Oleh :
M.ARDLI AQDAMA (1941720124 / 15)
I MADE GENADI DHARMA SLAWA (1941720070 / 12 )
WILDAN ACHMAD FACHRURROZI (1941720136 / 30)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah tentang Penarapan
Internet of Things (IoT) untuk Menciptakan Hasil yang Maksimal dan
Berkualitas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Namun kami sangat menyadari bahwa dalam laporan kami ini masih
terdapat banyak kekurangan baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dari para pembaca untuk perbaikan dan
kesempurnaan laporan praktikum berikutnya.
Semoga laporan yang kami buat ini dapat menggerakkan manusia
Indonesia, khususnya kita untuk lebih berkarya dan berinovasi sesuai dengan
karakteristik masyarakat Indonesia sehingga mampu meningkatkan image
bangsa di mata bangsa di dunia.
Malang, 07 November
2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.I Latar Belakang
Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu aspek penting
sebagai roda penggerak ekonomi negara. Pertanian masih berada di posisi teratas
selain sektor perdagangan dan sektor konstruksi. Dengan demikian, sektor pertanian
mampu mengangkat citra Indonesia di mata dunia, terutama sebagai negara agraris
yang cukup produktif.
Selain diuntungkan oleh kondisi iklim dan sumber daya alam yang
mendukung, pertanian di Indonesia juga didukung oleh sumber daya manusianya.
Banyak petani masih memegang dan menggunakan cara-cara konvensional dalam hal
menentukan tanaman, cuaca, masa panen dan pasca panen. Cara tersebut sudah ada
sejak dulu dan dilakukan turun temurun hingga sekarang.
Pada masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik
dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk
menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini
dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung,
gula, dan kacang kedelai. Tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam hasil
produktivitas panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani
yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktivitas pertanian kehilangan potensi
untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan.
Namun, teknik budidaya pertanian yang benar dan tepat guna belum
dilakukan. Di lapangan, pertanian dilakukan berdasarkan naluri dan pengalaman.
Jarang sekali petani di Indonesia yang berasal dari kalangan terdidik yang sudah
memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang pertanian.
Misalnya, pemberian pupuk dengan dosis yang tepat, penanganan
hama yang benar, ataupun proses pasca panen yang seharusnya dilakukan sehingga
nilai jual produk lebih tinggi. Selain itu, benih yang digunakan sebagai bahan tanam
bukanlah benih bersertifikat.
Akibatnya, hasil pertanian yang seharusnya dapat dimaksimalkan
dengan sangat baik, malah mendatangkan kerugian. Tidak hanya bagi petani, namun
juga bagi para konsumen. Jika hal ini terus menerus terjadi, bukan tidak mungkin
akan terjadi krisis pangan pada di masa yang mendatang. Oleh karena itu, solusi perlu
dicari dan diterapkan untuk mencegah hal tersebut.
Dengan adanya teknologi bidang pertanian membuat petani semakin
mudah dan semakin bersinergi. Oleh karena itu, diharapkan di masa mendatang,
profesi petani bukan lagi pekerjaan yang dipandang sebelah mata. Pertanian di
Indonesia juga memiliki peluang dan tantangan yang harus dihadapi.
Teknologi pertanian terbaru di Indonesia bisa dikatakan berkembang cukup
pesat. Tentu saja teknologi ini telah menarik perhatian berbagai kalangan, bahkan
tidak hanya orang-orang yang bergerak di bidang pertanian saja, orang-orang awam
juga penasaran dengan teknologi penemuan pertanian terbaru itu.
Teknologi pertanian tidak hanya berupa mesin ataupun alat-alat berat. Namun,
dunia Teknologi Informasi juga dapat menjadi lahan yang baik untuk menciptakan
inovasi-inovasi baru dalam teknologi pertanian. Contohnya adalah dengan
menerapkan sensor-sensor yang dapat membantu memonitor lahan pertanian sehingga
kerusakan akibat hama ataupun hal-hal lain dapat dicegah lebih dini.
Penerapan sensor-sensor tersebut dikenal dengan penerapan Internet of Things
(IoT) di bidang pertanian.Internet of Things adalah sebuah konsep dimana objek tertentu
memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan wifi, jadi proses ini tidak
memerlukan interaksi dari manusia ke manusia atau manusia ke komputer.
Semua sudah dijalankan secara otomatis dengan program. Unsur pembentuk IoT
dalam membuatnya, termasuk kecedasan buatan, sensor, konektivitas dan berbagai
pemakaian perangkat yang ukurannya kecil.
Istilah “Internet of Things” terdiri atas dua bagian utama yaitu Internet yang
mengatur konektivitas dan Things yang berarti objek atau perangkat. Secara sederhana,
kamu memiliki “Things” yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan
mengirimkannya ke Internet. Data ini dapat diakses oleh “Things” lainnya juga.
Menurut metode identifikasi RFID (Radio Frequency Identification), istilah
IoT tergolong dalam metode komunikasi, meskipun IoT juga dapat mencakup
teknologi sensor lainnya, teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).
