Anda di halaman 1dari 17

TUNA DAN CAKALANG (SUATU TINJAUAN: PENGELOLAAN POTENSI

SUMBERDAYA DI PERAIRAN INDONESIA)

Ahmad Talib*
Staf Pengajar FAPERTA UMMU-Ternate, Email: madoks75@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pengelolaan kekayaan laut di Indonesia masih belum optimal secara garis ekonomi
memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan. Potensi yang dimiliki
Sumberdaya ikan disektor perikanan belum berkembang optimal akan tetapi
ketidak mampuan dalam pengelolaan sumberdaya ikan disebabkan karena
keterbatasan tenaga ahli dan program kelautan belum tercapai hal ini menjadi
hambatan untuk meningkatkan potensi pengembangan maupun pendapatan laut.
Tujuan penelitian ini yaitu memahami dan mengembangkan seberapa besar
kekayaan alam dibagian wilayah laut agar sektor perikanan lebih cermat dalam
mengembangkan pengelolaan ikan laut terbesar di Negara ASEAN. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif desain (library research). Metode pengumpulan
data jurnal dan buku pendukung. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
penting bagi sektor perikanana untuk memiliki program kerja manajemen
kelautan melalui tenaga ahli dan tujuan program diantarnya, memberikan peluang
besar bagi tenaga ahli bidang kelautan yang memiliki skill maupun potensi besar
agar dapat mengelola keadaan laut saat ini. Sebagai bentuk dari upaya peduli
terhadap kekayaan yang dimiliki Negara. Selain tenaga ahli dan perencanaan
pengelolaan ikan dan cakalang tersalurkan dengan maksimal berdasarkan
manajemen usaha dan bisnis yang dikembangkan oleh ahli dalam bidang
ekonomi. Kesesuaian pengelolaan ikan laut menjadi peluang lapangan kerja bagi
anak bangsa, meminimalisir tingkat kerugian Negara.

Kata Kunci : Pengelolaan, potensi sumberdaya ikan tuna dan cakalang, perairan
Indonesia
PENDAHULUAN untuk bisa mengelola ikan dan sejenisnya.
A. Latar Belakang Melihat begitu besar potensi dari perairan di
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi pokok bagian sumber daya
Indonesia) memiliki dua musim yaitu musim pangan terbesar di dunia.
panas dan musim hujan merupakan bagian dari Negara Indonesia yang memiliki
dari wilayah Indonesia sebagai negara kekayaan sumberdaya alam berupa luasnya
kepulauan memiliki luas sebesar 18.306 pulau lautan dikelompokkan menjadi dua bagian
dan panjang pantai mencapai 81.000 km diantaranya sumber daya alam yang dapat
kategori kedua pantai terpanjang di dunia diperbaharui (renewable resources) meliputi
setelah Kanada, pada kondisi wilayah sumberdaya perikanan yaitu perikanan
perputaran dari sabang samapai merauke dapat kelompok tangkap ikan tangkap, budidaya
dibandingkan seperti perjalanan dari London ikan hias, pelestarian jenis hewan yang
sampai Bagdad, letak wilayah (Kep. Satal) dilindingi. Pemanfaatan objek wisata bahari.
menghubungkan dengan Selatan (Pulau Rote) PT atau industry pengolahan sumber daya laut
sebanding dengan jarak antara jerman - Al- untuk dipasarkan pada masyarakat di
Ajazair, mencapai besaran penghasil ikan Indonesia. Dapat diproduksi dengan jumlah
dengan kapasitas kurang lebih 7000 species kapasitas terbesar , adanya pengembangan
ikan. Kekayaan sumber daya laut di tanah air teknologi industry perikanan dan kelautan
menjadi persaingan banyak Negara tetangga serta pengembangan mangrove, dan
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

gelombang energi, keadaan air laut pada situasi Turis mancanegara kerap mendatangi wisata
pasang surut tidak dapat memberikan indikasi dekat pantai. Wilayah tersebut memiliki
ketepatan waktu cuaca untuk dapat berlayar peluang untuk mengembangkan sumberdaya
mencari ikan dari pemberdayaan kelompok alam dan meningkatkan investasi wisatawan
tersebut memberikan arti bahwa sistem asing.
kehidupan masyarakat Indonesia berpotensi Beberapa dari potensi perolehan hasil
terhadap kekayaan alam sehingga perlu kekayaan alam cukup melimpah di laut
disadari bahwa kebijakan untuk terus wilayah kepulauan Indonesia dengan jumlah
mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam besaran 6.4 juta ton per tahun mekanisme
harus optimal. Perlu dicermati pula keadaan penangkapan berada pada jumlah dengan
alam sekarang menjadi pondasi kapasitas jumlah besar diharapkan dapat
keberlangsungan hidup makhluk seperti menguntungkan Negara dan masyarakat (JTB)
hewan laut atau jenis hewan cagar alam yang sebesar 5.12 juta ton per tahun atau sekitar 80%
perlu dilestarikan. Pemberdayaan ikan tuna dari hasil kekayaan laut sebesar 4 juta ton (pada
dan ikan laut lainnya perlu dikembangkan dan th 2002, dsn baru 78.13%). Bsar potensi tersebut
diolah secara tepat untuk memperoleh hasil merupakan usaha maksimal bagi warga
yang menguntungkan, adapun sumber tenaga Indonesia, nelayan dan seluruh pihak terkait
bumi seperti energi yang tidak dapat mencakup jasa dan keamanan lingkungan
diperbaharui (non-renewable resources) hidup. Potensi lain yaitu potensi
tergolong kategori mineral, gas bumi, gas alam, pengembangan budidaya laut seluas 2 juta ha
dan minyak. Memberi kekuatan besar sesuai besaran jumlah hitung dengan volume
terhadap penghasil tenaga alam. Tenaga alam 46.73 juta ton per tahun terdiri dari budidaya
tersebut memiliki peran penting bagi ikan (kakap, kerapu, gobia), udang, budidaya
kehidupan manusia di alam bebas, untuk moluska (kerang-kerangan, mutiara dan
mencukupi semua aspek kehidupan tersebut teripang) dan budidaya rumput laut. Hasil
peran tenaga ahli harus mampu mengelola pasokan dengan jumlah sekitar 0.7 juta ton per
sesuai kebutuhan tanpa mengakibatkan global tahun dapat dikelola dengan baik. Adapun
warming. Ada keharusan yang perlu dilakukan pemanfaatan perikanan air tawar terdiri dari
dalam pengelolaan ini diantaranya ramah perairan umum seluas 550.000 ha jumlah
lingkungan, hasil yang dikelola produksi 356.020 ton/tahun, kolam air tawar
menguntungkan Negara dan pihak pengelola, 805.700 ton/tahun dan mina padi sawah sebesar
tidak ada kecurangan dan minimnya angka 233.400 ton/tahun (Dahuri, 2004). Lonjakan hasil
kerugian. Bumi tidak tercemar sehingga budidaya laut menjadi kekuatan besar Negara
stabilitas lingkungan sehat tetap terjaga. untuk memperoleh pemasukan yang seimbang.
Perluasan potensi laut di Indonesia Akan tetapi melihat jumlah yang besar dan
menjadi tolak ukur kemajuan sektor perikanan tanggung jawab akan keamanan dan
dan pariwisata supaya dapat bekerjasama dan pelestarian bagi tenaga ahli di perairan
menjalin visi misi, rencana dan strategi Indonesia. Harus melibatkan ketahanan dari
pengembangan ekosistem laut misalnya jasa TNI AL dan perlindungan UU terhadap
lingkungan kelautan yang dapat keamanan laut.
dikembangkan untuk pembangunan ekonomi Perencanaan kegiatan jumlah
nasional seperti pariwisata bahari, industri pengawasan dibeberap sektor pertahanan
maritim dan jasa angkutan (Makur, 2004). menjadi pada tanggal 11 Juni 2005 melalui
Perluasan pariwisata dan pengelolaan tersebut perencanaan tersebut terdapat beberapa
menjadi tolak ukur nilai kreatifitas yang komponen keunggulan kompetitif sebagai
dibangun bagi industri agar lebih memperluas upaya peningkatan keunggulan komparatif
ketahanan, keamanan dan pengembangan meliputi kekayaan sumberdaya alam dapat
sesuai pada bidang yang dikembangkan. dikelola, dikembangkan dan diusahakan secara
Perencanaan pembangunan ekonomi bidang professional dengan memanfaatkan IPTEK dan
pariwisata kelautan merupakan salah satu tenaga ahli. Kebijakan yang ditetapkan oleh
wahana wisata popular di Indonesia bahkan perikanan yaitu penangkapan ikan Tuna.

