Anda di halaman 1dari 7

Materi Tugas

Konsep Teknologi Informasi


“Teknologi Informasi Di Bidang Pertanian”

DI SUSUN OLEH:

Mohammad Zulkarnain Hasiru


Rean Sopianor
Rifky Malunto
Fikram Januardi

STMIK ICHSAN GORONTALO

T.A 2019/202
Bab 1: Pendahuluan
1.1 LatarBelakang
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah meliputi berbagai bidang kehidupan
masyarakat, termasuk bidang pertanian. Penetrasi TIK di bidang pertanian ini sering disebut dengan
istilah electronic Agriculture yang disingkat e-Agriculture. FAO mengusulkan defenisi e-Agriculture
sebagai berikut :

“e-Agriculture” is an emerging field in the intersection of agricultural informatics, agricultural


development and entrepreneurship, referring to agricultural services, technology dissemination, and
information delivered or enhanced through the Internet and related technologies. More specifically,
it involves the conceptualization, design, development, evaluation and application of new
(innovative) ways to use existing or emerging information and communication technologies (ICTs).

Pada dasarnya e-Agriculture adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pertanian. Pemanfaatan ini dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian, mulai dari proses produksi
sampai pada pemasaran hasilnya. Pemanfaatan TIK dapat meliputi berbagai aspek, baik itu
perangkat telekomunikasi, komputer ataupun perangkat lunaknya. Tentunya dengan e-Agriculture
ini diharapkan TIK dapat dijadikan sebagai alat untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang
ada. Beberapa negara telah memiliki cerita sukses tentang e-Agriculture ini salah satunya India
dengan e-Choupalnya, Demikian pula Jepang dan Korea yang telah memanfaatkan e-Agriculture. Di
Indonesia, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
sebagai instrumen akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik (RENSTRA)
Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu: (i).
Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian, (ii). Peningkatan
Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi, (iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam
Bidang Statistik dan Sistem Informasi, dan (iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem
Informasi.

Di bawah ini beberapa contoh riset dan pengalaman pemanfaatan TIK di bidang pertanian:

Untuk mendukung perekaman jurnal kegiatan pertanian, Kuno dkk, telah mengembangkan sebuah
sistem yang mengkombinasikan web camera dan sebuah robot metrologi. Web camera ini secara
otomatis mengumpulkan foto-foto tanaman yang digunakan untuk menganalisa secara jarak jauh
(remote) kondisi dan perkembangan tanaman.

Sugawara, mengembangkan sebuah jurnal kegiatan pertanian berbasis mobile-phone untuk


mengumpulkan data pertanian

Otuka dan Yamakawa mengembangkan sistem berbasis PDA yang dikombinasikan dengan Global
Positioning System (GPS) untuk mengumpulkan data pertanian dan lokasinya

Fukatsu dkk mengembangkan sistem untuk memonitoring sebuah area pertanian, sistem ini diberi
nama Field Server. Sistem ini memiliki sejumlah sensor untuk memantau suhu, kelembaban, sinar
matahari, kondisi tanah. Serta memiliki fitur untuk terhubung ke jaringan Internet.

Seorang petani jepang yang melengkapi green house-nya dengan sistem web camera yang semula
ditujukan untuk memantau kondisi dan perkembangan tanamannya, tetapi kemudian sistem ini
digunakannya sebagai sistem untuk mempromosikan tanaman/buah2an yang ada di greenhouse-nya
menggunakan web camera untuk memantau tanamannya dan mengubungkannya ke jaringan
Internet, petani ini menjual tanamannya kepada pembeli dan memberikan kebebasan sang pembeli
memantau perkembangan buah-buahan tersebut melalui web hingga siap dipanen.
Bab 2: Pembahasan
2.1 Pengertian Teknologi Informasi
Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari
teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong
manusia menyelesaikan masalahnya
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data
yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :
1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
2. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi
(Haag & Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware)
yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
5. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan
jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William &
Sawyer, 2003).
Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi
Komputer dan Teknologi Telekomunikasi.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis
untuk pengambilan keputusan.
Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat.

