Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK

UNIT 2

KODE MATA KULIAH : LUHT4434

NAMA MATA KULIAH : TEKNIK PEMBENIHAN IKAN

Nama Kegiatan Praktik : Pemijahan Ikan Lele Secara Stripping

Nama Mahasiswa : Nur Fauzi

NIM : 030919664

UPBJJ-UT : Purwokerto

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN


KOMUNIKASI PERIKANAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2019.2

1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik
berjudul “Pemijahan Ikan Lele Secara Stripping”.
Laporan Praktik ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata
kuliah LUTH 4434 (Teknik Pembenihan Ikan) pada Fakultas FMIPA Program Studi
Agribisnis Jenjang Sarjana Universitas Terbuka.
Dalam proses penulisan Laporan Praktik ini penulis memang mengalami berbagai
hambatan antara lain terbatasnya waktu dan sumber-sumber yang tersedia sebagai bahan
penulisan Laporan ini, namun penulis tetap berusaha untuk menyelesaikan Laporan ini
dengan sebaik-baiknya.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan bagi para pembaca khususnya Fakultas FMIPA Program Studi Agribisnis Jenjang
Sarjana Universitas Terbuka.

Banyumas, Juni 2021

Nur Fauzi

2
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIK ............................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4

B. Tujuan Praktikum ........................................................................................................ 5

C. Manfaat Praktikum ...................................................................................................... 5

D. Lokasi dan Waktu Pelaksnaan Praktik ...................................................................... 5

BAB II ....................................................................................................................................... 6

PELAKSANAAN ..................................................................................................................... 6

A. Sarana/Instrumen/Sumberdaya .................................................................................. 6

B. Langkah-langkah Praktikum ...................................................................................... 6

BAB III...................................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 7

A. Teknik Striping ............................................................................................................. 7

B. Cara Pengeluaran Sel Telur ......................................................................................... 7

C. Cara Mengeluarkan Sel Sperma ................................................................................. 8

D. Cara Melakukan Pembuahan ...................................................................................... 8

BAB IV .................................................................................................................................... 10

PENUTUP ............................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10

B. Saran ............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang sangat potensial untuk
dikembangkan, baik di wilayah perairan tawar (darat), payau maupun perairan laut.
Hal ini didukung oleh potensi perairan umum yang begitu luas dan belum
dimanfaatkan untuk usaha perikanan secara optimal. Nusa Tenggara Timur salah
satunya yang memiliki potensi yang baik bagi pengembangan usaha budidaya
perikanan, khususnya air tawar.
Ikan lele merupakan salah satu komoditas air tawar yang memiliki daya serap
pasar yang tinggi, bila potensi tersebut dimanfaatkan secara optimal dan benar,
maka akan meningkatkan pendapatan bagi pembudidaya ikan, membuka lapangan
kerja, memanfaatkan daerah potensial, meningkatkan produktifitas perikanan, serta
membatu menjaga kelestarian sumberdaya hayati. Ikan lele mempunyai kelebihan dan
keunggulan yang khas, bila dibandingkan dengan ikan air tawar yang lainnya, yaitu
pemeliharaan yang murah, mudah, serta dapat hidup di air yang kurang baik, cepat
besar dalam waktu yang relatif singkat, kandungan gizi yang tinggi dalam setiap
ekornya, juga memiliki rasa daging yang khas dan lezat yang tidak terdapat pada ikan
lainnya (Anonim, 2008).
Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur atau sel sperma oleh induk
ikan. Ada beberapa metode pemijahan ikan, yaitu alami dan buatan. Keberhasilan
pemijahan sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonad. Oleh karenanya, induk
yang akan dipijahkan, sebelumnya dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk
menentukan induk yang benar-benar siap untuk dipijahkan agar benih yang dihasilkan
berkualitas.
Pemijahan secara buatan yaitu dengan menggunakan rangsangan hormon yang
kemudian pengeluaran sel telur dilakukan secara stripping, metode ini dikenal
dengan induced breeding. Metode stripping (pengurutan) merupakan metode
pemijahan buatan pada ikan dengan cara pengambilan sel sperma dan sel telur secara
manual. Metode pemijahan buatan ini merupakan metode alternatif dari pemijahan
alami agar menghasilkan benih yang berkualitas dan berkelanjutan. Banyak kalangan
masyarakat khususnya pembudidaya ikan yang belum mengetahui pemijahan dengan
metode stripping (pengurutan).

