Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang begitu luas
(terdiri dari laut teritorial dan laut nusantara). Wilayah lautan yang luas
tersebut menjadikan indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati laut
terbesar di dunia yang potensial dan bermanfaat atau berkhasiat. Laut seperti halnya
daratan dihuni oleh biota, yakni tumbuhan-tumbuhan hewan dan
mikroorganisme hidup.
Dalam hal ini, penggunaan biota laut dapat dijadikan sebagai obat
tradisional. Untuk itu pemanfaatan o b a t t r a d i s i o n a l d i I n d o n e s i a
s a a t i n i s u d a h c u k u p l u a s yang terus dikembangkan dan
dipelihara sebagai warisan budaya bangsa dan terus ditingkatkan
melalui penggalian, penelitian, pengujian dan pengembangan
serta penemuan obat-obatan dengan pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Obat tradisional biasanya digunakan
dalam bentuk pengobatan sendiri atau sebagai obat yang
diperoleh dari pemberi pelayanan pengobatan yang berasal dari bahan
alam.
Bahan alam adalah salah satu sumber bahan obat berasal dari darat
atau laut yang perlu memiliki potensi untuk dijadikan obat, diteliti dan
dikembangkan agar kelestarian penggunaannya dalam masyarakat semakin
meningkat. Salah satu pengembangan bahan alam ialah mempelajari
kandungan kimia yang ada pada biota laut.
Dalam dunia farmasi ada beberapa ilmu yang digunakan untuk
mendukung pembuatan dan peracikan obat, salah satunya adalah fitokimia.
Fitokimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang membahas
mengenai kandungan kimia bahan alam. Di dalamnya mempelajari cara-
cara mengekstraksi, mengisolasi dan mengidentifikasi kandungan kimia
bahan alam.
Pada fitokimia 2 akan mempelajari biota laut. Menurut Outari
(2013), Biota Laut adalah semua makhluk hidup yang ada di laut baik
hewan maupun tumbuhan atau karang dengan berbagai jenis organisme
hidup di perairan laut yang menurut fungsinya masing–masing. Beberapa
contoh biota laut yang akan diolah dalam praktikum kali ini yaitu bintang
laut biru (Linckia laevigata), teripang pasir (Holonthuria scabra), dan bulu
babi (Deadema setosum).
Dengan demikian, dalam rangka menunjang pembelajaran
Fitokimia maka pada tanggal 10-13 Mei 2018 diadakan Praktek Kerja
Lapangan bertempat di Desa Tunas Jaya, Kecamatan Bone Pantai,
Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Pada PKL ini kami
mengambil sampel biota laut untuk diolah menjadi simplisia.
I.2 Tujuan PKL
Dalam pelaksanaa kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan
untuk :
1. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat atau khasiat khususnya biota
laut yang dapat dijadikan obat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung cara dan metode
pengambilan sampel khususnya tumbuhan biota laut.
3. Mahasiswa dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat
di Desa Tunas Jaya, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone
Bolango, Provinsi Gorontalo.
I.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini antara lain :
1. Mahasiswa mengetahui berbagai macam tumbuhan biota laut sekaligus
khasiat atau manfaat tumbuhan yang berguna sebagai obat.
2. Mahasiswa mengetahui secara langsung cara dan metode pengambilan
sampel khususnya tumbuhan biota laut.
4. Mahasiswa dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat
di Desa Tunas Jaya, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone
Bolango, Provinsi Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai