Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM IKAN”

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah: Pengantar Ilmu Perikanan

Dosen Pengampu: Ir. Budi Aryono, M.Pi

Disusun oleh :

Nama : Nur Vian Fani Aji


NIM : 221280000195

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan sumber daya ikan diterapkan mempertimbangkan keberadaan
sumber daya dalam jangka waktu yang lama. Ketentuannya terdapat pada UU
No.9 Tahun 1985 dan diperjelas dalam UU No.31 Tahun 2004 tentang perikanan,
“bahwa pengelolaan sumber daya perikanan adalah semua upaya termasuk
kebijakan dan non kebijakan yang bertujuan agar sumber daya itu dapat
dimanfaatkan secara optimal dan berlangsung secara terus menerus.
Pengelolaan sumber daya perikanan tangkap dikatakan baik dan
berkelanjutan apabila dapat mencapai 3 tujuan yaitu, secara ekologi, social, dan
ekonomi (Bengen, 2005). Secara ekologi mengandung arti dapat mempertahankan
integritas ekosistem, memelihara lingkungan, dan konversi sumber daya ikan.
Secara social, bahwa kegiatan mengelola ikan dapat menciptakan pemerataan
hasil, mobilitas, koneksi, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat,
identitas social, dan pengembangan lembaga. Secara ekonomi, bahwa kegiatan
pengelolaan sumber daya alam ikan dapat meningkatkan ekonomi dan
penggunaan sumber daya alam ikan secara efisien.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam
ikan ini adalah kebijakan ekonomi cenderung berpihak kepada kegiatan
eksploitasi sumber daya ikan sehingga mengakibatkan lemahnya lembaga-
lembaga pengelolaan dan penegakan hukum.
Pengelolaan sumber daya alam perikanan tangkap di Indonesia lebih
berkaitan dengan masalah manusia daripada masalah sumber daya. Hal ini
terbukti 60% produksi perikanan tangkap di Indonesia dihasilkan oleh perikanan
sekala kecil atau nelayan yang banyak menyerap tenaga kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1) Masyarakat membuang sampah sembarangan di laut?
2) Membuang limbah pabrik ke laut tanpa memikirkan dampaknya?
3) Over fishing secara besar-besaran oleh masyarakat?
4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap ekosistem ikan yang ada di
laut?
5) Kurang ketatnya kebijakan pemerintah terhadap penangkapan ikan di
laut?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian :
1) Agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke laut.
2) Perusahaan bisa memproses ulang lagi dalam pembuangan limbah pabrik
ke laut agar tidak membahayakan ekosistem terhadap ikan.
3) Agar masyarakat mengetahui bahayanya penangkapan ikan laut (over
fishing), yang berdampak semakin lama ikan di laut akan semakin sedikit.
4) Agar masyarakat berfikir kedepannya tentang bahayanya bila suatu
ekosistem tidak dirawat dengan baik, maka tidak ada kehidupan lagi dalam
ekosistem ikan di laut.
5) Pemerintah dapat memperketat lagi dalam peraturan baru bagi pelanggar
tentang penangkapan ikan secara illegal.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian :
1) Agar ekosistem di laut dapat membaik lagi seperti dulu dan terjaga.
2) Masyarakat dapat menikmati indahnya laut dan hasil tangkapan ikan di
laut.
3) Agar masyarakat dapat mencukupi kebutuhan pangan ikan di dalam negeri
dan tidak perlu impor dari luar negeri.
4) Menumbuhkan pembaca agar lebih peduli lagi dalam merawat ekosistem
ikan di laut.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Adanya pemuasan kebutuhan dengan tujuan memaksimalkan produksi, baik


perorangan maupun untuk masyarakat. Penggunaan sumber daya alam untuk masa
datang, perlu dihubungkan dengan keseimbangan antara penduduk dan sumber
daya alam tersebut. Misalkan penduduk butuh barang dan jasa yang banyak, maka
muncul kebutuhan untuk meningkatkan penggalian sumber daya alam yang
bersifat ekstraktif dan sumber daya alam seperti lapangan terbuka, tempat
rekreasi, dan udara bersih. Tetapi dampaknya justru memburuknya kondisi fisik di
dunia, dan sayangnya, masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan
masalah yang timbul. Ada beberapa penyebabnya yaitu :

1) Masyarakat lebih mengenal adanya kepemilikan pribadi dan mekanisme


pasar, sehingga lingkungan bisa dijadikan sebagai barang milik bersama
dan dilestarikan bersama yang masih sulit untuk dimengerti.
2) Kita sendiri tidak tahu secara pasti yang sesungguhnya diinginkan
masyarakat, demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa
yang diinginkan, tidak banyak kita ketahui.
3) Adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi
tidak jelas.

