Anda di halaman 1dari 6

KLIPPING

“PERKEMBANGAN IPTEK DALAM BIDANG PERTANIAN”


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

KELOMPOK 2
1. Dian Syahrah (16)
2. Gita Risky Anansyah (19)
3. Nurul Annisa Maulani (27)
4. Dewi Sandra (15)
5. Athiza Khodijah Said (13)
6. Putri (28)
7. A. Eka Putra Nanda (05)

XII MIPA 3

TAHUN AJARAN 2021/2022

I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi pertanian sangat pesat dalam upaya meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi
bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia yang terus bertambah. Penerapan
teknologi baik dalam kegiatan prapanen pasca, menjadi penentu dalam mencapai kecukupan
panen baik kuantitas maupun kualitas produksi.

Teknologi telah berperan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usahatani komoditas
pangan di negara-negara maju dan berkembang termasuk Indonesia. Beberapa upaya nyata
melalui program-program pertanian telah berhasil diimplementasikan dan diterima oleh sebagian
petani di beberapa wilayah Indonesia.

Pertanian adalah bagian dari sejarah Indonesia yang muncul ketika masyarakat menjaga
ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian yang mendorong suatu kelompok masyarakat
untuk menetap dengan demikian muncullah peradaban. Semakin berkembangnya zaman
pertumbuhan ilmu dan teknologi berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Sehingga bisa
setiap segi dan tahap kehidupan manusia dikatakan oleh kemajuan ilmu dan perkembangan
teknologi.

Teknologi merupakan hasil karya manusia untuk mengolah lingkungan dan menyesuaikan diri
dengannya. Teknologi diciptakan karena adanya ilmu pengetahuan dan ilmu dapat bertambah
karena adanya teknologi. Sementara itu, teknologi pertanian merupakan prinsip-prinsip
matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber
daya pertanian dan sumber daya alam untuk kesejahtraan manusia.

Teknologi Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan yang jauh kebih baik, namun belum
bisa dikatakan modern karena pertanian masih banyak para petani yang menggunakan cara
manual. Untuk lebih lanjut akan dibahas tentang pengaruh teknologi pertanian serta penerapan
teknologi pertanian dalam masyarakat Indonesia.
II. PEMBAHASAN

Di Indonesia, pertanian tidak bisa berjalan karena Negara Indonesia sampai saat ini masih
merupakan negara agraris. Oleh karena itu pertanian memegang peranan penting dalam
memajukan perekonomian masyarakat. Sektor pertanian Indonesia tidak pernah lepas dari
permasalahan yang setiap tahunnya selalu membuat petani kesulitan. Salah satu masalah sektor
pertanian di Indonesia adalah teknologi pertanian. Dengan adanya peran teknologi pertanian
maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil, serta memudahkan para pengelola sektor
pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.

Akan tetapi teknologi pertanian di beberapa wilayah mungkin masih belum diterapkan secara
keseluruhan, karena masih harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kondisi alam,
tenaga ahli yang mengoperasikan peralatan, Teknologi berperan penting dalam meningkatkan
produktivitas pertanian, mengingat bahwa peningkatan produksi melalui perluasan lahan
(ekstensifikasi) sulit diterapkan di Indonesia, di tengah-tengah konversi lahan pertanian produktif
non pertanian semakin meluas. Menurut data badan pusat statistik (bps) dalam kurun waktu
1983-1993 telah terjadi alih fungsi lahan seluas 935.000 hektar yang terdiri atas 425.000 hektar
berupa lahan sawah dan 510.000 lainnya bukan sawah atau rata-rata pertahun sekitar 40.000
hektar.

Untuk tahun 1993-2003 diperkirakan konversi lahan mencapai dua kali lipat dari tahun 1983-
1993, yaitu sekitar 80.000 hingga 100.000 hektar per tahun.wilayah konversi lahan terbesar
terjadi di pulau jawa 54% dan sumatera 38%. Sensor teknologi pertama dapat memberikan data
yang konkrit dan real time terhadap para petani adalah sensor teknologi yang memanfaatkan
drone untuk mendapatkan beragam data, seperti hama pertumbuhan, penyakit, dan permasalahan
lainnya. Teknologi ini banyak dikembangkan di pertanian tanaman hortikultura dalam skala
besar.

Dengan adanya teknologi ini, penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya dapat lebih terarah
dan efisien, sehingga mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Kedua teknologi
otomasi ,penerapan otomasi seperti ini masih terbilang sederhana. Namun kini sistem otomasi
yang lebih rumit sudah dikembangkan di Belanda. Eldert Van Henten mengembangkan teknologi
deteksi dan alat panen otomatis untuk pir, pisang, persik, dan pisang di Wageningen University,
Belanda. Alat ini bisa mendeteksi tingkat pigmen klorofil dan athocyanin terhadap buah yang
disematkan yang diamati. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan pendeteksi kamera
kombinasi warna (RGB) untuk mendeteksi warna sehingga ukuran buah dapat diketahui. Setelah
data menunjukkan bahwa buah sudah matang, alat akan memanen buah hanya dalam waktu dua
detik saja.

Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan tanaman, tingkat kematangan, dan status lainnya
akan terintegrasi pada smartphone sehingga dapat dipantau secara real time. Dengan penggunan
teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan waktu pada saat panen pun akan lebih
terjaga. Setelah data menunjukkan bahwa buah sudah matang, alat akan memanen buah hanya
dalam waktu dua detik saja. Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan tanaman, tingkat
kematangan, dan status lainnya akan terintegrasi pada smartphone sehingga dapat dipantau
secara real time.