39
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

Merupakan usaha yang memiliki nilai jual tambah, dan daya saing dan kualitas ikan tuna
tinggi dan laku di pasar Indonesia. Ketetapan yang didaratkan di pelabuhan perikanan dan
demikian dapat meningkatkan nilai devisa Unit Pengolah Ikan (UPI) (Anonimous, 2011).
Negara kategori ekspor tertinggi. Sektor Melihat potensi sumberdaya alam di laut
perikanan memiliki devisa tergolong dalam menjadi penting untuk meningkatkan sistem
kelompok pengelolaan ikan memiliki pengaruh pengelolaan dan strategi pelestarian terhadap
terhadap income Negara tergolong pada pengembangan budidaya ikan tuna, cakalang
kategori penghasil devisa terbsar ke dua setelah atau tongkol.
kanada. Pelaksanaan dan perencaan suatu
Program revitalisasi dibagian wilayah perairan 1.2. Tujuan Penulisan
Indonesia memiliki kategori khusus pada 1. Tujuan dari penulisan artikel ini untuk
bidang pemberdayaan pengembanagn pangan mengetahui pengolahan ikan tuna, cakalang
dan pelestarian sumberdaya alam berupa di laut Indonesia
perikanan tangkap dititik beratkan pada 2. Upaya untuk mengetaui hambatan dari
revitalisasi tuna terbagi menjadi tiga bagian, sistem pengelolaan ikan tuna, cakalang
yaitu: (1) perbaikan fasilitas penanganan ikan berdasarkan sistem perencanaan yang
di atas kapal dan di darat, (2) penerapan metode belum berhasil direalisasikan .
penangkapan dan penanganan ikan yang baik
serta (3) peningkatan kelembagaan usaha II. PEMBAHASAN
perikanan tangkap (Malawa, 2006). 2.1. Pasokan Ikan Tuna Di Indonesia
Berdasarkan ketiga program ikan tuna Lautan Indonesia terdiri dari beberapa
pada revitalisasi diharapkan dapat memberi wilayah perairan, seperti laut selatan, hingga
kemajuan dan keunggulan bagi perairan di merauke. Pemberdayaan sumber pangan dan
Indonesia. Sesuai dengan perolehan data kekayan alam disetiap wilayah berbeda – beda.
revitalisasi ikan tuna yang mengacu pada upaya Meskipun satu sumber yaitu lautan tetapi hasil
keberhasilan dari sektor perikanan Indonesia pangan dan pengolahan yang diperoleh akan
terhadap pengolahan ikan tuna, tongkol berbeda jenisnya.
maupun cakalang memiliki kategori hasil Adapun karakteristik dari ikan tuna
sangat baik hal ini menjadi kebijakan dan lebih dikenal dena istilah pelagis besar ikan
strategi perikanan untuk dapat melaksanakan tersebut dapat ditangkap sekitar wilayah
program regular tahun 2006 – 2009 yang kautan sabang sampai merauke jenis dari ikan
dilaksanakan dengan sinergi. tuna antara lain: terdapat perbedaan bentuk
Pelaksanaan program revitalisasi ikan ikan, jumlah besar kecil yang terkandung pada
tuna mengacu pada tingkat keberhasilan sesuai jenis ikan, kadar gizi, berat ikan dan harga jual
dengan data yang diperoleh dari tingkat ikan, terdapat perbedaan dari ketiga jenis ikan
permasalahan sampai pada tahap keberhasilan. antara ikan Tuna, cakalang dan tongkol. Selian
Program dapat direncanakan menjadi beberapa bentuk dan beratnya berbeda manfaat dan rasa
poin diantanya: (a) penyediaan fasilitas untuk ikan terdapat perbedaan. Perbedaan dari jenis
penangkapan ikan di laut (b) membuat ikan tersebut menjadi wacana bahwa
perencanaan strategi maupun teknik kehidupan dialam semesta ini bervariasi dan
penangkapan ikan di laut malaka, timur atau berbeda. Agar dapat memaknai suatu keadaan
barat (c) menambahkan divisi penangkapan sehingga sumberdaya alam mendukung
ikan di laut dengan memanfaatkan tenaga ahli keadaan dan kebutuhan manusia. Pada
sesuai bidang keilmuan. Program dapat dasarnya kebutuhan ikan laut di Indonesia
dibentuk berdasarkan data, kualifikasi data sangat banyak dan tidak terkendali. Para
stastistik dan bahan kajian yang relevan serta nelayan dapat memanfaatkan kekayaan alam
sistem penanganan yang berkualitas dan sebagai mata pencaharian. Upaya demikian
terencana secara structural. Kesesuaian memberi arti bahwa lapangan pekerjaan di
informasi berdasarkan kajian data hitung wilayah lautan Indonesia tersedia luas.
statistik revitalisasi ikan tuna, rehabilitasi, Kondisi air laut di Indonesia menjadi
peningkatan sistem penanganan, mutu, nilai fenomena pilihan ikan dapat berkembang pesat

40
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

sesuai dengan keadaan musim pada bulan yang fokus yang tepat supaya ikan yang di tangkap
sudah di tetapkan. Untuk memperoleh Ikan sesuai sasaran.
pelagis besar dapat ditemukan disetiap Pancing tonda merupakan salah satu alat
perairan yang melintasi beberapa kepulauan bagi nelayan atau pencari ikan untuk
jawa, sumatera dari berbagai penjuru mendapatkan ikan tuna. Beberapa dari jenis
nusantara. Pemanfaatan sektor perikanan di ikan cakalang dan madidihang dapat ditangkap
Indonesia yang memiliki tingkat kepentingan diwilayah perairan ini. Data produksi dapat di
dan tujuan berbeda satu wilayah terhadap analisis sesuai dengan tingkat tertinggi yang
wilayah lain karena melihat cuaca, dan keadaan terjadi pada bulan Oktober ketetapan bulan ini
letak geografis. Pendapat dari salah satu sektor menjadi tolak ukur bahwa puncak musim
perikanan diungkap oleh Direktur Jenderal penangkapan ikan pelagis besar dengan
Perikanan Tangkap (2005), bahwa beberapa menggunakan alat tangkap tonda di perairan
wilayah pengelolaan antara lain Selat Malaka, barat Sumatera akan berlangsung setiap bulan
Laut Jawa, Samudera Pasifik telah mengalami Oktober. Atas dasar informasi,
over Exploited di lain beberapa wilayah mengungkapkan rincian data penangkapan
pengelolaan antara lain Laut Cina Selatan, Laut ikan pelagis di perairan samudera Hindia
Flores, Laut Banda Seram, Laut Hindia masih wilayah kepulauan jawa, nusantara terjadi di
pada tingkatan under exploited. Beberapa pelabuhan Ratu terletak di provinsi jawa barat,
wilayah belahan dunia mendapatkan dan Pelabuhan Nusantara Cilacap terletak di
kontribusi dari hasil laut Indonesia. Negara provinsi jawa tengah. serta Pelabuhan Benoa
berlambang bhineka tunggal ika ini menjadi (Bali). Wilayah tersebut dapat menghasilkan
sorotan ketat bagi wilayah lautan Negara ikan dengan jumlah pasokan terbesar manakala
tetangga. Pasokan jumlah penghasil laut yang pengelola laut dapat memprogram dengan
begitu besar memberikan peluang bagi setiap terencana.
kehidupan. Untuk mendapatkan pola pangan Terdapat Ikan tuna sirip biru yaitu jenis
sehat perlu ada mekanisme pemberdayaan ikan tuna yang memiliki nilai tertinggi berada
pangan seperti laut agar lebih berkembang pada perairan Samudera Hindia di sebelah
sehingga meningkatkan mata pencaharian selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara wilayah
penduduk setempat, meningkatkan devisa pamijahan terletak di jawa barat. Ikan biasanya
Negara. Harapan utama dari pengolahan bermigrasi ke perairan selatan Jawa dan Bali,
professional yaitu tenaga ahli kelautan berasal prediksi waktu penangkapan ikan bagi nelayan
dari anak bangsa. memprioritaskan di bulan November , Januari.
Tingginya nilai tuna sirip biru menyebabkan
2.2. Wilayah dan kondisi Penangkapan Ikan ikan ini menjadi target penangkapan terutama
Tuna oleh armada Jepang, Taiwan, Korea, Selandia
Kehidupan ikan tuna di laut mencapai Baru,dan Australia.
kedalaman 10.000 m berada di perairan laut Penangkapan ikan oleh Negara asing
Banda termasuk wilayah proses penangkapan menjadi kecemasan bagi pengelola tanah air.
ikan tuna bermata besar di bagian timur dan Karena Negara Jepang, Taiwan bahkan
dilaksanakan di bulan November keadaan Australia memiliki alat canggih untuk
demikian memicu adanya pergerakan musim mendapatkan ikan di laut perairan Indonesia.
pada ikan di laut. Perluasan jenis dari ikan 2.3. Peran Teknologi Dalam Penangkapan Ikan
Tuna terletak di samudera Hindia . Daerah Tuna
perairan tersebut merupakan bagian dari Kemajuan jaman dan perkembangan
kombinasi antara perikanan tuna lapis dalam Teknologi informasi komunikasi merupakan
yang dieksploitasi dengan alat rawai tuna usaha sadar dan terencana supaya kehidupan
dengan perikanan tuna permukaan dapat lebih berkualitas. Tidak jarang ditemui alat
dieksploitasi menggunakan alat tangkap canggih berupa teknologi seperti internet,
diantaranya terdapat pukat cincin, gillnet, maupun alat lainnya yang dapat membantu
tonda, dan payang. Penggunaan alat tangkap masyarakat menjadi lebih muda dalam
ikan memiliki cara penggunaan yang benar dan mengakses kehidupan baik di darat maupun

