Anda di halaman 1dari 64

APLIKASI PAKAN MANDIRI TERHADAP

PERFORMA BUDIDAYA PADA PENDEDERAN IKAN GURAMI


(Osphronemus gouramy) DI DELI SERDANG, SUMATERA UTARA

KARYA ILMIAH PRAKTIK AKHIR

Oleh:
REZKY ARIE BR TAMBUNAN

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


2021
2

APLIKASI PAKAN MANDIRI TERHADAP


PERFORMA BUDIDAYA PADA PENDEDERAN IKAN GURAMI
(Osphronemus gouramy) DI DELI SERDANG, SUMATERA UTARA

Oleh:
REZKY ARIE BR TAMBUNAN
NRP 53174211992

Karya Ilmiah Praktik Akhir Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Perikanan

PROGRAM SARJANA TERAPAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2021
KARYA ILMIAH PRAKTIK AKHIR

Judul : Aplikasi Pakan Mandiri Terhadap Performa Budidaya Pada


Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Deli
Serdang, Sumatera Utara.
Penyusun : Rezky Arie Br Tambunan
NRP : 53174211992
Program Studi : Teknologi Akuakultur

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Suharyadi, S.St.Pi., M.Si Dr. Moch. Nurhuhdah, M.Sc


Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui,

Ilham, S.St.Pi., M.Sc., Ph.D Suharyadi, S.St.Pi., M.Si


Direktur Ketua Program Studi
6

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Ilmiah Praktik Akhir “Aplikasi
Pakan Mandiri Terhadap Performa Budidaya Pada Pendederan Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) di Deli Serdang, Sumatera Utara.”adalah karya
saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka
di bagian akhir Karya Ilmiah Praktik Akhir ini.
Apabila dikemudian hari pernyataan yang saya buat tidak sesuai, maka
saya bersedia dicabut gelar kesarjanaannya oleh Politeknik Ahli Usaha
Perikanan.

Jakarta, Juli 2021

Materai 10.000

Rezky Arie Br. Tambunan


NRP 53174211992
© Hak Cipta Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Tahun 2021
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan, tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar Politeknik Ahli Usaha Perikanan.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis


dalam bentuk apapun tanpa izin Politeknik Ahli Usaha Perikanan.
8
RINGKASAN

Rezky Arie Br. Tambunan, NRP 53174211992. Aplikasi Pakan Mandiri


Terhadap Performa Budidaya Pada Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy) di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dibimbing oleh Bapak
Suharyadi dan Bapak Nurhudah.

Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu komoditi


perikanan air tawar yang penting karena permintaan pasar yang cukup tinggi
(Pratama et al, 2018). Peningkatan produksi ikan gurami dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan pasar. Cara yang dapat dilakukan salah satunya yaitu
mengurangi penggunaan pakan komersil. Pakan merupakan unsur yang sangat
penting dalam suatu kegiatan usaha budidaya perikanan, sehingga pakan yang
tersedia harus memadai dan memenuhi kebutuhan ikan (Hidayat et al, 2013).
Pembuatan pakan mandiri berbahan lokal dengan perhitungan formulasi pakan
sesuai kebutuhan nutrisi ikan. Nutrisi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan
ikan sehingga dapat meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan
(Hidayat et al, 2013). Pengujian yang dilakukan adalah dengan membandingkan
pertumbuhan ikan gurami dengan pemberian dua jenis pakan yang berbeda.
Pakan yang akan digunakan pada pengujian ini berupa pakan komersial dan
pakan mandiri dengan kandungan nutrisi yang sudah di sesuaikan. Pakan yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pakan pellet. Pemberian pakan
dengan menggunakan FR 10% dari bobot ikan dan diberikan dua kali sehari
pada jam 08.00 dan 17.00 WIB. Pemberian pakan dilakukan dalam waktu yang
sama antara pakan komersial dan pakan mandiri.
Teknik pendederan ikan gurami (Osphronemus gouramy) meliputi
persiapan wadah dan media, penebaran benih, pengelolaan pakan, monitoring
kualitas air, monitoring pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit. Terdapat
perbedaan nyata dari pemberian pakan komersial dan menghasilkan nilai yang
baik pada Average Body Weight (ABW) (4,57 ± 0,05), Pertumbuhan Panjang
Mutlak (6,49 ± 0,09), Food Conversion Ratio (FCR) (0,87 ± 0,01), Spesific
Growth Rate (SGR) (15,44 ± 0,89) dan Survival Rate (SR) (17,75 ± 2,75).
Berdasarkan analisa usaha dari perbandingan kedua pakan tersebut, yang
menguntungkan pada pemberian pakan yang berbeda jika dibandingkan dengan
Average Body Weight (ABW) dan Pertumbuhan Panjang Mutlak maka pakan
komersial lebih unggul, namun untuk secara biaya pakan mandiri lebih murah
dibanding dengan pakan komersial dengan selisih harga Rp. 1750,-

Kata kunci: Osphronemus gouramy, pertumbuhan, kelangsungan hidup, rasio


konversi pakan

i
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah Praktik Akhir (KIPA) yang berjudul “Aplikasi Pakan Mandiri
Terhadap Performa Budidaya Pada Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy) di Deli Serdang, Sumatera Utara”. Karya Ilmiah Praktik Akhir ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Terapan
Perikanan (S.Tr.Pi.) pada Program Studi Teknologi Akuakultur, Politeknik Ahli
Usaha Perikanan.
Laporan Karya Ilmiah Praktik Akhir ini terdiri dari 4 (empat) bab yaitu:
Pendahuluan, Metode Praktik, Hasil dan Pembahasan, serta Simpulan dan
Saran. Bimbingan, koreksi, dan saran dari dosen pembimbing Bapak Suharyadi,
S.St.Pi., M.Si dan Bapak Dr. Moch. Nurhuhdah, M.Sc dalam mewujudkan sebuah
karya ilmiah ini diharapkan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi penulis,
khususnya dalam menyusun karya ilmiah.
Upaya maksimal telah penulis lakukan untuk merampung karya ini, namun
penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan penulis untuk
menyempurnakan karya ilmiah ini.

Jakarta,Juli 2021

Penulis

iii
iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan Laporan Karya Ilmiah Praktik
Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Selama proses penyusunan
Karya Ilmiah Praktik Akhir (KIPA) ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Bapak Suharyadi, S.St.Pi., M.Si dan Bapak Dr. Moch. Nurhuhdah,
M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I dan II, yang telah memberikan bimbingan,
dorongan, dan semangat dalam penyusunan Karya Ilmiah Praktik Akhir ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Ilham, S.St.Pi., M.Sc., Ph.D,, selaku Direktur Politeknik AUP;
2. Dr. Heri Triyono, A.Pi., M.Kom.,selaku Wakil Direktur I Politeknik AUP;
3. Arpan Nasri Siregar, A.Pi, M.St.Pi., selaku Wakil Direktur II Politeknik AUP;
4. Dr. Ita Junita Puspadewi, A.Pi., M.Pd., selaku Wakil Direktur III Politeknik
AUP;
5. Suharyadi, S.St.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknologi Akuakultur,
Politeknik AUP;
6. Suharyadi, S.St.Pi., M.Si dan Dr. Moch. Nurhuhdah, M.Sc, selaku Dosen
Pembimbing Karya Ilmiah Praktik Akhir.
7. Diri saya sendiri yang telah berjuang melewati semua tanggung jawab dan
amanah yang diberikan selama 4 tahun masa pendidikan.
8. Kedua Orang tua, abang, kakak, dan adik tersayang yang telah memberi
masukan dan motivasi serta mendukung baik dalam hal materi dan spiritual;
9. Sahabat, teman, dan saudara seperjuangan selama masa pendidikan di
Program Studi Teknologi Akuakultur ,Politeknik AUP yaitu Angkatan 53;
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah Praktik
Akhir (KIPA).

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................iii
1 PENDAHULUAN........................................................................................10
1.1 Latar Belakang.................................................................................10
1.2 Tujuan..............................................................................................11
1.3 Batasan Masalah.............................................................................11
2 METODE PRAKTIK ..................................................................................13
2.1 Waktu dan Tempat...........................................................................13
2.2 Alat dan Bahan.................................................................................13
2.3 Rancangan Percobaan.....................................................................14
2.4 Metode Pengumpulan Data..............................................................14
2.5 Metode Pengolahan Data.................................................................18
2.6 Metode Analisis Data.......................................................................19
3 HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................21
4 SIMPULAN................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................33
LAMPIRAN.......................................................................................................3
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................3

v
vi

DAFTAR TABEL

1 Alat Praktik.....................................................................................................13
2 Bahan Praktik.................................................................................................14
3 Kandungan Nutrisi Pakan..............................................................................23
4 Pengukuran Kualitas Air..................................................................................23
5 Asumsi Perhitungan.......................................................................................30

vi
DAFTAR GAMBAR

1 Lokasi Praktik..........................................................................................13
2 Pengisian Bak dan Pemasangan Aerasi..................................................15
3 Penebaran Benih.....................................................................................15
4 Mengukur Suhu.......................................................................................16
5 Mengukur pH...........................................................................................16
6 Mengukur DO..........................................................................................17
7 Mengukur Amoniak..................................................................................17
8 Sampling Ikan..........................................................................................18
9 Lingkungan bak dan Pengamatan nafsu makan ikan..............................18
10 Bak Pemeliharaan dan Konstruksi rangka bak........................................21
11 Benih Ikan...............................................................................................22
12 Pakan Komersial dan Pakan Mandiri.......................................................23
13 Diagram Pengukuran Suhu.....................................................................24
14 Diagram Pengukuran pH.........................................................................25
15 Diagram Pengukuran DO........................................................................25
16 Diagram Pengukuran Amoniak................................................................26
17 Grafik Specific Growth Rate (SGR) ........................................................26
18 Grafik Average Body Weight (ABW) .......................................................27
19 Grafik Pertumbuhan Panjnag..................................................................28
20 Grafik Feed Conversion Rate (FCR) .......................................................29
21 Grafik Survival Rate (SR) .......................................................................30

vii
DAFTAR LAMPIRAN

1 Pengelolaan Pakan........................................................................................34
2 Data Pengukuran Kualitas Air........................................................................39
3 Data Sampling Bobot.....................................................................................44
4 Data Sampling Panjang.................................................................................45
5 Hasil Uji Proksimat.........................................................................................46
6 Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS................................................47
1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu komoditi
perikanan air tawar yang penting karena permintaan pasar yang cukup tinggi
(Pratama et al, 2018). Berdasarkan data (Kementerian Kelautan & Perikanan,
2014) produksi ikan gurami nasional memiliki peningkatan sebesar 19,86% per
tahun sejak tahun 2009 sampai 2013. Peningkatan produksi ikan gurami
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Cara yang dapat dilakukan salah
satunya yaitu mengurangi penggunaan pakan komersil.
Pakan merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu kegiatan
usaha budidaya perikanan, sehingga pakan yang tersedia harus memadai dan
memenuhi kebutuhan ikan (Hidayat et al, 2013). Menurut (Babo et al, 2013)
Pakan merupakan komponen terbesar yang menghabiskan 50- 70% dari biaya
produksi. Alternatif yang digunakan pada pemeliharaan ikan gurami hingga saat
ini masih mengandalkan pakan komersil.
Pellet komersial memiliki harga yang mahal padahal pakan merupakan
input produksi budidaya yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan dan
komponen biaya yang paling besar dalam kegiatan budidaya dengan kisaran 60-
85% (Suprayudi, 2010). Beberapa syarat bahan alternatif pakan diantaranya
mudah didapat, harga murah dan memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi
(Suprayudi et al, 2011). Selain itu, untuk mengatasi ketergantungan
pembudidaya terhadap pakan komersial yang harganya tinggi dapat dilakukan
dengan pembuatan pakan mandiri berbahan baku lokal.
Pembuatan pakan mandiri berbahan lokal dengan perhitungan formulasi
pakan sesuai kebutuhan nutrisi ikan. Nutrisi tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan ikan sehingga dapat meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan
ikan (Hidayat et al, 2013). Sebaliknya, apabila pakan yang diberikan tidak sesuai
dengan kebutuhan nutrisi ikan maka akan mengakibatkan tingginya efisiensi
pakan dan rendahnya pertumbuhan ikan.
Oleh sebab itu untuk mengurangi biaya pengeluaran dalam
membudidayakan ikan gurami serta memenuhi permintaan pasar, maka penulis
mengambil judul “Aplikasi Pakan Mandiri Terhadap Performa Kinerja
Budidaya pada Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) di Deli
Serdang, Sumatera Utara”
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktik akhir adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji aspek teknis pendederan ikan gurami (Osphronemus gouramy).
2. Mengevaluasi performa budidaya pada pendederan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) dengan pemberian pakan komersial dan pakan
mandiri.
3. Menganalisis secara finansial biaya pakan mandiri dan pakan komersil pada
Pendederan ikan gurami (Osphronemus gouramy).

1.3. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aspek teknis meliputi persiapan wadah dan media, pengelolaan pakan,
pengelolaan kualitas air, monitoring pertumbuhan, dan monitoring kesehatan
ikan.
2. Melakukan pemberian pakan mandiri dan pakan komersil yang mempengaruhi
pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy) meliputi Survival Rate
(SR), Average Body Weight (ABW), Spesific Growth Rate (SGR), Feed
Conversion Ratio (FCR), Produktivitas.
3. Analisis finansial budidaya berupa biaya produksi Pendederan ikan gurami
dengan pakan mandiri dan pakan komersil.
2 METODE PRAKTIK

2.1. Waktu dan Tempat


Praktik kegiatan akhir dilaksanakan mulai tanggal 8 Maret 2021 sampai dengan
5 Mei 2021, yang bertempat di Jl. Diponegoro, Lubuk Pakam, Deli Serdang ,Sumatera
Utara (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi Praktik


2.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan praktik dapat dilihat pada
Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Alat praktik.
No. Alat Spesifikasi Jumlah Kegunaan
1. IBC Tank Berbahan HDPE 8 Wadah pemeliharaan
Ketebalan dinding 5mm
Volume 1000L
p x l x t ( 1,3m x 1,3m x 1m)
2. Baskom Berbentuk bulat 1 Wadah sampling ikan
(diameter 15cm)
3. Aerator 220-240 volt 2 Suplai Oksigen
35W; 50-60 Hz
4. Selang Panjang 1,5m 8
Aerasi
5. Ember Berbentuk bulat 2 Wadah penampungan
(diameter 55cm) aklimatisasi
6. Seser Berbentuk persegi panjang 1 Mengambil ikan
p x l (15cm x 30cm)
7. Penggaris Ketelitian 1cm 1 Mengukur panjang ikan
8. Timbangan Ketelitian 0,01 g 1 Mengukur bobot ikan
Digital
9. pH meter Ketelitian 0,1 1 Mengukur pH
10. Thermometer Ketelitian 1°C 2 Mengukur suhu air
Tabel 2. Bahan praktik.
No. Bahan Uji Spesifikasi Jumlah Kegunaan
1. Benih Ukuran 2-3cm 800 Biota uji
Gurami Ukuran 6-8 cm 320
2. Pellet - 2 Pakan uji biota
Komersial
3. Pellet - 2 Pakan uji biota
Mandiri
4. DO Test Kit - 1 Mengukur oksigen terlarut
5. Ammonia - 1 Mengukur ammonia
Test Kit

2.3. Rancangan Percobaan


Rancangan percobaan yang dilakukan adalah dengan membandingkan
pertumbuhan ikan gurami dengan pemberian dua jenis pakan yang berbeda. Pakan
yang akan digunakan pada percobaan ini berupa pakan komersial dan pakan mandiri.
Pada percobaan ini padat penebaran dalam satu bak 100 ekor/m² dengan
ukuran ikan 2-4 cm. Frekuensi pemberian pakan yaitu dua kali sehari pada pukul 08.00
dan 17.00 WIB dengan feeding rate (FR) 10% dari bobot tubuh ikan. Pengukuran
sampling pertumbuhan dilakukan setiap 7 hari. Data yang telah diolah kemudian di
analisis menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 22
dengan uji T (signifikan 0,05).
Berdasarkan metode percobaan, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
H0 = Tidak ada pengaruh pemberian jenis pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan
dan sintasan pada ikan gurami.
H1 = Ada pengaruh pemberian jenis pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan
sintasan pada ikan gurami.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam praktik akhir ini adalah
metode penelitian kuantitatif. Metode ini mengumpulkan data-data baik primer ataupun
sekunder dengan cara pengamatan, pengujian dan pengukuran langsung.

2.4. Metode Pengumpulan Data


2.4.1. Data Primer
Data yang diperoleh di lokasi selama penelitian melalui pengamatan langsung
mulai dari kegiatan dan persiapan wadah media, penebaran benih, pengelolaan pakan,
pengelolaan kualitas air, monitoring pertumbuhan, dan pengendalian hama dan
penyakit.
Langkah-langkah kerja yang dilakukan selama kegiatan praktik sebagai berikut:
a. Persiapan wadah dan media pemeliharaan.
Wadah budidaya yang digunakan berupa IBC Tank berbahan HDPE (High Density
Polyethylene) dengan ketebalan dinding 5 mm dan berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 1,3m x 1,3m x 1m. Pada media air menggunakan air dari PDAM,
adapun tahapan persiapan wadah dan media yaitu:
1. Pembersihan wadah
Pembersihan wadah dilakukan dengan cara menyikat seluruh dinding bak yang
kotor dengan menggunakan sikat kemudian dilakukan pembilasan mengunakan
air bersih. Selanjutnya bak yang sudah di bersihkan dapat dikeringkan selama
2-3 hari.
2. Pengisian air bak
Pengisian air media menggunakan air PDAM. Pengisian air pada bak hingga
ketinggan 0,6 m. Pengisian air masuk kedalam bak dari lubang atas dengan
menggunakan selang yang sudah di hubungkan dengan kran air. Adapun
saluran pembuangan air yang terdapat di bagian bawah di tutup rapat agar air
tidak keluar.
3. Pemasangan aerasi
Konstruksi wadah berupa plastik dilengkapi dengan selang aerasi. Aerator yang
digunakan dengan merk dagang Sakkai Pro. Aerator dipasang dengan selang
aerasi dan batu aerasi lalu diletakkan satu tiitk pada setiap bak.

(a) (b)
Gambar 2. Pengisian air bak (a) Pemasangan aerasi (b)

b. Penebaran benih
Penebaran benih ke dalam bak pemeliharaan dapat dilakukan apabila kondisi air
bak diperkirakan sudah stabil. Penebaran benih ikan gurami dilakukan pada saat
pagi hari pukul 08.00 WIB. Benih ikan gurami yang akan ditebar terlebih dahulu
dilakukan proses aklimatisasi selama 15-20 menit. Proses aklimatisasi dilakukan di
dalam wadah penampungan terlebih dahulu yang sudah di isikan air dari bak
pemeliharaan. Setelah proses aklimatisasi plastik dibuka dan benih di lepaskan
kedalam wadah penampungan terlebih dahulu. Lalu benih dilakukan sampling dan
dihitung kemudian benih yang sudah di sampling diambil dan dimasukkan ke dalam
wadah pemeliharaan secara perlahan.

15
16

Gambar 3. Penebaran Benih


c. Pengelolaan pakan
Pakan yang diberikan berupa pakan pellet komersial dan pakan pellet mandiri.
Pakan mandiri yang digunakan berupa pakan diproduksi oleh salah satu UMKM
yang berada dilokasi terdekat. Kebutuhan bahan baku selalu tersedia hingga
mampu memproduksi setiap harinya.
Pakan yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan
pakan. Frekuensi pemberian pakan dua kali sehari pada pagi hari 08.00 WIB dan
sore hari 17.00 WIB dengan nilai FR(Feeding Rate) yang digunakan 10% dari bobot
ikan. Pakan yang sudah di timbang sesuai dengan kebutuhan kemudian ditebar
pada bak ikan gurami secara merata pada tiap bak.
d. Pengelolaan kualitas air
Pengukuran kualitas air pada suhu dan pH dilakukan dua kali sehari selama
kegiatan praktik, yaitu pagi hari (07.00) dan sore hari (17.00) WIB. Pemilihan waktu
tersebut untuk mengetahui kisaran terendah dan tertinggi kualitas air pada kolam
budidaya. Untuk pengukuran DO dan Amoniak dilakukan tiga kali dalam satu
minggu, yaitu pada pagi hari (07.00) WIB.
1. Suhu
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer digital.
Pengukuran dilakukan dengan memasukkan indikator thermometer kedalam
media pemeliharaan selama 1 menit, Kemudian mencatat angka yang
menunjukkan nilai suhu tersebut.

Gambar 4. Mengukur Suhu.


2. pH
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter digital. Pengukuran
dilakukan dengan memasukkan sensor pH kedalam media pemiliharaan
selama 1 menit. Kemudian mencatat angka yang menunjukan nilai pH tersebut.

16
Gambar 5. Mengukur pH.
3. DO
Oksigen terlarut diamati dengan menggunakan test kit DO dan dengan
menggunakan reagen MnSO4, H2SO4, Na2S2O3, dan Indikator amilum.
Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel air sebanyak 10 ml. Reagen
1 diteteskan sebanyak 5 tetes, kemudian homogenkan, reagen 2 diteteskan
sebanyak 5 tetes, lalu homogenkan. Setelah itu teteskan reagen ke 3 sebanyak
5 tetes. Kembali hingga terlihat perubahan warna, warna yang dihasilkan pada
pengukuran dicocokan dengan indikator warna.

Gambar 6. Mengukur DO.


4. Amoniak
Amoniak diamati dengan menggunakan Amonia test kit. Cara mengukur
amoniak adalah mengambil sampel air sebanyak 10 ml, menesteskan amoniak
reagent 2 sebanyak 5 tetes, meneteskan amoniak reagent 1 sebanyak 8 tetes,
mengocok sampel air ke kiri dan kanan selama 5 detik, menunggu selama 5
menit sampai warna dominan, mencocokan warna sampel air dengan indikator
amoniak, warna yang sesuai dengan indikator merupakan nilai amoniak yang
terkandung dalam media.

