Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Manajemen Produksi Benih

“PEMIJAHAN SEMI BUATAN IKAN LELE”

OLEH :

BIMA SAKTI
20311902

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, Yang mana telah memberikan atas segala
nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum yang berjudul
"Pemijahan Semi Buatan Ikan Lele” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan dari penulisan
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Manajemen Produksi Benih
yang diampuh oleh Ir.Budiman Siregar M.pd .
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana
cara memijahkan ikan lele dengan menggunakan aplikasi hormon ovaprim. Saya ucapkan
terima kasih kepada Ir.Budiman Siregar M.pd selaku dosen praktikum mata kuliah
Manajemen produksi benih yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari,
bahwa laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan hasil laporan ini.

Medan, 8-juli-2022

Praktikan
DAFTAR ISI

Contents
BAB 1.....................................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
 untuk mengetahui bagaimana cara memijahkan ikan lele secara buatan.....................................4
1.3 Manfaat.......................................................................................................................................4
BAB 2.....................................................................................................................................................5
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele...............................................................................................5
Klasifikasi ikan lele menurut Hasanuddin Saamin dalam DJatmika (Nur Fauzi Faisal 2003)...............5
2.2 Seleksi Induk................................................................................................................................5
Seleksi induk yang akan dipijahkan merupakan tahap yang sangat membutuhkan kejelian
tersendiri.Ikan lele yang akan dipijahkan harus sudah matang gonad namun perlu dilihat pertama
kali adalah bahwa ikan lele yang digunakan harus benar-benar jantan dan betina..........................5
2.3 Teknik Pemijahan.........................................................................................................................6
BAB 3.....................................................................................................................................................7
3.1 WAKTU DAN TEMPAT..................................................................................................................7
3.2 ALAT DAN BAHAN........................................................................................................................7
3.3 Prosedur Kerja.............................................................................................................................7
BAB 4.....................................................................................................................................................8
4.1 KESIMPULAN................................................................................................................................8
b. Teknik pemijahan ikan lele meliputi persiapan media,seleksi induk,penyuntikan
ovaprim,kualitas air yang bersih dan jernih,kakaban sebagai tempat burayak.....................................8
4.2 SARAN..........................................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ikan lele (Clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Ikan ini sudah banyak dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat
Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan dapat
dibudidayakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan pada tebar tinggi, teknik
budidaya mudah dikuasai masyarakat,pemasaran mudah, dan modal usaha yang relatif
rendah. Pada mulanya jenis lele yang berkembang hanya terbatas pada lele lokal yang
merupakan lele asli perairan Indonesia.
Usaha budidaya ikan lele semakin berkembang dengan masuknya jenis lele baru yaitu
lele dumbo (Clarias gariepinus) ke Indonesia pada tahun 1985.Keunggulan lele dumbo
dibandingkan lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur yang banyak dan lebih
tahan terhadap penyakit. Pada awal masuk ke Indonesia, pembudidayaan lele menghasilkan
ukuran konsumsi dalam waktu 70 hari dari ukuran benih 3-5 cm, namun dengan pola
budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo
mengalami penurunan kualitas. Hal ini dikarenakan perkawinan sekerabat (inbreeding) dan
seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah sehingga ukuran
konsumsi baru dapat dicapai setelah pemeliharaan lebih dari 100 hari.(Khairuman dan Amri,
K, 2008).

Penurunan kualitas juga dapat diamati dari karakter umum pertama yaitu matang
gonad, (Feeding Convertion Rate). Sebagai upaya perbaikan mutu lele dumbo, BBPBAT
Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetic untuk menghasilkan lele dumbo strain
baru yang diberi nama lele “Sangkuriang”. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BBPBAT) Sukabumi merupakan balai yang pertama kalinya merilis lele sangkuriang, dan
sampai sekarang memproduksi dan menyediakan induk lele sangkuriang. Di balai ini fasilitas
sarana dan prasarananya mendukung semua aspek pembenihan, selain itu produksi benih lele
di tempat ini masih produktif dan berkelanjutan.

1.2 Tujuan

 untuk mengetahui bagaimana cara memijahkan ikan lele secara buatan.


 Sebagai edukasi kepada mahasiswa khususnya perikanan dalam memahami teknik
memijahkan ikan lele secara buatan.
 Mengetahui TKD pada ikan lele dan siap untuk dipijahkan.
1.3 Manfaat
Manfaat kegiatan praktikum ini adalah sebagai salah satu bahan informasi mengenai
teknik pemijahan buatan ikan lele dengan penggunaan hormone sintetik (Ovaprim).

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele


Klasifikasi ikan lele menurut Hasanuddin Saamin dalam DJatmika (Nur Fauzi Faisal
2003).
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Klas : Pisces
Sub Klas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Claridae
Genus : Clarias
Bentuk luar ikan lele yaitu memanjang,bentuk kepala pipih dan tidak
bersisik,penglihatannya berfungsi kurang baik,ikan lele mempunyai 5 sirip yaitu (sirip
ekor,punggung,dada,dubur dan sirip dada pada jari jarinya)

2.2 Seleksi Induk


Seleksi induk yang akan dipijahkan merupakan tahap yang sangat membutuhkan
kejelian tersendiri.Ikan lele yang akan dipijahkan harus sudah matang gonad namun perlu
dilihat pertama kali adalah bahwa ikan lele yang digunakan harus benar-benar jantan dan
betina.
1. Ciri-Ciri Ikan Lele Jantan
a) Kepalanya lebih kecil dibanding induk betina.
b) Warna kulit dada lebih tua dibanding induk betina.
c) Kelamin agak menonjol dan memanjang kearah belakang,terletak kebelakang
dan warna kemerahan.
d) Gerakannya lincah dan tulang kepala pendek (gepeng).
e) Perutnya lebih langsing,ramping dan kenyal dibanding induk betina.
f) Yang digunakan pada pemijahanl,induk ikan lele jantan lebih kecil ukuran
dibanding induk betina.

