Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

FEKUNDITAS DAN DIAMETER TELUR


IKAN BETOK (Anabas testudineus)

OLEH :

DINDA TRI MAISARAH


2104111890
PEMANFATAAN SUMBERDAYA PERIKANAN
KAMIS/SESI 1/08.30-11.30
KELOMPOK 6
LULU MAYNA NABILLA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2

2022

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan hasil
praktikum biologi perikanan berjudul “Fekunditas dan Diameter Telur Ikan
Betok (Anabas testudineus)” tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan dari
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Biologi Perikanan.
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pengenalan jenis ikan dan identifikasi, seksual ikan, dan tingkat kematangan
gonad di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan praktikan. Praktikan juga
mengucapkan terimakasih kepada asisten kak Lulu Mayna Nabilla yang telah
banyak membantu praktikan, sehingga praktikan dapat mengatasi kesulitan baik
pada saat melaksanakan praktikum maupun dalam menyelesaikan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar laporan ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa
mendatang.

Pekanbaru, 29 September 2022

Dinda Tri Maisarah


3

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii

DAFTAR TABEL.................................................................................. iv

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan....................................................................................... 1
1.3. Manfaat..................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................... 4
3.2. Alat dan Bahan.......................................................................... 4
3.3. Metode Praktikum..................................................................... 4
3.4. Prosedur Praktikum................................................................... 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil......................................................................................... 5
4.1.1. Klasifikasi Ikan Betok (Anabas testudineus)................ 5
4.1.2. Ovari Ikan Betok (Anabas testudineus)........................ 6
4.1.3. Fekunditas Ikan Betok (Anabas testudineus)................ 6
4.1.4. Diameter Telur Ikan Betok (Anabas testudineus)......... 7
4.2. Pembahasan.............................................................................. 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan............................................................................... 9
5.2. Saran.......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Ikan betok (Anabas testudineus)........................................ 5


Gambar 2. Ovari Ikan Betok (Anabas testudineus)......................... 6
Gambar 3. Ovari bagian kanan............................................................ 6
Gambar 4. Ovari bagian kiri................................................................ 6
5

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Fekunditas Ikan Betok (Anabas testudineus).................... 6


Tabel 2. Diameter Telur Ikan Betok (Anabas testudineus)............. 7
6

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah


dingin (poikiloterm) dimana hidupnya di lingkungan air, pergerakan dan
keseimbangan dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernapas dengan
insang. Setiap memiliki sesualitas yaitu betina dan jantan, sehingga emeriksaan
jenis kelamin dalam budidaya sangatlah penting. Karena hal tersebut menentukan
dalam proses-proses selanjutnya dalam kegiatan budidaya, termasuk dalam
merekayasa untuk mendapatkan produksi ikan yang maksimum.Selain itu,
identifikasi dan pembedaan jenis kelamin ini dapat digunakan dalam menguji
hasil ginogenis dan androgenis.
Dewasa ini pengetahuan fekunditas dalam bidang perikanan amat
pentingkarena berhubungan langsung dengan dinamika populasi ikan yang akan
dibudidayakan. Tidak hanya itu saja dalam urusan produksi benih
jugadipertimbangkan dalam pengetahuan fekunditas. Dengan demikian kita
dapatmenentukan produksi suatu jenis ikan dalam kelas umur yang sama dan
brapa banyak populasi ikan sejenis yang akan bertambah nantinya.
Spesies ikan yang ada memiliki sifat yang bermacam-macam sehingga
fekunditas disebabkan oleh adanya jenis ikan yang melakukan pemijahan
beberapa kali selama hidupnya, ada beberapa jenis ikan selama setahun
melakukan pemijahan beberapa kali, dan ada juga perkembangan telur di
dalamovary tidak seragam (Manda Putra et al., 2022). Apabila suatu populasi
dalam beberapa tahun jumlahnya menjadi sangat berkurang akibat penangkapan
(mortalitas) hal ini berarti akan memperbaiki persediaan makanan untuk populasi
sisa. Ternyata dari populasi sisa tadi fekunditasnya semakin menjadi bertambah,
sedangkan ketika populasi tadi masih lengkap atau jumlahnya besar,
fekunditasnya kecil. (Anggita, 2011).
1.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum fekunditas dan diameter telur yaitu untuk


mengetahui fekunditas suatu individu iakn betina dan mengetahui diameter telur
7

ovari suatu individu yaitu pada bagian anterior, tengah dan posterior ovary kiri
dan kanan.
1.3. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari praktikum fekunditas dan diameter telur
diharapkan dapat memprediksi jumlah benih/larva yang akan dihasilkan jika suatu
individu ikan itu memijah dan memprediksi populasi ikan yang hidup di suatu
lingkungan perairan.
8

