Anda di halaman 1dari 26

Mengkonservasi dan

Memanfaatkan Sumber
Daya Maritim untuk
Pembangunan yang
Berkelanjutan

Kelompok 2 Kelas 113


TPB Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Padjadjaran
Anggota Kelompok 2
Rivanti Devitasari – Administrasi Pemerintahan – 170204200001
Salsabila Wafa Ufairah – Kedokteran Gigi – 160110200038
Siti Sarah Sabrina – Hukum – 110110200349
Sarah Kanaya Azzahra – Ilmu Kelautan – 230210200015
Sintia Nabila Putri – Teknik Pertanian – 240110200029
Patricia Margaretha – Akuntansi – 120110200071
PENDAHULU
AN
• Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Berdasarkan Undang - Undang Nomor 17 tahun 1985 tentang Konvensi
Hukum Laut Internasional, Indonesia memiliki ± 17.508 pulau dengan garis pantai
sepanjang 81.000 km.

• Indonesia memiliki sumber daya laut dan pesisir serta keanekagaraman hayati yang
sangat besar, produksi perikanan tangkap tertinggi kedua di dunia pada perairan
laut, dan beberapa sumber daya hayati lainnya seperti mangrove, terumbu karang,
padang lamun, juga potensi cadangan minyak dan gas bumi serta mineral. Hal itu
menyebabkan wilayah laut memiliki posisi dan nilai strategis dari berbagai aspek
kehidupan yang mencakup politik, ekonomi, budaya, pertahanan, dan keamanan
yang merupakan modal dasar pembangunan nasional.
SDG’S POINT KE-14 DAN
PERMASALAHAN
• SDG’S Point ke-14 bertujuan untuk melestarikan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan karena air hujan, air minum, cuaca, iklim, garis pantai, sebagian besar
makanan kita, dan bahkan oksigen di udara yang kita hirup, semuanya pada akhirnya
disediakan dan diatur oleh laut.

• Di sisi lain, Indonesia merupakan negara peringkat dua dunia sebagai penyumbang
sampah plastik ke laut yang mencapai 187,2 juta ton.

• Sampah plastik dapat membunuh terumbu karang karena terumbu karang dapat tertimbun
oleh sampah dan tidak dapat tumbuh serta berkembang biak dengan baik.

• Apabila kelestarian air laut tercemar oleh limbah secara terus-menerus dalam skala besar
dan konsentrasi yang tinggi, maka dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem laut yang
akan berdampak pada kelestarian alam (Ningsih, 2018).
Pendekatan dari Pokok Bahasan
Pendidikan Pancasila

• Dalam sudut Pancasila menjaga ekosistem laut


merupakan perwujudan dari sila kedua, yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab.

• Ekosistem laut harus dijaga karena karena apabila


ekosistem laut rusak, maka sumber daya hayati yang
lainnya juga akan terganggu.

• Salah satu cara menjaga kelestarian laut adalah dengan


tidak melakukan penangkapan ikan dengan
menggunakan bom.
Pendekatan dari Pokok Bahasan Pendidikan Pancasila

• Sila Pertama : Meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa maha mengetahui dan
melihat segala hal dari apa yang kita kerjakan maka kita harus percaya
bahwa setiap yang kita lakukan akan ada balasannya.

• Sila Kedua : Dalam sila ini terkandung nilai-nilai kemanusiaan, di mana


antara sesama manusia harus saling menghargai, toleransi, dan dalam
kehidupan sehari-hari harus mengedepankan nilai moralitas yang tinggi demi
kepentingan bersama.
Pendekatan dari Pokok Bahasan Pendidikan Pancasila

• Sila Ketiga : Sila ini mempersatukan masyarakat Indonesia, di mana banyak


terdapat keberagaman suku, budaya, bahasa, ras, dan agama.

• Sila Keempat : Sila keempat mengandung makna bahwa setiap warga


Indonesia harus melakukan musyawarah sebelum melakukan segala hal agar
tercapainya keputusan bersama untuk mencapai tujuan bersama. Sila
keempat ini juga menurut kami sangat berpengaruh baik demi
keberlangsungan SDGs ke 14.

