Anda di halaman 1dari 10

MANEJEMEN TEKNOLOGI AGRIBISNIS.

A. Teknolohg dalam Agribisnis dan Perkembangannya.

Usaha pertanian harus dapat tumbuh berkembang secara progresif karena dianggap sbgi lo-
komototif penggererak pembangunan desa. Dengan sumberdaya yg terbatas dan dlm tatanan pa-
sar yg sgt kompetetif.sumber pertumbuhan agribisnis yg paling dpt diandalkan adalah inovasi
teknologi.Inovasi teknologi sgt diperlukan utk meningkatkan kapasitas produksi dan produkti-
vitas sehingga dpt memacu tdk hanya pertumbuhan produksi tetapi juga meningkatkan daya sa-
ing. Inopvasi teknologi juga diperlukan dlm pengembangan produk (product development) da-
lam rangka peningkatan nilai tamabh deversifikasi produk, dan transformasi produksi sesuai pre-
ferensi konsumen. Dengan demikian, inovasi teknologi mempunyai peran yg sgt vital dlm men-
dukung pengembangan sistemdan usaha agribisnis yg dinamis, efisien dan berdaya saing tinggi
(Suryana, 2007).

Pada umumnya teknologi yg diterapkan dlm bidang pertanian adalah teknologi yg dpt digu-
nakan yg dpt digunakan utk kegiatan pengembangan pertanian yg dimulai dari pengadaan sarana
produksi, kegiatan produksi, kegiatan pengolahan hasil pertanian dan pendistribusian produk per-
tanian. Teknologi yg diterapkan di agribisnis dan perkembangannya merupakan salah satu sarana
utama yg penting dlm upaya meningkatkan daya saing melalui pencapaian tujuan secara efektif,
efiesien dan produktif yg tgi dari perusahan agribisnis. Dalam pencapainya, teknologi sbgi salah
satu sumberdaya produksi harus dpt digunakan secara tepat seuai aplikasi dari jenis teknologi-
nya dan harus dpt melakukan inovasi-inovasi teknologi agar mampu di pasar internasional.

Said dan Intan, 2004 menjelaskan bhw teknologi agribisnis mencakup teknologi dlm berba-
gai aktivitas agribisnis mulai dari aktivitas pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian
(saprodi: obat2an, pupuk bibit, alsintan dsb),aktivitas produksi, aktivitas pengolahan hingga akti-
vitas pemasaran. Teknologi tsb mencakup dari aplikasi bioteknologi, mekanisasi, biokimia, tek-
nik kimia, teknih fisik, teknik nuklir, mikro-elektrik, komunikasi dan perhubungan, geologi serta
jenis teknologi lainnya. Sejauh ini peranannya terlihat aplikasi bioteknologi (bibit unggul), tek-

1
nik kimia (pupuk, hormone dan pestisida, dan teknik mekanisasi (mesin dan alat-alat pertanian),
namun diharapkan pada masa mendatang aplikasi dan teknologi tsb semakin besar peranannya.

Teknologi pada hakekatnya melekat pada kehidupan manusia muali dari teknologi yg paling
sederhana sampai pada yg paling canggih. Teknologi dpt diartikan sebgi proses yg meningkatkan
nilai tambah, produk yg digunakan dan/atau dihasilkan dlm proses dan system dimana proses
produk merupakan merupaka bagian integral (Yusuf Hadi Miarso, 2007).

Castells (2004) menyebutkan pula tentang teknologi yi: suatu kumpualan alat, aturan dan
juga prosedur yg merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah thdp sbh pekerjaan
tertentu dlm suatu kondisi yg memungkinkan terjadinya pengulangan. Berikut ini beberap
pengertian teknologi secara umum:

- Teknologi adah sebuat metode praktis yg digunakan utk memciptakan sesuatu yg berguna
dan dpt digunakan secara berulang kali.
- Teknologi diciptakan oleh manusia, byk berhubungan dgn kegiatan praktis yg dilakukan
oleh manusia sehari-hari.
- Penciptaan dan juga pengembangan dari sbh teknologi adalah utk tujuan pengembangan
diri manusia. Teknologi sengaja diciptakan utk membantu mempermudah pekerjaan dan
aktivitas manusia. Dasar keilmuan yg dimiliki oleh teknologi adalah Keilmuan sains, yg
merupakan versi praktis atau praktikal dari sbh sains.Setiap teknologi bisa diciptakan dan
juga dikembangkan sesuai dgn kebutuhan dan kemampuan yg dimiliki manusia. Batasan
dari sbh teknologi hanyalah pikiran manusia. Selama manusia msh bisa mencari ide-ide
baru, maka p[engembangan teknologi tdk akan berhenti.