4
Bertolak dari hal demikian. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyusun
sebuah laporan praktik dengan judul Pemijahan Ikan Lele Secara Stripping.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum yang berjudul: “Pemijahan Ikan Lele
Secara Stripping” ini adalah untuk melakukan proses pemijahan ikan lele secara
stripping yang benar dengan kualitas yang baik.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan
proses pemijahan ikan lele secara stripping yang benar dengan kualitas yang baik.
D. Lokasi dan Waktu Pelaksnaan Praktik
Praktikum tentang seleksi atau pemilihan induk ikan lele ini dilakukan di
POKDAKAN Sumber Rejeki Desa Tambaksari Kecamatan Kembaran Kabupaten
Banyumas pada 6 Juni 2021.

5
BAB II

PELAKSANAAN
A. Sarana/Instrumen/Sumberdaya
Sarana/Alat/Instrumen yang digunakan dalam penyusunan praktikum ini, antara
lain:
1. Sarana : Lokasi ikan POKDAKAN Sumber Rejeki
2. Alat dan Bahan :
 Induk ikan jantan dan betina yang telah matang gonad
 Wadah penampung sperma dan telur ikan
 Bulu ayam
 NaCl 4% sebanyak 10 ml
 Alkohol 70% secukupnya
 Wadah penetasan

B. Langkah-langkah Praktikum
Langkah-langkah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Stripping/urut perut induk betina yang matang telur sampai telur-telurnya keluar.
2. Telur-telur tersebut ditampung dalam wadah plastik atau aluminium.
3. Kemudian segera lakukan stripping pada induk jantan sampai spermanya keluar.
4. Tampung sperma tersebut dalam wadah yang sudah ada telurnya.
5. Campuran telur dan sperma diaduk dengan bulu ayam (yang telah disterilkan
dengan alcohol 70%) secara hati-hati selama 2 menit.
6. Kemudian tambahkan NaCl dalam wadah campuran telur dan sperma, aduk
kembali selama 2 menit.
7. Bilas dengan air bersih dan segera tetaskan dalam wadah penetasan.
8. Pembutan laporan praktikum

6
BAB III

PEMBAHASAN
A. Teknik Striping
Alternatif lain pembuahan (fertilisasi) buatan yaitu dengan melakukan
pengurutan (stripping). Setelah hormon disuntikan pada ikan lele sangkuriang dan
induk siap memijah, disaat yang tepat dilakukan pengurutan telur dan sperma untuk
dicampurkan dalam suatu wadah agar terjadi pembuahan secara buatan. Cara
pengurutan ini lebih canggih dan hasil benihnya lebih banyak karena segalanya lebih
terkontrol. Namun, proses ini memerlukan teknisi pelaksana yang mempunyai
keterampilan lebih baik.

Beberapa keuntungan cara pengurutan ini antara lain seperti berikut.


1. Jumlah telur yang dihasilkan dapat dihitung secara persis (lebih ilmiah).
2. Jumlah telur yang dibuahi oleh sperma (derajat fertilisasi) lebih banyak.
3. Dapat dilakukan pengaturan waktu, misalnya waktu pengurutan, waktu
mendapatkan benih, dan pengaturan waktu lainnya. Telur dalam wadah yang
dibuahi lalu diteteskan di dalam hapa dengan diairi air bersih terus menerus
sampai 2 minggu lamanya dengan diberi pakan zooplankton berupa cacing
sutra dan serbuk pakan yang mencukupi.
B. Cara Pengeluaran Sel Telur
Setelah disuntik dengan hormon hipofisa, induk jantan maupun induk betina
dipisahkan, masing-masing diletakkan di dalam hapa yang telah dipasang di kolam
yang airnya jernih dan tenang. Sekitar 10 jam setelah disuntik, diperkirakan telur
sudah dapat diurut. Namun, sebelumnya induk lele tersebut perlu diperiksa dahulu
(sudah siap diurut atau belum). Cara memeriksanya antara lain:
1. Induk lele ditangkap menggunakan serok. Badannya dipegang dan kepalanya
ditutupi dengan handuk basah, lalu perutnya diurut sedikit ke arah dubur.
2. Apabila beberapa butir telur dapat keluar maka induk betina itu sudah siap
untuk diurut. Pengurutan dilanjutkan untuk mengeluarkan seluruh telurnya.
Dengan hati-hati tetapi cukup kuat, perut ikan diurut mulai dari sirip dada ke
arah dubur. Telur yang keluar ditampung dalam sebuah baskom yang bersih
dan kering.
3. Apabila telur belum dapat keluar saat diurut maka induk lele tersebut
dikembalikan ke dalam hapa penampungan lagi. Selanjutnya, perlu diperiksa