41
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

dilautan, penggunaan dan pemanfaatan Pancing Huhate digunakan selama cuaca panas,
sumberdaya tuna dapat seimbang manakala terang di waktu siang hari saat ikan berada
tingkah laku ikan dapat dipahami berdasarkan disekitar kapal. Jenis alat ini memiliki sifat
sifat ikan yang ditargetkan. Tujuan memahami aktif. Ikan akan berada di dekat kapal karena
karakter sifat ikan tuna supaya mencapai memiliki daya tarik seperti magnet yang
perolehan hasil maksimal. Jenis dari ikan yang mampu dipengaruhi dari gelombang air laut.
pandai berenang dan selalu bergerombol Apabila sudah terbentuk situasi ikan secara
identik dikenal dengan sebutan ikan Tuna. gerombolan maka penangkapnikan mulai
Sehingga perlu adanya alat bantu berupa mengatur strategi pemancingan. Melalui
penangkap ikan yang digunakan haruslah yang bantuan alat ini ikan yang didapat jauh lebih
sesuai dengan perilaku ikan tersebut. Terdapat banyak disbanding tidak menggunakan alat
5 macam alat penangkap ikan tuna, meliputi ini.
adanya rawai tuna, huhate, handline. pukat Terdapat beberapa keunikan dari alat
cincin, dan jaring insang. Rawai tuna (tuna tangkap huhate. Bentuk mata pancing huhate
longllne) alat ini dapat digunakan untuk tidak berkait seperti lazimnya mata pancing.
mennagkapikan di laut jenis dari rawai tuna Mata pancing huhate ditutupi bulu-bulu ayam
atau tuna longline adalah alat penangkap tuna atau potongan rafia yang halus agar tidak
yang paling efektif dan sering digunakan oleh tampak oleh ikan. Bagian haluan kapal huhate
para nelayan. Rawai tuna merupakan rangkaian mempunyai konstruksi khusus, dimodifikasi
sejumlah pancing yang dioperasikan sekaligus. menjadi lebih panjang, sehingga dapat
Satu tuna longliner biasanya mengoperasikan dijadikan tempat duduk oleh pemancing. Kapal
1.000 – 2.000 mata pancing untuk sekali turun. huhate umumnya berukuran kecil. Di dinding
Rawai tuna biasanya dapat dioperasikan di laut bagian lambung kapal, beberapa cm di bawah
lepas atau mencapai perairan samudera. dek, terdapat sprayer dan di dek terdapat
Pengaruh dari kecanggihan alat tangkap beberapa tempat ikan umpan hidup. Sprayer
yang bersifat pasif, dengan cara kerja menanti adalah alat penyemprot air.
umpan dimakan oleh ikan sasaran. Setelah Terdapat beberapa teknik umpan bagi
pancing diturunkan ke perairan, lalu mesin ikan Tuna dan cakalang agar dapat ditangkap.
kapal dimatikan. sehingga kapal dan alat Akan tetapi pembiasaan memancing ikan
tangkap akan hanyut mengikuti arah arus atau disesuaikan dengan keadaan cuaca alam,
sering dikenal dengan istilah drifting. Berarti kondisi ikan dan kesediaan alat bahkan umpan
bahwa Drifting berlangsung selama kurang ikan sekalipun perlu diperhatikan. Cara yang
lebih empat jam. Selanjutnya mata pancing digunakan untuk penangkap ikan misalnya
diangkat kembali ke atas kapal. Upaya kegiatan memancing dapat dilakukan oleh
demikian sebagai usaha agar terjadi umpan semua pihak penggemar ikan. Situasi
longline dengan sifat atraktif dapat pemancingan dapat disesuaikan dengan
membentuk ciri – ciri khusus seperti tampak kemampuan yang dimiliki dan sensitifitas atau
terlihat memiliki ketahanan di dalam air lebih kepekaan terhadap ikan di lait. Keberadaan ini
lama, terdapat sisik ikan lebih mengkilat, menjadi bagian penting supaya mampu
kondisi tulang punggung lebih kuat untuk bekerjasama dalam membangun suatu usaha..
mempertahankan kehidupan di air. Hal ini Tahapan awal dapat membagi keahlian dan
dilakukan sebagai umpan untuk menangkap kecepatan. Pemancing I adalah pemancing
ikan. Biasanya nelayan dan pemancing paling unggul dengan kecepatan mengangkat
menggunakan umpan tersebut, ukuran ikan mata pancing berikan sebesar 50-60 ekor per
pelagis kecil, seperti lemuru (Sardinella sp.), menit. Pembagian posisi Pemancing I diberi
layang (Decopterus sp.), kembung (Rastrelliger posisi di bagian haluan kapal, dimaksudkan
sp.), dan ikan bandeng (Chanos chanos). agar lebih banyak ikan tertangkap. Pemancing
Jenis dari pancing huhate digunakan II diberi posisi di bagian lambung kiri dan
khusus untuk menagkap ikan cakalang. Jenis kanan kapal. Sedangkan pemancing III
dari alat Huhate (pole and line) jenis pancing ini berposisi di bagian buritan, bagi pemancing
dikenal dengan sebutan “pancing cakalang”. pemula memiliki hambatan untuk memahami

42
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

kondisi, sifat ikan dan keadaan cuaca masing-masing kapal berisi 3-5 orang
lingkungan. Pemancing berusia tua dapat pemancing. Umpan yang digunakan adalah
mempengaruhi hasil pendapatan ikan. Dari ikan segar yang dipotong-potong. Hasil
keduanya diketahui bahwa pemancing pemula tangkapan utama pancing ulur adalah tuna
dan usia lanjut fokus dan konsentrasi kurang (Thunnus spp.). Pukat cincin (purse seine) Pukat
seimbang, pelru adanya pengawalan seperti cincin atau purse seine adalah jenis jarring ini
dukungan atau umpan ikan lebih banyak serta dapat digunakan untuk menangkap ikan di laut
alat penangkap lebih canggih. Perlu dicermati dengan hasil lebih efektif. Strategi
bahwa melalui latihan secara rutin dan berkala penangkapan ikan Tuna dengan menggunakan
bagi pemancing dapat memebri peluang besar pukat cincin, masih sangat jarang digunakan
untuk mencapai hasil ikan lebih banyak. karena belum ada hasil yang menunjukan
Adapun teknik lain yang perlu diperhatikan dengan kapasitas jumlah besar. Namun ada
oleh pemancingan dilakukan harus mampu beberapa yang sudah menerapkan meskipun
meminimalisir kondisi ikan agar tidak jatuh ke jumlah yang diperoleh berskala kecil.
laut sebab ikan yang terjatuh kembali ke laut, Bentuk dari jaringan penangkap ikan
keadaan demikian menjadikan ikan menjauh berupa pukat cincin dapat digunakanmelalui
dan sulit untuk mengembalikan situasi metode mengamankan ikan dengan teknik
gerombol, memicu adanya kehilangan menjaring supaya ikan terkumpul dan mudah
kelompok ikan tersebut. ditangkap. Dibutuhkan kecepatan untuk
Strategi pertama penangkapan ikan pelingkaran cincin tersebut digunakan untuk
diantaranya penggunaan umpan hidup menarik purse line supaya ikan segera
dilakukan supaya ikan yang hidup dapat ditangkap. untuk menyeimbangi kesejajaran
menangkap umpan dan memperoleh ikan yang jaring dapat menyerupai bentuk cekung
lebih maksmal lagi. Metode tersebut dapat menyerupai setengah lingkaran. Untuk
membuat ikan cakalang lebih mendekat meminimalisir lompatan ikan perlu adanya
kepermukaan air laut. Langkah ke kedua teknik kecepatan dalam menangkap ikan di
dilakukan penyemprotan air dengan sprayer. laut. Pada prinsipnya ikan yang sudah berada
Penyemprotan air dimaksudkan untuk di jarring akan diproses dan diamankan dengan
mengaburkan pandangan ikan, sehingga tidak tempat dan seser jarring yang telah disediakan.
dapat membedakan antara ikan umpan sebagai Pada waktu siang maupun malam dapat
makanan atau mata pancing yang sedang dilakukan pengoperasian pukat cincin. Alat
dioperasikan. Umpan hidup yang digunakan bantu pengumpulan ikan dengan
biasanya adalah teri (Stolephorus spp.). Ikan menggunakan rumpon dapat di operasikan di
teri pada dasarnya mudah diperoleh dan siang hari. Di malam hari perlu menggunakan
banyak konsumen gemar mengkonsumsi ikan alat bantu lampu atau penerang untuk
teri khususnya untuk pemasaran ikan asin di mempermudah proses penangkapan ikan. Pada
pasar tradisional dan pengolahan sambal umumnya menggunakan cahay lampu
maupun makanan lainnya. Pemasok penghasil patromaks atau lampu pijar. Gafa et al. (1987)
teri cukup tinggi karena ikan yang dapat mengemukakan bahwa payaos selain berfungsi
ditangkap dengan jumlah banyak dan mudah sebagai alat pengumpul ikan juga berfungsi
dipasarkan. sebagai penghambat pergerakan atau ruaya
Terdapat jenis Pancing ulur (handline) ikan, sehingga ikan akan berada lebih lama di
Handline atau pancing ulur digunakan saat sekitar payaos. Uktolseja (1987) menyatakan
cuaca terang melibatkan terik matahari diwaktu bahwa payaos dapat menjaga atau membantu
siang. Memiliki konstruksi sederhana cakalang tetap berada diantara tempat
menyerupai garis vertical, memiliki 2 – 10 mata penerspsn dengan kurun waktu 340 hari. Ikan
pancing terdapat di satu tali pancing utama. yang berada di situasi tersebut mampu
Pengoperasian alat ini dibantu menggunakan bertahan hidup dan berusaha untuk
rumpon sebagai alat pengumpul ikan. Pada saat mempertahankan diri untuk dapat hidup.
situasi pada pemancingan, satu kelompok Persegi panjang dengan ukuran mata
kapal bisa dikelilingi oleh lima unit kapal, yang sama disepanjang jarring ikan . seperti

