OLEH :
RAISHA SABRINA
OLEH
RAISHA SABRINA
NRP.53174211988
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dr. Moch. Farchan, A.Pi., SE., M.Si Dr. Ita Junita Puspa Dewi, M.Pd
Mengetahui
Tanggal Pengesahan :
KATA PENGANTAR
Ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan yang popular dan saat
ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Alasan mengapa ikan jenis ini laku
di masyarakat karena rasa dagingnya yang enak dan mudah dibudidayakan. Selain
itu harga pasarannya cukup tinggi sehingga banyak pembudidaya yang tertarik
untuk membudidayakannya. Namun permasalahan yang terjadi adalah suplai benih
dan induk ikan nila dengan mutu rendah dapat mempengaruhi produksi ikan nila.
Perlu dilakukan pengetahuan lebih mendalam mengenai asal benih dan calon induk
yang bermutu baik.
Proposal praktik akhir ini berjudul “Manajemen Pembenihan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Skala Rumah Tangga Di Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat”. Proposal praktik akhir ini
terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu : Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Tinjauan Pustaka, Bab 3
Metode Praktik, dan Bab 4 Rencana Kegiatan Praktik Akhir.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal praktik akhir ini masih
banyak kekurangan, sehingga penulis menerima dengan terbuka kritik serta saran
yang bersifat membangun. Semoga proposal praktik akhir ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal praktik
Akhir ini sesuai dengan program yang telah ditentukan. Proposal praktik akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk mengikuti praktik akhir. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Moch. Farchan, A.Pi., SE., M.Si dan Ibu Dr. Ita Junita
Puspa Dewi, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya dalam penyusunan proposal praktik akhir ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada :
1. Bapak Ilham, S.St.Pi., M.Sc., Ph.D, selaku Direktur Politeknik Ahli Usaha
Perikanan Jakarta.
2. Bapak Suharyadi, S.St.Pi., M.Si, selaku Ketua Program Studi Teknologi
Akuakultur.
3. Bapak Ir. Supiyadi, M.Si, selaku Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air
Tawar (BBPBAT) Sukabumi.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal
praktik akhir
Harapan penulis semoga proposal praktik akhir ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang akuakultur.
DAFTAR ISI
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar yang
mempunyai prospek dan potensi pasar yang besar. Hal tersebut dapat dilihat dari
permintaan pasar meningkat setiap tahunnya (Salsabila and Suprapto 2018).
Meningkatnya produksi ikan nila di Indonesia sejalan dengan meningkatnya produksi
benih ikan nila. Rata-rata kenaikan produksi ikan nila Indonesia dari tahun 2011
hingga 2013 sebesar 20,98%. Sedangkan rata-rata kenaikan produksi benih nila
Indonesia sebesar 19,71%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan benih ikan nila di
Indonesia belum memadahi. Permintaan yang semakin meningkat harus diimbangi
ketersedian benih unggul (Yuniarti and Basuki, 2017)
Ikan Nila memiliki batas toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan
salah satunya adalah faktor suhu. Menurut standar literatur (Amri and Khairuman,
2011) menunjukan bahwa toleransi ikan Nila terhadap suhu adalah 25 – 30°C. Ada
beberapa alasan ikan nila populer di Indonesia. Pertama karena ikan nila mudah
berkembang biak, kedua memiliki pertumbuhan cepat dan ukuran relatif besar dan
ketiga lebih tahan terhadap serangan penyakit serta mudah beradaptasi. Budidaya
ikan nila dapat dikatakan memiliki prospek menjanjikan dan lebih mudah diterima
masyarakat luas karena pertumbuhannya begitu cepat, dapat dipelihara pada padat
tebar tinggi serta dapat menerima pakan alami dan pakan buatan. Ikan nila banyak
digemari oleh masyarakat karena dagingnya tebal, lembut, rasanya manis dan gurih,
serta kandungan proteinnya tinggi.