17
18

Gambar 7. Mengukur Amoniak.


e. Monitoring pertumbuhan
Sampling dilakukan setiap 7 hari sekali dan dilakukan pada saat sore hari (15.30
WIB). Pertama menyiapkan alat yang digunakan untuk mengukur laju pertumbuhan
gurami. Kedua mengambil sampel 10 ekor ikan gurami dengan menggunakan
seser, kemudian masukkan ikan kedalam wadah penampungan untuk sampling.
Ketiga ukur berat ikan gurami menggunakan timbangan kemudian ukur panjang
total ikan gurami menggunakan penggaris. Keempat mencatat hasil semua
pengukuran.

Gambar 8. Sampling ikan.


f. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan cara mengontrol dan membersihkan
lingkungan sekitar pada bak. Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara fisiologi ikan seperti pergerakan dan nafsu makan
ikan.

(a) (b)
Gambar 9. Lingkungan bak (a) Pengamatan nafsu makan ikan (b)

18
2.5. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data kemudian
diseleksi sesuai dengan data yang dibutuhkan. Data tersebut diklasifikasikan agar
sesuai dengan tujuan dan batasan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Data-
data yang diambil diolah dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :

a. Average Body Weight (ABW)


Rumus yang digunakan untuk menghitung ABW adalah sebagai berikut :
(Idris et al, 2018).
Berat total ikan sampel ( g)
ABW =
Jumlah ikan sampel(ekor )

b. Pertumbuhan Panjang Mutlak


Rumus yang digunakan untuk menghitung Pertumbuhan Panjang Mutlak adalah
sebagai berikut :
(Effendi et al, 2006).
Lm=¿−L o

Keterangan : Lm : Pertumbuhan Panjang Mutlak (cm)


Lt : Panjang ikan pada akhir (cm)
Lo : Panjang ikan pada awal (cm)

c. Spesification Growth Rate (SGR)


Rumus yang digunakan untuk menghitung SGR adalah sebagai berikut :
(Zonneveld et al, 1991).
Wt −Wo
SGR= x 100 %
t

Keterangan : SGR : Laju pertumbuhan harian spesifik (%)


Wt : Berat rata-rata ikan pada akhir (g)
Wo : Berat rata-rata ikan pada awal (g)
t : Masa pemeliharaan (hari)

d. Survival Rate (SR)


Rumus yang digunakan untuk menghitung SR adalah sebagai berikut :
(Poernomo et al, 2015).
Nt
SR= x 100 %
No

Keterangan : SR : Tingkat Kelangsungan Hidup (%)


Nt : Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan (ekor)
No : Jumlah ikan hidup pada awal pemeliharaan (ekor)

e. Feed Conversion Ratio (FCR)


Rumus yang digunakan untuk menghitung FCR adalah sebagai berikut :

19
20

(Tacon, 1987).
F
FCR=
(Wt −Wd )−Wo

Keterangan : FCR : Rasio Konversi Pakan


Wt : Biomassa ikan pada akhir (g)
Wo : Biomassa pada awal (g)
Wd : Bobot ikan yang mati (g)
F : Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan (g)

2.6. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang akan digunakan dalam Praktik Akhir ini yaitu sebagai
berikut :
1. Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan dalam menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan data
dalam variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan
standar deviasi (Ghozali, 2009). Hasil pengamatan dan pengukuran selama
kegiatan percobaan akan dibahas secara sistematis selanjutnya dikaji dan dianalisis
dengan cara membandingkan literatur yang berkaitan dengan pemeliharaan ikan
gurami.
2. Kuantitatif
Hasil pengolahan data akan disajikan secara kuantitatif dalam bentuk tabel maupun
dalam bentuk gambar grafik. Selanjutnya data akan dianalisis dan dikaji lebih
mendalam mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan. Data yang telah diolah
akan di analisis menggunakan SPSS.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu variabel normal atau
tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Untuk
menguji normalitas data dapat menggunakan uji One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test dengan ketentuan jika Asymp. Sig > 0,05 maka data berdistribusi
normal (Melbourne, 2014).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model t-test
data homogen atau tidak. Apabila homogenitas terpenuhi maka peneliti dapat
melakukan pada tahap analisa data lanjutan, apabila tidak maka harus ada
pembetulan-pembetulan metodologis. Perhitungan peneliti menggunakan
progam komputer SPSS 16.0 for windows.
Ketentuan pengujian ini adalah: jika probabilitas atau Asymp. Sig. (2- tailed)
lebih besar dari level of sicnificant (a) maka data berdistribusi normal. jika nilai
Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka, data bervarian sama
atau homogeny (Tulus, 2008).
c. Uji T
Pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS adalah Independent Sample T Test.
Independent Sample T Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-

20
rata dua kelompok. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent (Husaini et al, 2008).

21
3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kegiatan Produksi


3.1.1. Persiapan Wadah Pemeliharaan
Kegiatan persiapan wadah dilakukan sebelum dilaksanakannya proses
produksi. Kegiatan meliputi pengukuran dimensi bak budidaya yang bertujuan untuk
menghitung volume dan padat penebaran. Bak pemeliharan yang digunakan sebanyak
8 bak, 4 bak untuk pemberian pakan komersial dan 4 bak untuk pemberian pakan
mandiri. Desain bak yang terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene)
dengan ketebalan dinding 5 mm Bak memiliki kerangka luar untuk memperkuat
ketahanan bak jika diisi penuh. Bahan rangka terbuat dari besi.
Persiapan wadah dilakukan selama lima hari diawali pengumpulan alat dan
bahan yang digunakan pada saat pemeliharaan berlangsung serta pembuatan aerasi.
Kegiatan selanjutnya dilakukan dengan pembersihan wadah. Bak dibersihkan dengan
cara membersihkan kotoran dengan menggunakan deterjen sehingga tidak berbau,
lalu kotoran diarahkan ke saluran outlet dengan menggunakan sikat. Pengeringan bak
dilakukan selama 2-3 hari, bertujuan untuk membunuh bibit penyakit yang ada pada
bak (Sulistyo et al, 2016). Wadah baru yang akan digunakan diisi air dan didiamkan
selama tiga hari serta dilakukan pengujian wadah agar tidak terkendala selama
pemeliharaan.

(a) (b)
Gambar 10. Bak pemeliharaan (a) Konstruksi rangka bak (b)

3.1.2. Persiapan Media Pemeliharaan


Air yang digunakan diperoleh dari PDAM, pengisian air dilakukan dengan cara
menghubungkan kran air dengan selang lalu selang dimasukkan kedalam bak.
Pengisian air pada kolam pemeliharaan setinggi 0,6 m hal ini sesuai dengan (SNI 01-
6485.3 – 2000). Lama waktu yang dibutuhkan hingga ketinggian air yang diinginkan
kurang lebih 3 jam, dikarnakan air yang mengalir tidak besar. Setelah dilakukan
pengisian air maka air di diamkan selama tiga hari untuk pengujian wadah dan
menetralkan air.
Pemasangan dan menata instalasi aerasi sebagai penyuplai oksigen. Bak yang
disusun sesuai letak percobaan dilengkapi dengan saluran outlet serta selang aerasi.
Aerator dipasang dengan selang aerasi dan batu aerasi lalu diletakkan satu tiitk pada
setiap bak.
3.1.3. Penebaran Benih
Kegiatan selanjutnya ialah penebaran benih ikan gurami yang dilakukan pada
pagi hari pukul 08.00 WIB. Penebaran benih dilakukan dengan proses aklimatisasi
terlebih dahulu, hal ini dilakukan guna untuk penyesuaian benih terhadap kondisi
wadah pemeliharaan baru. Hal ini sesuai dengan dengan pendapat (Effendie et al,
2006) bahwa aklimatisasi dilakukan selama 20 menit karena suhu air plastik packing
dan suhu air akuarium sudah tidak jauh berbeda.
Benih yang digunakan berasal dari salah satu petani bibit yang berlokasi jauh
dari lokasi praktik. Benih dilihat secara fisiologis memiliki pergerakan yang tidak terlalu
aktif dan terdapat cacat pada tubuh ikan, akan tetapi memiliki ukuran yang seragam.
Panjang pada ukuran ikan kisaran 2-3cm dan berat rata-rata 1 gram/ekor. Penebaran
setiap petaknya 100 ekor/m².

Gambar 11. Benih ikan gurami.

3.1.4. Pengelolaan Pakan


Pemeliharan ikan gurami diberi pakan dengan dengan frekuensi pemberian
pakan sebanyak dua kali sehari pada pukul 08.00 dan 17.00 WIB dengan nilai FR
(Feeding Rate) yang sudah di tentukan. Pakan yang digunakan selama penelitian yaitu
pakan komersial dan pakan mandiri dengan kandungan nutrisi yang berbeda.
Pemberian pakan dilakukan dalam waktu yang sama antara pakan komersial dengan
pakan mandiri. Kandungan nutrisi pada pakan pellet komersial dan pakan pellet
mandiri yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.
Pada pakan mandiri dapat diproduksi setiap harinya dikarnakan pakan yang
digunakan mudah hancur, oleh karena itu pakan hanya 1 kali pemakaian. Bahan dasar
dari bahan baku pakan mandiri yang pertama ialah talas, dedak, ampas ikan teri dan
ampas tahu. Pakan mandiri memiliki bentuk dan ukuran yang tidak beraturan. Pakan
mandiri yang digunakan diuji proksimat terlebih dahulu.
Pada pakan mandiri ini diproduksi dengan kondisi basah sehingga dapat di
keringkan terlebih dahulu. Proses pengeringan kurang lebih 2-3 hari dengan cara di
sebar di atas wadah yang permukaannya datar lalu di biarkan di ruangan terbuka,
namun tidak di jemur di bawah matahari karena kandungan nutrisi akan hilang. Pakan
yang sudah di keringkan lalu di haluskan agar ukurannya menjadi lebih kecil
dikarnakan pada pakan ini memiliki ukuran yang besar sehingga tidak sesuai dengan
ukuran mulut ikan.
Pakan komersial yang digunakan dengan merk dagang All Feed-2 CP Prima.
Pakan komersial memiliki bentuk bulat dengan ukuran 2,2 mm. Pakan komersial yang
digunakan disesuaikan dari protein pada pakan mandiri tersebut. Pakan komersial
yang akan digunakan terlebih dahulu di haluskan agar ukuran pakan lebih kecil dan
sesuai dengan ukuran mulut ikan.