43
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

terdapat pada Jaring insang (gillnet) istilah berlangsung selama 2-3 jam. kemudian
gillent yaitu jaring berben dengan bentuk dilakukan pengangkat jaring sambil
jaring insang berdasarkar cara tertangkapnya, melepaskan ikan hasil tangkapan ke kapal
ikan terjerat di bagian insangnya pada mata (Rafik, 2011). Perbedaan dari suhu ikan
jaring. Ukuran ikan yang tertangkap relatif cakalang dan tuna dapat dilihat di Tabel 1.
seragam. Pengoperasian jaring insang dilakuka
secara pasif. Setelah diturunkan ke perairan,
kapal dan alat dibiarkan drifting, umumnya

Tabel 1. Kisaran Suhu Penyebaran dan Penangkapan Serta Lapisan Renang Ikan Cakalang dan
Beberapa Jenis Tuna
Kisaran Suhu ( C)
Jenis Ikan Lapisan Renang
Penyebaran Penangkapan
Cakalang 17 – 28 19 – 23 0-40
Bluefine 12 – 25 15 – 22 50-300
Mata Besar 11 – 28 18 – 22 50-400
Madidihang 18 – 31 20 – 28 0-200
Albacore 14 – 23 15 – 21 20-300
Sumber : ( Laevastu and Hela, 1970 dalam Simbolon, 2003)
Frekuensi suhu penyebaran dan 1). Daerah dan Musim Penangkapan Cakalang
penangkapan cakalang umumnya bervariasi Potensi cakalang di Indonesia sebagian
berdasarkan keadaan air laut. Kondisi ikan laut besar terdapat di perairan kawasan timur
di cakalng dengan suhu tinggi rendah indonesia. Daerah penangkapan memiliki
permukaan laut (SPL) 17 – 30 °C perkiraan suhu potensial bagi ikan tersebut di KTI terdapat di
optimum 20 °C - 28 °C (Blackburn, 1965 dalam wilayah perairan Sulawesi Utara, Halmahera,
Simbolon, 2003). (Gunarso, 1985 dalam Maluku dan Irian Jaya dengan basis
Simbolon, 2003) mengemukakan bahwa suhu penangkapan masing-masing di Bitung,
perairan optimum untuk penangkapan Ternate, Ambon dan Sorong. Wilayah yang
cakalang di perairan Indonesia adalah 28 - 29 memiliki potensi cakalang di kawasan barat
°C. perubahan dan perbedaan tinggi rendahnya Indonesia terdapat di perairan selatan Jawa
suhu ikan di permukaan air laut dapat Barat (Pelabuhan Ratu), Sumatera Barat dan
mempengaruhi proses penangkapan ikan Aceh (Monintja et al, 2001 dalam Simbolon,
cakalang lihat pada Table 2. 2003).
2.4. Cara Penangkapan Ikan Cakalang

Table 2. Kisaran Suhu Perairan Untuk Penangkapan Cakalang dan Tuna Menurut Wilayah Perairan
No Wilayah Perairan Suhu optimum (C) Sumber Keterangan
1 Pasifik timur laut 20-26 Blackburn, 1965 Cakalang dan Tuna
2 Pasifik Tenggara 20-28 Blackburn, 1965 Cakalang dan Tuna
3 Pasifik Barat laut 20-28 Blackburn, 1965 Cakalang dan Tuna
4 New Zeland 17-23 Blackburn, 1965 Cakalang dan Tuna
5 Papua New guinea 28-30 Blackburn, 1965 Cakalang dan Tuna
6 Indonesia 28-29 Blackburn, 1965 Cakalang dan Tuna
Sumber: (Monintja et al, 2001 dalam Simbolon, 2003).

Tabel 3. Puncak Musim Penangkapan Cakalang dan Tuna Menurut Wilayah Perairan
No. Wilayah Perairan Puncak Musim
1 Sulawesi Utara - Tengah Maret s/d Mei; Agustus s/d Nopember; April s/d Juni
2 Halmahera September s/d Oktober; Pebruari s/d April
3 Maluku September s/d Desember
4 Irian Jaya Pebruari s/d Juni; Agustus s/d Desember
5 Pelabuhan ratu Agustus s/d September
6 Padang Maret s/d Mei
7 Aceh Belum diperoleh informasi

44
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

Sumber: ( Monintja et al, 2001 dalam Simbolon, 2003)

Aktifitas pengolahan ikan di laut dapat dan atau “Rurehe”. Terdapat keistimewaan saat
dilakukan sepanjang tahun, ketentuan penangkapan ikan cakalang melalui bantuan
demikian mengacu pada situasi dan kondisi alat pancing huhate ini, yaitu pertama harus
nelayan, cuaca dan fasilitas yang tersedia adanya umpan hidup (life bait fish), dan kedua
penangkapan ikan laut memiliki waktu yang ialah adanya bentuk kapal khusus (Subani dan
berbeda – beda hal ini dipengaruhi dari jenis Barus, 1989).
ikan dan wilayah, berdasarkan wilayah Huhate yaitu jenis dari alat pancing yang
perairan digambarkan pada Tabel 3. Ketentuan terbuat dari bamboo merupakan tongkatdari
waktu penangkapan ikan dapat disepakati oleh huhate. Pada tali pancing ini dikaitkan mata
pihak yang berperan. pancing yang tidak berkait. Penggunaan mata
Untuk mengetahui jenis dari bagi pancing yang tidak berkait dimaksudkan agar
nelayan untuk memudahkan dalam memancing ikan yang ditangkap dapat mudah lepas
ikan di laut terdapat Huhate yang hanya (Direktorat Sarana Perikanan Tangkap, 2003).
diijinkan pengoperasiannya di wilayah Menurut Ayodhoya (1981), pole and line
perairan tertentu dan ZEEI Laut Sulawesi dan umum digunakan untuk menangkap ikan
ZEEI Samudera Pasifik (Direktorat Jenderal cakalang (Katsuwonus pelamis) istilah dari
Perikanan Tangkap, 2005). Ikan cakalang perikanan pole and line memiliki definisi
memiliki perluasan wilayah penangkapan umum bahwa perikanan cakalang, sungguhpun
sehingga ada kebebasan dalam menagkap ikan dengan cara pole and line juga dilakukan
cakalang diantaranya pada garis khatulistiwa penangkapan albacore, mackerel maupun
terdapat perbedaan antara daerah tropis dan lainnya.
sub tropis yang merupakan bagian penyebaran 3). Model Kapal penangkap Ikan
terbesar. Prediksi Wilayah yang telah Menurut Subani dan Barus (1989), bentuk kapal
ditetapkan oleh pihak nelayan atau pemancing cakalang mempunyai beberapa pengkhususan,
dapat menentukan banyaknya ikan yang akan antara lain:
ditangkap. Wilayah penagkapan ikan harus a. Pembagian tata letak dan ruang kapal.
dapat diprediksi dengan tepat. Berarti bahwa Symbol plat form di bagian dek paling
ikan berlimpah, bergerombol, daerah aman, depan awak kapal untuk memudahkan
tidak jauh dari pelabuhan dan alat tangkap pencarian identitas dimana pada tempat
mudah dioperasikan. Lebih lanjut Paulus tersebut para pemancing melakukan
(1986), mengungkapkan terdapat pilihan untuk pemancingan.
menentukan wilayah dengan “pole and line” b. Fasilitas yang dibutuhkan didalam terdapat
sebagai strategi bagi nelayan dan sering tempat untuk menyediakan umpan hidup
menggunakan pancing tersebut dikhususkan pada bak kapal. Supaya mendapat ikan
hanya pada ikan cakalang. dengan jumlah yang lebih besar.
Menurut Uktolseja et al (1989), c. Penyediaan kapasitas di Kapal untuk
penyebaran cakalang di perairan Indonesia mendapatkan ikan metode sempot air
meliputi Samudra Hindia (perairan Barat (water splinker system) hanya digunakan
Sumatra, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara), untuk menagkap ikan cakalang terdapat
Perairan Indonesia bagian Timur (Laut pengaruh suhu dari pomapa air. Kapasitas
Sulawesi, Maluku, Arafuru, Banda, Flores dan besaran dari kapal cakalang mempunyai
Selat Makassar) dan Samudra Fasifik (perairan ukuran 20 GT dengan kekuatan 40 – 60 HP.
Utara Irian Jaya). Kata stream line pada Kapal pole and line
Alat bantu lain terdapat pada kendaraan jenis dari kapal yang memiliki fasilitas
bermotor untuk menangkap pole and line dapat kecepatan sedang namun lebih lincah selama
menggunakan khusus untuk menangkap ikan proses penangkapan ikan di laut yaitu diatas 10
cakalang, tuna clipper, akan tetapi bagi nelayan knot dan gerakan stabilitas yang baik untuk
kecil pada umumnya memanfaatkan perahu mengejar segerombolan ikan, melalui gerak
sederhana dengan dayung terbuat dari kayu arus gelombang yang terartur dapat
(rowing boat) yang biasanya disebut “Funai” memudahkan dalam penangkapan ikan di laut.
45
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

4). Strategi kegiatan Penangkapan Ikan mempengaruhi penangkapan secara signifikan.