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi telah berhasil mengembangkan inovasi
teknologi dibidang pembenihan. Inovasi ini merupakan teknologi pembenihan ikan
nila skala rakyat yang dirancang sebagai Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT)
akan didorong untuk dipelajari oleh masyarakat pembenih di berbagai daerah di
Indonesia. Inovasi HSRT ini memiliki berbagai keunggulan diantaranya yaitu SR
yang tinggi mencapai 80%, bisa dilakukan sepanjang tahun, sangat efisien air dan
tidak membutuhkan lahan yang luas dengan desain kolam bulat. Untuk
membedakan produktivitas pada sistem HSRT dengan sistem biasa ini yang
melatarbelakangi penulis mengambil judul “Manajemen Pembenihan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Skala Rumah Tangga Di Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat”.
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktik akhir ini adalah:
1. Mampu Mengkaji dan menerapkan manajemen pembenihan ikan nila
(Oreochromis niloticus) skala rumah tangga.
2. Mengevaluasi peforma kinerja budidaya pembenihan ikan nila (Oreochromis
niloticus)
3. Menganalisis finansial produksi benih ikan nila di Balai Besar Perikanan Budidaya
Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi
Secara morfologi Ikan nila (O. niloticus) yang dapat dilihat dari Gambar 1.
Ikan nila berbentuk ramping dengan sisik berukuran besar (Amri and Khairuman,
2011) dan ukuran punggung lebih tinggi (Khusumaningsih 2017). Tutup insang
berwarna putih agak kehitaman. Jumlah sisik pada gurat sisi sebanyak 34 buah.
Pujiastuti (2015) menyatakan bahwa ikan nila mempunyai ukuran kepala relatif kecil
dengan mulut terletak di ujung dan mempunyai mata yang besar. Perbandingan
panjang total dan tinggi badan 3 : 1.
Ikan nila jantan dan betina memiliki beberapa perbedaan. Ikan nila jantan
dapat tumbuh lebih cepat. Selain itu perbedaan lainnya terletak pada sisik, sisik ikan
nila betina relatif lebih kecil. Ikan nila jantan memiliki garis putus-putus pada sirip
punggung dan ekor sedangkan nila betina bergaris menyambung dan melingkar.
Alat kelamin jantan berbentuk tonjolan runcing yang terletak di depan anus yang
berfungsi sebagai saluran sperma dan urine sedangkan nila betina memiliki lubang
genital di depan anus yang terpisah dari saluran urine (Yuniarti and Basuki, 2017)
2.4.4 Pemijahan
Ikan nila akan mulai memijah pada umur 4 bulan atau berat sekitar 300 gram.
Sekali bertelur, induk ikan nila dapat mengeluarkan telur sebanyak 300 - 3000 butir.
Menurut Utete and Muposhi (2012) fekunditas relative ikan nila 3000 - 6000
telur/ekor. Induk muda yang pertama kali bertelur kemampuannya masih belum
maksimal (Latif, 2018). Perbedaan fekunditas disebabkan oleh perubahan
lingkungan (Sulistiono et al., 2011). Pendapat lain menyatakan bahwa fekunditas
berkaitan erat dengan panjang ikan, berat ikan dan berat gonad (OymAk et al.,
2008). Sedangkan menurut Murua and Saborido (2003) fekunditas merupakan hasil
adaptasi dari lingkungan, habitat, umur ikan, ukuran telur, makanan dan musim.
Proses pemijahan nila biasanya dilakukan di dasar kolam. Pada saat
pemijahan induk jantan akan membuat suatu lingkaran di dasar kolam yang
digunakan sebagai sarang saat memijah. Induk jantan akan mengiring induk betina
datang. Selanjutnya pemijahan dilakukan secara masal setelah sarang selesai
dibuat. Kemudian induk betina akan mengeluarkan telur ke area sarang bersamaan
dengan keluarnya sperma dari indukan jantan (Sucipto and Prihartono, 2013).