2.2 Perkembangan Teknologi Informasi


Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya banyak daerah-
daerah terpencil yang tidak terjamah oleh teknologi, kini dapat merasakan juga teknologi informasi
yang beredar saat ini. Kini kita dapat menikmati teknologi informasi dimana saja yang kita mau.
Teknologi Informasi sebenarnya sudah hadir sejak dahulu. Dulu manusia menciptakan teknologi
karena dorongan akan hidup lebih baik. Sehingga mendorong manusia untuk membuat sebuah
teknologi yang dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan. Sehingga munculnya teknologi hingga
sekarang.
Saat ini teknologi informasi masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan. Dari yang sederhana,
hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir teknologi baru yang dapat
membantu kita dalam hal perkerjaan.
Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat pesat dari
abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan mempunyai
perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia.
2.3 Dampak Perkembangan Teknologi Informai
Perkembangan Teknologi Informasi sudah sedemikian pesatnya sehingga sulit bagi kita untuk
mengontrolnya. Hampir setiap saat produk Teknologi Informasi tercipta di seluruh belahan dunia.
Kita patut mengapresiasi perkembangan Teknologi Informasi ini karena tentunya akan semakin
membantu kehidupan manusia.
Dengan hadirnya perkembangan Teknologi Informasi ini, tentunya semua faktor memiliki dampak
positif dan negatif yang bisa berdampak dalam kehidupan kita.
A. Dampak Positif Perkembangan Teknologi Informasi
o Dapat menjangkau lebih jauh dengan adanya internet, kita dapat menjangkau lebih jauh di semua
belahan dunia. Contohnya saja kita berjualan, kita dapat menjangkau seluruh Indonesia, atau bahkan
mancanegara untuk memperjualbelikan produk kita.
o Menemukan lebih cepat dalam dunia pendidikan tentunya kita tidak dapat hanya mengandalkan
guru saja. Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan internet untuk mencari hal apapun yang
berhubungan dengan pendidikan. Selain itu, pengajar juga dapat menerapkan konsep belajar yang
kreatif dan atraktif.
o Mempermudah dan mempercepat akses informasi yang kita butuhkan.
B. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informasi
o Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang seperti narkoba dan produk black
market atau ilegal.
o Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi online.
o Munculnya budaya plagiarisme atau penjiplakan hasil karya orang lain.
Semua kebijakan atau suatu perkembangan pasti diikuti sisi positif dan negatif termasuk dalam
perkembangan Teknologi Informasi dalam kehidupan kita dan hendaknya kita sendiri yang
mewaspadai kejadian yang terjadi di sekitar kita supaya bisa meminimalisir sisi yang negatif.

2.4. Rencana Pengembangan Teknologi Dalam Bidang Pertanian


Indonesia sendiri merupakan negara agraris dengan sumber alam yang tinggi sehingga potensi
pertanian di Indonesia sangat mendukung. Selain itu indonesia terbentang pada khatulistiwa yang
memiliki iklim tropis, sehingga memiliki keanekaragaman hayati dan menjadi lirikan negara – negara
asing terutama sektor pertanian. Peran serta teknologi dalam pertanian adalah untuk keberhasilan
produktifitas usaha tani yang dihasilkan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk otomatis kebutuhan
akan sandang dan pangan akan semakin meningkat, terlebih pada kebutuhan pangan. Dengan
demikian dunia pertanian harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia dengan
melakukan tahap demi tahap supaya produk yang dihasilkan dapat memuaskan. maka fungsi teknologi
informasi dalam bidang pertanian, secara garis besar terdiri atas :
1. Penyebaran Informasi,
Pemanfaatan teknologi informasi dapat dimanfaatkan pemerintah untuk menyebarkan berbagai
informasi ke masyarakat melalui teknologi seperti SMS, Internet, Sosial media dll.
2. Pemetaaan
Pemanfaatan sistem informasi geografis dapat dimanfaatkan untuk pemetaan lahan pertanian,
pemetaan potensi lahan, pemetaan rawan bencana di lahan pertanian, pemetaan peyebaran hama dan
penyakit.
3. Manajemen dan tatakelola
Teknologi infoamsi dapat digunakan untuk berkoordinasi antar lembaga yang terlibat dalam proses
pertanian, termasuk juga dengan petani. Koordinasi dapat dilakukan melaui SMS, email , chating,
massger atau membangun sistem aplikasi untuk koordinasi sendiri .
4. Analisis data ( evaluasi dan prediksi)
Dengan memanfaatkan teknik data warehouse maka data –data pertanian selanjutnya dapat dioleh
untuk mengevaluasi suatu kegiatan pertanian atau suatu kegiatan untuk memprediksi kegiatan
pertanian. Terdapat teknik DSS atau data mining untuk mengevaluasi dan memprediksi data
pertanian.
5. Pembelajaran
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem pembelajaran pertanian bagi
masyarakat. Sehingga masyarakat / petani dapatbelajar secara mandiri/kelompok dengan
memanfaatkan teknologi Informasi. Bentuk media pembelajaran bisa berupa web base learning, atau
CD Interaktif.
Dari 5 kelompok bidang diatas dapat disusun piramida yang menggambarkan susunan posisi antara
sistem, seperti pada Gambar 1.

