Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

KONSERVASI SUMBER DAYA PERAIRAN

LUHT 4455

NAMA : NUR FAUZI

NIM : 030919664

1. Hak ulayat laut merupakan hak kepemilikan komunal (marga) yang mengatur akses


terhadap sumberdaya baik untuk kepentingan anggota masyarakat itu sendiri maupun
anggota masyarakat lain (outsiders).
Tipe komunitas nelayan merupakan bentuk kesamaan atas keinginan dan
kepentingan bersama dalam satu unsur nelayan yang bermata pencaharian hasil laut
dan tinggal di desa-desa atau pesisir.
2. Pengembangan sumber daya perikanan di Indonesia belum mencapai hasil yang
maksimal.
a. Secara potensi, perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia, baik perikanan
tangkap maupun perikanan budidaya. Berdasarkan modus operandi atau cara
produksi, perikanan terbagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap (capture
fisheries) dan perikanan budidaya (aquaculture), dengan potensi produksi lestari
sekitar 67 juta ton/tahun. Dari angka ini, potensi produksi lestari (Maximum
Sustainable Yield = MSY) perikanan tangkap laut sebesar 9,3 juta ton/tahun dan
perikanan tangkap di peraian darat (danau, sungai, waduk, dan rawa) sekitar 0,9
juta ton/tahun, atau total perikanan tangkap 10,2 juta ton/tahun. Sisanya, 56,8 juta
ton/tahun adalah potensi perikanan budidaya, baik budidaya laut  (mariculture),
budidaya perairan payau (tambak), maupun budidaya perairan tawar (darat).
b. Kendala pengembangan sumber daya perairan di Indonesia :
 Pengelolaan perikanan
Masih lemahnya sistem pengelolaan perikanan merupakanisu strategis dan
permasalahan umum yang pokok dalam mewujudkan sektor perikanan
berkelanjutan di Indonesia. Hal ini telah diindikasikan dengan tidak
meratanya tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di wilayah Indonesia.
 Penegakan hukum
Kondisi penegakan hukum untuk sektor perikanan di Indonesia juga relatif
masih lemah, baik secara kuantitas dan kualitas. Belum kuatnya
penegakan hukum di bidang perikanan ini, selain mengakibatkan kerugian
negara, baik secara ekonomi dan lingkungan, juga berdampak pada
penegakan kedaulatan wilayah negara, sehingga dapat mengakibatkan
rakyat Indonesia menjadi tidak berdaulat di negaranya sendiri.
 Pelaku usaha perikanan
pelaku usaha perikanan yang sebagian besar belum memiliki pengetahuan
yang cukup tentang usaha perikanan yang berkelanjutan dan juga belum
memiliki skala usaha yang layak (economy of scale). Akibatnya, tidak
sedikit pelaku usaha perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan
budidaya, yang melakukan praktik-praktik usaha perikanan yang tidak
berkelanjutan, bahkan beberapa masih ada yang menggunakan alat
tangkap atau bahan-bahan yang berbahaya bagi sumber daya ikan,
lingkungan, dan manusianya.
c. Strategi mengembangkan sumber daya perairan indonesia :
 Meningkatkan daya saing dan memperkuat daya dukung atau enabler
dalam ekonomi maritim. Sektor ekonomi maritim harus mampu bersaing
dengan sektor serupa di negara lain.
 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam ekonomi
maritim. Masyarakat seperti nelayan, petani garam dan pengolah ikan
harus mendapatkan kesejahteraan dari ekonomi maritim.
 Penguatan kedaulatan maritim dan pengelolaan sumber daya alam secara
mandiri dan berkelanjutan. Sumber daya alam harus dilindungi dari
pencurian dan eksploitasi yang dapat merugikan masyarakat dan
menyebabkan kerusakan lingkungan.
 Pengembangan infrastruktur secara mandiri dan terpadu dan
pengembangan sumber daya manusia (SDM), iptek dan budaya maritim.
 Melakukan penindakan terhadap kapal pencuri ikan, seperti dengan
meledakkan dan menenggelamkan kapal tersebut.
 Melarang beroperasinya metode penangkapan yang merusak ikan seperti
pukat harimau, bom ikan, dan racun ikan.
 Memberi bantuan pendanaan kepada nelayan untuk memodernisasi
peralatan tangkap mereka.
 Membangun infrastruktur pengolahan ikan dan memudahkan akses
transportasi untuk distribusi hasil perikanan.

Anda mungkin juga menyukai