Anda di halaman 1dari 6

PAPER

MENGENAL BIOTEKNOLOGI KELAUTAN

Dosen Pengampuh : Dr. Drs. H. Mahrus, M.Si

Mata Kuliah : Bioteknologi

Disusun Oleh:

Nama : Devi Karisna Putri

NIM : E1A020017

Kelas : A/V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki wilayah pesisir yang kaya akan
beragam sumber daua alam dan jasa-jasa lingkungan. Negara kepulauan yang memiliki garis
pantai sepanjang 81.000 km termasuk negara kedua yang memiliki garis pantai. Luas wilayah
laut negeri Indonesia, termasuk didalamnya zona ekonomi ekslusif, mencakup 5,8 juta kilometer
persegi, atau sekitar tigaperempat dari luas keseluruhan wilaya Indonesia (Riadi, dkk., 2014).

Laut merupakan perairan yang menghubungkan daratan dengan daratan dan bentuk-
bentuk alamiah lainnya, yang merupakan kesatuan geografis dan ekologis beserta segenap unsur
terkait, dan yang batas dan systemnya ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan
hokum internasional. Laut adalah seluruh air asin yang saling berhubungan menutuoi 70% dari
permukaan bumi.

Laut memiliki potensi yang sangat melimpah bagi keberlangsungan hidup. Potensi
wilayah pengembangan kelautan dan perikanan Indonesia cukuplah besar, sekitar 54 juta hektar
untuk perikanan tangkap di perairan umum dan 913.000 hektar untuk perikanan budidaya ikan
laut, budidaya rumput laut dan budidaya ikan air tawar. serta bioteknologi kelautan untuk
pengembangan industry bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan,
industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang serta industri bahan pangan.

Potensi sumberdaya kelautan yang sangat besar dan beragam hingga kini belum
dimanfaatkan secara optimal. Diantaranya bioteknologi kelautan adalah teknik penggunaan
biota laut atau bagian dari biota laut (seperti sel atau enzim) untuk membuat atau memodifikasi
produk, memperbaiki kualitas genetik atau fenotip tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan
(merekayasa) organisme untuk keperluan tertentu, termasuk perbaikan lingkungan.
PEMBAHASAN

Bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang diterapkan dimana menggunakan


organisme (atau bagian organisme) hidup atau produknya, untuk menghasilkan suatu produk
baru atau memodifikasi suatu produk menjadi lebih bermutu, untuk kepentingan manusia baik
secara langsung maupun tidak langsung. Bioteknologi sebagai suatu sistem pendekatan yang
berkaitan dengan perubahan bahan-bahan baku dengan transformasi biologi menjadi produk
yang berguna. Kedalam sistem ini terintegrasi berbagai disiplin keilmuwan seperti
biologi/genetik, biokimia, dan ilmu-ilmu menyangkut keteknikan/bahan.

Bioteknologi memiliki cakupan yang luas dan diterapkan dalam berbagai bidang terutama
kedokteran, farmasi, serta pertanian secara umum, baik pada skala ilmu murni seperti dalam
menelusuri filogeni suatu spesis, pengungkapan aspek-aspek biologi yang selama ini masih
terpendam, dan sebagainya, maupun pada skala industri seperti yang tadi sudah disinggung.

Bioteknologi kelautan merupakan teknik penggunaan biota laut atau bagian dari biota
laut (seperti sel atau enzim) yang gunanya untuk membuat atau memodifikasi produk,
memperbaiki kualitas genetik atau fenotip tumbuhan dan hewan, serta mengembangkan
(merekayasa) organisme untuk keperluan tertentu, termasuk untuk perbaikan lingkungan.
Semakin tinggi keanekaragaman hayati laut yang dimiliki suatu bangsa, maka semakin besar
pula potensi industri bioteknologi kelautan dari bangsa tersebut.

Pemerintah mendorong pendayagunaan sumberdaya laut dan dasar laut, serta


pemanfaatan fungsi wilayah laut nasional termasuk Zone Ekonomi Eksklusif, memacu
percepatan pemanfaatn potensi hayatin laut dengan pendekatan bioteknologi. Dewasa ini
perhatian yang menonjol pada pengembangan bioteknologi kelautan didasarkan pada beberapa
alasan, yaitu:

1) Lautan selama ribuan tahun telah menjadi sumber pangan, mineral, dan sumber daya alam
lain;
2) Biologi molekuler dan bioteknologi mempunyai potensi yang besar bagi pemanfaatan
produk-produk laut;
3) Bioteknologi kelautan dapat memulihkan kondisi ekosistem laut dengan mengembangkan
produk-produk pengganti sumberdaya hayati laut yang hilang akibat pemanenan yang
berlebihan. Juga dengan bioteknologi kelautan, produksi akuakultur dapat ditingkatkan, dan
perangkat yang diperlukan untuk memahami proses ekologi dan evolusi dapat tersedia.
4) Penerapan bioteknologi kelautan membuka lapangan kerja, merangsang penanaman modal
swasta yang berakibat lanjut bagi kondisi ekonomi negara.

