Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERAN DAN IMPLEMENTASI TIK DALAM BIDANG


PERTANIAN

DOSEN PEMBIMBING

DISUSUN OLEH
Kelompok 7
Nama Anggota:
1. M. Alfan Lintang Pradana – 20210210127
2. Riri Aulia Sari – 20210210120
3. Riski Amelia – 20210210121
4. Zahrani Putri Pramesti – 20210210115
5. Zaki Apriminta Hamizi - 20210210102

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah Information Communication and Technology dengan judul “Peran dan
Implementasi TIK dalam Bidang Pertanian”.

Selama penyusunan dan penulisan makalah ini kami mendapatkan materi dari
berdiskusi bersama dan referensi buku. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman
karena telah bekerja sama dalam mengerjakan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk kelopok kami dan pembaca

Yogyakarta, 12 Oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, pengelolaan, dan penyampaian atau pemindaian informasi antar sarana/media.
Penerapan TIK sudah menjangkau hampir pada semua aspek dan bidang yang ada, salah
satunya dalam bidang pertanian. Pada bidang pertanian TIK dapat meningkatkan
produktifitas produk pertanian, peningkatan hasil produk pertanian akan meningkatkan
peluang ekspor-impor dan peluang keberhasialan produk pertanian. Serta TIK dapat
menggurangi tinggat resiko kegagalan dalam bertani dan bisnis pertanian. Peranan TIK
terbilang sangan efisiens untuk para petani, dimana petani bisa mengurangi dan
menciptakan kesadaran terhadap hama dan penyakit pada tanaman, mengetahui bagaimana
pergerakan pasar, serta mengurangi kerugian saat berhadapan dengan para pengepul. Hal
ini akan bisa mengurangi kemiskinan pada petani desa dengan cepat. Akan tetapi
tekonologi petanian masih sulit untuk diterapkan di beberapa wilayah Indonesia, masih ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti faktor kondisi alam, tenaga ahli
pengoperasi alat dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi petanian ini. Indonesia
masih condong menganggap remeh pertanian, dimana banyaknya anak muda yang lebih
mengejar gaji tetap dengan tunjangan hari tua dibanding bertani dan berbisnis.
Meningkatkan penggunaan TIK dalam pertanian akan terbilang sulit jika kita harus
memaksakan kemajuan teknologi kepada petani yang rata-rata sudah lanjut usia. Jadi kita
sebagai masadepan pertanian Indonesia harus bisa menerapkan teknologi yang sudah ada
dan menciptakan teknologi yang lebih baik lagi agar bisa memaksimalkan pertanian
Indonesia. Sudah tidak jaman sekarang menganggap pertain adalah pekerjaan kotor yang
melelahkan,

b. Rumusan Masalah
1) Apa saja manfaat TIK dalam bidang pertanian?
2) Mengapa peran TIK sangat dibutuhkan pada era sekarang ini?
3) Apa saja factor penyebab TIK dalam pertanian Indonesia masih minim?
4) Bagaimana cara meningkatkan mutu pertanian dengan adanya TIK?
c. Tujuan Pembahasan
1) Menjelaskan manfaat TIK dalam bidang pertanian.
2) Menjelaskan peranan TIK sangat dibutuhkan pada era sekarang ini.
3) Menjelaskan faktor sebab TIK dalam pertanian Indonesia masih minim
4) Menjelaskan cara meningkatkan mutu pertanian dengan adanya TIK.
BAB II

ISI

Indonesia pemilik dari 11% wilayah tropis yand dapat ditanami dan dibudidayakan
setiap tahunnya, salah satu negara agraris terbesar setelah Brazil dengan 27% zona tropis di
dunia. Indonesia menduduki posisi ke – 10 dengan luas wilayah dan lahan yang dapat
ditanami, menurut World Bank Indonesia berada pada cakupan wilayah 1.924 km² dan luas
lahan yang bisa ditanami 241.880 km² ( total 12% ) dan sisanya merupakan
pegunungan/perbukitan dan lain-lain. Dengan wilayah yang begitu besar untuk dijadikan
lahan pertanian Indonesia masih mengalami kesulitan dalam memajukan pertaniannya. Jika
Indonesia dapat mengimplementasikan dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi secara maksimal mungkin Indonesia akan maju dengan signifikan. Beberapa
manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam pertanian yaitu,
1) Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian
2) Memberikan petani akses informasi terhadap pertanian seperti, peningkatan peluang
pendapatan dan menigkatkan kemapuan petani dalam tawar menawar.
3) Menyediakan fasilitas dokumentasi sehingga bisa di akses secara luas.

Peranan TIK dalam pertanian adalah menjadi penyedia, pengelola, penyimpan, dan penyebar
informasi agar dapat memperlancar proses – proses partisipatif kelompok komunitas yang
berbeda. Dengan begitu hasil yang telah di dapat oleh satu kelompok bisa di jadikan acuan
bagi kelompok laiinya. Peranan mutu di masa kini dan masa depan juga sangat penting. Oleh
karena itu, diperlukan suatu sistem sebagai landasan untuk menetapkan kebijakan dan
program pengembangan mutu produk pertanian. Dalam meningkatkan mutu pertanian
diperlukan pengolahan lahan dengan benar, baik sebelum panen maupun setelah panen serta
membangun pengairan / irigasi secara teratur. Akan tetapi, penggunaan teknologi yang sudah
ada di beberapa wilayah Indonesia masih memiliki kendala seperti,