7
lagi setiap 10-15 menit, untuk mengetahui telur sudah siap dikeluarkan atau
belum.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pengurutan telur adalah sebagai berikut:
1. Kain yang digunakan untuk menutup kepala ikan pada waktu diurut harus
halus dan bersih. Penggunaan kain ini dimaksudkan supaya lele tidak meronta
waktu diurut.
2. Wadah atau baskom untuk menampung telur harus benar-benar kering dan
bersih karena kotoran dapat mempengaruhi proses pembuahan.
C. Cara Mengeluarkan Sel Sperma
Sel sperma lele sangkuriang tidak dapat dikeluarkan dengan cara pengurutan,
melainkan harus dibedah, jadi induk jantan harus dimatikan. Cara- cara mengeluarkan
sel sperma:
1. Induk jantan dibedah perutnya lalu seluruh kantong sperma diambil.
2. Kantung sperma dipotong dengan gunting yang bersih, kemudian dicampur
dengan 100-200 ml larutan garam fisiologis (larutan NaCL 7%). Kantung
sperma tersebut dijepit dengan pinset (atau dengan jari tangan yang bersih),
lalu diremas-remas agar sel-sel sperma keluar kedalam larutan NaCl. Tidak
ada ketentuan khusus tentang banyaknya larutan garam fisiologis yang
digunakan untuk mencampur sperma. Namun, umumnya setengah gelas (100
ml) cukup untuk kantung sperma dari seekor lele jantan yang berumur 1 tahun.
Hal yang perlu diketahui bahwa manfaat larutan garam 7% adalah
1. Untuk mengencerkan sperma agar telur yang akan terbuahi semakin banyak.
2. Untuk memperpanjang umur sperma setelah keluar dari kantung sperma. Jika
didalam air tanpa garam NaCl, sperma lele hanya tahan hidup sekitar 3 menit,
sedangkan didalam larutan garam tersebut, dapat hidup sampai 60 menit.
D. Cara Melakukan Pembuahan
Setelah telur dan sperma berhasil dikeluarkan, segera dilakukan pembuahan
buatan. Caranya sebagai berikut :
1. Telur ditampung dalam baskom. Sperma didalam cawan tadi dituangkan
kedalam telur lalu diaduk menggunakan bulu ayam yang sudah dicuci bersih
dan dikeringkan sebelumnya.
2. Campurkan telur dan sperma tersebut lalu diaduk selama 2-3 detik, lalu
dituangi air bersih (air sumur atau air dari mata air) sebanyak 1-2 liter,

8
penuangan air dilakukan secara perlahan-lahan sambil terus diaduk selama 2
menit. Menurut pengalaman, saat ini semua telur telah terbuahi oleh sperma.
3. Telur yang terbuahi dicuci atau dibilas dengan air bersih lebih banyak lagi
agar sperma yang tersisa dapat terbuang karena sperma adalah protein yang
mudah membusuk yang dapat berakibat buruk bagi telur.
4. Selanjutnya, telur yang telah terbuahi ditebar dalam bak penetasan yang sudah
dipasang kakaban yang dialiri air jernih secara perlahan-lahan.
5. Telur akan menetas dalam waktu 36-40 jam pada suhu air 26-28oC. telur yang
tidak terbuahi akan mati dan warnanya berubah menjadi putih dan akhirnya
ditumbuhi jamur. Oleh karena itu, telur yang telah berwarna putih harus segera
dibuang.

9
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemijahan
buatan ikan lele sangkuriang dengan metode stripping menggunakan induk yang
matang gonad dan berumur 1 tahun.
Kelebihan dari metode stripping adalah jumlah telur yang dihasilkan dapat
dihitung secara persis, jumlah telur yang dibuahi oleh sperma (derajat fertilisasi) lebih
banyak, dapat dilakukan pengaturan waktu.
Pengambilan sel sperma dilakukan dengan cara membedah bagian perut induk
jantan. Untuk induk betina dilakukan dengan pengambilan hormon hipofisa dari ikan
donor dan disuntik pada induk betina. Metode stripping dilakukan secara hati-hati
agar ikan tidak stres.

B. Saran
Adapun saran dari penulis yaitu untuk mendapatkan benih ikan lele
sangkuriang yang berkualitas dan kontinyu dapat dilakukan dengan pemijahan buatan
(metode stripping).

10
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Y. 2006. Panduan Lengkap Budidaya Lele Dumbo. Agro Media Pustaka. Jakarta

Hernowo, Suyanto dan Rachmatun. 2002. Pembenihan dan pembesaran Lele. Kanisius.

Yogyakarta

Subagja, J. 2010. Pemijahan Buatan Pada Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Balai

Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor

Swadaya, 2011. Kebiasaan Makan Ikan Lele. Diakses pada 10 Juni 2021 dari

http://www.mycatfish.com/2012/04/kebiasaan-makan-ikan-lele.html.

Wardiningsih, S, Wahyudi,Y. 2014. Teknik Pembenihan Ikan. Universitas Terbuka.


Tangerang Selatan.

11

Anda mungkin juga menyukai