(a) (b)
Gambar 12. Pakan Komersial (a) Pakan Mandiri (b)

Tabel 3. Kandungan Nutrisi Pakan


Test Result
Requirement
Parameter Pakan Pakan Method
(%)
Komersial (%) Mandiri (%)
Protein 14-16 14,17 Min. 30 SNI 01-2354.4-2006
Lemak 5 16,38 Min. 5 SNI 2354-3-2017
Abu 10 11,70 Maks. 12 SNI 2354.2.2015
Kadar Air 12 7,21 Maks. 13 SNI 2354.1.2010

3.2. Kualitas Air


Pengelolaan kualitas air merupakan faktor penting dalam kegiatan budidaya
ikan gurami. Pengelolaan kualitas air bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup
yang optimal bagi benih ikan gurami untuk hidup, berkembang, dan tumbuh sehingga
bisa menunjang optimalisasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami
(Standard Nasional Indonesia, 2000). Kualitas air dapat mempengaruhi kehidupan
organisme pada perairan. Hal tersebut dapat diketahui dari pengecekan parameter
fisika seperti suhu, parameter kimia seperti pH, oksigen terlarut (DO) dan amonia
(Siraju, 2016).
Pengontrolan kualitas air yang dilakukan selama pengujian meliputi suhu, pH,
oksigen terlarut (DO), dan ammonia. Pengontrolan kualitas air pada Suhu dan pH
dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB serta sore hari pukul
17.00 WIB. Dan untuk pengontrolan kualitas air pada DO dan Amoniak dilakukan tiga
kali dalam satu minggu yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB. Data hasil pengukuran
kualitas air dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pengukuran Kualitas Air
Parameter Kualitas Air
Minggu Ke- Suhu DO Amoniak
pH
(°C) (mg.L-1) (mg.L-1)
I 26 – 29 7,5 – 7,8 11 0,25
II 26 – 29 7,4 – 7,8 11 0,25
III 26 - 28 7,5 – 7,9 8 0,5 – 1
IV 26 - 29 7,5 – 7,8 8 0,5 – 1
SNI 01-7241-2006 25 - 30 6,5 - 8,5 ≥2 -

25
26

a. Suhu
Hasil pengukuran suhu rata-rata diperoleh selama pengujian pada pagi hari sebesar
28°C dan pada sore hari sebesar 29°C. hal ini sesuai dengan pernyataan… Hasil
pengukuran suhu dapat dilihat pada Gambar 13.
30

29

28
Suhu (°C)

Awal penelitian
27 Akhir Penelitian

26

25
Pagi Sore Pagi Sore
Pakan Komersial Pakan Mandiri
Gambar 13. Diagram pengukuran suhu.

Fluktuasi suhu juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Peningkatan


suhu mengakibatkan kerja enzim meningkat dan melambat pada penurunan suhu
air. Proses metabolisme berjalan dengan cepat pada saat suhu 32°C dibandingkan
dengan suhu 30°C dan 28°C. Penurunan suhu air akan memberikan dampak
pengurangan nafsu makan (Hardaningsih et al, 2008). Jika suhu dingin maka akan
mengurangi aktifitas dari sel sehingga akan menghambat pertumbuhan ikan
(Andriyanto et al, 2013).

b. Derajat Keasaman (pH)


Berdasarkan dari grafik di bawah (Gambar 14.) disimpulkan bahwa semua
perlakuan masih diambang batas pH optimal yaitu 7,0-7,8. pH juga berperan
penting dalam proses nitrifikasi jika pH terlalu asam atau terlalu basa akan dapat
membunuh ikan. Nilai pH merupakan parameter lingkungan yang bersifat
mengontrol laju metabolisme melalui kontrol terhadap aktifitas enzim. Pengaruh pH
terhadap pertumbuhan ikan, pada pH 4 – 6,5 dan pH 9 – 11 pertumbuhan ikan
lambat, pada pH 6,5 – 9 pertumbuhan ikan optimum, sedangkan pada pH 11 akan
menyebabkan kematian pada ikan (Aini, 2008).
Kisaran derajat keasaman air yang cocok untuk budidaya ikan gurami adalah antara
6,5 - 8,0 (Cahyono, 2000). Hasil pengukuran rata-rata pH dapat dilihat pada
Gambar 11.

26
9

7 Awal penelitian
pH

Akhir Penelitian

5
Pagi Sore Pagi Sore
Pakan Komersial Pakan Mandiri
Gambar 14. Diagram pengukuran pH.

c. Oksigen Terlarut (DO)


Hasil pengukuran DO selama kegiatan praktik yang didapatkan rata-rata
pengukuran pada pagi hari pukul 07.00 WIB sebesar 11 mg.l-1. Hal ini sependapat
dengan (SNI 01-7241-2006) menjelaskan bahwa kadar oksigen terlarut (DO)
minimal 2 mg.l-1. (Khairuman et al, 2005) juga berpendapat bahwa oksigen terlarut
(DO) yang dibutuhkan ikan yaitu minimal 3 mg.l-1.
Oksigen yang semakin berkurang dapat ditingkatkan dengan pergantian air dan
pemberian aerasi (Goddard, 1996). Kandungan oksigen yang rendah menyebabkan
nafsu makan menurun, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap laju
pertumbuhan ikan. Hasil pengujian DO dapat dilihat pada Gambar 15.
16

14

12

10
DO (mg.l-1)

8 Awal penelitian
6 Akhir Penelitian

0
Pakan Komersial Pakan Mandiri
DO
Gambar 15. Diagram pengukuran DO.

d. Ammonia
Pengecekan ammonia ini di lakukan tiga kali satu minggu, karena keterbatasan alat.
Pengecekan Ammonia dengan menggunakan merek dagang tetra.

27
28

Berikut pada Gambar 16 merupakan pengecekan Ammonia. Dari grafik dibawah


bisa dilihat bahwa pada pengujian ada keadaan dimana nilai ammonia sebesar 1
mg.l-1 terdapat pada bak pakan pellet mandiri.
1.20

1.00

0.80
Amoniak (mg.l-1)

0.60 Awal penelitian


Akhir Penelitian
0.40

0.20

0.00
Pakan Komersial Pakan Mandiri
Amoniak
Gambar 16. Diagram pengukuran Amoniak.

Kepadatan populasi, kenaikan suhu, dan hasil proses pembusukan sisa sisa
makanan merupakan faktor yang dapat meningkatkan kadar amoniak. Amoniak
sangat mempengaruhi pertumbuhan karena amoniak yang tinggi dapat
mempengaruhi tingkat konsumsi pakan ikan karena gangguan pada proses
fisiologis dan stress lingkungan yang ditimbulkannya (Boyd, 1990). Sedangkan
Effendi, (2003) amoniak yang tinggi menyebabkan meningkatnya konsumsi oksigen,
kerusakan pada insang, dan mengurangi kemampuan transport oksigen dalam
darah.

3.3. Kinerja Produksi


3.3.1. Spesific Growth Rate (SGR)
Hasil penelitian dari Spesific Growth Rate (SGR) yang mengalami perbedaan
pemberian pakan selama pemeliharaan hasil didapat dari mengukur langsung bobot
sampel disajikan dalam Gambar 17.
20.00
Spesific Growth Rate (%)

15.00

10.00

5.00

0.00
PAKAN KOMERSIAL PAKAN MANDIRI

Gambar 17. Grafik Spesific Growth Rate (SGR).

28
Hasil pengamatan didapati bahwa pemberian pakan komersial menghasilkan
laju pertumbuhan spesifik yang baik dibandingkan dengan pemberian pakan mandiri.
Diduga pakan komersial memiliki kandungan protein sebesar 14-16 % dari berat pakan
atau 14-16 g per 100 g pakan dan kandungan lemak sebesar 5 % dari berat pakan
atau 5 g per 100 g pakan. Pakan mandiri memiliki kandungan protein sebesar 14 %
atau 14 g per 100 g pakan dan kandungan lemak 16 g per 100 g pakan.
Menurut Khairuman (2005) dan Mudjiman (2000) bahwa kandungan protein
pakan untuk sebagian besar ikan sebanyak 20-36% dari berat pakan, kandungan
lemak sebanyak 4-18% dari berat pakan. Berdasarkan hasil uji ANOVA terdapat
perbedaan nyata terhadap laju pertumbuhan ikan gurami dengan pemberian pakan
yang berbeda, secara visual pertumbuhan yang baik terlihat pada ikan dengan memiliki
laju pertumbuhan yang hampir sama.

3.3.2.Average Body Weight (ABW)


Hasil penelitian dari pertumbuhan bobot yang mengalami perbedaan pemberian
pakan selama pemeliharaan hasil didapat dari mengukur langsung bobot sampel
disajikan dalam Gambar 18.

6.00

5.00
Average Body Weight (g)

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
PAKAN KOMERSIAL PAKAN MANDIRI
Gambar 18. Grafik Average Body Weight (ABW).

Hasil pengukuran terhadap pertumbuhan bobot benih ikan gurami pada


pemberian pakan komersial sebesar 4,57 ± 0,05 dan pada pemberian pakan mandiri
sebesar 3,98 ± 0,11. Berdasarkan pertumbuhan bobot benih ikan gurami
(Osphronemus gouramy) menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot yang baik diperoleh
pada pemberian pakan mandiri.
Berdasarkan hasil analisis di atas pertumbuhan bobot benih ikan gurami
(Osprhonemus gouramy) menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bobot benih ikan gurami (Osprhonemus
gouramy). Pada pengujian ini hasil uji proksimat pada pakan mandiri mengandung
protein sebesar 14.17%. Menurut (Sahwan, 2002) kebutuhan protein untuk benih ikan
gurami ukuran 3 - 4 cm yaitu 32%, sehingga kandungan protein pada pakan yang diuji
pada penelitian ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan protein benih ikan gurami
(Osprhonemus gouramy). Salah satu nutrient penting yang dibutuhkan ikan adalah

29
30

protein, karena protein merupakan zat pakan yang sangat diperlukan bagi
pertumbuhan.
Pemanfaatan protein bagi pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain ukuran ikan, umur ikan, kualitas protein pakan, kandungan energi pakan,
suhu air dan frekuensi pemberian pakan. Menurut Halver dan Ronald (2002)
kandungan protein yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ikan adalah 35% - 45%.
Sedangkan Subekti, et al (2011) menyatakan bahwa kandungan protein pakan
dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan. Bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan pakan ikan sebaiknya mengandung protein paling
rendah sebesar 35%.

3.3.3.Pertumbuhan Panjang Mutlak


Hasil penelitian dari pertumbuhan panjang yang mengalami perbedaan
pemberian pakan selama pemeliharaan hasil didapat dari mengukur langsung bobot
sampel disajikan dalam Gambar 19..
8.00
7.00
Pertumbuhan Panjang Mutlak

6.00
5.00
4.00
(cm)

3.00
2.00
1.00
0.00
PAKAN KOMERSIAL PAKAN MANDIRI
Gambar 19. Grafik Pertumbuhan Panjang.