2.2 Sumber Daya Ikan

Perikanan sebagai sumber pendapatan dan kesempatan untuk bekerja serta


menarik perhatian dalam hal yang efisiensi. Masalah efisiensi ini sering dikaitkan
dengan jumlah kesediaan ikan yang terancam punah dan masalah distribusi
berkaitan dengan siapa yang akan memperoleh manfaat. Ikan merupakan sumber
daya alam yang dapat pulih, memerlukan usaha-usaha dalam pengelolaan yang `
baik agar dapat mempertahankan dan mengembangkan sebuah unit populasi yang
ada, dalam usaha pengelolaan ikan diperlukan pengetahuan dan informasi tentang
perikanan dalam rangka mempelajari perilaku kehidupan dan sifat-sifat dari
populasi yang merupakan suatu komunitas dalam sumber daya alam.
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pengelolaan Sumber Daya Alam Ikan

Untuk menjaga agar potensi sumber daya ikan di laut tetap ada dan
pemanfaatannya tetap lestari, maka di daerah laut perlu dikelola dengan baik agar
keanekaragaman hayati dan sumber daya laut ikan dapat dipertahankan untuk
kesejahteraan masyarakat, dengan cara menjaga dan melestarikannya. Tetapi itu
terhalangnya tentang kesadaran masyarakat dalam melestarikan, ada yang
membuang sampah sembarangan ke laut, dampaknya akan mencemari air laut itu
sendiri, dan ekosistem yang ada di laut akan banyak yang mati.

Pencemaran laut merupakan ancaman yang harus kita tangani secara


sungguh-sungguh. Kita perlu mengetahui juga, apa itu pencemaran laut,
bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta solusi untuk menangani hal tersebut.
Sebab ikan tinggal di perairan apabila air laut bersih, maka ikan pun dapat
berkembang biak dengan baik dan tepat, hal tersebut bisa mencukupi kebutuhan
ikan di Indonesia tanpa melakukan impor dari luar negeri, yang akan merugikan
Negara sendiri.

Ada banyak cara menangkap ikan, sayangnya masih banyak menangkap


ikan dengan cara metode bottom trawl yang dapat merusak habitat dasar laut dan
menyendok/menangkap ikan yang tidak diinginkan, dan pada akhirnya dibuang.
Penangkapan yang berlebihan atau yang kita sering sebut dengan over fishing
dapat menimbulkan banyak spesies masuk ke daftar spesies yang terancam hampir
punah. Dan juga banyak alat-alat penangkapan yang dibiarkan saja di laut, itu bisa
menyebabkan ikan tidak sengaja terperangkap dan bahayanya akan mati sia-sia.

Lautan merupakan sumber daya terbesar untuk kehidupan di bumi, lautan


memberikan manfaat yang cukup banyak bagi kehidupan manusia dari segi
alamnya hingga segi hasil tangkapan. Di sisi lain manusia juga memberlakukan
sebagai tempat pembuangan sampah sembarangan, pembuangan limbah
sembarangan dan penangkapan ikan secara illegal. Contoh dari penangkapan
illegal adalah dengan cara pengeboman dan pukat harimau, hal ini akan berakibat
fatal karena banyak ikan kecil mati yang belum siap tangkap.

3.2 Masalah dalam Pengelolaan Ikan Laut Di Indonesia

Berikut beberapa permasalahan dalam pengelolaan ikan laut dan cara


penangkapannya yang merusak dan berpengaruh terhadap ekosistem yang ada di
laut :

a) Organisasi pangan dan pertanian memperkirakan lebih dari 70% spesies


ikan dunia sepenuhnya telah habis, overfishing memiliki dampak serius di
lautan, tidak hanya berdampak kemusnahan suatu spesies, tetapi juga
berdampak pada spesies lain dari makhluk hidup yang bergantung untuk
bertambah hidup.
b) Budidaya ikan yang tidak bertanggung jawab. Stok ikan di lautan menipis
dengan cepat, sementara itu terdengar ide yang baik, sayangnya banyak
konsekuensi negatif akibat operasional yang buruk.
c) Predator laut yang paling penting semakin langka dan hampir mengalami
kepunahan.
d) Pengasaman laut mengembalikan ke masa 35 juta tahun yang lalu.
e) Matinya terumbu kerang dan pemanasan global yang merupakan penyebab
utama dari bleaching coral atau pemutihan karang.
f) Pencemaran limbah kimia industri.
g) Kriminalitas terhadap akses harga pasar ikan nelayan.