Kegiatan pengolahan sumberdaya laut Sementara jumlah umpan yang dilemparkan ke
melalui penangkapan dan pemancingan ikan di laut dikurangi, mengingat terbatasnya umpan
laut membutuhkan persiapan dan peralatan hidup. Langkah berikutnya pemancingan
diantaranya : bahan makanan, es, lampu, dan dilakukan dan diupayakan secepat mungkin
bahan bakar minyak, alat navigasi, persiapan mengingat kadang-kadang gerombolan ikan
mesin, persiapan pengaturan alat tangkap dan tiba-tiba menghilang terutama jika ada ikan
bahan lainnya (Sadhori, 1985). Kemudian yang berdarah atau ada ikan yang lepas dari
persiapan yang harus dilakukan di laut adalah mata pancing dan jumlah umpan yang sangat
mempersiapkan peralatan penangkapan yang terbatas. Hal lain yang perlu diperhatikan pada
menunjang keberhasilan penangkapan ikan saat pemancingan adalah menghindari ikan
cakalang serta penyediaan umpan hidup. yang telah terpancing jatuh kembali ke laut.
Terdapat metode umpan balik menjadi Hal ini akan mengakibatkan gerombolan ikan
percobaan dalam penangkapan ikan. Oleh yang ada akan melarikan diri kedalaman yang
sebab itu penggunaan umpan hidup tersebut lebih dalam dan meninggalkan kapal, sehingga
harus sesuai dalam ukuran dan jenis tertentu, mencari lagi gerombolan ikan yang baru tentu
disimpan, dipindahkan, dan dibawa dalam akan mengambil waktu. (Mallawa dan
keadaan hidup (Malawa dan Sudirman, 2004). Sudirman, 2004).
5). Operasi Penangkapan Ikan 6). Strategi pengelola Ikan Cakalang
Operasi penangkapan dengan huhate Ikan cakalang merupakan banyak
dilakukan dengan cara mencari dan memburu peminat dari masyarakat Indonesia. Dengan
kelompok ikan cakalang. Pencarian banyaknya permintaan maka tingginya
gerombolan ikan dilakukan oleh seorang persaingan. Pencari ikan akan terus berusaha
pengintai yang tempatnya biasa berada di untuk mendapatkan hasil yang besar. Pendapat
anjungan kapal dan menggunakan teropong Subani dan Barus (1989), penangkapan dengan
(Mallawa dan Sudirman, 2004). Keberadaan pole and line dilakukan dengan terlebih
ikan cakalang dapat dilihat melaui tanda-tanda dahulu mencari gerombolan cakalang. Untuk
antara lain: adanya buih atau cipratan air, mendapatkan kawanan cakalang dapat
loncatan ikan cakalang ataupun gerombolan dilakukan dengan cara berlayar kesana- kemari
burung- burung yang terbang menukik ke (manouvre), memperhatikan symbol dari
permukaan laut dimana gerombolan ikan kawanan burung laut atau dapat diperoleh
berada. Setelah menemukan gerombolan ikan, disekitar rumpon (payaos) yang telah dipasang
yang harus diketahui adalah arah renang (ditanam) lebih dulu. Aktifitas penangkapan
kemudian mendekati gerombolan ikan ikan berupa pemancingan dan penjaringan
tersebut. Sementara pemancing sudah bersiap oleh nelayan di laut dapat dilakukan melalui
masing-masing pada sudut kiri, kanan, dan lemoar umpan hidup cara demikian agar ikan
haluan kapal. cakalang bisa mendekat ke kapal dan gampang
Pelemparan umpan dilakukan oleh boi- ditangkap oleh para pemancing. Seterampilan
boi setelah diperkirakan ikan telah berada khusus penting dimiliki bagi pemancing ikan
dalam jarak jangkauan lemparan, kemudian cakalang yang merupakan modal utama ketika
ikan dituntun ke arah haluan kapal. ingin mendapat ikan tepat sasaran. Kegiatan
Pelemparan umpan ini diusahakan secepat pemancingan dilakukan begitu rupa yaitu
mungkin sehingga gerakan ikan dapat dengan menjatuhkan pancing ke atas
mengikuti gerakan umpan menuju haluan permukaan air dan bila disambar oleh cakalang
kapal. Pada saat pelemparan umpan tersebut, dengan cepat diangkat melalui atas kepala dan
mesin penyemprot sudah dihidupkan agar ikan secara otomatis terlempar ke dalam dek kapal.
tetap berada di dekat kapal. Pemancingan ini digunakan secara terus
Langkah yang perlu diterapkan dalam menerus dengan tujuan menghasilkan ikan
menangka ikan seperti pada saat gerombolan denganjumlah pemasokan lebih besar dan
ikan berada dekat haluan kapal, maka mesin tetap memperhatian kelestarian hewan melalui
kapal dimatikan. Kondisi mensin ini dapat pengembangan budidaya ikan. Pemancingan

46
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

ikan menggunakan metode demikian disebut 2003) individu cakalang dalam suatu schooling
banting. Selain dari pada itu terdapat cara mempunyai ukuran (size) yang relatif sama.
memancing memiliki istilah lain seperti “cara Lapisan Ikan-ikan yang berukuran lebih besar
gepe”, seperti metode penangkapan ikan biasanya berada pada lapisan yang lebih dalam
melalui pole and line metode penjepitan ikan dengan schooling yang lebih kecil. Ikan-ikan
ini dapat dilakukan oleh pemancing ikan yang lebih kecil biasanya berada dekat
dengan cara menjepit dari ujung, badan secara permukaan perairan dengan schooling yang
keseluruhan. lebih besar. Tingkah laku tersebut umumnya
7). Metode penyebaran ikan Cakalang di laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk
Jenis penyebaran ikan dapat dibedakan memudahkan penangkapan ikan di laut.
menjadi dua macam, yaitu penyebaran Terdapat beberapa faktor yang
horizontal atau penyebaran menurut letak mempengaruhi ikan cakalang yaitu (1) adanya
geografis perairan dan penyebaran vertikal atau perubahan beberapa faktor ikan cakalang
penyebaran menurut kedalaman perairan dipengaruhi dari suhu udara, salinitas, pasang
(Nakamura, 1969 dalam Simbolon, 2003). surut arus laut (2) upaya untuk menemukan
Perluasan dan penyebaran Ikan cakalang wilayah perairan memiliki kategori bahan
berada diwolayah bagian iklim tropis dan sub makanan yang cukup dan (3) usaha mencari
tropis diantaranya lautan Atlantik, Samudera daerah pemijahan (Nikolsky, 1963 dalam
Hindia dan Pasifik. Metode penyebaran ikan Simbolon, 2003). Berdasarkan perolehan data
tersebut di perairan Indonesia sebagian besar pendapatan Laevastu and Hayes, 1981 dalam
terdapat di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Simbolon, 2003) yang menyatakan bahwa pola
Stok yang terdapat di perairan KTI ini diduga kehidupan ikan, termasuk cakalang tidak bisa
berasal dari Samudera Pasifik bagian barat dipisahkan dari pengaruh faktor- faktor
yang beruaya dari sebelah timur Philipina dan oseanografi. Pengaruh dari faktor oseanografi
sebelum utara Papua Nugini. Iakan tersebut terdapat pengaturan suhu, salinitas, arus
berupaya menyebar ke perairan KTI ke permukaan, oksigen terlarut Fluktuasi
Samudra Pasafik bagian barat, yaitu ke berpengaruh besar pada situasi ikan di perairan
perairan Zamboanga dan sebelum utara Papua Indonesia. Pemenuhan faktor demikian
Nugini (Suhendrata, 1987 dalam Simbolon, menjadi acuan bahwa oksigen bagi ikan
2003). Perluasan daerah ikan menjadi faktor menjadi prioritas untuk membentuk pola
pendukung nelayan, pemancing dan sektor kehidupan ikan di laut, mengindari tingkat
perikanan untuk lebih cepat dan tepat terhadap ketidaknyamanan ikan sehingga kualitas ikan
proses pengelompokan jenis untuk terjaga.
dikembangkan dan diolah secara maksimal. 8). Keadaan salinitas di Indonesia
Bentuk garis vertical pada Ikan cakalang Definisi Salinitas perairan merupakan
dapat menyebar secara luas dibawah parameter oseanografi yang dapat digunakan
permukaan air laut, bahkan banyak terdapat untuk memperkirakan daerah penyebaran ikan
pada kedalaman renang 20 – 200 meter cakalang di suatu perairan. Kisaran salinitas
(Nishimura, 1964 dalam Simbolon, 2003). yang menjadikan daerah penyebaran cakalang
Luasnya lautan di Indonesia menjadi umumnya bervariasi menurut wilayah perairan.
pertimbangan banyak nelayan untuk berlayar Cakalang sering terkonsentrasi pada
dari sabang sampai merauke. Penyebaran ikan permukaan perairan dengan kisaran salinitas
di perairan tropis sangat dipengaruhi oleh 23% - 35% (Blackburn, 1965 dalam Simbolon,
lapisan termoklim. Ikan cakalang umumnya 2003). Sifat pada ikan cenderung lebih sensitif
ditemukan di atas lapisan termoklim (Laevastu terhadap perubahan salinitas. Demikian
and Hela, 1970 dalam Simbolon, 2003). Ikan haldemikian telah dibuktikan pada ikana
cakalang digemari masyarakat dengan kualitas cakalang terletak di Selat Sunda pada saat
rasa lezat, dan tingginya kandungan gizi. kondisi salinitas perairan tinggi. Selain tempat
Ikan cakalang merupakan ikan pelagis tersebut ikan cakalang sulit untuk ditemukan
yang membentuk kelompok (schooling). pada kondisi salinitas rendah (Burhanuddin et
Menurut (Nikolsky, 1963 dalam Simbolon, al, 1984 dalam Simbolon, 2003). Kondisi