II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum fekunditas adalah jumlah telur yang dihasilkan oleh individu
pada waktu akan memijah. Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah
satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan. Fekunditas
secara tidak langsung dapat dipergunakan untuk memperkirakan banyaknya ikan
yang akan dihasilkan (Effendie, 2002 dalam Fadillah, 2018). Dengan mengetahui
fekunditas, dapat ditaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan
menentukan pula jumlah anak ikan dalam kelas umur. Nilai fekunditas setiap
individu selalu bervariasi, karena dipengaruhi oleh umur/ukuran individu ikan,
jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi,
habitat ikan dan faktor fisiologi tubuh ikan (Manda Putra et al., 2022). Semakin
besar ukuran diameter telur akan semakin baik, karena dalam telur tersebut
tersedia makanan cadangan sehingga larva ikan akan dapat bertahan lebih lama.
Perhitungan jumlah fekunditas dilakukan dengan beberapa metode yaitu
metode jumlah yaitu dengan menghitung satu per satu telur yang ada pada
individu ikan. Metode volumetrik yaitu mengukur volume ovari dengan teknik
pemindahan air dengan bantuan gelas ukur. Metode gravimetrik cara kerjanya
hampir mirip dengan metode volumetrik, dengan pengukurannya menggunakan
satuan berat. Metode von bayer yaitu perhitungan nilai fekunditas dengan mencari
nilai rataan diameter telur yang ada dalam ovari, lalu dibandingkan dengan data
table von bayer.
Diameter telur  merupakan salah satu parameter yang dapat diukur untuk
menentukan tingkat kematangan atau maturasi gonad pada ikan. Diameter telur
akan membesar seiring dengan peningkatan stadia kematangan gonad. Sebaran
garis tengah telur mencerminkan pola pemijahan ikan tersebut. Frekuensi
pemijahan dapat diduga dari penyebaran diameter telur ikan di dalam gonad yang
sudah matang, yaitu dengan melihat modus penyebarannya. Lama pemijahan
dapat diduga dari frekuensi ukuran diameter telur. Ovarium yang mengandung
telur masak berukuran sama besar menunjukkan waktu pemijahan yang pendek
sedangkan ovarium yang mengandung telur masak dengan ukuran yang bervariasi
menunjukkan waktu pemijahan yang panjang dan terus-menerus (Fadillah, 2018).
9

III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum biologi perikanan tentang “Fekunditas dan Diameter Telur Ikan


Betok (Anabas testudineus)” dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 September
2022 pukul 08.30 hingga 10.30 WIB bertempat di Laboratorium Biologi
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Kampus Bina
Widya KM. 12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum adalah pena, pensil, penggaris,


penghapus, buku penuntun praktikum bioper, gunting bedah, cawan petri,jarum
pentul,timbangan digital, object glass dan mikroskop monokuler. Sedangkan
bahannya adalah sampel ovari ikan betok (Anabas testudineus).
3.3. Metode Praktikum

Metode praktikum yang digunakan adalah metode pengamatan dan


percobaan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan. Praktikum ini
berpedoman pada buku penuntun praktikum biologi perikanan.
3.4. Prosedur Praktikum

Sampel ovari yang ada diawetan dalam botol sampel dikeluarkan dan
kemudian dipilih salah satu ovari. Sampel gonad ikan betina ditimbang bobot
totalnya. Ovari tersebut dibagi dua antara kanan dan kirinya, lalu bagian kanan
dan kiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu anterior, tengah dan posterior, kemudian
ditimbang kembali. Selanjutnya ambil subsampel ovari dari bagian anterior,
tengah dan posterior, letakkan di cawan petri dan beri label. Lalu, setelah
ditimbang hitung jumlah telur pada subsampel. Lalu yang terakhir adalah melihat
diameter telur menggunakan mikroskop monokuler dengan mengambil 3 butir
telur dari masing-masing bagian dan letakkan di kaca objek.
10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Klasifikasi Ikan Betok (Anabas testudineus)