Dengan semakin boomingnya IoT belakangan ini yang menerapkan sistem
serba otomatis tanpa memerlukan tenaga yang besar dalam implementasinya dapat
membuat petani menjadi terbantu untuk meringankan bebannya sehingga petani dapat
fokus pada hal-hal lain guna menciptakan hasil pertanian yang terbaik.
2.I Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah:
1. Apa itu teknologi dibidang pertanian?
2. Apa saja jenis-jenis teknologi di bidang pertanian?
3. Apa saja teknologi yang dikembangkan untuk membantu di bidang pertanian?
4. Bagaimana desain dan cara kerja teknologi yang dapat membantu di bidang
pertanian tersebut?
5. Bagaimana dampak yang dihasilkan dari teknologi tersebut?
6. Apa peranan dan manfaat teknologi bagi pertanian?
3.I Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah tersebut, dapat dijelaskan tujuan pembahasan diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian teknologi dibidang pertanian
2. Menjelaskan jenis-jenis teknologi dibidang pertanian
3. Menjelaskan teknologi yang dikembangkan untuk membantu di bidang pertanian
4. Menjelaskan bagaimana cara kerja teknologi yang dapat membantu di bidang
pertanian tersebut
5. Menjelaskan dampak yang dihasilkan dari teknologi tersebut
6. Menjelaskan peranan dan manfaat teknologi bagi pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
3) Smart Irigasi
Irigasi adalah suatu upaya untuk pengelolaan dan penyediaan air untuk
menunjang kebutuhan pertanian. Irigasi membutuhkan biaya yang besar baik
untuk pengadaan sarana, prasarana, pengelolaan dan proses pemeliharaan.
Pengaturan dengan cara yang tepat adalah suatu kebutuhan agar pengelolaan
air irigasi dapat dimanfaatkan secara maksimal. Volume air yang digunakan
dipengaruhi beberapa faktor, baik dari keadaan alam juga berkembangnya
kegiatan manusia. Pada pelaksanaannya sering terjadi debit air yang mengaliri
saluran irigasi mengalami pasang surut pada waktu yang tidak bisa ditentukan
sehingga diperlukan sistem yang mampu mengatur buka tutup pintu dari
bendungan supaya air terawasi dengan baik. Untuk saat ini sistem buka tutup
pintu bendungan irigasi dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga harus
ada petugas yang siaga agar debit air tidak meluap.
Smart Irigasi merupakan sebuah rancangan teknologi masa kini yang
memungkinkan dapat menjadikan solusi praktis untuk melakukan monitoring dan
kontroling terhadap sistem saluran irigasi, sensor-sensor yang terintegrasi akan
mengirimkan data untuk melakukan monitoring melalui jaringan internet pada
lingkungan sistem irigasi meliputi suhu,cuaca, debit air yang mengalir serta
ketinggian air pada saluran sistem irigasi, dan juga dapat melakukan kontrol
sistem buka tutup pintu bendungan secara otomatis disertai dengan ada nya
pemberitahuan baik melalui website ataupun SMS jika sewaktu-waktu air
meluap. Sehingga dengan adanya Smart Irigasi diharapkan mampu meringankan
beban kerja manusia dalam melakukan monitoring dan kontroling pada suatu
sistem aliran irigasi.
Smart irigasi akan dibangun guna mengontrol dan memonitoring aktivitas
saluran irigasi seperti, memantau debit air, suhu udara, ketinggian air , deteksi
hujan dan sistem otomatisasi buka tutup pintu bendungan , sehingga diharapkan
pasokan air dari saluran irigasi dapat lebih optimal juga meringankan pekerjaan
manusia karena dengan sistem smart irigasi, aktivitas dapat dipantau dari jarak
juga baik menggunakan smartphone, personal komputer, maupun laptop.
1. Smart Irigasi
a. Desain
b. Cara Kerja
● Suhu
● Cuaca
● Ketinggian Air
Selain itu, Smart Irigasi juga akan mengirimkan SMS jika ketinggian
air terdeteksi sedang tinggi/meluap.
Mekanisme pengiriman SMS dilakukan ketika sensor water level
mendeteksi level air tertinggi kemudian microcontroller akan
mengirimkan SMS kepada nomor yang telah ditentukan, pesan yang
akan diterima seperti pada gambar 14. Pada saat simulasi penentuan
lebar buka tutup pintu bendungan seperti tabel di bawah:
b. Cara Kerja
55 30
53 31
51 32
Pada Gambar 10 berikut ini akan ditampilkan bahwa nilai kelembaban
udara dan juga suhu yang menunjukkan nilai kelembaban udara 60
persen dan juga nilai suhu lingkungan 25 derajat celcius.
3) Pengujian Delay
Pada pengujian delay ini ada 20 kondisi yang diteliti. Waktu yang
dibutuhkan oleh Iot Thingsboard untuk menampilkan hasil dari
pembacaan data sensor akan dilihat dan dibandingkan dengan hasil
dari waktu pengujian atau pembacaan data oleh sensor. Hasil
pengujian delay dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.