Berdasarkan hasil perhitungan panjang mutlak benih ikan gurami pada


pemberian pakan yang berbeda menunjukkan bahwa pada pertumbuhan panjang rata-
rata setiap individu memiliki panjang yang tidak terlalu berbeda. Hasil pengukuran
pertumbuhan panjang mutlak benih ikan gurami untuk pemberian pakan komersial
adalah 6,49 ± 0,09 dan pada pakan mandiri adalah 5,74 ± 0,15. Pertumbuhan panjang
mutlak tertinggi diperoleh pada pemberian pakan komersial.
Pemanfaatan protein bagi pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain ukuran ikan, umur ikan, kualitas protein pakan, kandungan energi pakan,
suhu air dan frekuensi pemberian pakan. Menurut Halver dan Ronald (2002)
kandungan protein yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ikan adalah 35% - 45%.
Sedangkan Subekti, et al (2011) menyatakan bahwa kandungan protein pakan
dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan. Bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan pakan ikan sebaiknya mengandung protein paling
rendah sebesar 35%.

30
3.3.4. Feed Conversion Ratio (FCR)
Selama pemeliharaan ikan gurami menunjukan hasil konversi pakan pada
pemberian pakan komersial 0,87 ± 0,01 dan pakan mandiri 0,94 ± 0,02. Hasil
perhitungan FCR dapat dilihat pada Gambar 20.

1.40

1.20

1.00

0.80
FCR

0.60

0.40

0.20

0.00
PAKAN KOMERSIAL PAKAN MANDIRI
Gambar 20. Grafik FCR.

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa nilai Food Conversion Ratio (FCR)
yang baik pada ikan gurami di dapat dengan pemberian pakan komersial (0,87 ± 0,01)
dan diikuti oleh pemberian pakan mandiri (0,94 ± 0,02). Data Food Conversion Ratio
(FCR) yang diperoleh selama pengujian menunjukkan hasil yang lebih rendah
pemberian pakan mandiri dibandingkan dengan pemberian pakan komersial. Hal ini
dikarenakan banyaknya sisa pakan yang terbuang pada wadah pemeliharaan
diakibatkan kurangnya nafsu makan pada ikan gurami dalam mengonsumsi pakan.
Menurut Sutarmat (2006) FCR tinggi mengindikasikan pakan tidak tercerna atau pakan
kurang disukai oleh ikan. Brett (1979) juga menyatakan bahwa makanan yang
dikonsumsi ikan akan menyediakan energi yang sebagian besar akan dipergunakan
untuk metabolisme yang meliputi energi untuk hidup pokok, energi untuk aktivitas,
energi untuk proses pencernaan dan untuk pertumbuhan, sedangkan sebagian lainnya
dikeluarkan dalam bentuk feses dan bahan eksresi lainnya.

3.3.5. Sintasan (Survival Rate/SR)


Hasil pegamatan sintasan diukur dengan melihat seberapa besar kematian ikan
selama masa penelitian disajikan dalam Gambar 21.

31
32

30.00

25.00

20.00
Survival Rate (%)
15.00

10.00

5.00

0.00
PAKAN KOMERSIAL PAKAN MANDIRI
Gambar 21. Grafik Survival Rate (SR).

Perhitungan nilai kelangsungan hidup benih ikan gurami diperoleh dari jumlah
benih yang hidup pada akhir penelitian dibagi dengan jumlah benih pada awal
penelitian, lalu dikali dengan 100%. Hasil perhitungan kelansungan hidup ikan gurami
(Osphronemus gouramy) menunjukan bahwa presentase kelangsungan hidup benih
ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang tertinggi adalah terdapat pada pemberian
pakan komersial sebesar 17,75 ± 2,75 %. Sedangkan kelangsungan hidup terendah
diperoleh pada pemberian pakan mandiri sebesar 11,25 ± 1,26 %.
Diduga rendahnya kelangsungan hidup pada pemeliharaan ikan gurami
disebabkan oleh kualitas benih yang kurang baik sehingga adanya peningkatan
kematian pada ikan sampai akhir pemeliharaan. Berdasarkan (Kordi, 2009) bahwa
rendahnya kelansungan hidup suatu biota budidaya dipengaruhi beberapa faktor salah
satunya adalah nutrisi pakan yang tidak sesuai. Pakan yang memiliki kandungan nutrisi
yang tidak memenuhi kebutuhan hidup benih ikan diduga dapat mengakibatkan kondisi
fisiologi benih ikan menurun. Kandungan nutrisi pakan yang rendah akan
memperlambat pertumbuhan dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota
budidaya.

32
3.4. Analisa Usaha
Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan usaha produksi pendederan ikan
gurami dengan dua jenis pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang berbeda
menggunakan beberapa asumsi pada Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Asumsi Perhitungan

Pakan Komersial Pakan Mandiri


Bobot Akhir(g) 18,27 15,92
SR (%) 17,75 11,25
Kebutuhan Pakan (g) 500 500
Harga (Rp) 7500 4000
Biaya (Rp) 3750 2000
Selisih (Rp) 1750

Hasil asumsi yang ada pada Tabel 5. menunjukan bahwa penggunaan pakan
komersial dengan kandungan protein 14-16% yang mempengaruhi bobot akhir 18,27 g
lebih baik digunakan dibanding dengan pakan mandiri yang memiliki kandungan
protein 14% dengan bobot akhir 15,92%. Perbandingan harga pakan komersial lebih
mahal dibandingkan dengan pakan mandiri dan hasil pertumbuhan lebih unggul pada
pakan komersial. Perbandingan pakan keduanya memiliki selisih Rp. 1750,-.

33
4 SIMPULAN
1) Teknik pendederan ikan gurami (Osphronemus gouramy) meliputi persiapan
wadah dan media, penebaran benih, pengelolaan pakan, monitoring kualitas air,
monitoring pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit.
2) Terdapat perbedaan nyata dari pemberian pakan komersial dan menghasilkan
nilai yang baik pada Average Body Weight (ABW) (4,57 ± 0,05), Pertumbuhan
Panjang Mutlak (6,49 ± 0,09), Food Conversion Ratio (FCR) (0,87 ± 0,01),
Spesific Growth Rate (SGR) (15,44 ± 0,89) dan Survival Rate (SR) (17,75 ±
2,75).
3) Berdasarkan analisa usaha dari perbandingan kedua pakan tersebut, yang
menguntungkan pada pemberian pakan yang berbeda jika dibandingkan dengan
Average Body Weight (ABW) dan Pertumbuhan Panjang Mutlak maka pakan
komersial lebih unggul, namun untuk secara biaya pakan mandiri lebih murah
dibanding dengan pakan komersial dengan selisih harga Rp. 1750,-
4) Nilai produksi kinerja terendah dihasilkan oleh pemberian pakan mandiri
dikarenakan banyaknya pakan yang tidak termakan diakibatkan oleh kurangnya
nafsu makan ikan pada pakan tersebut. Kandungan nutrisi terhadap pakan
mandiri (protein 14,17%, lemak 16,38%, Abu 11,70%, Kadar air 7,21%).
5) Pada pengukuran kualitas air, sebagian hasil pengukuran masih berada pada
kisaran SNI.
DAFTAR PUSTAKA

Babo, D. J., Sampekalo, H., & Pangkey. (2013). Pengaruh Beberapa Jenis
Pakan Hijauan. Budidaya Perairan, 1 (3), 1-6.

Boyd CE. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama, USA: Auburn
University.

Brett, J.R. 1979. Enviromental Factors And Growth. In Hoar, MSI Rabdall And
Brett, J.R (Eds). Fish Physiology Bioenergetic And Growth. Academy Press
London. 8, 280-344.

Cahyono B. 2000. Budidaya Ikan Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumberdaya dan


Lingkungan Perairan. Jakarta: Kanisius.

Effendi, I., H. J. Bugri, & Widarnani. (2006). Pengaruh Padat Penebaran


terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurami
(Osphronemus goramy Lac. Ukuran 2 cm. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(2),
127-135.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goddard S. 1996. Feed Management in Intensive Aquaculture. Chapman and


Hall. New York. 194 p.

Halver, E. John and Ronald W. Wardy (Ed). 2002. Fish Nutrition. 3 rd Edition.
Academic press. Bandung. 822 p.

Halver, J.E. and Hardy. 2002. Fish Nutrition. Third Edition. California USA.
Academy Press inc. 822 pp. p: 712-713.

Hardaningsih, Ign., Sukardi., dan T. Rochmawatie. 2008. Pengaruh Fluktuasi


Suhu Air Terhadap Daya Tetas Telur dan Kelulushidupan Larva Gurame
(Osphronemus gouramy). Aquacuture Indonesia. Vol 9 (1) : 55-60.

Hatimah, Sri. 1991. Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan ikan


gurami (Osphronemus gourami) di kolam. Buletin penelitian perikanan darat
Vol 1 0 No 1: 64-69. Badan penelitian dan pengembangan pertanian, Dept.
Pertanian. Jakarta.

Hidayat, D., Ade,D.S., & Yulisman. (2013). Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan


dan Efisiensi Pakan Ikan Gabus (Channa Striata) yang diberi Pakan
Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacea Sp). Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia, 1(2), 161-172.

Idris , T, Dian S, Debora P, Setiawan, Hani W, Muhammad N, Hendro P, Sonti M,


Nur H.A, dan Gilang P.D. 2018. Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok.
Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya. Jakarta.

Jangkaru Z. 1998. Memacu Pertumbuhan Gurami. Jakarta: Penebar Swadaya.


36

Kementerian Kelautan dan perikanan, 2014. Produksi Ikan Gurami. Jakarta :


KKP

Khairuman, H dan Amri, K. 2005. Petunjuk Teknis Pembenihan Gurame.


Agromedia Pustaka. Jakarta.

Khairuman, S. P. dan K. Amri. 2011. Pembesaran Gurami Secara Intensif.


Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Kordi dan M. Ghufran H. 2010. Memelihara Ikan Gurami di Kolam Terpal. Lily
Publisher. Yogyakarta.

Kordi dan M. Ghufran H. 2010. Memelihara Ikan Gurami di Kolam Terpal. Lily
Publisher. Yogyakarta.

Melbourne, D. A. (2014). A New Method For Testing Normality Based Upon A


Characterization Of The Normal Distribution. Thesis.

Mudjiman, A. 2000. Makanan Ikan. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. 90 Hal.

Poernomo, N., Utomo., Azwar. 2015. Pertumbuhan Dan Kualitas Daging Ikan
Patin Siam Yang Diberi Kadar Protein Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia.
14(2), 104-111.

Pratama, B.A., Susilowati, T., Yuniarti, T. 2018. Pengaruh Perbedaan Suhu


Terhadap Lama Penetasan Telur, Daya Tetas Telur, Kelulushidupan Dan
Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Osphronemus Gouramy) Strain Bastar.
Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 2 (1), 59-65.

Rachmawati R. 1995. Karakter Morfologis Ikan Gurame (Osphronemus gouramy


Lac.). [Skripsi]. Bogor: Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan IPB.

Rahayu R. 2002. Efisiensi dan konversi pakan pada ikan gurami yang dipelihara
dengan temperatur air yang berbeda [skripsi]. Purwokerto: Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman.

Rahmat, R. P. 2013. Budidaya Gurami. Agromedia.

Risky, M.H., T. Julius dan B.W. Prasetya. 2011. Usaha Pembenihan Gurami.
Penebar Swadaya. Bogor.

Rukmana, R. 2005. Ikan Gurami Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius.


Yogyakarta.

Rusdi, T. 1988. Usaha Budidaya Gurami. Simplek, Jakarta. 73 pp.