Setelah itu, induk betina akan mengerami telur yang sudah 10 dibuahi didalam mulut
(Nandlal and Pickering, 2004). Oleh karena itu, ikan nila merupakan parental care
fish. Pemijahan di kolam tanah idealnya dilakukan dengan padat tebar 1 – 3
ekor/m2. Dalam proses pemijahan induk ikan nila membutuhkan pakan buatan
dengan kandungan protein sebesar 28 - 30 % untuk mencukupi kebutuhan
energinya (Suyanto, 2011). Sedangkan dosis pemberian pakan sebanyak 2 - 3%
dari berat biomassa (Bernard et al., 2013).
2.4.6 Pendederan
Produksi dan pemeliharaan larva ikan nila tidak memerlukan perlakuan
khusus. Benih ikan hasil pemijahan dapat langsung dipelihara di tempat
pemeliharaan larva, baik berupa kolam maupun bak. Pendederan merupakan
kelanjutan pemeliharaan larva ikan nila dari hasil pemijahan untuk mencapai ukuran
tertentu yang siap dibesarkan. Kegiatan pendederan dilakukan dua tahap yaitu
pendederan tahap I dan pendederan tahap II. Tujuan dari pendederan adalah agar
dapat memiliki ukuran ikan nila yang seragam, sehingga memberikan kesempatan
mendapatkan makanan sama sehingga pertumbuhan juga seragam (Amri and
Khairuman, 2011).
2.5 Manajemen
Manajemen merupakan hal yang penting dalam segala bentuk kehidupan
dan kerjasama yang terorganisir. Sementara keberhasilan Kerjasama organisasional
untuk mencapai tujuan pastinya dipengaruhi oleh aktivitas manajemen dari
organisasi. Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian (Dakhi, 2016)
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan
serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna
mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang manajer akan dapat
mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk
melakukannya untuk kemajuan usahanya (Dakhi 2016)
b) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian
sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap
individu dan kelompok untuk menerapkan rencana. Kegiatan-kegiatan yang
terlibat dalam pengorganisasian mencakup tiga kegiatan yaitu
(1) membagai komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran dalam kelompok-kelompok,
(2) membagai tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan
pengelompokkan tersebut,
(3) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi (Dakhi
2016)
c) Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk
menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Banyak orang mengambil kesimpulan bahwa fungsi manajemen
pelaksanaan merupakan fungsi yang paling penting karena berhubungan
dengan sumber daya manusia. Pimpinan organisasi harus dapat memberi
pengarahan dan motivasi sehingga setiap orang mau bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah proses untuk
menumbuhkan semangat (motivation) pada karyawan agar dapat bekerja keras
dan giat serta membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk
mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Melalui pengarahan, seorang manajer
menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya
tujuan (Koso et al., 2018)
d) Pengendalian atau evaluasi (controlling)
Bagian terakhir dari proses manajemen adalah evaluasi. Pengendalian
dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sudah sesuai dengan
rencana sebelumnya. Fungsi pengendalian mencakup empat kegiatan, yaitu
(1) menentukan standar prestasi
(2) mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini
(3) membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi
(4) melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar prestasi yang
telah ditetapkan (Koso et al., 2018)
3. METODE PRAKTIK
3.2 1 Alat
Alat yang akan digunakan selama melaksanakan praktik akhir dilokasi adalah
sebagai berikut
Tabel 3. Alat yang digunakan untuk Pembenihan Ikan Nila (O. niloticus)
3.2.2 Bahan
Bahan yang akan digunakan selama melaksanakan praktik akhir dilokasi
adalah sebagai berikut
Tabel 4. Bahan yang digunakan
3.3.1 Observatif
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik akhir ini
adalah dengan metode observatif dan mengikuti semua kegiatan yang ada
dilapangan, melakukan pengukuran dan pengamatan terhadap semua kegiatan
serta melakukan wawancara langsung dengan pembimbing lapangan. Adapun jenis
data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait studi
literatur, arsip dan dokumen yang dimiliki oleh instansi. Data yang diambil yaitu
sejarah perusahaan, data panen siklus sebelumnya, standard operasional prosedur
(SOP) dan analisa usaha.