2. Ciri-Ciri Ikan Lele Betina


a) Kepalanya Lebih besar dibanding induk jantan.
b) Warna kulit dada agak terang.
c) Kelamin berbentuk oval,bewarna kemerahan,lubangnya lebih besar dan terletak
dibelakang anus.
d) Gerakannya lambat
e) Perutnya lebih gembung dan lunak

2.3 Teknik Pemijahan


Teknik pemijahan merupakan proses perkawinan yang terjadi antara indukan jantan
dan indukan betina yang mengeluarkan sel sperma dan sel telur dan terjadi diluar tubuh ikan
(eksternal). Umumnya pemijahan dalam usaha pembenihan dilakukan yaitu untuk
melestarikan dan mendapatkan benih unggul yang nantinya dapat memiliki harga jual,
sedangkan untuk usaha pembesaran pemijahan dilakukan untuk mendapatkan calon indukan
baru yang lebih berkualitas. (Khairuman, 2002).
Teknik Pemijahan Semi Alami, teknik pemijahan ini memiliki metode yang hampir
sama teknik pemijahan buatan, dimulai dengan cara merangsang indukan betina dengan
menggunakan tambahan suntikan kelenjar hipofisa atau suntikkan hormon jenis ovaprim
kemudian dipijahkan alami dalam satu kolam khusus pemijahan. Perbedaan pemijahan semi
alami dengan pemijahan buatan yaitu terdapat pada proses setelah melakukan penyuntikkan
hormon, kemudian indukan jantan dan betina diletakkan kedalam kolam pemijahan hingga
proses pembuahan selesai dan telur menempel pada kakaban yang telah disediakan.
Sedangkan pada proses pemijahan buatan dilakukan dengan mengambil sel sperma indukan
jantan dan sel telur indukan betina kemudian proses dilakukan diluar kolam pemijahan atau
diwadah khusus sampai proses pembuahan selesai kemudian ditebar kedalam kolam
pemijahan hingga telur menetas (Susanto, 2011).
BAB 3
METODE KERJA

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 08-juli-2022 di laboratorium fakultas
perikanan, Universitas Dharmawangsa Medan.

3.2 ALAT DAN BAHAN


N NAMA ALAT JUMLAH FUNGSI
O
1 Ikan Lele Sepasang Objek pemijahan
2 Hormon Ovaprim 1btl Merangsang ikan
3 Aquabides 1 btl Melarutkan hormon
4 Air Secukupnya Media hidup ikan lele
5 Kakaban Secukupnya Tempat telur ikan lele
6 Bak pemijahan - Tempat pemijahan

3.3 Prosedur Kerja


a. Sediakan bak pemijahan berukuran 2 x 3 M
b. Isi air secukupnya dengan kualitas air yang bersih dan jernih
c. Ukur berat ikan betina (3 ons) jantan (2.5 ons)
d. Berikan hormon ovaprim kepada betina dan jantan dengan dosis tertentu
e. Larutkan terlebih dahulu ovaprim menggunakan aqaubides
f. Suntik dibagian belakang punggung ikan dengan kemiringan 45 derajat
g. Letakkan kembali ikannya di kolam pemijahan
h. Letakkan kakaban dengan diampit kedua batu ujung sama ujungnya
i. Ikan tersebut akan kawin ketika waktu sudah tiba malam
j. 1 x 24 jam cek telur ikan lelenya didalam kakaban tersebut
BAB 4
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
a. Adanya proporsi perubahan berat induk sebelum dilakukan penyuntikan dan setelah
dilakukan penyuntikan.

b. Teknik pemijahan ikan lele meliputi persiapan media,seleksi induk,penyuntikan

ovaprim,kualitas air yang bersih dan jernih,kakaban sebagai tempat burayak.

c. Penggunaan ovaprim pada pemijahan buatan ikan lele sangkuriang dapat

meningkatkan fekunditas induk betina walaupun pengaruhnya sedikit..

4.2 SARAN
a. Lebih bijak lagi memilih indukan ikan lele yang siap untuk dipijahkan
b. Mahasiswa harus paham TKD pada ikan dengan melihat dari postur ikan
c. Bahan dan alat lebih dipersiapkan lagi biar tidak banyak ketinggalan barang yang
diperlukan
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.umm.ac.id/52594/3/BAB%20II.pdf
https://repository.polipangkep.ac.id/uploaded_files/temporary/
DigitalCollection/
Y2U3NTIzZjZhNTFhNWFiNzY4ODIwYmI1YjMxYTkyMTEyMTIyZWN
jZQ==.pdf
https://www.academia.edu/12919047/
LAPORAN_PRAKTIKUM_PEMIJAHAN_BUATAN_IKAN_LELE_DUM
BO_Clarias_gariepinus_
https://www.google.com/search?
q=horomon+ovaprim+fungsinya&source=lmns&bih=592&biw=1366&hl=i
d&sa=X&ved=2ahUKEwick9ug5Z75AhXbkdgFHUWjAn8Q_AUoAHoEC
AEQAA
https://journal.al-matani.com/index.php/arsy/article/view/41

Anda mungkin juga menyukai