Sahwan, M. F. 2002. Pakan Ikan dan Udang. Penebar Swadaya. Jakarta.

Saprinto, C. 2008. Panduan Lengkap Gurami. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sigantang M, Sarwono B. 2005. Budidaya Gurami. Jakarta: Penebar Swadaya.

Simanjuntak, S. B. I., I. Indarmawan, dan E. S. Wibowo. 2018. Impact of Fed


Containing Different Levels of Diets Supplementation Spirulina platensis on
Growth, Hematological, Body Composition, and Biochemical Parameters of
Gurami (Osphronemus gouramy). Turkish Journal of Fisheries and Aquatic

36
Sciences. 18: 681-690.

Siraju, F. A. (2016). Aplikasi Metode Pemuasaan Terhadap Pertumbuhan Ikan


Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
MUHAMMADIAH PURWOKERTO).

Sitanggang, M dan Sarwono, B. 2007. Budi Daya Gurami Edisi Revisi. Penebar
Swadaya. Jakarta.

SNI 01- 6485.3 - 2000. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac)
kelas benih sebar.

SNI 01-2354.4-2006 Penentuan Kadar Protein Metode Total Nitrogen Produk


Perikanan

SNI 01-7241-2006. Produksi ikan gurami (Osphronemous goramy Lac.) kelas


pembesaran di kolam

SNI 01-7241-2006. Produksi Ikan Gurami (Osphronemous goramy Lac.) Kelas


Pembesaran di Kolam.

SNI 2354.1:2010. Cara uji kimia- Bagian 1: Penentuan kadar abu dan abu tak
larut dalam asam pada produk perikanan.

SNI 2354.2:2015Cara uji kimia – Bagian 2: Pengujian kadar air padaproduk


perikanan.

SNI 2354.3-2017 Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada
produk perikanan.

Soeseno, H. 1998. Budidaya Ikan Di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakrta 150


Halaman.

Standard Nasional Indonesia (SNI). 2000. (b) Produksi Benih Ikan Gurame
(Osphronemus gouramy, Lac.) Kelas Benih Sebar. SNI : 01- 6485.3-2000. 1-
7 hal.

Subekti Sri, Mutia Pawesti, dan Muh. Arief. 2011. Pengaruh Kombinasi Pakan
Buatan dan Pakan Alami Cacing Sutera (Tubifex tubifex) dengan Persentase
yang Berbeda terhadap Retensi Protein, Lemak dan Energi pada Ikan Sidat
(Anguilla bicolor bicolor). Jurnal Kelautan, Vol. 4 No. 1. ISSN: 1907-9931.

Sulistyo, J., Muarif, dan F. S. Mumpuni. 2016. Pertumbuhan dan Kelangsungan


Hidup Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) pada Sistem Resirkulasi
dengan Padat Tebar 5, 7, dan 9 Ekor/Liter. Jurnal Pertanian ISSN 2087-
4936. 7 (2) : 87-93.

Sulistyo, J., Muarif, dan F. S. Mumpuni. 2016. Pertumbuhan dan Kelangsungan


Hidup Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) pada Sistem Resirkulasi
dengan Padat Tebar 5, 7, dan 9 Ekor/Liter.

Suprayudi, M.A., Dimahesa, W., Jusadi, D., Setiawati, M. dan Ekasari, J., 2011.
Efek suplementasi crude enzim cairan rumen domba pada pakan berbasis
sumber protein nabati terhadap pertumbuhan ikan nila Oreochromis
niloticus. Jurnal Iktiologi Indonesia, 11(2), pp. 177- 183.
https://dx.doi.org/10.32491/ jii.v11i2.141

37
38

Sutarmat T. 2006. Studi Pendahuluan Pemeliharaan Ikan Merah dalan KJA


dengan Ukuran tebar yang Berbeda. Prosiding Konferensi Akuakultur
Indonesia 193 – 197.

Syahrizal, M. Ghofur, dan Fakhrurrozi. 2013. Pemanfaatan Daun Singkong


(Manihot utilissima) Tua Sebagai Pakan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy Lac.). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 13(4): 107- 112.

Tacon, A.G. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp-A
Traning Mannual. FAO of The United Nations, Brazil. 106 – 109 p.

Winarsunu, Tulus. (2008) Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Penelitian.


Malang: UMM Press.

Yulfiperius. 2009. Nutrisi Ikan Untuk Meningkatkan Kualitas Reproduksi. Bogor

Zonneveld N, E. A. Huisman dan J.H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan.


PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hlm.

38
LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengelolaan Pakan

PENGUJIAN PERTAMA
TANGGAL DOC SK BIOMASS FR PAKAN JUMLAH FCR
A PERHARI PAKAN
02/04/2021 0 A1 138 10% 13,84 13,84  
A2 141 10% 14,1 14,1  
A3 141 10% 14,07 14,07  
A4 140 10% 14,03 14,03  
B1 141 10% 14,06 14,06  
B2 140 10% 14,02 14,02  
B3 139 10% 13,92 13,92  
B4 139 10% 13,94 13,94  
03/04/2021 1 A1     13,84 27,68  
A2 14,1 28,2  
A3 14,07 28,14  
A4 14,03 28,06  
B1 14,06 28,12  
B2 14,02 28,04  
B3 13,92 27,84  
B4     13,94 27,88  
04/04/2021 2 A1     13,84 41,52  
A2 14,1 42,3  
A3 14,07 42,21  
A4 14,03 42,09  
B1 14,06 42,18  
B2 14,02 42,06  
B3 13,92 41,76  
B4     13,94 41,82  
05/04/2021 3 A1     13,84 55,36  
A2 14,1 56,4  
A3 14,07 56,28  
A4 14,03 56,12  
B1 14,06 56,24  
B2 14,02 56,08  
B3 13,92 55,68  
B4     13,94 55,76  
06/04/2021 4 A1     13,84 69,2  
A2 14,1 70,5  
A3 14,07 70,35  
A4 14,03 70,15  
B1 14,06 70,3  
B2 14,02 70,1  
40

B3 13,92 69,6  
B4     13,94 69,7  
07/04/2021 5 A1     13,84 83,04  
A2 14,1 84,6  
A3 14,07 84,42  
A4 14,03 84,18  
B1 14,06 84,36  
B2 14,02 84,12  
B3 13,92 83,52  
B4     13,94 83,64  
08/04/2021 6 A1     13,84 96,88  
A2 14,1 98,7  
A3 14,07 98,49  
A4 14,03 98,21  
B1 14,06 98,42  
B2 14,02 98,14  
B3 13,92 97,44  
B4   13,94 97,58  
09/04/2021 7 A1 258 10% 25,82 122,7 0,4
A2 265 10% 26,48 125,18 0,4
A3 247 10% 24,74 123,23 0,4
A4 247 10% 24,7 122,91 0,4
B1 230 10% 22,99 121,41 0,4
B2 232 10% 23,15 121,29 0,4
B3 238 10% 23,83 121,27 0,4
B4 228 10% 22,78 120,36 0,4
10/04/2021 8 A1     25,82 148,52  
A2 26,48 151,66  
A3 24,74 147,97  
A4 24,7 147,61  
B1 22,99 144,4  
B2 23,15 144,44  
B3 23,83 145,1  
B4     22,78 143,14  
11/04/2021 9 A1     25,82 174,34  
A2 26,48 178,14  
A3 24,74 172,71  
A4 24,7 172,31  
B1 22,99 167,39  
B2 23,15 167,59  
B3 23,83 168,93  
B4     22,78 165,92  
12/04/2021 10 A1     25,82 200,16  
A2 26,48 204,62  
A3 24,74 197,45  
A4 24,7 197,01  
B1 22,99 190,38  
B2 23,15 190,74  

40
B3 23,83 192,76  
B4     22,78 188,7  
13/04/2021 11 A1     25,82 225,98  
A2 26,48 231,1  
A3 24,74 222,19  
A4 24,7 221,71  
B1 22,99 213,37  
B2 23,15 213,89  
B3 23,83 216,59  
B4     22,78 211,48  
14/04/2021 12 A1     25,82 251,8  
A2 26,48 257,58  
A3 24,74 246,93  
A4 24,7 246,41  
B1 22,99 236,36  
B2 23,15 237,04  
B3 23,83 240,42  
B4     22,78 234,26  
15/04/2021 13 A1     25,82 277,62  
A2 26,48 284,06  
A3 24,74 271,67  
A4 24,7 271,11  
B1 22,99 259,35  
B2 23,15 260,19  
B3 23,83 264,25  
B4     22,78 257,04  
16/04/2021 14 A1 347 5% 17,33 294,95 0,8
A2 350 5% 17,50 301,56 0,8
A3 348 5% 17,41 289,08 0,8
A4 350 5% 17,51 288,62 0,8
B1 319 5% 15,93 275,28 0,8
B2 329 5% 16,44 276,63 0,8
B3 325 5% 16,24 280,49 0,8
B4 315 5% 15,76 272,80 0,8
17/04/2021 15 A1     17,33 312,28  
A2 17,5 319,06  
A3 17,41 306,49  
A4 17,51 306,13  
B1 15,93 291,21  
B2 16,44 293,07  
B3 16,24 296,73  
B4     15,76 288,56  
18/04/2021 16 A1     17,33 329,61  
A2 17,5 336,56  
A3 17,41 323,90  
A4 17,51 323,64  
B1 15,93 307,14  
B2 16,44 309,51  

41
42

B3 16,24 312,97  
B4     15,76 304,32  
19/04/2021 17 A1     17,33 346,94  
A2 17,5 354,06  
A3 17,41 341,31  
A4 17,51 341,15  
B1 15,93 323,07  
B2 16,44 325,95  
B3 16,24 329,21  
B4     15,76 320,08  
20/04/2021 18 A1     17,33 364,27  
A2 17,5 371,56  
A3 17,41 358,72  
A4 17,51 358,66  
B1 15,93 339,00  
B2 16,44 342,39  
B3 16,24 345,45  
B4     15,76 335,84  
21/04/2021 19 A1     17,33 381,60  
A2 17,5 389,06  
A3 17,41 376,13  
A4 17,51 376,17  
B1 15,93 354,93  
B2 16,44 358,83  
B3 16,24 361,69  
B4     15,76 351,60  
22/04/2021 20 A1     17,33 398,93  
A2 17,5 406,56  
A3 17,41 393,54  
A4 17,51 393,68  
B1 15,93 370,86  
B2 16,44 375,27  
B3 16,24 377,93  
B4   15,76 367,36  
23/04/2021 21 A1 463 4% 18,52 417,45 0,9
A2 457 4% 18,27 424,83 0,9
A3 456 4% 18,22 411,76 0,9
A4 452 4% 18,07 411,75 0,9
B1 397 4% 15,86 386,72 0,9
B2 413 4% 16,52 391,79 0,9
B3 397 4% 15,88 393,80 1,0
B4 386 4% 15,42 382,78 1,0
24/04/2021 22 A1     18,52 435,97  
A2 18,27 443,10  
A3 18,22 429,98  
A4 18,07 429,82  
B1 15,86 402,58  
B2 16,52 408,31  

