) dalam Masa
Pandemi Ditinjau dari Media Pembelajaran. Artikel, Universitas Negeri Jakarta ,
Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan.

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Hyun, C. C., & Putri,
R. S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar . Journal of Education, Psychology and
Counseling.

Rahmi, U. (2018). Desain Sistem Pembelajaran Blended Learning : Upaya Peningkatan Kualitas
Pendidikan di Indonesia. Indonesian Scholars Journal-Insight, 122-137.

Sari, A. R. (2013). Strategi Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dan
Kemampuan Critical Thinking Mahasiswa di Era digital. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia, 11(2).

Widiara, I. K. (2018). Blended Learning Sebagai Alternatif Pembelajarran di Era Digital.


Purwadita, 2(2), 50-56.
Yahya, M. (2018). Era Industri 4.0: Tantangan dan Peluang Perkembangan Pendidikan
Kejuruan Indonesia. Universitas Negeri Makassar , Fakultas Teknik , Makassar.

https://news.com/berita/d-5000077/usai-pandemi-corona-nadiem-sebut-sektorpendidikan-dan-
kesehatan-berubah

Anda mungkin juga menyukai