47
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

rendahnya salinitas dapat mempengaruhi biota laut. Perubahan suhu perairan akan
kehidupan ikan cakalang dalam beroperasi dan berpengaruh terhadap rangsangan syaraf,
penangkap ikan pada situasi tersebut tidak perubahan proses metabolisme dan aktivitas
diperkenankan untuk memancing. Perlu tubuh ikan (Laevastus and Hela, 1970 dalam
diperhatikan bahwa hal tersebut lebih efektif Simbolon, 2003). Kedalaman renang dari
dan efisien ketika tidak dioperasikan. kelompok ikan pelagis, termasuk cakalang
9). Bentuk Arus Perairan banyak ditentukan oleh distribusi suhu
Pendapat dari Manurung dan Simbolon perairan secara vertikal. Cakalang akan
(1997), menyatakan bahwa penyebaran ikan berenang menghindari suhu perairan yang
pelagis sering mengikuti sirkulasi arus dan lebih tinggi atau yang lebih rendah dari
kepadatannya sangat berhubungan dengan biasanya dan menuju ke lapisan perairan
kondisi arus. Kondisi arus di laut dapat tertentu di mana ikan tersebut lebih mudah
menyebabkan ikan menjadi gerombol atau beradaptasi. Distribusi vertikal ikan cakalang
terpecah bebas sehingga kadar frekuensi arus di perairan tropis sangat dipengaruhi oleh
air harus dipahami jenis karakteristik tersebut. lapisan termoklin. Adapun kisaran suhu
Berdasarkan hasil observasi telah dilakukan di penyebaran dan penangkapan serta lapisan
Selat Makassar, mengungkapkan beberapa renang dari cakalang dan beberapa jenis tuna
indikasi yang terjadi kan tuna dapat terjadi di disajikan pada Table 2 (Laevastu and Hela, 1970
sepanjang poros. Ikan perenang dikenal dalam Simbolon, 2003). Menjadi suatu wacana
dengan sebutan ikan Tuna. terdapat Kondisi bahwa adaptasi bagi ikan penting dipahami
Ikan cakalang lebih senang berada di dari jenis arus perairan.
lingkungan air yang terdapat arus istilah lain 11). Respon Ikan Terhadap Cahaya
disebut (konvergensi) berada diwilayah yang Ketertarikan ikan terhadap cahaya yang
terdiri dari beberapa pulau.. analogi pemikiran dapat dilihat oleh mata dengan alat bantu
dari keadaan tersebut kondisi periran lebih penerang berup lampu dapat dibentuk sebagai
subur Karen abanyak digemari oleh ikan stimulus ke bagian brain (pineal region pada
pilihan terletak pada perairan dengan kondisi otak). Peristiwa tertariknya ikan pada cahaya
relatif lebih subur sehingga menjadi daerah disebut phototaksis (Ayodhoya, 1976;1981
penyebaran lebih luas lagi dikenal dengan dalam Malawa dan Sudirman 2004 terdapat
daerah upwelling. alasan mengapa ikan lebih cenderung berada di
Keadaan air di dua masa dapat situasi terang dan bercahaya karena terdapat
mempengaruhi kadar air danproses keseimbangan dari kemampuan mata ikan
penanhkapan ikan dilaut situasi panas dan dalam menerima cahaya penerang dapat
dingin merupakan salah satu bagian dari dilakukan saat siang hari. Sehingga ikan
lingkungan ikan tergolong mudah ditangkap berpotensi pada salah satu sumber cahaya yang
atau sukar di tangkap, sebagai nelayan, berbeda. Terdapat pengelompokan ikan seperti
pemancing hingga sektor perairan harus ikan lebih senang berenang pada intensitas
mampu memahami suau kondisi tersebut. cahaya tinggi atau rencah hal ini dapat
Wilayah tersbut diidentifikasi mempunyai mempengaruhi kualitas dari ikan cakalang
bberapa jenis organisme dan merupakan maupun ikan tuna. Selain dari pada itu terdapat
daerah penangkapan cakalang yang baik ikan yang memiliki kemampuan untuk tertarik
(Laevastu and Hela, 1970 dalam Simbolon, oleh cahaya mulai dari intensitas yang rendah
2003).Dengan memahami wilayah, karakteristik sampai yang tinggi (Sudirman dan Malawa,
dan kondisi alam menjadi salah satu faktor 2004).
pendukung alam. Frekuensi cahaya panas pada kadar 0,01-
10). Suhu Perairan 0,001 lux, dengan jumlah tersebut dapat
Suhu perairan secara langsung dimiliki ikan di laut. Pada ikan terdapat cahaya
berpengaruh terhadap derajat metabolisme dan ambang pada ikan namun belum ada penelitian
siklus reproduksi ikan. Suhu perairan secara lanjut dari situasi demikian. Ikan laut terus
tidak langsung berpengaruh terhadap daya berusaha untuk meningkatkan sensitifitasnya.
larut oksigen yang digunakan untuk respirasi Kemampuan ikan dapat meilihat diwaktu siang

48
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

merupakan kelebihan yang dimiliki pada ikan Perlu di evaluasi bersama pemerintah karena
perenang dan bergerombol dengan power hal ini menjadi tolak ukur pemasok devisa
cahaya penerang mencapai ratusan ribu lux dan terbesar bagi pemerintah untuk meningkatkan
dalam keadaan gelap sama sekali (Gunarso, pertumbuhan ekonomi Negara melalu sektor
1985 dalam Sudirman dan Malawa, 2004). perikanan, dan pariwisata. Menyediakan
Tinggi rendah kepekaan ikan dalam lapangan kerja bidang kelautan dan
melihat atau istilah lain dari mata ikan menyediakan pelatihan khusus merupakan
memiliki ketajaman besar dilaut dapat upaya yang harus dikembangkan supaya
dipengaruhi dari keadaan cuaca dan cahaya saat pertahanan, kemanana dan pelestarian
ikan melihat. Apabila cahaya biru – hijau yang sumberdaya laut terjaga. Perkembangan
diterima manusia memiliki prosentase 30%, pengolahan pasokan ikan Tuna menjadi salah
sedangkan mata ikan dapat menerima sebesar satu pilihan pasokan terbesar bagi wilayah
75% kondisi retina dari beberapa jenis ikan laut Indonesia hal demikian menjadi faktor utama
dapat mencapai prosentase 90%. Kelebihan nelayan untuk fokus dalam menangkap ikan
ikan dalam melihat merupakan kelincahan dan tuna dan cakalang di laut. Salah satu alasan
keunikan hewan laut yang kecil namun pola ikan tuna memiliki potensi besar bagi Negara
hidupnya sulit di deteksi. Sebagai pemancing, kesatuan republic Indonesia dimana ikan tuna
nelayan atau sektor perikanan memahami terpilih sebab dapat diterima oleh konsumen
karakteristik ikan di laut sangat penting dan dan termasuk dari bagian revitalisasi program
perlu diterapkan. Ketajaman ikan dalam terencana program kelautan dan perikanan
melihat jauh lebih peka disbanding manusia. adapun proses pengolahan udang dan jenis
Kelebihan yang dimiliki ikan berupa ikan lainyya menjadi bagian dari kegiatan
kemampuan dapat melihat dengan mata ikan nelayan dan pemancing bagi masyarakat
memiliki level sensitifitas 100 kali mata Indonesia.
manusia normal. Hal serupa terjadi pada
beberapa jenis ikan yang hidup di perairan 2.5. Usaha Jenis Ikan Di Laut
pantai dapat mengindera mangsanya dari Upaya yang dilakukan sektor kelautan
kejauhan 100 meter sejak pagi sampai sore hari untuk mengolah sumberdaya laut melalui
(Gunarso, 1985 dalam Sudirman dan Malawa penangkapan ikan disekitar perailran
2004). Proses peralihan intensitas Cahaya pada Indonesia. pole and line dapat digunakan
mata ikan dapat terjadi adanya kesinambungan untuk menangkap ikan cakalang (Katsuwonus
ke otak terdapat di bagian Cone dan Rod, pelamis) akan tetapi fakta yang sering
kondisi ini sensitive terhadap perubahan tertangkap dsri beberapa jenis ikan seperti:
cahaya. Selain itu symbol cahaya merupakan yellow fin tuna (Thunnus albacares), little tuna
tanda terdapat makanan sehingga ikan dapat (Auxis thazard), dan lain-lain (Balai
merespon dan mendekat pada umpan tersebut. Ketrampilan Penangkapan Ikan Ambon, 1981).
Situasi dan kondisi sumberdaya alam dilaut Selanjutnya dalam FAO (1980) mengatakan
Indonesia memiliki kapasitas lebih besar bahwa para nelayan pole and line terutama
disbanding Negara lain. Telah diketahui menangkap ikan skipjack (Katsuwonus
jumlah kekayaan alam raya di Indonesia pelamis), albacore (Thunnus alalunga), adapun
mencapai nilai cukup besar mencapai sekitar bentuk dari ikan tuna kecil seperti frigate
US$ 136,5 milyar, dan dari jumlah itu, sektor mackerel (Auxis spp), dan ikan dolphin
perikanan sebesar US$ 31,9 milyar, wilayah (Coryphaena spp), juga yellow fin (Thunnus
pesisir lestari sebesar US$ 56 milyar, albacares), jenis spesies ikan tuna yang besar
bioteknologi laut sebesar US$ 40 milyar, wisata yang lain, bonito (Sarda spp), dan tuna kecil
bahari sebesar US$ 2 milyar dan minyak bumi (Euthynnus spp). Semua jenis tadi tersebar
sebesar US$ 6.6 Milyar (Renstra DKP 2004- secara luas di lautan dan Samudera di dunia
2009). Akan tetapi jumlah besar tersebut belum (Nishida and Martinez, 2007).
mampu terselesaikan dan belum berkembang
dengan maksimal oleh tenaga kerja di sektor 2.6. Pengolahan sumber daya laut
perairan maupun perikanan wilayah Indonesia.