Dengan bantuan tehnologi, manusia cenderung mempunyai byk pilihan yg tawarkan utk peng
embangkan agroindustry yakni (Said, 2011) :

a. Jenis teknologi, prospek, cara penerapan dan pasar


b. Jumlah modal yg harus ditanam (invest), biasanya disesuaikan dgn besar kecilnya skala
usaha yg akan dilaksanakan.
c. Cara penanaman modal, baik melalui penanaman modal asing (PMA), Penanaman modal
dlm negeri (PMDN) atau non PMA – PMDN.
d. Produk dan nilai tambahnya.

2
Hubies (1993), melakukan p[embagian tipologi tehnologi ked lm empat jenis yaitu:

1. Teknologi standari dgn system produksi standar, peralatan standar, dan pekerja berkuali-
fikasi sedang misalnya : susu pasteursasi, sirup dan selai, buah-buahan skala menegah.
2. Teknologi mutakior dgn system produksi kompleks, peralatan kompleks, dan pekerjaan
berkualifikasi tinggicontoh: industry minuman dan makanan kaleng, kultur jaringan dan
industry kertas.
3. Teknolosi tradisional dgn system produksi standar, peralatan tdk byk dan perkerja kurang
berkualifikasi contoh: industri rumahan gula merah batok, kerupuk sagu dan ikan asin.
4. Teknologi transisi dgn system produksi standar, peralatan sederhana spi muoderen, dan
pekerja kurang berkualifikasi, contoh: industry tempe dan tahu skala menengah, industry
pakan ternak dan nata d coco skala menengah.

Dlm konteks agribisnis yg ruang lingkupnya lbh luas drpd aktivitas produksi pertanian,
teknologi harus mencakup teknik dan teknologi yg digunakan utk kegiatan produksi hsl pertanian
primer,kegiatan pengolhn hsl pertanian, penyimpanan serta pengangkutan produk-produk agri-
bisnis yg dihslkan. Tehnologi yg akan diterapkan haruslah mempunyai pengetian “baru” artinya
mengalami perbaikan atau perkembangan atas apa yg dipergunakan selama ini (sdh lama dite-
mukan dan baru dilaksaakan secara luas). Dengan kata lain teknologi ini harus memberikan
manfaat yg sgt besar bagi aktiviatas agribisnis melalui pembaharuan dari teknologi yg sdh ada
(innovation tecknology).

Pengembangan teknologi yg berbasi pertanian dpt dikembangkan melalui inovasi dan intr-
troduksi alat dan mesin pertanian yg diciptakan melalui kegiatan penelitian. Hal ini akan mem-
bawa pertanian menuju efisiensi dan peningkatan produktivitas. Esensi riset dan pengembangan
identik dgn kemajuan suatu bangsa dikarenakan adanya teknologi ini dpt menekan biaya produ-
ksi dan meningkatkan produktivitas dan tingkat efisiensi (Arifin, 2004). Produktivitas dpt dika-
takan sbgi suatu ukuran efisiensi berupa ratio produk dgn faktor produksi tertentu. Inovasi ini
akan berdampak pd perubahan teknologi yg secara umum ditujukan utk mampu meningkatkan
tingkat produksi sekaligus produktivitasnya. Dgn demikian dpt dikatkan secara sederhana bhw
pengembangan tehnologi ditujukan utk memacu peningkatan produktivitas pertanian.

3
Suatu inovasi baru dlm bidang teknologi elektronik yg tlh lama diperkenalkan sbgi teknolo-
gi yg mampu meningkatkan produktivitas produktiviotas dan kwalitas (mutu) pertanian adalah
“sonic bloom” yg msk ke Indonesia thn 1998. Aplikasi teknologi ini pd skala pilot project di ka-
bupaten Sukabumi tetapi aplikasi secara komersial belum memasyarakat. Teknologi sonic bloom
menggunakan perangkat elektronik yg membangkitkan suara dlm suatu frekwensi tertentu yg
mampu memberikan rangsangan (stimulant) baggi terbukanya stomata (mulut daun). Dengan
demikian penyerapan unsur hara (nutrisi) oleh stomata dari udara akan semakin intensif dan ber-
guna utk proses metabolism tanaman. Selain tiu aplikasi sonic bloom ini juga disertai dgn pem-
berian nutrisi yg diramu dari rumput laut tanpa pemberian bahan kimia shg produk yg dihasilkan
ramah lingkungan dan akan terhindar dari bahan kimia yg dpt membahayakan kelangsungan hi-
dup panusia (said dan Indan, 2001).

