Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Lautan merupakan habitat terbesar dunia yang di dalamnya massih
tersimpan bannyak rahasia yang belum terungkap. Laut menutupi lebih dari dua
pertiga atau tujuh puluh persen permukaan bumi. Luas keseluruhan wilayah laut
yang menutupi bumi adlah 3,61 x 108 km2, dengan kedalaman rata-rata 3.800 m
dan menyediakan sekitar 97 persen dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi
(Austin,1988;Prager dan Earle,2000). Secara umum, wilayah perairan laut yang
luas ini dikelompokkan dalam lima bagian yaitu Samudera Pasifik, Samudera
Atlantik, Laut Selatan, dan Laut Antartika.
Luas keseluruhan wilayah tersebut yang sangat tinggi tersebut telah
memberi kontribusi ekonomi dibidang kelautan dan perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang sangat besar. Khususnya indonesia, wilayah
kedaulatan dan yuridiksinya membentang luas di cakrawala khatulistiwa dari 94o
sampai 141o Bujur Timur dan 6o Lintang Utara sampai 11o Lintang Selatan, dan
merupakan negara kepulauan yang memiliki peran sangat besar dari segi
geopolitik dann geoekonomi. Laut beserta sumber daya alamnya bagi bangsa
indonesia adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keseharian, tidak
saja penting secara politik yaitu menyatukan gugusan pulau-pulau yang tersebar di
wilayah kesatuan republik indonesia, tetapi juga memberi manfaat ekonomi, sosial
serta pengetahuan.
Sebagaimana diketahui, dua pertiga atau 63% wilayah indonesia adalah laut,
dengan panjang 81.000 km. Laut merupakan potensi sumber daya maritim yang
sangat kaya. Sebagai negara kepulauan tersebar di dunia, indonesia memiliki
wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,1 juta
km2 dan wilaah ZEEI 2,7 juta km2 mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis
pantai sepanjang 95.181 km. Dengan potensi yang sedemikian besar, secara
otomatis terkandung keanekaragaman sumber daya alam laut baik hayati maupun

1
non hayati menjadikan sektor kelautan sebagai penunjang perekonomian penting
bagi indonesia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini, berdasarkan latar belakang
yang ada yaitu :
1. Bagaimana Perkembangan Teknologi dibidang Ilmu Kelautan?
2. Apakah yang dimaksud dengan Teknologi Material pada Ilmu Kelautan?
3. Bagaimana penerapan Nanoteknologi pada Ilmu Kelautan?
4. Apakah yang dimaksud Teknologi Informasi pada Ilmu Kelautan?

C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini, berdasarkan rumusan masalah yang ada
yaitu :
1. Untuk mengetahui Perkembangan Teknologi dibidang Ilmu Kelautan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Teknologi Material pada Ilmu Kelautan
3. Untuk mengetahui penerapan Nanoteknologi pada Ilmu Kelautan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi pada Ilmu
Kelautan

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengantar Perkembangan Teknologi


Perkembang Teknologi terjadi dengan sangat pesat di era globalisasi dan hal
ini memberikan sangat banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan manusia
termasuk pada bidang kelautan. Manusia yang berperan sebagai pengguna
Teknologi harus mampu memanfaatkan Teknologi yang ada. Adaptasi manusia
terhadap teknologi biasanya dilakukan melalui pendidikan agar generasi penerus
tidak tertinggal serta memiliki kualitas hasil belajar yang baik dengan
ketersediaan media pembelajaran yang lebih baik.
Untuk mendukung upaya dalam penyebarluasan informasi mengenai
teknologi dikembangkan berbagai jaringan informasi seperti Iptek Net, Jaringan
Informasi Keragaman Hayati, dan Jaringan Informasi Kelautan yang diharapkan
dapat mendukung terciptanya iklim ilmiah juga budaya iptek pada masyarakat.
Salah satu program pemerintah yang mendukung serta pengantar
perkembangan teknologi di Indonesia adalah Rencana Pembangunan Lima Tahun
Keenam atau yang dikenal dengan REPELITA VI yang dibuat oleh pemerintah
orde baru dan memiliki sasaran pembangunan yang mencakup banyak bidang
didalamnya.
Pada bidang kelautan, sasaran pembangunan Repelita VI menitikberatkan
penguatan, pendalaman, peningkatan, perluasan, dan penyebarluasan industri
kelautan di seluruh wilayah Indonesia. Pokok kebijaksanaan pembangunan
kelautan dalam Repelita VI salah satunya adalah memenuhi kebutuhan data juga
informasi kelautan serta memadukan dan mengembangkannya dalam suatu
jaringan sistem informasi geografis lautan.

B. Teknologi Material

3
Teknologi material sangat berperan penting dalam perkembangan peradaban
kita selama ini. Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, rekreasi, juga
produksi makanan, bahkan setiap sudut dalam kehidupan sehari-hari kita.
Teknologi material sendiri dapat dikatakan teknologi paling tua dalam
perdaban dan merupakan pendahulu dari cabang teknologi lainnya. Seperti pada
zaman dahulu dimana manusia menggunakan batu untuk kegiatan sehari-harinya.
Memotong, membuat api, berburu, serta menggunakan material lainnya seperti
kulit hewan dan tulang.
Di Indonesia sendiri terdapat Pusat Teknologi Material (PTM) yang
merupakan salah satu unit kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT). PTM ini mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan di
bidang material. PTM adalah unit kerja yang berspesialisasi dalam penelitian,
pengembangan, rekayasa dan organisasi di bidang teknologi bahan.
Pada bidang kelautan, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Kelautan dan Perikanan menyatakan telah menghasilkan sembilan inovasi
teknologi yang diadopsi masyarakat, yaitu :
1. Pengembangan budidaya ikan nila BEST berbasis bahan baku lokal.
2. Paket teknologi budidaya ikan nila Srikandi mendukung industrialisasi
perikanan.
3. Penerapan teknologi pendederan ikan lele melalui vaksinasi dan penggunaan
probiotik.
4. Iptek produksi benih petin untuk mendukung CBF
5. Iptek budidaya bandeng dengan seleksi
6. Pengembangan budidaya ikan patin dengan aplikasi pakan ekonomis dan
efisien berbasis bahan baku lokal
7. Budidaya udang melalui IMTA
8. Iptek pengolahan ikan bilih
9. Energy hibrida untuk BBI Kerapu