49
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

Salah satu pilihan ikan dimasyarakat 2) Segera mengamankan ikan pada suhu
memiliki keunikan dan manfaat yang besar bakchiling yang telah diisi air es sambil
seperti pada ikan hasil tangkap di laut dapat menunggu saat pengolahan. pengaturan
digemari oleh banyak konsumen di pasar Suhu air dapat menentukan kualitas ikan.
bagian wilaayh laut maupun darat. Terdapat 3) Aktifitas penyimpanan ikan setelah proses
kesamaan prinsip seperti meningkatkan pengambilan dari laut (buang insang dan
kualitas kesegaran ikan di laut, mampu isi perut, dan untuk ikan-ikan besar juga
melestarikan ikan tuna, dan sejenisnya, dengan mengiris sebagian operculum dan
kualifikasi kondsisi ikan berkualitas, membuang sirip) dan membersihkan ikan
mengandung nilai gizi, mudah diperoleh, lezat dengan mencucinya menggunakan air
dan terjangkau dari nilai rupiah sehingga dingin berupa es batu.
terjadi hukum timbal balik saling 4) Tata Letak Ikan Di Kapal
menguntungkan antara nelayan dan warga Peningkatan jumlah volume ekpor ikan tuna/
masyarakat Indonesia sampa pada jajaran ikan cakalang/ dan ikan tongkol Indonesia ke
sektor pemerintah. Proses pengolahan negara-negara lain selama tahun 2002-2007
kelestarian sumberdaya laut lainnya antara lain adalah 7,26 persen, sedangkan kenaikan rerata
dapat memeilihara, menghasilkan dan untuk tahun 2006-2007 adalah 32,12 persen
melestarikan ikan hasil tangkapan dari laut (lihat tabel 1). Di tahun 2007, perolehan hasil
atau tidak melukai ikan dengan perlakuan yang dengan jumlah 121.316 ton ikan
tidak membuat ikan merasa terlindungi seperti tuna/cakalang/tongkol atau senilai US$304,3
memukul ikan agar mati dan tidak dapat juta (DKP 2009) telah di ekspor ke tiga negara
bergerak bebas, melindungi dari sinar panas diantaranya Negara Jepang, Amerika Serikat,
matahari langsung dan mencegahnya dari dan Thailand dapat dilihat pada Tabel 4).
kontaminasi bahan-bahan yang kotor dan Berdasarkan hasil capaian di Tabel 4, kapasitas
berbahaya. (Prayitno, 2004). Kesuksesan ekspor ikan ke luar negeri masih dalam catatn
menjaga kualitas ikan dari laut dapat dipahai belum maksimal sehingga perlu adanya
dari beberapa langkah berikut ini: penningkatan kualitas dan perbaika beberapa
1) mampu meningkatkan nilai pemahaman, program di sektor perikanan dan perairan di
konsep kesadaran diri agar dapat indoneias. Terdapat pada ikan tuna/
menangkap ikan dengan cara yang tepat cakalang/tongkol yang dihasilkan oleh
dan hasil maksimal Indonesia. Dipahami perolehan data di tahun
2) Kelengkapan kapal diantaranya dek,tempat 2007, tercatat 301.531 ton cakalang (skipjack
penyimpanan ikan pada suhu dingin, aman tuna) yang dihasilkan dari berbagai perairan
dan tidak membuat nafas ikan hilang, laut di Indonesia (DKP 2007). Selain dari pada
kondisi fresh pada ikan menjadi faktor itu perolehan data pada tabel 4 tersebut telah
penentu terhadap nilai jual dipasar modern diafirmasi kembali oleh data FAO pada tahun
maupun tradisional. 2009 menjelaskan ketersediaan bahan baku
3) Memeiliki persediaan penyimpanan dengan ikan tuan di Indonesia berlimpah selama kurun
suhu dingin dapat berupa es atau frezeer waktu 1989-2006 dengan mengalami
yang cukup untuk menangkap ikan di laut pertumbuhan sebesar 4,74 persen per tahun.
Prinsip penanganan ikan di atas kapal (Kiara, 5 April 2009). Muncul pendapat maupun
untuk ikan ukuran besar (kurang dari 10 pertanyaan yang dapat diungkap yaitu terjadi
kg) menurut Prayitno (2004), adalah sebagai pertumbuhan sebesar 4,74 persen per tahun itu
berikut : sudah menunjukkan maksimal pemanfaatan
1) Dapat membedakan jenis penangkapan ikan potensi ikan tuna dan cakalang besaran
dengan umpan dan mekanisme berbeda prosentase tersebut menjadi hal penting bagi
sesuai dengan keadaan ikan dan cuaca alam kebijakan pemerintah supaya perairan
ikan dapat ditangkap dengan alat pancing Indonesia tetap terjaga, aman dan meningkat
dengan kondisi ikan masih hidup supaya kapasitas jumlah pasokan ikan dari laut.
lebih terjaga kualitas ikan tersebut.

50
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

2.7. Hambatan Pengembangan Kekayaan 93%), laut Banda (82%), dan laut Sulawesi
Laut (80%) adalah
Wilayah bagian timur Indonesia adalah potensi yang belum dirmanfaatkan
wilayah perairan terbesar di lautan Indonesia (Departemen Koperasi dan UMKM, 2007). Pada
akakn tetapi, strategi pengembangan dan kawasan laut Arafuru, laut Banda, laut
perencanaan belum maksimal karena Sulawesi, laut Maluku, dan lautan Hindia
pemanfaatan dari potensi yang tersedia masih kaya potensi ikan laut seperti ikan tuna,
tergolong rendah dsn belum maksimal terlihat tongkol, pelagis kecil, cakalang, dan tenggir
di Tabel 5. (Anonimous, 2007).
Berdasarkan Tabel 5, ditemukan data
tersebut menjelaskan Indonesia bagian timur
dalam mengelola ikan laut belum maksimal
dan perlu adanya pengembangan, strategi serta
kerjasama yang terjalin dengan beberapa pihak
diantaranya sektor kelautan. Misalnya terdapat
pemanfaatan ikan jenis tuna masih di bawah
80 %. Hal sama juga terjadi untuk ikan
tongkol, dimana di laut Arafuru (sekitar

Tabel 4. Volume Ekspor Tuna dan Cakalang Menurut Negara Tujuan, 2002 – 2007 (sebagian data).
Negara Tahun Increasing Average
Tujuan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2002-2007 2006-2007
Japan 41 149 34 173 34 715 30 257 30 998 31 330 4,94 1,07
USA 14 134 20 345 19 270 21 773 21 212 21 375 9,97 0,77
Thailand 3696 3 501 1 288 958 4 621 18 849 119,22 307,92
Negara
1 755 2 478 1 09 3 222 9 511 13 098 82,70 37,72
Lainnya
Jumlah Total 92 797 117 092 94 221 90 589 91 822 121 316 7,26 32,12
Sumber :http://statistik.dkp.go.id/download/Statistik, 2007

Tabel 5. Tingkat Pemanfaatan (%) Sumberdaya Ikan Laut Indonesia


Tongkol
Wilayah Perairan Udang Demersal Pelagis kecil Tuna Skipjack Tenggiri

Selat Malaka 154 178 106


Laut Cina Selatan 114 30 23
Laut Jawa 161 54 132 46 114
Laut Flores 106 103 50 76 107 37 78
Laut Banda No data 56 25 42 38 14 18
Laut Maluku 68 76 46 64 37 7 63
Laut Sulawesi 116 100 29 58 25 102 20
Laut Arafuru 98 93 4 52 70 26 7
Lautan Hindia 88 84 41 38 19 29 58
Sumber : DKP (diolah) sebagaimana dicuplik dari Departemen Koperasi dan UMKM (2007).