2.5 Sistem yang dikembangkan


Sistem yang perlu dikembangkan dalam membuat suatu sistem pertanian yang terpadu, Supaya sistem
mengakumudir kebutuhan dan fungsi semua masyarakat, dan pemerintah yang terlibat dalam proses
pertanian, berdasarkan piramida Gambar 1, penulis buat terdiri dari 16 sub sistem. Subsistem tersebut
terdiri atas proses persiapan(pemetaan), proses-proses yang berhubungan penanaman, serta
pengelolaan hasil panen.
Subsistem tersebut dibuat dengan teknologi web service sehingga bisa saling berbagi data,
Kemampuan berbagi data antar sistem membentuk sistem komputerisasi pertanian yang terpadu.
Sistem- sistem tersebut seperti pada Tabel 1.
Tabel 1: Sistem Yang perlu dikembangakan
No Bidang penerapan Sistem Yang dibuat Teknolgi diterapkan
1 Pemetaaan Sistem pemetaan area pertanian /lahan pertanian Gis, Web, Multimedia, mobile
2 – Sistem pemetaan jalur irigasi Gis, Web, Multimedia, mobile
3 – Sistem Pemetaan kecocokan lahan dengan jenis tanaman Gis,Web, Multimedia, mobile
4 – Sistem pemetaan lahan , pemilik dan status lahan Gis, Web, Multimedia, mobile
5 Manajemen dan tatakelola Sistem Manajemen Penyediaan Pupuk Gis, Web, Multimedia, mobile,
Sms Getway
6- Sistem Manajemen Penanaman / proses tanam / dan hasil panen Gis ,Web, Multimedia, mobile,
Sms Getway
7 – Sistem Manajemen bibit pertanian Gis ,Web, Multimedia, mobile, Sms Getway
8. Sistem Manjemen Pengelolaan Hasil Pertanian Gis ,Web, Multimedia, mobile, Sms Getway
9. Monitoring Sistem monitoring dan Pengendalian hama dan penyakit Gis,Web, Multimedia, mobile,
Sms Getway
10 . Sistem Manajemen dan Monitoring bencana pada area pertanian Gis,Web, Multimedia, mobile,
Sms Getway
11 . Prediksi Sistem Prediksi hasil panen DSS, data mining, web gis Sms Getway
12 . Prediksi serangan hama dan penyakit DSS, data mining, web gis, Sms Getway
13.Prediksi gangguan pertanian dan bencana DSS, data mining, web gis, Sms Getway
14. Prediksi harga hasil panen DSS, data mining, web gis, Sms Getway
15. Penyebaran informasi Sistem informasi teknologi Pertanian Web dan Multimedia
16. Pemetaan Sistem Informasi Pertanian Terpadu Web, Gis dan Multimedia
Pada Tabel 1, dikembangan satu persatu serta dikoneksikan antar sistem melalui teknologi web
service, sehingga dihasilkan sistem informasi pertanian yang terpadu.
3.2. Hal Yang diperhatikan pada Pengembangan Sistem
Teknologi yang diterapkan untuk mengembangkan software untuk sistem–sistem diatas, menurut
kajian yang perlu menjadi pertimbangan terdiri atas :
1. Teknologi pengembangan Sistem
Merupakan teknologi yang dipakai untuk membuat software yang mendukung sistem yang dibuat.
Serta bagaimana sistem itu nantinya dapat diterapkan kepada penggunan. Teknologi untuk
pengembangan sistem , sebagai berikut :
1. Pemrograman menggunakan bahasa program yang berbasis web GIS. Penerapan GIS
memungkinkan menampilkan pemetaan serta kondisi geografis lahan pertanian.
2. Database yang digunakan menggunakan software yang murah atau free, Seperti Mysql.
3. Supaya antar sistem dapat dilakukan interkoneksi data , maka tiap sistem perlu diterapkan juga web
service.