Perdana (2012) menjelaskan bhw perkembangan dan pemanfaatan teknologi dlm pengem-
bangan agribisnis sampai saat ini berlangsung cepat namun efek bola salju. Pada zaman dahulu
petani melakukan kegiatan pertaniannya menggubakan kuda/keledai/kerbau/sapi namun seiring
perkembangan spi saat ini telah menggunakan traktor (mesin) dgn berbagai bentuk dn fungsinya.

Berikut ini beberapa contoh perkembangan teknologi agribisnis.

1.Rekayasa Genetik.

Hal yg dilakukan dgn memamsukkan gen yg diinginkan pada kromoson mahluk hidup. Ke-
giatan rekayasa genetika ini dpt memberikan keuntungan khususnya dibidang pertanian, yaitu:

a. Mentransformasi gen tunggal. Metode/cara ini dilakukan melalui persilangan dari bbrp
gen tanaman utk menghilangkan sifat atau karakteristik yg tdk digunakan. Melalui reka-
yasa genetika ini para peneliti dpt mentransfer gen tunggal yg diinginkan ke gen tanaman
lain tanpa mengubah gen tanaman asal tanaman tsb. Dgn ini diharapkan pmbudidaya (pe-
tani) memperoleh varitas yg lebih unggul dan variatif.
b. Mentransfer gen yg tidak sejenis. Melalui rekayasa genetika ini, transfer tdk hanya dila-
kukan pd tanaman sejenis saja tetapi dpt pula dilakukan pada tanaman yg tidak sejenis mi
salnya mntransfer bakteri ke tanaman atau gen tanaman ke bakteri dan gen hewan ke
bakteri.

4
c. Menciptakan hibrida dari taaman yg tdk dpt melakukan penyerbukan selang. Contoh: ta-
naman tomat yg disilangkan dgn tanaman kentang.
d. Menciptakan tanaman yg tahan penyakit.
e. Menciptakan tanaman yg mempunyai racun bagi serangga ttpi tdk berbahaya (racun) bagi
manusia.
f. Menciptakan tanaman yg toleransi bagi herbisida (racun bagi tanaman)
g. “Gene spicing” yaitu yg menggunakan enzim tertentu dlm memindahkan suatu gen dari
posisinya dlm kromosom dan mengganti dgn yg lain.

2.Pengendalian Hama Terpadu.

Teknologi ini digunaka utk mengendalikan hama yg didsrkan prinsip2 ekologis dgn
berbgai teknih pengendalian yg disesuaikan shg populasi dpt dipertahankan dibwh jumlah yg
secara ekonomis tdk merugikan dan dpt mempertahankan kesehatan lingkungan. Pengenda-
lian ha-ma terpadu, secara umum dpt digolongkan sebagai berikut :

a. Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Menggunakan Varitas yg Tahan.


Metode ini merupakan suatu upaya yg mudah dan murah bagi petani. Metode ini dpt
bermanfaat utk mengurangi kehilangan hasil. Namun penggunaan metode ini dpt menim-
bulkan bahaya juga karena dpt memacu timbulnya “biotipe” dan “strain” atau ras-ras yg
akan lbh berbahaya. Hal ini disebabkan karena penggunaan varitas yg tahan memiliki
gen ketahanan yg tunggal.
b. Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Fisik dan Mekanik.
Metode ini biasanya digunakan pd pertanian skala kecil atau di dlm rmh kaca.Pengen-
dalian hama dan penyakit dgn cara fisik atau penggunaan panas atau pengaliran udara
panas, sedangkan melalui mekanik yaitu upaya pengendalian melalui cara dgn mencari
perusak tanaman dan segera memusnakannya dan dpt dilakukan dgn menggunakan atau
alat berupa perangkap.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit melalui Bercocok Tanam.
Berbagai upaya dalam pengendalian cara ini dpt menekan pengganggu tanaman yg
dimulai dari kegiata pengolahan tanah, jarak tanam, waktu tanam, pengaturan pengairan,
pengaturan pola tanam dan pemupukan.
d. Pengendalian Hama Penyakit secara Biologi.