• Sila Kelima : Nilai dari sila kelima ini adalah sesama manusia kita tidak
boleh saling membeda-bedakan apalagi di Indonesia yang memiliki
keberagaman ras, suku, budaya, dan agama. Kita harus memperlakukan
mereka dengan sama tanpa adanya diskriminasi(Octavian, 2018).
Pendekatan dari Pokok Bahasan Kewarganegaraan

1. Setiap warga negara berhak dan wajib untuk menjaga ekosistem laut, tidak
hanya warga negara yang diharuskan menjaga ekosistem laut, seperti yang
dinyatakan pada Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014,
Pasal 56 ayat (1) dimana menyatakan bahwa “Pemerintah bertanggung jawab
dalam melindungi dan melestarikan lingkungan laut.” Ekosistem laut
memiliki manfaat dan keunggulannya masing-masing. Selain kerusakan
ekosistem laut, pencurian ikan oleh nelayan-nelayan warga negara asing juga
sering terjadi di perairan indonesia.
2. Untuk menghindari adanya masalah-masalah
berkelanjutan yang terjadi pada kelestarian
dan sumber daya laut, sudah ada beberapa
pasal yang dapat membantu menanggulangi
Pendekatan dari Pokok masalah tersebut. Namun walaupun sudah
ada ketentuan hukum yang berlaku para
Bahasan Kewarganegaraan warga negara tentu juga harus menjaga
kelestarian laut yang ada di wilayah
indonesia dengan tidak mengotori laut
dengan membuang limbah pabrik, dan bisa
juga melestarikan ikan yang terancam punah
dengan meminimalisir dan hanya menangkap
ikan dewasa yang dapat dikonsumsi.
Pendekatan dari Pokok Bahasan
Kewarganegaraan
3. Sebagai warga Negara Indonesia, kita harus
mengikuti norma dan aturan yang berlaku.
Menurut KBBI, norma adalah ketentuan
yang mengikat suatu kelompok dalam
masyarakat yang digunakan sebagai
pengendali tingkah laku yang sesuai. Di
Indonesia terdapat beberapa norma, yaitu:
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Hukum
PEMANFAATAN EKOSISTEM LAUT
1. Laut sebagai sumber makanan : Sebagian besar makanan yang manusia konsumsi
berasal dari laut. Contohnya adalah ikan, rumput laut, lobster, kepiting, dan hewan laut
lainnya.

2. Laut untuk mengontrol iklim dunia : Tanpa peranan laut,maka hampir keseluruhan
planet Bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup,karena laut
memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim dunia.

3. Laut sebagai tempat rekreasi dan hiburan : Contoh dari pemanfaatan ini adalah surfing,
berenang, dijadikan objek wisata apabila memiliki teluk-teluk yang indah, dan dapat
dijadikan tempat menyelam.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak : Pemanfaatan ini sangat berguna bagi manusia
karean dapat menciptakan listrik bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai
dan sekitarnya

5. Tempat Budidaya Ikan, Kerang Mutiara, Rumput Laut, dsb : Laut juga berperan di
dalam mata pencaharian manusia, laut dijadikan tempat budidaya untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah pantai atau
PEMANFAATAN EKOSISTEM LAUT

6. Laut sebagai tempat barang tambang : Di Laut dangkal sekitar Asia Tenggara
telah terbukti banyak ditemukan barang tambang serta minyak bumi.
Sedangkan di laut pinggiran daerah Continental Self banyak terdapat endapan
mineral yang sangat berguna bagi industri,seperti yang terdapat di Bangka
dan Belitung.

7. Sebagai objek riset penelitian.

8. Laut sebagai sumber air minum : Air laut tidak dapat diminum secara
langsung oleh manusia, tetapi dapat diminum jika telah melalui sebuah proses
desalinasi.

9. Laut sebagai jalur transportasi

10.Manfaat laut bagi penduduk lokal : Seperti yang kita ketahui, penduduk
sekitar laut sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan untuk
menangkap biota laut sebagai makanan mereka. Selain itu, hasil
tangkapannya pun dapat dijual dan disebar ke seluruh daerah. Untuk itu, laut
PENYEBAB PENCEMARAN LAUT

Limbah Plastik Minyak dan Bahan


Peledak

Limbah Berbahan Limbah Industri


Dasar Kimia dan Rumah Tangga
LIMBAH BERBAHAN DASAR
KIMIA
• Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut
akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia
ini terbagi dua, pertama kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk
terus menerus seperti pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula
logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki kepadatan yang
relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi rendah.
Contoh logam berat yang sering mencemari  adalah air raksa, timah,
nikel, arsenik dan kadmium.

• Bahan kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut
adalah nitrogen, dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal
dari sisa pupuk pertanian yang terhanyut kedalam perairan.

• Senyawa kimia fosfor dapat menyebabkan eutrofikasi, karena senyawa


ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga dan phytoplankton.
Tingginya konsentrasi bahan tersebut menyebabkan pertumbuhan
tumbuhan air ini akan meningkat dan akan mendominasi perairan,
sehingga menganggu organisme lain bahkan bisa mematikan.
LIMBAH PLASTIK
• Sebagian masyarakat Indonesia masih kurang memahami bagaimana penerapan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah membuang
sampah sembarangan.

