Nama : Muhammad Syafiq Naufal Wardiman (22)
Kelas : 12 MIPA 3
Buatlah bagan tentang perkembangan iptek dan revolusi hijau masa orde baru dan orde reformasi!
1. Masa Orde Baru
Perkembangan IPTEK
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
Indonesia pada masa ini berkembang dengan sangat cepat.
Orde Baru sendiri terkenal sebagai era pembangunan
Indonesia dan di kepala negarai oleh Soeharto yang terkenal
sebagai bapak pembangunan Indonesia. Pada awal tahun
1970an kemajuan IPTEK mengalami peningkatan yang
didukung pemerintah karena faktor-faktor perkembangan
ekonomi, perluasan pertanian, dan perubahan sosial
budaya. Pada tanggal 6 Maret 1962 dibentuknya DURENAS
(Departement Urusan Riset Nasional) yang kemudian
berganti nama menjadi Departement Riset Nasional (DRN)
yang bertugas untuk merumuskan, mengamati,
mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan riset dan
teknologi di Indonesia. Pada tanggal 23 Agustus1967
pemerintah mendirikan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai fusi dari DRN dan
MIPI yang memiliki tugas:
1. memberikan nasehat atau arahan kepada pemimpin
pemerintah dalam hal perumusan dan penyusunan
kebijakan nasional dalam ilmu pengetahuan.
2. membimbing aparatur-aparatur penelitian ilmiah dan
pengembangan teknologi yang ada.
3. membina tenaga-tenaga peneliti agar mempunyai rasa
kesadaran ilmiah rakyat Indonesia seta tanggung jawab
yang tinggi untuk upaya perkembangan yang pesat di
Indonesia.
4. menanam, memupuk, mengembangkan, dan membina
kesadaran ilmiah di kalangan rakyat Indonesia.
5. menyelenggarakan hubungan dan kerjasama dengan
badan internasional dan badan ilmiah negara lain
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada masa Orde Baru terkenal akan perkembangan
teknologi yang cukup dibanggakan, bahkan terkenal
sampai luar negeri diantaranya:
1. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa
2. Televisi. Berdasarkan surat keputusan Menpen tahun
1961 TVRI, kemudian pada tanggal 24 Agustus 1962
TVRI diresmikan oleh Presiden Sukarno.
3. sarana Perhubungan. Sarana perhubungan pada masa
ini sebagai upaya penunjang kehidupan rakyat, seperti
sarana perhubungan darat yang relatif murah, cepat
dan mudah dijangkau
Revolusi Hijau
Penerapan Revolusi Hijau di Indonesia terjadi pada masa
Orde Baru. Pada tahun 1970 hingga 1980, pemerintahan
Orde Baru melakukan investasi besar-besaran terhadap
sektor pertanian. Pemerintah Orde Baru membangun dan
mengembangkan program-program modernisasi pertanian
yang bertujuan untuk menigkatkan produksi pertanian
Indonesia. Dalam buku Petani dan Penguasa (1999) karya
Noer Fauzi, terdapat empat usaha pokok yang dapat
dilakukan untuk peningkatan produksi pertanian, yaitu :
1. Intensifikasi pertanian, peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi tani dengan cara meningkatkan
produktivitas kerja.
2. Ekstensifikasi pertanian, peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi tani dengan cara menambah faktor
produksi pertanian
3. Diversifikasi pertanian, peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi tani dengan cara pengembangan
keanekaragaman jenis produk pertanian
4. Rehabilitasi pertanian, peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi tani dengan cara memulihkan lahan
dan sumber daya pertanian yang sudah kritis
pemerintah Orde Baru mengeluarkan program
Pancausaha Tani yang terdiri dari lima asas utama,
yaitu:
1. Pemilihan dan penggunaan bibit unggul
2. Pemupukan secara teratur
3. Irigasi yang baik dan cukup
4. Pemberantasan hama secara intensif
5. Teknik penanaman yang teratur
 Nama : Muhammad Syafiq Naufal Wardiman (22)
Kelas : 12 MIPA 3

2. Masa Reformasi

Perkembangan IPTEK Revolusi Hijau

Pembangunan iptek tidak terlalu maju . Keempat orang Revolusi Hijau merupakan upaya pemerintah dalam
presiden di era reformasi (pasca orde baru) termasuk B.J. meningkatkan hasil pertanian melalui kebijakan
Habibie dan Susilo Bambang Yodoyono (SBY) boleh modernisasi pertanian yakni kebijakan dengan mengganti
dikatakan belum berhasil menjadikan iptek sebagai pengarus teknologi tradisional ke teknologi pertanian yang modern.
utama (mainstream) pembangunan nasional. Bahkan dalam pada masa reformasi hingga kini, revolusi hijau tidak terlalu
perkembangannya, iptek tidak lagi menjadi sektor prioritas memberikan dampak besar seperti masa orde baru. Banyak
pembangunan. Stabilitas politik, keterpurukan ekonomi yang terbawa arus politik, hingga mengabaikan kebijakan
serta kondisi masyarakat saat ini dijadikan sebagai alasan yang mengarah pada revolusi hijau, terbukti pada anggaran
termarjinalkannya iptek sebagai sektor prioritas untuk pertanian yang rendah. Alasan lain juga muncul, dari
pembangunan. petani yang menyadari mekanisme pasar dan mencari
Tahun 2008, boleh dikatakan bahwa iptek Indonesia sudah keuntungan dari bidang lain
pada titik nadir. Keberhasilan dan prestasi para siswa-siswi
Indonesia di berbagai ajang olimpiade iptek, tampaknya
tidak mampu menutupi merosotnya iptek Indonesia. Bahkan
keberhasilan beberapa universitas Indonesia memperbaiki
posisi mereka dalam ranking universitas terbaik dunia seolah
tidak mampu menepis wajah buram iptek Indonesia.
Terdapat beberapa indikasi semakin merosotnya
kemampuan iptek Indonesia. Salah satu indikator tersebut
adalah menurunnya peringkat Indonesia