1) Adanya kendala kondisi alam, hal ini menghambat pendistribusian atau menyaluran
teknologi informasi dan komunikasi yang ada.
2) Kurangnya tenaga ahli untuk mengoperasikan peralatan teknologi yang ada.
3) Minimnya minat anak muda sekarang yang membuat mayoritas petani Indonesia
menjadi masyarakat lanjut usia/lansia.
4) Besarnya modal yang dibutuhkan,serta ketersediaan teknologi seperti, alat berat dan
beberapa inovasi teknologi petanian lainnya yang masih kurang di Indonesia.
5) Pola fikir orang Indonesia yang harus mulai di ubah seperti, “ cukup untuk makan saja
sudah ” atau “buat apa mengejar – ngejar dunia terus?”, ucapan ini sering terdengar
dan menjadi penghambat masyarakat Indonesia. Ketika anak mendengarkan ucapan
orang tuanya yang seperti itu, maka mereka akan tumbuh menjadi seseorang yang
mudah menyerah dan selalu pasrah akan keadaan mereka. Oleh sebab itu, marilah kita
mulai berfikir bahwa jika kita bisa memajukan pertanian Indonesia hingga bisa
bersaing dengan negara lain maka yang akan merasakan senang dan tenangnya
kehidupan nanti adalah anak cucu kita juga,

Hal yang bisa kita lakukan sekarang untuk bisa meningkatkan mutu pertanian Indonesia
adalah peningkatan minat serta edukasi tentang pertanian. Bagaimana?, sekarang pertanian
sudah di back – up oleh berbagai macam alat yang dapat mempermudah pekerjaan dalam
bertani contoh Dozer, Excavator, Motor Grader dan alat berat lainnya. Alat berat tersebut
akan sangat memudahkan pekerjaan kita dalam pertanian. Sekarang, untuk bisa menggunakan
alat berat yang seperti itu membutuhkan modal yang besar, dimana kita tidak bisa hanya
menunggu uluran tanggan dari pemerintah tanpa melakukan apapun. Oleh karena, itu kita
bisa melakukan pengumpulan modal dimulai dengan melakukan bisnis. Dengan jaman yang
modern seperti sekarang ini kita bisa memulai bisnis kecil seperti Trift shop, olshop, atau
bisnis café/coffeshop yang tengah marak dikalangan anak muda. Jika kita sudah memiliki
pengalaman di bidang bisnis maka saat kita menjalankan pertanian nanti, kita tidak akan
mudah terhimpit/tertipu diwaktu menjual hasil dari pertanian tersebut. Mari mulai bergerak
dan tinggatkan pertanian Indonesia. Lalu mari ubah pola fikir kita yang awalnya begini saja
cukup menjadi bagaimana anak cucu kita dimasa depan jika kita menyerahkan Indonesia
yang begini pada mereka?. Marilah menjadi pondasi awal pertanian Indonesia yang lebih
maju dan inovatif dengan mengiplementasikan peranan teknologi informasi dan komunikasi
yang ada dalam pertanian Indonesia.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Indonesia mempunyai wilayah yang luas untuk ditanami. Tapi wilayah dan lahan yang
luas tersebut merupakan milik pribadi, hal ini dapat dengan mudah kita lihat dari banyaknya
lahan padi pada suatu wilayah tertentu. Meskipun lahan yang digunakan sama tapi padi yang
ditanam pada wilayah tersebut berbeda – beda ada yang baru di tanami, ada yang tengah
subur menghijau, ada yang siap di panen dan ada juga yang sudah selesai di panen. Hal ini
menjadikan acuan bahwa banyaknya wilayah Indonesia yang merupakan milik pribadi. Dan
hal ini menjadi salah satu faktor yang menghalangi berkembangnya pertanian di Indonesia,
dimana pemilik sawah tadi sudah puas dengan hasil padinya yang bisa di jual sekitar 3 – 4
sekali. Masih banyak lagi kendala yang harus dihadapi Indonesia. Tapi , itu tidak menutup
kemungkinan lain dari pertanian jika kitabisa menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi dengan benar. Hal yang bisa kita lakukan sekarang untuk bisa meningkatkan
mutu pertanian Indonesia adalah peningkatan minat serta edukasi tentang pertanian. Dalam
meningkatkan mutu pertanian perlu mendorong produktivitas, pertumbuhan dan daya saing.
b. Saran
Petani bisa meningkatkan produktifitasnya untuk menghasilkan produk yang bagus dan
mengelola lahan dengan baik. Contohnya dengan mulai mengimbangi bertania dan berbisnis,
jangan hanya memandang bertani hanya sekedar becocok tanam dan menghasilkan produk
yang baik tanpam mengimbanginya dengan pengaturan bisnis yang tepat. Dimulai dari lahat
yang ,kecil dan hasil yang hanya bisa memenuhi makan sehari – hari menjadi PT dan bisa
membiayai kehidupan hingga tujuha turunan. Pemerintah juga bisa melakukan penyuluhan
teknologi informasi dan komunikasi kepada petani dan memberikan fasilitas yang memadai.
Dari hasil produk petani tersebut diharapkan dapat memperluas pasar ekonomi Indonesia dan
meningkatkan peluang ekspor-impor. Hingga bisa menaikkan roda pergerakan Indonesia
mejadi salah satu negara maju lainnya.

Anda mungkin juga menyukai