Tabel 6. Data Sekunder
Π = TR - TC TC = VC + FC
Keterangan: Π : Keuntungan (Rp/siklus)
FC FC
EP harga = EP unit =
VC p VC
1S
Keterangan: FC : Biaya tetap
VC : Biaya variabel
S : Nilai penjualan (jumlah penerimaan)
p : Harga/unit
c. R/C ratio
Analisis R/C ratio dapat dihitung berdasarkan rumus yang digunakan oleh
(Alit et al., 2019)
Penerimaan
R 𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Total biaya
3.6.1 Deskriptif
Hasil pengamatan dan pengukuran selama kegiatan pembenihan akan
dibahas secara sistematis selanjutnya dikaji dan dianalisis dengan cara
membandingkan literature yang berkaitan dengan pembenihan ikan nila. Data yang
dianalisis menggunakan deskriptif adalah data pendukung seperti data kualitas air.
3.6.2 Kuantitatif
Hasil pengolahan data akan disajikan secara kuantitatif dalam bentuk tabel
maupun dalam bentuk gambar dan grafik. Selanjutnya data akan dianalisis dan dikaji
lebih mendalam mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
Proposal
2. Seminar
Proposal
3. Pelaksanaan
Praktik akhir
4. Penyusunan
Laporan
Praktik akhir
5. Seminar
Hasil Praktik
akhir
Alit, Gabrielle F., Nurdin Jusuf, and Lexy K. Rarung. 2019. “Analisis Finansial Usaha
Budidaya Ikan Nila(Oreochromis Niloticus) Pada Karamba Jaring Tancap Di
Desa Eris Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.”
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan 7(1): 1113–20.
Amri, Khairul, and Khairuman. 2011. “Budi Daya Ikan Nila Secara Intensif.”
Agromedia. https://agromedia.net/katalog/budi-daya-ikan-nila-secara-
intensif/ (February 22, 2021).
Arie, Muhammad, and Usni. 2000. “Buku Pembenihan & Pembesaran Nila Gift -
Penebar Swadaya.” Toko Buku Penebar Swadaya.
https://www.penebarswadaya.com/shop/perikanan/ikan-
konsumsi/pembenihan-pembesaran-nila-gift/ (February 22, 2021).
Cahyono, Bambang. 2000. “Budidaya ikan air tawar : Ikan gurami, ikan nila, ikan mas.”
Din, Mohamed Shariff Mohamed, and Rohana Subasinghe. 2017. “Basic Biosecurity
Manual for Tilapia Hatchery Technicians in Bangladesh.” : 28.
Gustiano, Rudhy, Otong Zenal Arifin, and Estu Nugroho. 2008. “Perbaikan
Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dengan Seleksi Famili.”
Media Akuakultur 3(2): 98–106.
Karimah, Annisa, Iwang Gumilar, and Zahidah Hasan. 2012. “Analisis Prospektif
Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Di Taman Akuarium Air Tawar (Taat)
Dan Taman Mini Indonesia Indah (Tmii) Jakarta.” Jurnal Perikanan
Kelautan 3(3). http://jurnal.unpad.ac.id/jpk/article/view/1425 (February 22,
2021).
Khusumaningsih, F.A. 2017. “Teknik Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di
Balai Benih Ikan Puri, Desa Kebonagung, Kecamatan Puri, Kabupaten
Mojokerto, Propinsi Jawa Timur.” http://lib.unair.ac.id (February 22, 2021).
Koso, Jeli, Martha Ogotan, and Rully Mambo. 2018. “Manajemen Pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa (Studi Di Desa Watulaney Amian Kecamatan
Lembean Timur Kabupaten Minahasa).” JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
4(51). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/19203 (March
1, 2021).
Latif, A. 2018. “Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Jumlah Telur Ikan Nila
(Oreochromis Niloticus) Yang Menetas - UMM Institutional Repository.”
http://eprints.umm.ac.id/40730/ (February 22, 2021).
Monalisa, Shinta Sylvia. 2010. “Kualitas Air yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ikan
Nila (Oreochromis sp.) di Kolam Beton dan Terpal.” : 5.