3.3 Solusi Pengelolaan Perikanan Ikan laut di Indonesia

Solusi dalam mengatasi pengelolaan ikan laut agar tetap lestari adalah
sebagai berikut :
h) Pembentukan kelembagaan unit pelaksanaan teknis (UPT) untuk
memajukan perikanan Indonesia dengan mengedepankan dan melayani
nelayan Indonesia yang sebagai pelaku utama.
i) Meningkatkan penangkapan ikan yang ramah lingkungan dengan
menggunakan mata jaring dan alat tangkap lainnya sesuai dengan tipe alat
tangkap.
j) Rehabilitasi terumbu karang dan pohon mangrove. Bersih-bersih daerah
perairan dari limbah sampah yang berbahan dari plastik yang tidak dapat
terurai dengan cepat. Jadi janganlah buang limbah sampah di daerah
perairan.
k) Penerapan moratorium penangkapan ikan dengan system buka tutup
daerah penangkapan ikan perspesies atau kelompok jenis ikan yang
mengalami over fishing.
l) Pengendalian izin dengan tidak menambah izin baru kecuali mengganti
yang sudah mati dan sesuai dengan jumlah penangkapan ikan yang boleh
ditangkap.
m) Pendataan pemanfaatan dan reduksi ikan tangkapan yang di buang ke laut
kembali by catch di atas kapal. Guna mencegah ambang batas mutu
ekologi perairan dari pencemaran ikan mati yang dibuang ke laut.
n) Pengembangan Marine Protected Area untuk mendukung keberlangsungan
keanekaragaman biodiversity dan stok sumber daya alam ikan.
o) Jangan mengambil karang di alam sebagai bahan bangunan ataupun
cenderamata. Ikan berlindung pada karang, jika rumah tempat ikan
berlindung punah maka tingkat survivalnya tidak ada dan berakibat
beberapa spesies akan punah dan merusak rantai makanan.
p) Jangan menangkap ikan berlebih (over fishing) dari daya dukung sumber
daya alam ikan.
q) Jangan menangkap ikan dengan alat tangkap yang illegal dengan merusak
karang dan penggunaan bahan beracun, kimia, dan tuba yang dapat
mematikan sumber daya alam ikan dan terumbu karang.
BAB III

KESIMPULAN

Dari penelitian di atas kita dapat mengambil kesimpulan, bagaimana cara


kita dapat menciptakan atau pemikiran baru dalam mengatasi permasalahan
pengelolaan sumber daya alam ikan laut yang lebih baik lagi, dan membuat
masyarakat bisa secara sadar untuk menjaga ekosistem ikan di laut kita agar tidak
dicemari lagi oleh kegiatan masyarakat yang dapat merusak alam tersebut, karena
ikan bertempat tinggal di laut apabila laut rusak, maka ikan akan mati dan perlu
pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah untuk membuktikan
semua pihak bisa terlibat menjaga kelestarian lautan, maka ekosistem ikan di laut
akan kembali lagi seperti semula dan Indonesia tidak akan impor ikan lagi dari
luar negeri dan bisa mencukupi kebutuhan pangan ikan yang berprotein tinggi di
dalam negeri, bahkan juga dapat sebagai tempat ekspor kebutuhan pangan ikan
terbesar di dunia untuk menunjang perekonomian Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

 Guntur. 2013. Makalah Pencemaran Laut. Diakses pada 2 Januari 2023.


Http://gudang-ilmu-arianto.blogspot.com/2013/05/makalah-pencemaran-
laut_7.html.
 http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-2-1-54242-633410063-bab1-
08012015121410.pdf.
 Suparmoko, M. 2017. Peranan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam
Pembangunan. Diakses pada 2 Januari 2023.
http://repository.ut.ac.id/3960/1/ESPA4317-M1.pdf.
 Thohana, Agna Eka. 2019. Peranan Sub Sektor Perikanan Terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dan Kesempatan Kerja
Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Diakses pada 3 Januari 2023.
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170602/.

Anda mungkin juga menyukai