4. Tiap sistem yang dibangun mampu mengelola tipe data dalam bentuk XML, atau XML sehingga
mampu mendukung transaksi data antar sistem.
5. Sistem juga didukung dengan kemampuan import dan Export data excel. Hal ini karena data Excel
sudah menjadi software yang banyak dipahami pengguna.
2. Teknologi sharing data.
Sistem pertanian dalam prakteknya akan melibatkan petani, masyarakat yang berhubungan dengan
pertanian dan pemerintah. Tingkatan yang terlibat dalam pertanian mulai dari desa, kecamatan,
Kabupaten, Propisnsi hingga dalam satu negara. Karena banyaknya yang terlibat dalam sistem maka
data –data akan diberikan ke semua unsur yang terlibat diatas. Sehingga diperlukan teknologi yang
mampu mensharing data antar sistem. Hasil sering data antar sistem ini akan menghasilkan informasi
yang berguna bagi petani, masyarakat, pemerintah secara menyeluruh dari pusat sampai daerah.
Supaya sistem dapat sharing data antar sistem-sistem yang ada di pertanian maka tiap sistem yang
dibangun harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Bisa diakses oleh sistem yang lain,
2. Menerapkan teknologi web service,
3. Format data menggunakan minimal Xml,
4. Memiliki fasilitas Sistem juga didukung dengan kemampuan import dan Export data excel
5. Transmisi data antar sistem bisa dikoneksikan dengan Internet.
6. Jika daerah belum mendukung koneksi internet, maka transmisi data dapat menggunakan import
dan export excel yang diatur dengan prosedure di sistem. Kemampuan sharing dapat ini akan
memudahkan dalam singkronisasi data antar sistem.
3. Sosialisasi sistem Informasi Ke Pengguna
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat dan
pemerintah yang terlibat dalam pertanian, maka sistem harus :
1. Mampu diakses semua masyarakat petani.
2. Mampu diakses pemerintah dari tingkat bawah maupun atas.
3. Mampu menerima data dari tingkat petani sampai pemerintah pusat, sesuai dengan fungsinya.
Supaya hal tesebut diatas tercapai maka sistem harus dapat diakses dengan teknologi yang dapat
diakases masyarakat saat ini dengan murah. Seperti :
1. Internet
2. SMS
3. Mobile ( jaringan Wifi)
4. Komputer Standlone yang terkoneksi secara sistem dan prosedure ( untuk daerah Terpencil
).Implementasi sistem tersebut tentunya harus disebarkan dalam bentuk workshop, pelatihan-pelatihan
kepada petani, penyuluh dan staft pemerintah. Dan yang utama dukungan pemerintah yang konsisten
dan terarah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gunawan B,”Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk analisa potensi Sumber daya Lahan
Pertanian di Kabupaten Kudus”,Jurnal Sain dan Teknologi , vol 4,no 2,20111,pp 122-132.
[2] S. Sunarto, “Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi untuk Mengembangkan Sumber
Belajar Bidang Penyuluhan Pertanian”, Universitas Negeri Yogjakarta.
[3]D.Amandasari,and E. Noersasongko,”Sistem Informasi Penjualan Online Obat Pertanian pada UD.
Riszki Abadi Pati”,Universitas Dian Nusantoro.
[4] H.A. Nugraha,dan M. Chistianti J.”Sistem Informasi Hasil Pertanian Lembaga Pusat Pelayanan
dan Konsultasi Agrabisnis”.KNSI- 17,STMIK Bumigora Mataram,14-16 Feb

Anda mungkin juga menyukai