Gambar 1. Ikan Betok (Anabas testudineus)

Ikan yang diambil gonadnya pada praktikum ini diklasifikasikan sebagai


berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Perciformes
Sub ordo : Anabantoidei
Famili : Anabantidae
Genus : Anabas
Species : Anabas testudineus
11

4.1.2. Ovari Ikan Betok (Anabas testudineus)

Ga

Gambar 3. O

Jumlah total
Ovari Berat (gram) Frekuensi (butir) telur dalam
ovari (butir)
Anterior 0,06 198 3.300
Kanan Tengah 0,04 207 5.175
Posterior 0,02 139 6.950
Anterior 0,05 156 3.120
Kiri Tengah 0,04 158 3.700
Posterior 0,03 189 6.300
12

4.1.3. Fekunditas Ikan Betok (Anabas testudineus)


Tabel 1. Fekunditas Ikan Betok (Anabas testudineus)
4.1.4. Diameter Telur Ikan Betok (Anabas testudineus)

Diameter
Tabel 2. Diameter Telur Ikan Betok Telur
(Anabas (mm)
testudineus)
NO Kanan Kiri
Anterior Tengah Posterior Anterior Tengah Posterior
1 22 23 30 25 15 25
2 27 20 27 24 24 27
3 25 24 25 30 20 33

4.2. Pembahasan
Berat gonad total = 1 gram
Ikan betok (Anabas testudieus) merupakan ikan air tawar. Habitat ikan
betok adalah rawa, sawah, parit, dan sungai kecil. Selain di tempat tersebut ikan
betik juga sering di temukan di saluran air terbuka. Setiap individu memiliki alat
untuk bereproduksi yaitu gonad. Gonad adalah organ reproduksi pada ikan yang
menghasilkan telur pada betina dan sperma pada jantan. Pada ikan betina, dapat
dilakukan perhitungan jumlah telur yang disebut dengan fekundiutas.
Batasan fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat
didalam ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu
mijah. Berdasarkan perhitungan jumlah butir telur pada ikan betina matang gonad
tabel 1. ada sekitar 3.120-6.300 butir telur. Berat gonad total adalah 1,00 gram.
Perbedaan fekunditas pada ikan dapat dipengaruhi oleh ukuran, umur, spesies ikan
dan pengaruh lingkungan habitat dan ketersediaan nutrisi. Selain itu, faktor berat
induk diduga juga mempengaruhi fekunditas karena berat induk juga terkait
dengan berat gonad.
Fekunditas menggambarkan besarnya anggota baru yang akan hadir
(rekruitmen) dalam stok populasi, meskipun tidak semua telur yang dikeluarkan
akan menetas dan menjadi ikan dewasa. Fekunditas yang lebih besar akan
memberi peluang rekruitmen yang lebih banyak (Ernawati et al. 2009). Ikan
mempunyai strategi pemijahan untuk tetap melangsungkan keberlanjutan
populasinya. Perbedaan fekunditas yang dihasilkan oleh ikan betok tersebut
diduga berkaitan dengan ukuran panjang dan bobot ikan. Semakin berat dan
13

panjang ikan maka ada kecenderungan fekunditas ikan meningkat, dan sebaliknya
semakin kecil ukuran panjang dan bobot maka fekunditasnya juga semakin
sedikit. Korelasi antara fekunditas dengan bobot lebih kuat dari pada dengan
panjang ikan (Hasnidar, 2022). Kajian biologi reproduksi ikan betok dari berbagai
habitat menemukan fekunditas ikan betok berkisar antara 113,285- 1025,423/kg
(rata-rata 553,708 ±41,041/kg).
Hasil dari percobaan praktikum yang dilakukan menunjukkan diameter
telur terkecil 15 mm, sedangkan yang terbesar 33 mm yaitu yang terkecil adalah
bagian tengah ovari kiri dan terbesar bagian posterior ovari kiri. Diameter telur
ikan merupakan salah satu aspek biologi ikan, yang menunjukkan semakin besar
diameter telur akan semakin baik, karena dalam telur tersebut tersedia makanan
cadangan sehingga larva ikan bertahan baik. Ukuran diameter telur menentukan
kualitas yang berhubungan dengan kandungan kuning telur. Diameter telur yang
berukuran besar menghasilkan larva yang berukuran besar (Hunter, 1981 dalam
Sumindar et al., 2019).
14