2.8. Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Cara pertama dianggap efektif dan efisien guna
Laut meningkatkan hasil tangkapan (produksi) ikan
Berfungsi untuk meningkatkan hasil tuna Indonesia lebih produktif sehingga
produksi ikan, agar dapat diolah dengan mendapat penghasilan lebih besar.
maksimal dari produksi pangan di Indonesia Ketetapan demikian menjadi pondasi
dengan menerapkan strategi ataupun Cara bahwa jaringan nelayan semakin luas serta
utama adalah bergabung dikomunitas ikan mendapat izin resmi untuk berlayar sampai
tuna, dan cara ke dua, adalah meningkatkan samudera Hindia. Memiliki kebebasan dalam
fasilitas kapal untuk menangkap ikan di laut. berlayar merupakan bagian dari kemerdekaan

51
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

nelayan setelah dia menjadi anggota komisi penunjang perkembangan teknologi informasi
tuna untuk kawasan Samudra Hindia (Indian dan komunikasi, peningkatan sumberdaya
Ocean Tuna Commision, IOTC) dan komisi manusia, peningkatan penggunaan bio-
konservasi tuna sirip biru (Commision for The teknologi, aspek ekonomi Sosial.
Conservation of Southern Bluefin Tuna, CCSBT). Perencanaan dalam mengelola ikan di laut
Kabar terkini Indonesia sedang dibutuhkan tahap dan persiapan dengan
mengikuti organisasi ikan Pasifik Barat dan terencana diantaranya Planning, Organizing,
Tengah (Western and Central Pacific Fisheries Actuating, dan Controlling sebagai upaya
Commission/WCPFC). berarti bahwa apabila mempertahankan kualitas pengolahan ikan
menjadi anggota pada WCPFC, maka nelayan Tuna dengan cara tepat, dan dapat di ekspor
Indonesia dapat memperluas daerah tangkapan sebagai bagian dari pengembangan sumbedaya
tuna hingga ke wilayah Pasifik (Achmad ikan laut di Indonesia hal demikian perlu
Poernomo, April 2009). Selain itu keuntungan adanya manajamen, tenaga ahli, pemasaran
sebagai anggota organisasi ikan regional dapat atau pendistribusian pasokan ikan ,
memberikan kesempatan untuk Indonesia agar mengadakan koordinasi dengan sejumlah
selalu produktif dan memiliki jejaringan di aktivitas lainnya. Perolehan hasil tangkap ikan
ruang internasional tidak menutup di laut menjadi aspek oseonografi maka perlu
kemungkinan sebagai produk tuna embargo diperhatikan aspek oseonografi yang meliputi,
serta tuduhan kapal Indonesia melakukan salinitas, pH, arus, suhu air laut yag tepat cuaca
praktek IUU fishing (Renstra DKP 2005-2009). mendukung dan fasilitas. Kapal.
Terdapat strategi yang akan digunakan Ikan Tuna banyak digemari oleh Negara
untuk menangkap ikan dengan sukarela tetangga. Indonesia dipercaya sebagai
sehingga mempengaruhi pasokan jumlah ikan penghasil ikan terbesar di ASEAN berada di
terbesar dari beberapa pihak terlibat di level tertinggi diantaranya Negara maju seperti
Indonesia. Seperti adanya pembaruan alat Jepang, Amerika Serikat, China dan Thailand
tangkap ikan modern model kapal penangkap ,tingginya nilai ekspor ikan laut menjadi
ikan yang dapat memudahkan proses perhatian bagi pemerintah supaya terus
penangkapan dilengkapi dengan fasilitas memberi fasilitas penyediaan dan penyaluran
terbaru. Nelayan mendapatkan subsidi BBM, barang maupun jasa. Berupa penjaminan
peenuhan kebutuhan dan fasilitas kerja keselamatan, kesejahteraan dan alat dukung
terjamin sehingga mempengaruhi hasil dan pengolahan ikan di laut.
nilai produktifitas nelayan selama proses Peningkatan di Negara asing menjadi
berlayar. Keadaan ikan tuna akan terus cambuk bagi Indonesia dalam pengolahan
berkembang sehingga daerah laut terjauh secara professional,sehingga perlu
membutuhkan persediaan, kesiapan dan meningkatkan nilai pengolahan maksimal dan
mental tekad kuat bagi nelayan dan sektor tersalurkan bagi tenaga ahli bidang perairan
perairan di lautan. Dibutuhkan adanya supaya lebih ketat dalam mempertahankan
pembekalan skill untuk pekerja bidang ketahanan, keamanan, sumberdaya laut di
kelautan dengan maksud dan tujuan supaya Indonesia.
dapat bertahan hidup dengan populasi
ekosistem laut. 3.2. Saran
Berdasarkan hasil observasi terdapat
III. PENUTUP beberapa hal yang harus dilaksanakan
3.1. Kesimpulan pembagian waktu penangkapan ikan
Kekayaan alam di Indonesia berupa sehingga dapat disesuaikan dengan
pelestarian budaya, budidaya laut dan pemasok kesiapan ikan untuk ditangkap, dukungan
jumlah ikan hasil dari kekayaan alam di laut cuaca, ketepatan waktu untuk menangkap
berupa ikan Tuna yang perlu dilestarikan, ikan supaya kelestarian sumber daya laut
hingga mendapat pemasokan lebih besar lagi tetap terjaga dan tidak punah. Upaya ini
dari pendapatan tahun yang lalu. oleh sektor menjadi bagian pelestarian sumberdaya
perairan dan pegembangan pangan yaitu alam secara natural.

52
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

Kelayakan bagi nelayan perlu untuk menangkap ikan baik dengan


diperhatikan oleh pihak pemerintah. Perlu kebiasaan memancing, menangkap dengan
adanya kebijakan demi meningkatkan jaring atau dengan cara lainnya untuk
kesejahteraan nelayan. Karena jasa para memperoleh hasil yang maksimal kemudian
nelayan dalam mengolah perairan di di simpan di kapal setelah sampai di darat
beberapa wilayah Indonesia memiliki nilai ikan dapat tersalurkan dengan kondisi fresh
tinggi terhadap kelestarian hidup ikan dan baik, hak ini dilakukan untuk
maupun komunitas masyarakat Indonesia meningkatkan penjualan ekspor ikan Tuna
untuk tetap mengkonsumsi hasil pangan dan cakalang dengan harapan terjadi
sumberdaya alam. peningkatan hasil dari tahun ke tahun. Hal
Strategi penangkapan ikan harus lebih ini dapat menjadi acuan dasar bagi
diperhatikan supaya keadaan dan kualitas pemancing, nelayan maupun pengelola ikan
ikan leih baik sehingga air laut tenang. tuna, cakalang dan lainnya.
Penting untuk diperhatikan cara yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2011. Pendataan dalam Rangka Revitalisasi Perikanan Tuna. Jakarta


Anonimous, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, Jakarta.
Anonimous, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan,
Jakarta.
Anonimous, 2007. Direktorat Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Jakarta.
Statistik , 2007.Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonimous, 2011, Manajemen Perikanan tangkap, Sekolah Tinggi Perikanan. Pasar Minggu,
Jakarta.
Anoraga, P. dan Sudantoko, D. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta : Rineka
Cipta.
Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi revisi Penerbit LPFE UI Jakarta.
Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian. 1999. Kajian Kebutuhan Investasi
Pembangunan Perikanan dalam Pembangunan Lima Tahun Mendatang.
Dedi Makur, 2004. Sosialisasi Nasional Program MFCDP, Deputi Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional Kepala Bappenas Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Hidup, Jakarta.
Dahuri, 2004. Membangun Indonesia yang Maju Makmur dan Mandiri Melalui Pembangunan
Kemaritiman, Makalah Temu Nasional, Visi, Misi Maritim Indonesia dari Sudut
Pandang Politik Jakarta.
Dahuri, Rais, Ginting, Sitepu 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara
Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap DKP, 2005. Undang-Undang RI nomor 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan, Jakarta
Hasibuan, 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia. Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Handoko, 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Penerbit PT.BPFE.Yogyakarta.
Mallawa, 2006. Lokakarya Agenda Penelitian Program COREMAP II, Kabupaten Selayar 9-10
Sepetember 2006.
Manullang, 2001. Manajemen Personalia Edisi 3. Edisi I, Yogyakarta: BPEE
Nishida and Martinez, 2007. FAO. Scientific Update on Carbohydrates in Human Nutrition
European Journal of Clinical Nutrition
Rafik, 2011. Artikel Perikanan Tangkap, Dunia Kelautan dan Perikanan, Jakarta
53
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 1 (Mei 2017)

Siswanto, 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan administratif dan Oprasional,
Bumi Akasara. Jakarta.
Sudirman dan Mallawa, 2004. Teknik Penangkapan ikan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Terry, 2003. Dasar-dasar Manajemen, PT Bumi Aksara. Jakarta.
Winardi, 1979. Pengantar Metodologi Riset. Bandung, Jawa Barat.

54

Anda mungkin juga menyukai