Dengan penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat, ketepatan waktu pada saat
panen pun akan lebih terjaga. Setelah data menunjukkan bahwa buah sudah matang, alat akan
memanen buah hanya dalam waktu dua detik saja. Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan
tanaman, tingkat kematangan, dan status lainnya akan terintegrasi pada smartphone sehingga
dapat dipantau secara real time. Dengan penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat
meningkat, ketepatan waktu pada saat panen pun akan lebih terjaga.

Penerapan teknologi diwilayah pedesaan Indonesia, erat dengan penyelenggaraan penyuluhan.


Penyuluh untuk membantu petani penting dalam memperkenalkan inovasi teknologi pertanian
pertanian. Peran penyuluh pada dasarnya tidak hanya sekadar memperkenalkan teknologi kepada
para petani, melainkan juga meningkatkan kapasitas petani agar mampu mandiri dalam
menjalankan bisnis.

Akan tetapi teknologi pertanian di beberapa wilayah mungkin masih belum diterapkan secara
keseluruhan. Penyebab para petani tidak menerapkan teknologi adalah: (1) Teknologi yang
sering kali tidak menjawab masalah yang dihadapi petani sasaran. (2) Teknologi yang
ditawarkan sulit diterapkan petani dan mungkin tidak lebih baik dibandingkan dengan teknologi
lokal yang sudah ada. (3) Inovasi teknologi justru menciptakan masalah baru bagi petani karena
kurang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, norma budaya, pranata sosial dan kebiasaan
masyarakat setempat. 4) Penerapan teknologi membutuhkan biaya tinggi, sementara
ketidakseimbangan yang diperoleh para petani sebagai adopter kurang memadai. (5) Sistem dan
strategi penyuluhan yang masih lemah sehingga tidak mampu menyampaikan pesan dengan
tepat, tidak informatif dan tidak mudah dipahami. (6) Ketidakpedulian petani terhadap tawaran
teknologi baru, sering kali akibat pengalaman kurang baik di masa lalu dan merasa puas dengan
apa yang dirasakan saat ini.

Beberapa teknologi yang digunakan di Indonesia yaitu : Traktor tangan atau traktor roda dua
adalah salah satu teknologi alat pertanian dan mesin pertanian yang telah banyak digunakan
dalam mengolah lahan sawah sebagai pengganti tenaga manusia dan tenaga ternak. Pencangkok
teknologi pertanian direkomendasikan oleh Litbang (Penelitian dan pengembangan). Konsep
teknologi pertanian ini menganut sistem jajar legowo dari Jawa Timur dalam proses penanaman
padi. Transplater dipercaya dapat meningkatkan produksi padi hingga 30%. Jarak yang tepat
antar padi lebih memudahkan petani dalam hal perawatan. Harga satu unit mesin transplanter ini
sekitar Rp 75 juta. Indo combine harvester, teknologi pertanian ini akan memudahkan petani
dalam urusan panen padi mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan, pengaturan, sortasi,
hingga pengantongan.

Penggunaan mesin pemilah bibit unggul ini banyak digunakan oleh perusahaan penyedia bibit.
Misalnya saja pemilihan bibit jagung hibrida. Bibit jagung ini memiliki kualitas yang terbaik,
tanaman yang akan dihasilkan akan memiliki kualitas yang tonggol unggul dan biji jagung yang
semakin banyak. Dengan mengggunakan instalasi pengolah limbah, barang-barang yang awalnya
tidak bermanfaat dapat diubah menjadi pupuk organik dan biogas. Alat Pengeluaran merupakan
teknologi pertanian ini sangat membantu Anda untuk mencegah penurunan kualitas kedelai
akibat proses pengeringan yang terlambat. Dengan alat pengering ini, proses pengeringan yang
biasanya berlangsung selama delapan hari, bisa dipersingkat satu hari saja. Tak hanya itu saja,
mesin ini juga akan meningkatkan daya tumbuh benih kedelai hingga 90,3%. Semua teknologi
ini dirancang dan dikembangkan petani untuk meningkatkan efisiensi kerja.

Di samping itu penerapan teknologi ini membuktikan bahwa petani semakin modern dan maju
digital seiring dengan perkembangan teknologi.

III. PENUTUP

Teknologi berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengingat bahwa


peningkatan produksi melalui perluasan lahan (ekstensifikasi) sulit diterapkan di Indonesia, di
tengah-tengah konversi lahan pertanian produktif non pertanian semakin meluas. Sementara itu
teknologi pertanian di beberapa wilayah mungkin masih belum diterapkan secara keseluruhan,
karena masih harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kondisi alam, tenaga ahli yang
mengoperasikan peralatan, serta pengetahuan masyarakat tentang alat pertanian.

Populasi penggunaan alat dan mesin pertanian yang berkembang pesat dikalangan petani
terutama pada kegiatan usaha tani dalam pengolahan lahan, panen dan pasca panen. Diantaranya
traktor adalah, transplanter, Indo combine harvester, mesin pemilah bibit unggul, instalasi
pengolah limbah, serta Alat Pengemasan. Semua teknologi ini dirancang dan dikembangkan
petani untuk meningkatkan efisiensi kerja. Di samping itu penerapan teknologi ini membuktikan
bahwa petani semakin modern dan maju digital seiring dengan perkembangan teknologi

Anda mungkin juga menyukai