42
B3 15,88 409,68  
B4     15,42 398,20  
25/04/2021 23 A1     18,52 454,49  
A2 18,27 461,37  
A3 18,22 448,20  
A4 18,07 447,89  
B1 15,86 418,44  
B2 16,52 424,83  
B3 15,88 425,56  
B4     15,42 413,62  
26/04/2021 24 A1     18,52 473,01  
A2 18,27 479,64  
A3 18,22 466,42  
A4 18,07 465,96  
B1 15,86 434,30  
B2 16,52 441,35  
B3 15,88 441,44  
B4     15,42 429,04  
27/04/2021 25 A1     18,52 491,53  
A2 18,27 497,91  
A3 18,22 484,64  
A4 18,07 484,03  
B1 15,86 450,16  
B2 16,52 457,87  
B3 15,88 457,32  
B4     15,42 444,46  

43
44

Lampiran 2. Data Pengukuran Kualitas Air

Parameter
Tanggal SK Suhu pH
DO Amoniak
Pagi Sore Pagi Sore
A1 27.8 28.1 7.7 7.8 11 0,25
A2 28.1 27.9 7.6 7.7 11 0,25
A3 28 28.6 7.5 7.7 11 0,25
A4 28.2 28.5 7.7 7.6 11 0,25
02/04/2021
B1 27.8 29.1 7.5 7.7 11 0,25
B2 27.7 27.6 7.8 7.7 11 0,25
B3 28.3 27.8 7.7 7.6 11 0,25
B4 26.9 28.3 7.5 7.6 11 0,25
A1 26.8 28.1 7.7 7.6    
A2 27.7 28.9 7.6 7.7    
A3 27.5 27.6 7.6 7.7    
A4 28.2 28.6 7.5 7.6    
03/04/2021
B1 27.5 28.1 7.5 7.7    
B2 26.8 28.3 7.8 7.9    
B3 27.1 27.5 7.8 7.9    
B4 28.1 29.4 7.5 7.6    
A1 27.9 29.5 7.7 7.8 11 0,25
A2 27.2 27.9 7.6 7.7 11 0,25
A3 28.3 29.1 7.5 7.7 11 0,25
A4 28.7 28.8 7.7 7.6 11 0,25
04/04/2021
B1 27.9 28.4 7.5 7.7 11 0,25
B2 27.6 28.1 7.8 7.7 11 0,25
B3 27.2 28.6 7.7 7.6 11 0,25
B4 27.4 28.2 7.5 7.6 11 0,25
A1 27.8 29.3 7.7 7.8    
A2 28.2 27.9 7.6 7.7    
A3 27.3 27.8 7.5 7.7    
A4 26.7 27.9 7.7 7.6    
05/04/2021
B1 26.9 28.7 7.5 7.7    
B2 27.3 27.6 7.8 7.7    
B3 28.1 27.3 7.5 7.7    
B4 27.8 29.2 7.8 7.7    
A1 28.0 29.6 7.7 7.6 11 0,25
A2 28.0 28.4 7.5 7.6 11 0,25
A3 27.8 28.7 7.7 7.8 11 0,25
A4 27.6 28.9 7.6 7.7 11 0,25
06/04/2021
B1 26.5 27.6 7.5 7.7 11 0,25
B2 26.8 28.1 7.7 7.6 11 0,25
B3 28.5 29.5 7.5 7.5 11 0,25
B4 27.6 29.7 7.6 7.7 11 0,25
07/04/2021 A1 28.0 28.3 7.7 7.8    

44
A2 27.1 27.5 7.6 7.7    
A3 26.7 27.4 7.5 7.7    
A4 27.5 28.3 7.7 7.6    
B1 26.4 27.7 7.5 7.5    
B2 28.1 29.1 7.6 7.7    
B3 28.3 29.7 7.7 7.8    
B4 26.7 28.8 7.6 7.7    
A1 27.2 27.4 7.5 7.6    
A2 27.5 28.4 7.4 7.5    
A3 28.1 27.1 7.8 7.7    
A4 27.7 28.6 7.6 7.5    
08/04/2021
B1 27.6 28.8 7.7 7.6    
B2 27.8 29.8 7.5 7.6    
B3 27.8 28.2 7.8 7.5    
B4 27.0 27.2 7.6 7.8    
A1 27.6 28.2 7.5 7.6 11 0,25
A2 27.0 26.8 7.4 7.5 11 0,25
A3 28.5 27.8 7.8 7.7 11 0,25
A4 28.1 28.8 7.6 7.5 11 0,25
09/04/2021
B1 27.6 28.4 7.7 7.6 11 0,25
B2 27.2 26.8 7.5 7.6 11 0,25
B3 28.1 27.8 7.8 7.5 11 0,25
B4 26.7 27.9 7.6 7.8 11 0,25
A1 26.5 27.1 7.5 7.6    
A2 27.3 27.8 7.4 7.5    
A3 27.5 28.7 7.5 7.7    
A4 28.2 28.9 7.4 7.5    
10/04/2021
B1 27.4 28.0 7.7 7.5    
B2 26.7 28.6 7.5 7.6    
B3 27.8 28.2 7.5 7.5    
B4 27.2 28.1 7.6 7.7    
A1 27.8 28.9 7.8 7.7 8 0,25
A2 27.9 29.7 7.5 7.7 8 0,25
A3 27.6 28.7 7.8 7.7 8 0,25
A4 28.2 27.4 7.7 7.6 8 0,25
11/04/2021
B1 27.3 28.7 7.5 7.6 8 1
B2 27.8 29.5 7.7 7.8 8 1
B3 28.2 29.3 7.6 7.7 8 1
B4 28.1 29.4 7.5 7.7 8 1
A1 27.5 28.1 7.7 7.6    
A2 28.6 29.1 7.5 7.5    
A3 27.0 27.5 7.6 7.7    
12/04/2021 A4 26.5 27.6 7.7 7.8    
B1 26.3 27.4 7.6 7.7    
B2 27.2 28.6 7.5 7.7    
B3 28.1 28.7 7.7 7.6    

45
46

B4 27.8 29.1 7.5 7.5    


A1 27.8 29.7 7.6 7.7 8 0,5
A2 28.1 29.4 7.7 7.8 8 0,5
A3 27.3 27.9 7.6 7.7 8 0,5
A4 27.6 28.1 7.5 7.6 8 0,5
13/04/2021
B1 27.9 29.5 7.7 7.6 8 1
B2 28.2 29.4 7.5 7.5 8 1
B3 27.5 28.1 7.6 7.7 8 1
B4 27.6 29.0 7.7 7.8 8 1
A1 28.1 28.7 7.6 7.7    
A2 27.2 27.9 7.5 7.6    
A3 26.5 27.6 7.5 7.7    
A4 27.8 28.9 7.4 7.5    
14/04/2021
B1 26.6 28.1 7.7 7.5    
B2 27.9 29.4 7.5 7.6    
B3 27.6 28.9 7.5 7.5    
B4 28.0 29.7 7.6 7.7    
A1 27.8 29.5 7.5 7.6    
A2 27.5 28.7 7.4 7.5    
A3 27.5 29.4 7.5 7.7    
A4 28.6 29.9 7.4 7.5    
15/04/2021
B1 27.8 28.7 7.7 7.5    
B2 27.6 28.9 7.5 7.6    
B3 26.8 27.8 7.5 7.5    
B4 27.6 28.1 7.6 7.6    
A1 27.2 27.6 7.6 7.7 8 0,5
A2 28.8 29.7 7.7 7.8 8 0,5
A3 27.6 28.9 7.6 7.7 8 0,5
A4 26.9 28.9 7.5 7.6 8 0,5
16/04/2021
B1 26.7 28.1 7.7 7.6 8 1
B2 27.5 28.0 7.5 7.5 8 1
B3 28.0 28.4 7.7 7.8 8 1
B4 26.9 28.9 7.6 7.7 8 1
A1 26.8 27.4 7.5 7.6    
A2 27.9 29.6 7.7 7.6    
A3 27.7 28.7 7.5 7.5    
A4 28.6 29.4 7.6 7.7    
17/04/2021
B1 27.6 28.1 7.7 7.8    
B2 26.7 27.9 7.6 7.7    
B3 27.2 27.6 7.5 7.6    
B4 26.9 27.8 7.5 7.7    
A1 27.7 28.5 7.4 7.5 8 0,5
A2 27.3 27.6 7.7 7.5 8 0,5
18/04/2021 A3 27.9 29.3 7.5 7.6 8 0,5
A4 28.5 29.8 7.5 7.5 8 0,5
B1 27.6 28.4 7.6 7.7 8 1,5

46
B2 27.3 28.4 7.5 7.6 8 1,5
B3 26.9 28.7 7.4 7.5 8 1,5
B4 27.2 28.4 7.5 7.7 8 1,5
A1 27.6 28.5 7.4 7.5    
A2 28.5 27.1 7.7 7.5    
A3 27.0 27.6 7.5 7.6    
A4 26.5 27.8 7.5 7.5    
19/04/2021
B1 26.9 28.5 7.5 7.5    
B2 27.7 28.6 7.6 7.7    
B3 28.6 27.8 7.7 7.8    
B4 27.0 27.2 7.6 7.7    
A1 27.5 28.4 7.5 7.7 8 0,5
A2 26.6 27.6 7.7 7.6 8 0,5
A3 27.6 28.5 7.5 7.5 8 0,5
A4 27.7 28.4 7.6 7.7 8 0,5
20/04/2021
B1 27.9 29.0 7.7 7.8 8 1
B2 28.5 29.4 7.6 7.7 8 1
B3 27.7 28.3 7.5 7.6 8 1
B4 27.8 29.3 7.4 7.5 8 1
A1 28.0 28.7 7.8 7.7    
A2 27.7 28.6 7.6 7.5    
A3 26.9 28.8 7.7 7.6    
A4 27.8 28.7 7.5 7.6    
21/04/2021
B1 26.5 27.6 7.8 7.5    
B2 27.1 27.8 7.6 7.8    
B3 27.2 27.5 7.4 7.5    
B4 27.8 28.9 7.7 7.5    
A1 27.4 27.9 7.5 7.6    
A2 27.7 28.1 7.5 7.5    
A3 28.9 29.6 7.6 7.7    
A4 27.6 28.7 7.5 7.6    
22/04/2021
B1 27.5 28.1 7.4 7.5    
B2 26.9 28.7 7.5 7.7    
B3 27.2 27.9 7.4 7.5    
B4 27.6 28.5 7.7 7.5    
A1 27.8 28.7 7.5 7.6 8 0,5
A2 26.9 28.1 7.5 7.5 8 0,5
A3 27.2 27.8 7.5 7.5 8 0,5
A4 27.8 28.7 7.6 7.7 8 0,5
23/04/2021
B1 29.0 29.2 7.7 7.8 8 1
B2 26.8 28.9 7.6 7.7 8 1
B3 28.6 29.7 7.5 7.7 8 1
B4 28.2 29.1 7.7 7.6 8 1
A1 28.0 28.4 7.5 7.5    
24/04/2021 A2 27.7 28.7 7.6 7.7    
A3 26.9 28.5 7.7 7.8    