Mulyadi, Gilang Kesuma, Ibnu Dwi Buwono, and Ujang Subhan. 2017. “Analisis
Kekerabatan Genetik Hibrid Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Mas
(Cyprinus carprio L) Mengunakan PCR-RAPD.” Jurnal Perikanan Kelautan
8(1). http://jurnal.unpad.ac.id/jpk/article/view/13884 (February 22, 2021).
Nandlal, S, and Ti Pickering. 2004. “Tilapia Fish Farming in Pacific Island Countries.
Tilapia Hatchery Operation.” Secretariat of the Pacific Community
Cataloguing-in-Publication 1: 41.
Ngugi, C. C., J. R. Bowman, and B. O. Omolo. 2007. A New Guide to Fish Farming
in Kenya. Oregon State University, College of Agricultural Science ,
Aquaculture CRSP. https://www.oceandocs.org/handle/1834/7172
(February 22, 2021).
Nugroho, Estu. 2013. “Nila 1 Unggul Penebar Swadaya Grup.” Toko Buku Penebar
Swadaya. https://www.penebarswadaya.com/shop/perikanan/ikan-
konsumsi/nila-1-unggul/ (February 22, 2021).
OymAk, S.A, N DOgAN, and E UySAl,. 2008. “Age, Growth and Reproduction of the
Shabut Barbus Grypus (Cyprinidae) in Atatürk Dam Lake (Euphrates
River),Turkey | French Ichthyological Society - Cybium.” http://sfi-
cybium.fr/en/node/974 (February 22, 2021).
Pramleonita, Meilinda, Nia Yuliani, Ridha Arizal, and Supriyono Eko Wardoyo. 2018.
“PARAMETER FISIKA DAN KIMIA AIR KOLAM IKAN NILA HITAM
(Oreochromis Niloticus).” Jurnal Sains Natural 8(1): undefined-undefined.
Primyastanto, Mimit. 2011. Feasibility Study Usaha Perikanan (Sebagai Aplikasi Dari
Teori Studi Kelayakan Usaha Perikanan). UB Press.
Salsabila, Meidiana, and Hari Suprapto. 2018. “Teknik Pembesaran Ikan Nila
(Oreochromis Niloticus) Di Instalasi Budidaya Air Tawar Pandaan, Jawa
Timur.” Journal of Aquaculture and Fish Health 7(3): 118–23.
Satyani, Darti, and Bambang Priono. 2012. “Penggunaan Berbagai Wadah Untuk
Pembudidayaan Ikan Hias Air Tawar.” Media Akuakultur 7(1): 14–19.
SNI 01-6139-2009. “Produksi Induk Ikan NIla Hitam (Oreochromis Niloticus) Kelas
Induk Pokok.” Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Yanuar, Vita. 2017. “Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap
Laju Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochiomis Niloticus) Dan Kualitas Air
Di Akuarium Pemeliharaan.” Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian 42(2):
91–99.
Yuniarti, Tristiana, and Fajar Basuki. 2017. “Ibm Kecamatan Ungaran Barat,
Kabupaten Ungaran Melalui Pengkayaan Madu Dalam Pakan Untuk
Menghasilkan Benih Monosek Dalam Upaya Peningkatan Produksi Dan
Pendapatan Pembenih Nila Larasati.” INFO 19(1): 13-23–23.
Yusuf, Muhammad. 2016. “Pertumbuhan Dan Survival Rate Ikan Nila (Oreochromis.
Sp) Strain Merah Dan Strain Hitam Yang Dipelihara Pada Media
Bersalinitas.” Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No. 1.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengukuran parameter kualitas air
36
Lampiran 2. Monitoring Pemberian Pakan
Pemberian Pakan P/H P.Komulatif Keterangan
Tanggal DOC
37
Lampiran 3. Form Biaya Investasi
10
Total
38
Lampiran 4. Form Biaya Tetap
Biaya Satuan Biaya per Bulan Lama per Siklus Biaya Per siklus Biaya per Tahun
No Uraian Jumlah
(Rp.) (Rp.) (Bulan) (Rp.) (Rp.)
10
Total
39
Lampiran 5. Form Biaya Variabel
10
Total
40