Bioteknologi kelautan mencakup 3 kelompok industry sebagai berikut:

a. Ekstraksi (pengambilan) senyawa aktif atau bahan alami dari biota laut sebagai bahan dasar
untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, cat, perekat, film, kertas, dan
berbagai industri lainnya.
b. Rekayasa genetik terhadap spesies tumbuhan atau hewan untuk menghasilkan jenis
tumbuhan atau hewan baru yang memiliki karakteristik genotip maupun fenotip yang jauh
lebih unggul dari spesies yang aslinya.
c. Genetik dari mikroorganisme (bakteri), sehingga mampu melumat (menetralkan) bahan
pencemar yang mencemari suatu lingkungan perairan atau daratan, sehingga lingkungan
tersebut menjadi bersih.

Pengembangan program Bioteknologi Kelautan ditujukan untuk memanfaatkan


keanekaragaman hayati laut dan untuk mengembangkan industri kelautan (pangan dan farmasi,
budidaya perikanan, bioremediasi, anti-biofouling dan sebagainya) secara berkelanjutan. Ruang
lingkup pengembangan Bioteknologi Kelautan meliputi sarana dan prasarana litbang, penyediaan
sumberdaya manusia, penyusunan program litbang dan pelaksanaannya, serta pengembangan
pola kerjasama kelembagaan. Jelas sekali bagi kita, bahwa lautan yang menjadi sumber utama
energi dan pangan di masa datang, sekaligus sebagai agen pengendali iklim planit bumi menanti
jamahan bioteknologi kelautan.

Di Indonesia, sebagai Negara maritime yang sekitar tiga perempatnya adalah laut memiliki
beragam sumber daya laut yang dapat dimanfaatkan. Indonesia juga memiliki wilayah pesisir
dengan tumbuhan mangrove, padang lamun, dan banyak rumput laut yang luas. Oleh Karena itu
seharusnya Indonesia menjadi Negara yang paling maju untuk bioteknologi laut. Begitu banyak
sumber daya kelautan yang dapat dimanfaatkan seperti pembuatan kosmetik dari algae, rumput
laut atau ganggang yang bisa dimanfaatkan sebagai pengikat dan pencegah kristalisasi dalam
industry pangan serta farmasi dan kosmetik, kemudian ekstrak kuda laut yang bisa dijadikan obat
tidur, dan masih banyak lainnya.

Populasi mikroorganisme yang hidup di perairan laut Indonesia juga bermanfaat sebagai
biodecomposer terhadap limbah yang masuk laut, seperti limbah minyak, bahan organik dan
logam berat. Beberapa jenis biota perairan seperti algae, moluska dan berbagai organisme renik
lainnya mempunyai kemampuan untuk menyerap logam berat dan polutan lainnya di perairan.
Pengembangan teknologi penanggulangan limbah dengan memanfaatkan jasa organisme atau
mikroorganisme laut dilakukan melalui teknik bioremediasi. Teknologi remediasi merupakan
teknologi untuk memulihkan lingkungan baik perairan, tanah maupun udara yang telah tercemar
oleh pencemar organik dan anorganik sehingga kualitas lingkungan tersebut menjadi seperti
sedia kala sebelum mengalami pencemaran. Bio berarti kehidupan, sedangkan remediasi berarti
tindakan atau proses penyembuhan. Sehingga bioremediasi bisa dimaknai sebagai tindakan
penyembuhan lingkungan menggunakan makhluk hidup. Contohnya pembuatan media tumbuh
(nutrien) untuk mikroorganisme pengurai minyak bumi.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
Bioteknologi kelautan merupakan teknik penggunaan biota laut atau bagian dari biota laut
(seperti sel atau enzim) yang gunanya untuk membuat atau memodifikasi produk,
memperbaiki kualitas genetik atau fenotip tumbuhan dan hewan, serta mengembangkan
(merekayasa) organisme untuk keperluan tertentu, termasuk untuk perbaikan lingkungan.
Teknik biomedurasi merupakan teknik yang dilakukan untuk penanggulangan limbah yang
memanfaatkan jasa organisme atau mikroorganisme laut.
2. Rekomendasi
Dengan dikenalnya Indonesia sebagai Negara maritime yang sebagian besarnya adalah laut,
seharusnya Indonesia mampu memanfaatkan sumber daya atau biota yang ada di laut.
Generasi saat ini juga harus mulai memikirkan tentang bioteknologi kelautan, apa yang bisa
dimanfaatkan dari laut. Begitu juga dengan pemerintah harus mendukung ide atau gagasan
yang dapat memajukan bioteknologi kelautan Indonesia.
REFERENSI

Riadi, E., Muhammad, Z., Purwanto., & Priatin, H. W. 2014. Studi Kondisi Dasar Perairan
Menggunakan Citra Sub-bottom Profiler di Perairan Tarakan Kalimantan Timur. Jurnal
Oseanografi, 3 (1): 26-35.

http://etheses.uin-malang.ac.id/2431/5/08660005_Bab_1.pdf\
https://www.neraca.co.id/article/6817/industri-bioteknologi-kelautan

https://lppm.unsrat.ac.id/psbkkwallacea/wawasan-bioteknologi-kelautan-dari-skala-molekuler-
sampai-revolusi-biru/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwjVkfjfwLD7AhVP3XMBHROVAOYQFnoECA8QAw&url=https%3A%2F%2Fopa
c.perpusnas.go.id%2FDetailOpac.aspx%3Fid%3D1187250&usg=AOvVaw3dKxjNA8H-Fz7-
x1wWf7zH

Anda mungkin juga menyukai