47
48

A4 28.0 29.6 7.6 7.7    


B1 27.7 28.5 7.5 7.6    
B2 27.8 28.7 7.6 7.7    
B3 28.8 29.8 7.5 7.6    
B4 26.7 28.9 7.5 7.7    
A1 26.9 28.1 7.4 7.5 8 0,5
A2 27.5 27.9 7.7 7.5 8 0,5
A3 27.0 27.6 7.5 7.6 8 0,5
A4 28.2 28.6 7.5 7.5 8 0,5
25/04/2021
B1 27.8 29.2 7.6 7.7 8 1
B2 26.7 29.3 7.5 7.6 8 1
B3 27.5 28.4 7.4 7.5 8 1
B4 26.9 28.1 7.5 7.7 8 1
A1 27.7 28.9 7.4 7.5    
A2 27.8 29.5 7.7 7.5    
A3 27.9 28.7 7.5 7.6    
A4 28.7 27.6 7.5 7.5    
26/04/2021
B1 27.0 27.8 7.6 7.6    
B2 27.2 27.8 7.6 7.7    
B3 26.8 28.6 7.7 7.8    
B4 26.7 28.7 7.6 7.7    
A1 27.6 28.9 7.5 7.6 8 0,5
A2 28.7 29.6 7.7 7.6 8 0,5
A3 27.5 28.6 7.5 7.5 8 0,5
A4 26.7 28.5 7.7 7.8 8 0,5
27/04/2021
B1 26.8 28.0 7.6 7.7 8 1
B2 27.5 28.7 7.5 7.6 8 1
B3 28.0 28.2 7.7 7.6 8 1
B4 27.2 27.6 7.5 7.5 8 1

48
Lampiran 3. Data Sampling Bobot

Bobot
No. Tanggal DOC Uraian Pakan Komersil Pakan Mandiri
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4
ABW 1,384 1,41 1,407 1,403 1,406 1,402 1,392 1,394
Jumat, 2 April
1. 0 t  
2021
ADG                
ABW 2,582 2,648 2,474 2,47 2,299 2,315 2,383 2,278
Jumat, 9 April t 7
2. 7
2021 ADG 0,17 0,18 0,15 0,15 0,13 0,13 0,14 0,13
SGR 17 17,69 15,24 15,24 12,76 13,04 14,16 12,63
ABW 3,465 3,5 3,482 3,501 3,185 3,288 3,247 3,152
Jumat, 16 April t 7
3. 14
2021 ADG 0,13 0,12 0,14 0,15 0,13 0,14 0,12 0,12
SGR 12,61 12,17 14,40 14,73 12,66 13,90 12,34 12,49
ABW 4,631 4,568 4,555 4,518 3,966 4,131 3,969 3,856
Jumat, 23 April t 7
4. 21
2021 ADG 0,17 0,15 0,15 0,15 0,11 0,12 0,10 0,10
SGR 16,66 15,26 15,33 14,53 11,16 12,04 10,31 10,06

RATA-RATA ABW 3,02 3,03 2,98 2,97 2,71 2,78 2,75 2,67
RATA-RATA SGR 15,46 15,04 14,99 14,83 12,19 13,00 12,27 11,72
Lampiran 4. Data Sampling Panjang

Panjang
No. Tanggal DOC Uraian Pakan Komersil Pakan Mandiri
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4
ABL 3,3 3,4 3,4 3,35 3,4 3,35 3,35 3,4
Jumat, 2 April
1. 0 t
2021
ADG                
ABL 5,15 5,25 4,85 4,85 4,4 4,4 4,5 4,35
Jumat, 9 April t 7
2. 7
2021 ADG 0,26 0,26 0,21 0,21 0,14 0,15 0,16 0,14
 
ABL 5,6 5,7 5,7 5,7 5,25 5,45 5,3 5,3
Jumat, 16 April t 7
3. 14
2021 ADG 0,06 0,06 0,12 0,12 0,12 0,15 0,11 0,14
 
ABL 6,6 6,5 6,45 6,4 5,7 5,95 5,7 5,6
Jumat, 23 April t 7
4. 21
2021 ADG 0,14 0,11 0,11 0,10 0,06 0,07 0,06 0,04
 

RATA-RATA ABL 5,16 5,21 5,10 5,08 4,69 4,79 4,71 4,66
Lampiran 5. Hasil Uji Proksimat Pakan Mandir.
Lampiran 6. Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS
a) Average Body Weight (ABW)
Descriptives
Perlakuan Statistic Std. Error
ABW Pakan Komersial Mean 4.5625 .02496
95% Confidence Interval for Lower Bound 4.4831
Mean Upper Bound 4.6419
5% Trimmed Mean 4.5617
Median 4.5550
Variance .002
Std. Deviation .04992
Minimum 4.51
Maximum 4.63
Range .12
Interquartile Range .09
Skewness .862 1.014
Kurtosis 1.738 2.619
Pakan Mandiri Mean 3.9750 .05781
95% Confidence Interval for Lower Bound 3.7910
Mean Upper Bound 4.1590
5% Trimmed Mean 3.9733
Median 3.9600
Variance .013
Std. Deviation .11561
Minimum 3.85
Maximum 4.13
Range .28
Interquartile Range .21
Skewness .761 1.014
Kurtosis 1.825 2.619
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ABW Pakan Komersial .270 4 . .947 4 .697
Pakan Mandiri .302 4 . .923 4 .557

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
ABW Based on Mean 1.209 1 6 .314
Based on Median .678 1 6 .442
Based on Median and with .678 1 3.949 .457
adjusted df
Based on trimmed mean 1.148 1 6 .325

ANOVA
ABW
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .690 1 .690 87.060 .000
Within Groups .048 6 .008
Total .738 7

53
54

b) Pertambahan Panjang Mutlak


Descriptives
Perlakuan Statistic Std. Error
ABL Pakan Komersial Mean 6.4875 .04270
95% Confidence Interval for Lower Bound 6.3516
Mean Upper Bound 6.6234
5% Trimmed Mean 6.4861
Median 6.4750
Variance .007
Std. Deviation .08539
Minimum 6.40
Maximum 6.60
Range .20
Interquartile Range .16
Skewness .753 1.014
Kurtosis .343 2.619
Pakan Mandiri Mean 5.7375 .07465
95% Confidence Interval for Lower Bound 5.4999
Mean Upper Bound 5.9751
5% Trimmed Mean 5.7333
Median 5.7000
Variance .022
Std. Deviation .14930
Minimum 5.60
Maximum 5.95
Range .35
Interquartile Range .26
Skewness 1.380 1.014
Kurtosis 2.602 2.619

54
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ABL Pakan Komersial .192 4 . .971 4 .850
Pakan Mandiri .349 4 . .865 4 .279

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
ABL Based on Mean .821 1 6 .400
Based on Median .154 1 6 .708
Based on Median and with .154 1 3.959 .715
adjusted df
Based on trimmed mean .699 1 6 .435

ANOVA
ABL
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.125 1 1.125 76.056 .000
Within Groups .089 6 .015
Total 1.214 7

55
56

c) Spesific Growth Rate (SGR)


Descriptives
Perlakuan Statistic Std. Error
SGR Pakan Komersial Mean 15.4450 .44356
95% Confidence Interval for Lower Bound 14.0334
Mean Upper Bound 16.8566
5% Trimmed Mean 15.4283
Median 15.2950
Variance .787
Std. Deviation .88711
Minimum 14.53
Maximum 16.66
Range 2.13
Interquartile Range 1.62
Skewness .974 1.014
Kurtosis 2.009 2.619
Pakan Mandiri Mean 10.8925 .44914
95% Confidence Interval for Lower Bound 9.4631
Mean Upper Bound 12.3219
5% Trimmed Mean 10.8750
Median 10.7350
Variance .807
Std. Deviation .89827
Minimum 10.06
Maximum 12.04
Range 1.98
Interquartile Range 1.70
Skewness .695 1.014
Kurtosis -1.548 2.619

56
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SGR Pakan Komersial .302 4 . .922 4 .549
Pakan Mandiri .242 4 . .932 4 .607

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
SGR Based on Mean .092 1 6 .772
Based on Median .169 1 6 .695
Based on Median and with .169 1 5.132 .697
adjusted df
Based on trimmed mean .105 1 6 .757

ANOVA
SGR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 41.451 1 41.451 52.013 .000
Within Groups 4.782 6 .797
Total 46.232 7

57
58

d) Survival Rate (SR)


Descriptives
Perlakuan Statistic Std. Error
SR Pakan Komersial Mean 17.7500 1.37689
95% Confidence Interval for Lower Bound 13.3681
Mean Upper Bound 22.1319
5% Trimmed Mean 17.7222
Median 17.5000
Variance 7.583
Std. Deviation 2.75379
Minimum 15.00
Maximum 21.00
Range 6.00
Interquartile Range 5.25
Skewness .323 1.014
Kurtosis -3.033 2.619
Pakan Mandiri Mean 11.2500 .62915
95% Confidence Interval for Lower Bound 9.2478
Mean Upper Bound 13.2522
5% Trimmed Mean 11.2222
Median 11.0000
Variance 1.583
Std. Deviation 1.25831
Minimum 10.00
Maximum 13.00
Range 3.00
Interquartile Range 2.25
Skewness 1.129 1.014
Kurtosis 2.227 2.619

58
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SR Pakan Komersial .237 4 . .939 4 .650
Pakan Mandiri .329 4 . .895 4 .406

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
SR Based on Mean 5.418 1 6 .059
Based on Median 4.909 1 6 .069
Based on Median and with 4.909 1 6.000 .069
adjusted df
Based on trimmed mean 5.396 1 6 .059

ANOVA
SR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 84.500 1 84.500 18.436 .005
Within Groups 27.500 6 4.583
Total 112.000 7

59
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lubuk Pakam, pada tanggal 30


Agustus 1999 dari pasangan Bapak H. M. Ali Tambunan
dan Ibu Hj. Erni. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di
SD Swasta Dharma Bakti Lubuk Pakam pada tahun 2011.
Pada tahun 2014 menyelesaikan lanjutan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam.
Kemudian menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA
Foto 3 x 4 Negeri 1 Lubuk Pakam pada tahun 2017. Tahun 2017,
penulis memasuki Sekolah Tinggi Kedinasan tepatnya di
Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta.

Di Sekolah Tinggi Perikanan ini penulis mengambil Program Studi Teknologi


Akuakultur (TAK), Program Studi ini adalah salah satu dari enam program studi yang
ada di Sekolah Tinggi Perikanan. Pada bulan Agustus 2021 penulis dapat
menyelesaikan pendidikan ini dan mendapat sebutan Sarjana Terapan Perikanan
(S.Tr.Pi) dengan judul Karya Ilmiah Praktik Akhir “Aplikasi Pakan Mandiri Terhadap
Performa Budidaya Pada Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Deli
Serdang, Sumatera Utara”.

Anda mungkin juga menyukai