4
C. Nanoteknologi
Di Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah
mengembangkan nanoteknologi sejak tahun 2000-an. Peneliti nanoteknologi dari
Pusat Penelitian Metarulagi LIPI Nurul Taufiqu Rochman mengungkapkan,
perkembangan nanoteknologi saat ini terbilang pesat seiring permintaan
kebutuhan industri dalam berbagai bidang untuk menyuplai teknologi tersebut ke
dalam produk industrinya.
Dalam ilmu kelautan sendiri. Penerapan nanoteknologi dapat dilihat dari
teknologi bernama “Nanobubble Generator”. Nanobubble merupakan mesin yang
bisa membuat gelembung di dalam air. Dengan adanya gelembung, oksigen di
dalam air akan meningkat sehingga ekosistem di lokasi (missal aquarium) yang
diberi nanobubble bisa hidup kembali. Nanobubble generator ini berfungsi untuk
pengolahan air limbah agar tidak mencemari sungai dan danau, peningkatan hasil
budidaya air, serta peningkatan hasil budidaya pertanian.
Prinsip kerja teknologi ini adalah menginjeksi atau memasukkan gas, baik
nitrogen, oksigen, atau ozon ke dalam cairan kemudian akan menghasilkan
gelembung yang sangat kecil hingga dapat larut ke air. Teknologi nanobubble
sendiri mampu meningkatkan pertumbuhan ikan hingga 40 persen dari bobot
biasa. Misalnya, kita aplikasikan ke ikan sidat, kalau pakai air biasa pertumbuhan
ikan 3 bulan hanya mencapai 1 kg. kalau dengan nanobubble bisa mencapai 3-4
kg. “Air yang kaya akan oksigen membuat ikan tidak mudah sakit, selalu sehat
dan mencegah bakteri-bakteri yang merugikan sehingga pertumbuhan ikan dapat
meningkat secara signifikan.”

D. Teknologi Informasi
Indonesia sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia yang memiliki akses
langsung ke negara berkembang seperti India juga China serta berfungsi sebagai
jembatan antara dua benua dan dua samudera, mempunyai keuntungan dari lokasi
geografis yang strategis nyata nya belum bisa memanfaatkan stratejik pelabuhan
pada peningkatan ekonomi negara Indonesia.

5
Di Singapura, sistem informasi pelabuhan Otoritas telah berkontribusi pada
peningkatan kapasitas penanganan kargo yang menjadikan pelabuhan Singapura
menjadi salah satu pelabuhan yang paling efisien. Di Jerman, dampak signifikan
dalam penggunaan IT pada kinerja pelabuhan juga telah dibuktikan (menempati
posisi paling atas Logistic Performance Index 2016 menurut World Bank).
Pada pemerintahan presiden Indonesia Joko Widodo, kita memulai
pergerakan menuju kebangkitan ekonomi strategis dengan memberikan penekan
besar pada investasi dengan berfokus pada industri maritim. Pengembangan ICT
dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dimulai dengan mengembangkan akses broadband informasi juga
telekomunikasi di 24 pelabuhan di Indonesia.
Melalui website resmi Kementerian Pelabuhan RI (2017) menyatakan
bahwa sistem ICT untuk pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia atau disebut
INAPORTNET telah diterapkan secara penuh per Juli-November 2016 di
pelabuhan Makassar, Belawan, Tanjung Priok, juga Tanjung Perak.
INAPORTNET diharapkan bisa memberikan manfaat seperti mempermudah
pengawasan, efesiensi waktu dengan pengajuan 24 jam sebelum kapal dating,
First in, First Service atau menjamin rasa keadilan, meminimalisir biaya untuk
penanganan pelayanan kapal juga barang, dan banyak lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Kementerian Perindustrian. 2016. Teknologi Nano Kian Diminati


Kalangan Industri
Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pusat Teknologi Material. 2018.
Material Technology Center
Ilmu Kelautan. 2019. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Jurnal. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kelautan dan Kedirgantaraan.
Universitas Negeri Yogja.
Jurnal. Implementasi Dan Pengembangan Media Pembelajaran Diklat
Pengoperasian Instrumen Sensor Dan Transdusermelalui Bantuan Media
Pembelajaran Trainer Kitsensor Ultrasonik. Universitas Negeri Yogya.
J. Ramsden, Jeremy. 2012. Nanoteknologi Terapan. Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, Alek. 2011. Pengantar Ilmu dan Teknologi Material
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2016. Nanobubble Tingkatkan
Pertumbuhan Ikan 40 Persen. Jakarta
Nurqamar, Insany Fitri dan Almaida, Asty. 2018. Industri Kepelabuhan Dan
Peran Teknologi Informasi (TI) Untuk Peningkatan Daya Saing. Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makassar.
Pusat Penelitian Metalurgi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2013.
Perkembangan Nanoteknologi Semakin Pesat. Jakarta
Yusra Yenny. 2019. Nanobubble Budidaya Pertanian Nanoteknologi. Daily
Social

Anda mungkin juga menyukai