5
Cara ini menggunakan musuh alami serangga hama berupa predator dan parasitoid
(parasite serangan hama). Metode ini sdh sering dan lama dilakukan tetapi keberhasilan-
nya belum optimal. Pengendalian secara biologi yg biasa dilakukan oleh petani adalah
sebagai berikut :
1. Minciptakan iklim mikro yg lbh mendukung pada pertumbuhan dan musuh alami
hama dilahan pertaniannya.
2. Menanam dgn pola tumpang sariatau melakukan “bera/bero” pada lahan garapan.
3. Memilih pestisida nabati atau alami seblum menggunakan pestisida kimia, karena
pestisida alami biasanya lebih ramah terhdp musuh2 alami hama dan mematikan
terdp hamanya.
4. Melakukan penyemprotan dgn menggunakan pestisida yg selektif hanya mema-
tikan serangga (hama) yg mempunyai dampak kecil pada musuh alami hama yg
menyerang/merusak tanaman.
5. Menggunakan musuh alami hama tsb.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Cara Kimia.
Metode ini sebernarnya kurang bijaksana karena dgn cara ini, jika tidakl diikuti dgn
tpt penggunaannya, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jenis dan tepat kon-sen-
trasinya dapat meledakkan suatu populasi hama. Dgn demikian penggunaan cara iniperlu
pertimbangan yg matang dgn memperhatikan tingkat serangan, ambang ekonomi,
pengaruhnya terhdp kesehatan manusia, hewan dan lingkungannya.

3.The Globat Positioning System (GPS).

Teknologi GPS adalah suatu cara/meode/teknik penggunaan gambar/citra satelit agar dapat
melihat lahan dan tanaman pertanian secara spesifik. Teknologi ini dapat membantu pelaku perta
nian memetakan lahan pertanian. Sinar “infra red” yg ada pada teknologi GPS dpt membedakan
tanaman yg sehat dan tidak sehat, menemukan titik permasalahan pada tanaman, mengenali ada-
nya gulma dan area yg produksinya rendah. Melalui GPS ini pada proses pemetaan lahan akan
menguntungkan para petani dlm membuat keputusan utk kegiatan usahataninya karena akan
memperoleh berbagai informasi ttg area tsb hingga dpt mingkatkan produktivitas dgn menejemn
yg baik.Selain itu, dgn menggunakan alat GPS dpt meningkatkan ketelitian sehingga dpt mening-
katkan produktivitas, kualitas produk, efisiensi penggunaan bahan kimia. Dengan adanya kegiat-

6
an tsb juga dpt memberikan informasi yg spesifik mengenai tempat yg bermanfaat dalam mengu-
rangi dampak lingkungan yg tidak diinginkan akibat aktivitas pertanian, membantu konservasi
energy, melindungi tanah dan air serta air tanah. Selain itu dgn adanya GPS dpt menurunkan bia-
ya produksi dlm pelaksanaan kegiatan agribisnis.

4.Penerapan Bioteknologi dalam Agribisnis.

Harapan dr keberhasilan industrialisasi pertanian khusunya agroindustri akan dapat berhasil


jika bioteknologi mampu menjadi jembatan antara sector pertanian dan sector industry yg mem-
punyai wawasan lingkungan. Penerapan bioteknologi dibidang industry pengolahan hsl pertanian
mempunyai keunggulan dibandingkan dgn penerapan teknologi secara konvensional, yaitu sbb:

1. Prinsip dari bioteknologi yaitu dpt meningkatkan kualitas produk dan akan memperbaiki
karakteritik tanaman ataupun hewan.
2. Prinsip-prinsip bioteknologi mempunyai potensi dlm melestarikan sbrdaya alam dan me-
ningkatkan kualitas mutu lingkungan mellui pemanfaatan organisme yg terekayasa gene-
tiknya sehingga menghindari bahan kimia yg mengandung racun (Said dan Intan, 2001).

Tabel berikut ini memperlihatkan prinsip-prinsip bioteknologi yg digunakan utk mengatasi


permasalahan di sector pertanian. Diharapkan dgn adanya bioteknologi akan mampu mengata
si permasalahan yg dihadapi agribisnis shg dpt membangun dan mewujudkan agribisnis masa
depan yg berdaya saing.

Tabel 1. Aplikasi Bioteknologi dalam Agribisnis.