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan yang sudah
matang gonad dan akan dikeluarkan waktu pemijahan. pada perhitungan
fekunditas dilakukan beberapa metode yaitu metode jumlah, volumetrik,
gravimetrik, jumlah dan von bayer.. Adapun cara yang dilakukan untuk
mendapatkan telur dari ovari individu ikan untuk dihitung fekunditasnya adalah
telur diambil dari induk ikan betina yang sudah matang gonad dan siap untuk
dikeluarkan pada waktu mijah. Fekunditas juga berguna untuk mengetahui
beberapa larva atau benih ikan yang akan dihasilkan jika individu ikan itu mijah
dan dapat juga memprediksi berapa jumlah stok suatu populasi ikan yang hidup di
suatu lingkungan perairan. Nilai fekunditas setiap individu akan selalu bervariasi
karena ada faktor yang mempengaruhinya.
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang sari suatu telur
yang diukur dengan mikrometer berskala. Sebaran diameter telur akan semakin
besar seiring dengan berkembangnya gonad. Ukuran diameter telur menentukan
kualitas yang berhubungan dengan kandungan kuning telur. Diameter telur yang
berukuran besar menghasilkan larva yang berukuran besar. Besar kecilnya
diameter telur pada ikan ada faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya jenis
spesies ikan, kondisi lingkungan sekitarnya dan lainnya.
5.2. Saran

Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan sudah menguasai dan


memahami teori yang akan di praktikumkan atau cara untuk melakukan praktikum
tersebut. Dan dalam melakukan praktikum, praktikan hendaknya dapat mengatur
waktu diberikan dan melakukan hal-hal yang diperintahkan.
15

DAFTAR PUSTAKA

Anggita A. 2011. Makanan Ikan Oskar (Amphilophus citrinellus) di Waduk


Jatiluhur. Skripsi. Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Ernawati Y, Kamal MM, Pellokila NAY. 2009. Biologi reproduksi ikan betok
(Anabas testudineus Bloch, 1792) di Rawa Banjiran Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Jurnal Iktiologi Indonesia, 9(2): 113-127.

Fadillah, P. N. (2018). Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Ikan Lencam


(Lethrinus lentjan Lacepede, 1802) Didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) Beba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Skripsi.
Program Sarjana Universitas Hasanuddin. Surabaya.

Hasnidar, H. (2022). Biologi reproduksi ikan betok Anabas testudineus (Bloch


1792) di Danau Tempe Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Iktiologi
Indonesia, 22(1), 17-34.H

Jusmaldi, J., Gurning, F. N. L., & Hariani, N. (2022). Fekunditas dan Pola
Pemijahan Ikan Sepat Rawa Trichopodus trichopterus (Pallas, 1770) dari
Bendungan Lempake Samarinda, Kalimantan Timur. EduBiologia:
Biological Science and Education Journal, 2(2), 94-100.

 Manda Putra, R., Efizon, D., Yoswaty, D., Hindriyani, A., Fauzi, M., Safrina, N.
and Mulyani, I., 2022. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Pekanbaru.

Manda Putra, R., Efizon, D., Yoswaty, D., Hindriyani, A., Fauzi, M., Safrina, N.
and Mulyani, I., 2022. Buku Ajar Biologi Perikanan. Pekanbaru.

Sumindar, S., Sumarno, D., & Kuslani, H. (2019). Fekunditas Dan Diameter Telur
Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) Di Danau Limboto, Propinsi
Gorontalo. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan, 16(2),
73-77.
16

LAMPIRAN
17

Lampiran 2. Bahan

Gonad ikan Gonad ikan ditimbang

Diambil subsampel dari


Gonad ikan dibagi menjadi 3
masing - masing bagian
bagian anterior, tengah dan
tersebut
posterior antara kanan dan kiri

3 butir telur masing –masing


bagian diletakkan pada object
glass
18

Lampiran 1. Alat

Penghapus Pensil

Gunting bedah Pena

Serbet Tisu

Timbangan digital Object glass

Anda mungkin juga menyukai