• Membuang sampah sembarangan merupakan pelanggaran sila kelima karena


melakukan perbuatan yang bisa merugikan kepentingan umum, menghormati hak-
hak orang lain serta senantiasa menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 

• Selain merugikan orang lain, membuang sampah sembarangan pun dapat


menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup yang berada di laut. Salah satu contoh
limbah atau sampah yang paling berbahaya adalah limbah plastik.

• Limbah plastik yang dibuang tidak pada tempatnya dapat ikut hanyut ke perairan,
seperti sungai, danau, bahkan laut apabila sedang terjadi hujan. Limbah plastik yang
masuk ke perairan pun akan mengganggu ekosistem di perairan tersebut, contohnya
adalah menghalangi atau menutupi terumbu karang yang menyebabkan ikan tidak
bisa berkembang biak dan menyimpan telurnya disana.

• Hal yang paling parah yang disebabkan oleh limbah plastik adalah menyebabkan
kematian bagi hewan karena apabila termakan, mereka tidak dapat mencernanya di
dalam tubuh.
MINYAK DAN BAHAN PELEDAK

• Sering terdengar kabar terjadinya tumpahan minyak ke air laut


yang disebabkan oleh kapal. Tumpahan minyak tersebut
termasuk ke dalam golongan limbah karena air tidak dapat
bersatu dengan minyak. Hal itu menyebabkan polusi air laut
yang mengganggu ekosistem kehidupan bagi hewan laut.

• Bahan peledak terkadang digunakan oleh para nelayan agar bisa


mendapatkan ikan secara cepat dan juga banyak. Namun, hal itu
merupakan pelanggaran sila kedua yang terkandung dalam
pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pengeboman yang dilakukan dianggap tidak beradab bagi
ekosistem laut karena dapat merugikan makhluk yang ada di
laut.
LIMBAH INDUSTRI DAN RUMAH TANGGA
• Limbah industri dan rumah tangga termasuk ke dalam golongan limbah yang sangat merugikan
hewan laut. Selain plastik, limbah industri yang merugikan lainnya adalah besi, kain, kertas, dan
yang lainnya.

• Besi sangat merugikan bagi hewan laut karena dapat melukai mereka secara fisik. Selain
melukai, besi juga berpotensi dapat menyebabkan kematian bagi hewan laut apabila besi itu
tajam dan menusuk hewan laut.

• Kain dikatakan sebagai limbah industri karena kain sama halnya dengan sampah yang sulit
diurai. Bagi hewan laut seperti paus yang cen­derung memiliki penglihatan lemah, mereka tidak
dapat memilih dan memilah makanannya secara utuh sehingga mereka akan memakan kain
tersebut yang tidak bisa diurai sehingga menyebabkan kematian. Selain kain, kertas juga
menjadi limbah bagi kehidupan dilaut. Meskipun ketika kertas dapat mudah hancur apabila
terkena air, namun sisa dari kertas tersebut dapat menjadi polusi laut.

• Contoh Limbah rumah tangga misalnya deterjen, kotoran dan asap hasil dari pembakaran
sampah. Detergen secara langsung dapat menjadi racun yang mematikan bagi hewan laut karena
terdapat kandungan bahan kimia di dalamnya. Kotoran dan asap hasil pembakaran merupakan
polusi yang sangat merugikan bagi makhluk hidup.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENCEMARAN LAUT
• Pemantauan adalah pengukuran berdasarkan waktu, atau
pengulangan pengukuran, atau pengukuran berulang-
ulang pada waktu-waktu tertentu.

• Pemantauan lingkungan laut dapat diartikan sebagai


pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter
lingkungan laut untuk mengetahui adanya perubahan
lingkungan akibat pengaruh dari luar.

• Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk


menanggulangi pencemaran laut, antara lain: dengan cara
membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi)
bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang
limbah.
KIAT – KIAT MENCEGAH PENCEMARAN
LAUT
1. Kepatuhan (Compliance) : Untuk memastikan bahwa kegiatan (industri dan
sebagainya) benar-benar telah dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dan persyaratan-persyaratan izin yang ditentukan.

2. Verifikasi Model : Untuk memeriksa berlakunya anggapan-anggapan dan


ramalan-ramalan yang digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi
alternatif-alternatif pengelolaan.

3. Pemantauan perubahan : Untuk mengidentifikasi dan kuantifikasi perubahan


lingkungan laut jangka panjang yang diharapkan atau dihipotesiskan sebagai
akibat yang mungkin timbul oleh kegiatan manusia.

4. Penerapan baku mutu pengendalian pencemaran laut, yang khususnya


dilakukan dalam pelaksanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) dan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) sebagai upaya
pengelolaan lingkungan.
KEGIATAN YANG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA
PENCEMARAN LAUT SEBAGAI BENTUK PENERAPAN
1.
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu
melarang dan mencegah semua kegiatan yang dapat
mencemari ekosistem laut.

2. Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi


teknik penangkapan biota, eksploitasi sumberdaya pasir
dan batu, pengurukan dan pengerukan perairan,
penanggulan pantai, pemanfaatan dan penataan ruang
kawasan pesisir, konflik, dan pembuangan limbah.

3. Kegiatan penyuluhan tentang keterbatasan sumberdaya,


daya dukung, kepekaan dan kelentingan pesisir, teknik
penangkapan, budidaya dan sebagainya yang
berwawasan lingkungan laut kepada pemuka
masyarakat.
KEGIATAN YANG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA
PENCEMARAN LAUT SEBAGAI BENTUK PENERAPAN
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
4. Melakukan kegiatan konservasi yang meliputi konservasi
pada kawasan ekosistem laut (karang, mangrove, lagun,
dan rumput laut), biota, kualitas perairan dan sebagainya.

5. Melakukan kegiatan pengembangan yang meliputi


budidaya, penelitian, pendidikan dan pembuatan buku-
buku pedoman dan Perda yang dijabarkan dari UU
lingkungan hidup terkait lingkungan laut.

6. Melakukan kegiatan berupa penerapan dalam kehidupan


masyarakat berupa penerapan peraturan-peraturan dan
sanksi hukum yang terkait dengan pencemaran
lingkungan laut.
PERAN PEMERINTAH UNTUK MENGKONSERVASI DAN MEMANFAATKAN
SUMBER DAYA MARITIMSEBAGAI BENTUK PENERAPAN PANCASILA
• Laut Indonesia harus dikelola, dijaga, dimanfaatkan, dan dilestarikan oleh masyarakat
Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pasal 33 Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
• Selain itu, pemerintah juga menegaskan adanya
aturan yang tegas dan melindungi
keberlangsungan lingkungan, melalui Undang-
undang nomor 1 tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang-undang nomor 27 tahun 2007
mengenai Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil. Peraturan ini memastikan
adanya kewajiban pembuatan zonasi pada suatu
wilayah atau daerah, yang menata perairan dan
pesisir sebelum dimanfaatkan.
PERAN MAHASISWA
UNTUK 1. Ikut aktif dalam mendukung program-
MENGKONSERVASI program pemerintah dalam perihal
menjaga ekosistem laut. Melakukan
DAN MEMANFAATKAN seminar ke masyarakat tentang ekosistem
SUMBER DAYA laut dan bahaya membuang sampah ke
laut.
MARITIMSEBAGAI
BENTUK PENERAPAN 2. Tidak membuang sampah sembarangan
sebagai bentuk penerapan pancasila, sila
PANCASILA kedua.

3. Berkreatifitas dengan cara mengolah


sampah yang tidak terpakai menjadi
barang yang bernilai.
KESIMPULAN

• Laut adalah salah satu dari 17 tujuan dari Sustainable Development Goals
(SDGs) atau pembangunan berkelanjutan (2015-2030) yang diukur dengan
menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan,
sosial dan ekonomi.

• Manusia sangat erat kaitanya dengan sampah, karena sampah merupakan hasil
dari aktifitas kehidupan manusia, sampah tidak dapat dihapuskan khususnya di
laut, namun yang laing memungkinkan yang dapat dilakukan adalah dengan 3R
yaitu dengan menggunakan ulang sampah seperti sampah plastik (reuse),
mengurangi sampah seperti samprah plastik (reduce) dengan menggunakan
bahan yang ramah lingkungan, dan mendaur ulang sampah (recycle) sehingga
sampah dapat dimanfaatkan kembali. Dengan konsep 3R tersebut dapat
memanfaatkan kembali sampah yang hanya terbuang apabila masih dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
KESIMPULAN

• Kelestarian laut tidak akan selalu terjaga karena adanya pencemaran air laut
dengan sampah dari aktifitas manusia. Pencemaran sampah di laut dapat berasal
dari beberapa faktor sampah, seperti sampah plastik, sampah kayu, sampah
logam, sampah dari bahan organik, dan terdapat banyak sampah lainya yang
dapat mencemari laut.

• Sebagai rakyat Indonesia, kita harus dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila


dalam melaksanakan SDGs yang ke 14 ini karena kelestarian lingkungan
khususnya ekosistem laut dan biota laut harus dijaga dan dilindungi, karena
sampah adalah tanggung sama seluruh manusia dan harus diatasi bersama dalam
rangka pembangunan berkelanjutan demi keberlanjutan ekosistem laut dan
untuk keberlanjutan kehidupan dimasa depan dan menjadi sumber penunjang
kehidupan masyarakat Indonesia.
TERIMA
KASIH!:)

Anda mungkin juga menyukai