No. Komoditas Masalah Pemecahan Keluaran


Kultur jaringan. Produktivitas dan
Produktivitas Penyelamatan embrio mutu produk me-
Fusi protoplasma ningkat.
Padi Hama(penggerek btg) DNA rekombina.n (Gen B) Varitas tahan hama
Bakteri hawar daun. Pencirian RFLP. Metode skrining
Virus Tungro. DNA rekombinan (gen Varitas tahan virus
coast protein).
Antibody monoclonal.

7
Cekaman Lingkungn Kultur sel lingkungan Varitas thn kkringn
Produktivitas Rizhoba dan Mikoriza Produktivitas tggi.
2. Kedelai Penggerek daun DNA rekombinan Gen B Varitas tahan
pengisian polong.
Penyakit virus DNA rekombinan (gen Varitas tahan
coast protein. Perangkt diagnosis
Cekaman lingkungan Kultur sel jaringan Varitas tahan.
3. Kentang Bibit kentang Kultur sel jaringan Varitas tahan
4. Pisang Bibit pisang Kultur sel jaringan Perbanyakan cepat
5. Mangga Bibit manga Kultur sel jaringan Perbanyakan cepat
Stek ujung tunas Bibit tan. sehat
6. Jeruk Virus(CVPD tristeza) Antibodymonoklonal Prangkat diagnosis
Fusi protoplasma. Benih unggul
7. Bawang Produktivitas Kultur meristem Bibit bebas pnyakit
. Putih. Fusi protoplas. Varitastahan
Virus Anti body monoclonal Perangkt diagnosis

8. Cabai Virus (CMV) Pemberantasan dgn RNA Vaksin


kompetitif.
DNA rekombinan(gencoast Vaksin tahan.
Gen thn CMV langka protein).

Biit tdk seragam Kultur sel jaringan. Perbanyakan kloni


9. Kelapa Mutu minyak rendah Fusi protoplas Mutu minyaktinggi
sawit. Tetua sgt beragam Kultur mikrospora Galur iksogenik.

Populasi rendah. Manipulasi mikro embrio/ Populasi naik.


pembelahan.
. Konsumsi protein rdh Alih embrio. Peningkatn protein
10. Ternak. Penykit fasciolisasi Anti bodi moniklonal Perangkt diagnosis
Produktivitas rendah DNA rekombinan Produktivitas naik

8
Konversi pakan rdh. Rekayasa genetic mikroba Koversi pakan me-
pencernaan. ningkat.

11. Unggas. Penyakit New Castle Imunisasi pasif Perangkt diagnosis

12. Perikanan Produktivitas rendah DNA rekombinan Produktivitas naik


Perikanan sehat

Teknologi dibidang pertanian dgn berbagai metode yg tlh diuraikan diatas perlu diper-
hatikan dan diterapkan mlalui inovasi sehingga dpt membawa agribisnis kearah yg lbh maju.
Disamping metode2 tsb, metode tradisional pun seperti fermentasi (industry makanan/mi-numan)
dpt dikembangkan pula utk menghslkan bioproses yg memiliki kenerja dan efisiensi dan
efektifitas proses serta produktivitas yg tinggi.

Pada gambar 4. berikut ini dijlskan peranan bioteknologi dan nrekayasa bioproses dalam
system komoditas pangan. Selain itu, dijelaskan pula bahwa pengembangan bioteknologi ter-
utama dalam bidang rekayasa genetika, kultur sel dan jaringan, biofertilizer (pupuk hayati),
biopestisida, benih unggul, pengendalian hama dan penyakit serta tehnologi pakan membe-
rikan pengaruh bagi kinerja bagi usaha produsen pertanian. Keberhasilan pengembangan bio-
teknologi ini dpt memberikan pengaruh pada agribisnis seperti mampu menghasilkan produk
yg sesuai dgn keinginan serta dapat diterima masyarakat.

Produsen Pertanian ----------- Pengolahan Hsl Pertanian ------- Pasar/Konsumen

Bioteknologi: Rekayasa Genetikan:

Rekayasa genetic Peningkatan nilai tambah

Kultur sel & jaringan Teknologi enzim

Biofertilizer Teknologi produksi in vitro (bioreactor) sel

9
Biopestisida tanaman, mikro organisme, dan sel hewan.

Benih unggul

Pengendalian HPT Terpadu Biomasa/protein

Teknologi pakan Metabolit sekunder obat2an

Senyawa aromatic, senyawa aditif se-

perti: zat pewarna.

Gambar 4. Peranan Aspek Bioteknologi dalam Sistem Pangan.

10

Anda mungkin juga menyukai